Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
penelitian lain yaitu rerata peningkatan keaktifan dan hasil belajar mata diklat
perhitungan Statika Bangunan pada siswa yang menggunakan model pembelajaran
Cooperative Learning STAD lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional.
Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative Learning STAD lebih efektif dalam meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar mata diklat Perhitungan Statika Bangunan dibandingkan metode
konvensional. (Adhi Kurniawan ,2005)
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Memperhatikan latar belakang di atas, kondisi yang ada saat ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan saat ini cenderung bersifat konvensional.
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK siswa kelas XI semester 2
tahun pelajaran 2010/2011 MAN 1 Bandung.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perumusan masalah adalah :
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
pembelajaran TIK?
2. Apakah ada perubahan hasil belajar siswa dengan digunakannya model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran TIK siswa kelas XI semester
2 tahun pelajaran 2010/2011 MAN 1 Bandung?
D. CARA MEMECAHKAN MASALAH
Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini, yaitu model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD (Student Teams
Achievement Divisions). STAD dikembangkan oleh Slavin di Universitas John Hopkin
Amerika Serikat dan merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana (Ibrahim dkk, dalam yeni susilowati, 2006).
Dengan model pembelajaran ini, diharapkan hasil belajar siswa siswa kelas XI
semester 2 tahun pelajaran 2010/2011 MAN 1 Bandung dalam pelajaran TIK
meningkat.
E. HIPOTESIS
Hipotesis sebagai suatu jawaban sementara terhadap masalah penelitian sampai
terbukti data yang terkumpul (Arikunto, 1993: 67).
Penelitian tindakan kelas sebagai serangkaian langkah yang membentuk spiral.
Setiap langkah Penelitian tindakan kelas memiliki empat tahap, yaitu perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (Joko
Nurkamto, 2010).
Dengan demikian, maka hipotesis dapat dirumuskan adalah, melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD hasil belajar siswa pada mata
pelajaran TIK siswa kelas XI semester 2 tahun pelajaran 2010/2011 MAN 1 Bandung
dapat meningkat.
F. TUJUAN PTK
Tujuan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah :
1. Guru dapat menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga
mampu meningkatkan kualitas pembelajaran TIK
2. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa mampu
meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran TIK siswa kelas XI semester 2
kekuatan, dengan cara menyatakan dalam bentuk sikap atau perilaku positif atau
negatif.
4) Tingkat organisasi
Organisasi dapat diartikan sebagai proses konseptualisasi nilai-nilai dan menyusun
hubungan antar nilai-nilai tersebut, kemudian memilih nilai-nilai yang terbaik untuk
diterapkan.
5) Tingkat karakterisasi (characterization)
Karakterisasi adalah sikap dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan oleh
seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya, sehingga sikap dan
perbuatan itu seolah-olah telah menjadi ciri-ciri perilakunya.
c. Kawasan Psikomotor (psychomotor domain)
Kawasan psikomotor adalah kawasan yang berorientasi kepada ketrampilan motorik
yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action) yang memerlukan
koordinasi antara syaraf dan otot. Kawasan psikomotor terdiri dari dari empat
kelompok yang urutannya tidak bertingkat seperti kawasan kognitif dan afektif.
Kelompok-kelompok tersebut adalah sebagai berikut :
1) Gerakan seluruh badan
Gerakan seluruh badan adalah perilaku seseorang dalam suatu kegiatan yang
memerlukan gerakan fisik secara menyeluruh, misalnya siswa sedang berolah raga.
2) Gerakan yang terkoordinasi
Gerakan yang terkoordinasi adalah gerakan yang dihasilkan dari perpaduan antara
fungsi salah satu atau lebih indera manusia dengan salah satu anggota badan.
Misal, siswa sedang menulis.
3) Komunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah hal-hal yang berkenaan dengan komunikasi yang
menggunakan simbol-simbol atau isyarat, misalnya : isyarat, dengan tangan,
anggukan kepala, ekspresi wajah, dan lain-lain.
4) Kebolehan dalam berbicara Kebolehan dalam berbicara dalam hal-hal yang
berhubungan dengan koordinasi gerakan tangan atau anggota badan lainnya
dengan ekspresi muka dan kemampuan berbicara. (Yamin, 2005 : 27-39)