Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fascal Firman Faizal

NIM : 131120001020
Kelas : AKAE

TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN DALAM VALAS


1.
A. Sistem Pencatatn Transaksi Keuangan
Sistem pencatatan transaksi keuangan yang dipergunakan dalam perbankan adalah
sistem pencatatan double entry baik transaksi yang tercatat dalam neraca (of
balance sheet). Dalam sistem ini setiap transaksi akan di catat dlam dua kelompok
jurnal yaitu kelompok debit dan kelompok kredit. Jika terdapat transaksi yang
melibatkan rekening kredit dan rekening debitlebih dari satu, maka jumlah total dari
kelompok debit dan kelompok kredit harus sama (seimbang).
Dalam rangka memudahkan sistem pencatatan transaksi di setiap unit kerja BRI
saat ini digunakan teknologi komputer dengan sistem aplikasi induk perbankan
Silverlake. Dengan bantuan teknologi informasi ini, maka transaksi yang dilakukan
oleh seluruh perbankan yang telah menggunakan aplikasi ini dapat direkonsiliasi
pada akhir hari dan dapat dihasilkan laporan keuangan ringkas setiap hari.
B. Sistem pencatatan transaksi keuangan dalam valuta asing
Dengan sistem aplikasi perbankan Silverlake, bank dapat menerapkan sistem
pencatatan transaksi keuangan dalam berbagai mata uang. Dengan demikian setiap
transaksi akan dicatat dalam rekening yang sesuai dengan mata uangnya. Dalam hal
suatu transaksi melibatkan dua mata uang yang berbeda, maka untuk menjembatani
transaksi tersebut dipergunakan rekening perantara yang diberi nama Rekening
Perantara Valuta (RPV). Untuk memudahkan dalam pelaksanaannya jurnal transaksi
atas RPV dibuat secara otomatis oleh sistem pembukuan. Perlakuan akuntansi atas
transaksi bank dalam valuta asing dapat dibedakan dalam 2(dua) sistem, yaitu:
1. Dual Currency System.
Merupakan sistem pencatatn transaksi valuta asing, dimana pencatatn transaksitransaksi langsung dibukukan dalam valuta dasar (base currency) sebagai legel
setempat, dalam hal ini valuta rupiah. Dengan demikian setiap valuta asing dalam
suatu transaksi langsung di buku dalam valuta rupiah sebelum dilakukan
pencatatannya. Di dalam pembukuan tidak akan nampak jurnal dan buku besar
dalam valuta asing, sehingga sebgai alat control atas persediaan dan saldo-saldo
baik tagihan-tagihan maupun kewajiban-kewajiban dalam valuta asing akan
diselenggarakan dalam sub-buku besar valuta asing.
1.

Multiple Currency System.

Merupakan sistem pencatatan transaksi valuta asing diman untuk setiap valuta
diselenggarakan pencatatan tersendiri yang meliputi jurnal, buku besar, laporan laba
rugi dan neraca. Dengan demikian, apabila dalam suatu transaksi hanya melibatkan
satu jenis valuta asing saja maka pembukuan yang dilakukan juga hanya dalam
valuta asing yang bersangkutan saja. Dalam hal suatu transaksi melibatkan dua atua
lebih jenis valuta, maka sebagi penghubung digunakan rekening perantara valuta
(RPV). Rekening perantara valuta ini pada akhir suatu periode akuntansi akan
ditiadakan dan selisihnya akan merupakan selisih kurs.
C. Kurs Valuta Asing

Nama : Fascal Firman Faizal


NIM : 131120001020
Kelas : AKAE

Kurs valuta asing adalah nilai suatu jenis valuta asing baik jenis valuta asing lainnya.
Beberapa istilah dan pengertian yang seringkali dijumpai dalam praktek sehari-hari
adalah:

Kurs transaksi :

Kurs transaksi dikenal pula sebagai kurs riil (yang sebenarnya), yaitu
kurs pada
saat transaksi terjadi, mislanya transaksi pada saat penjualan atau pembelian valuta
asing. Dalam hubungan ini dikenal pula kurs jual, yaitu kurs yang dipakai pada saat
bank menjual valuta asing dan kurs beli, yaitu kurs yang dipakai pada saat bank
membeli valuta asing.

Kurs neraca :

Kurs neraca adalah kurs yang dipergunakan untuk menilai kembali saldo-saldo
dalam valuta asing pada suatu periode akuntansi atu pada saat penyusunan laporan
keuangan.

1.

Dokumen Dan Alat Pencatatan Transaksi

Dari segi fungsinya di dalam proses pengumpulan dan pengolahan data akuntansi,
dokumen dan alat-alat pencatatan dapat diklasifikasikan sebagi berikut:
1.

dokumen dasar atau bukti transaksi.

Dokumen dasar atau bukti transaksi adalah berupa formulir-formulir yang digunakan
untuk mencatat data transaksi yang terjadi. Dokumen dasar atau bukti transaksi
biasa berupa formulir-formulir yang dibuat atau diterbitkan oleh perusahaan yang
disebut bukti intern, dan formulir-formulir yang diterima atau berasal dari pihak luar
yang disebut bukti ekstern. Bukti transaksi merupakan alat untuk mengumpulkan
data transaksi atas dasar mana catatan-catatan akuntansi itu dibuat, dan sekaligus
alat untuk pengendalian intern. Contoh bukti-bukti transaksi itu adalah:

Bukti-Bukti Intern :

Faktur Penjualan

Bukti Kas Masuk


Bukti Permintaan & Pemakaian Bahan

Bukti-Bukti Ekstern :

Faktur Pembelian

Bukti Kas Keluar


Debit-Kredit Nota Bank
1.

jurnal

Jurnal merupakan buku catatan pertama (books of original entry) terhadap transaksitransaksi yang terjadi. Sebagai buku catatan pertama, dalam sistem manual jurnal
berfungsi sebagi alat utnuk menggolong-golongkan transaksi menurut sifat atau
jenisnya, misalnya:
1.

transaksi penjualan

2.

transaksi pembelian

3.

transaksi penerima kas

Nama : Fascal Firman Faizal


NIM : 131120001020
Kelas : AKAE

4.

transaksi pengeluaran kas

meskipun disebut buku catatan pertama, jurnal tidak harus berupa buku tetapi dapat
berupa lembaran-lembaran kertas yang terlepas satu sama lain.
1.

buku besar

Buku besar merupakan kumpulan dari rekening-rekening pembukuan yang akan


disajsikan ke dalam laporan keuangan. Buku basra (general ledger) berisi rekeningrekening pembukuan yang digunakan untuk mencatat pengaruh transaksi-transaksi
yang terjadi terhadap tiap-tiap jenis aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan biayayang sekaligus berfungsi sebagai sumber informasi atasa dasar mana laporan
keuangan itu disusun. Oleh karena itu buku besara juga disebut sebagai buku
catatan akhir (books of final entry). Seperti halnya jurnal, buku besar bisa berbentuk
suatu buku atau lazimnya berbentuk kartu-kartu lepas untuk setiap rekening.
1.

Buku pembantu buku besar

Buku pembantu buku besar merupakan kumpulan dari rekening-rekening


pembukuan yang diselenggarakan untuk mencatat data perincian dari setiap
rekening buku besra yang dianggap perlu diketahui perinciannya. Jika segala
sesuatunya dikerjakan dengan benar, maka jumlah saldo dari rekening-rekening
buku pembantu akan sama dengan saldo dari rekening dalam buku besarnya.
1.

Neraca Sisa

Neraca sisa merupakan daftar saldo dari setipa rekening pembukuan (buku besar).
Neraca sisa disusun sebagai alat untuk menguji kebenaran dan ketelitian
mekanisme pencatatan transaksi, dan sebagai persiapan dalam penyusunan laporan
keuangan. Dalam sistem manual fungsi neraca sisa demikian itu sangat penting
artinya. Beberapa tipe kesalahan yang telah terjadi dalammekanisme pembukuan
transaksi, akan nampak atau dapat di perlihatkan dalam neraca sisa yang berupa
ketidaksesuaian jumlah saldo debit dan kredit rekening-rekening. Nearca sisa dapat
diteruskan menjadi neraca lajur untuk mempermudah penyususnan laporan
keuangan, khusunya dalam sistem manual.
D. prosedur pengumpulan data transaksi
Data akuntansi harus dikumpulkan dari steiap transaksi yang menyangkut aktiva,
hutang, modal, pendapatan dan biaya dalam perusahaan. Transaksi-transaksi yang
terjadi dalam perusahaan, secara individual adalah merupakan suatu kejadian atau
peristiwa yang mempengaruhi kehidupan atau eksistensi perusahaan yang
bersangkutan.
Ringkasan dari transaksi-transaksi sejenis memberikan gambaran atau informasi
tentang salah satu aspek kegiatan perusahaan. Sedang keseluruhan ringkasan
transaksi-transaksi sejenis yang slaing berhubungan satu sama lain disebut sebagai
suatu laporan keuangan, yang memberikan gambaran atau informasi tentang:
riwayat lengkapat dari kegiatan atau hasil usha perusahaan dalam suatu masa
pembukuan. Berbagai tipe informasi yang dihasilkan dari kegiatan akuntansi itu
diperlukan manejemen dalam membuat keputusan-keputusan yang menyangkut
berbagai aspek kegiatan dalam perusahaan.

Nama : Fascal Firman Faizal


NIM : 131120001020
Kelas : AKAE

Anda mungkin juga menyukai