Anda di halaman 1dari 38

Bab I

Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan International Agency for Research on Cancer (IARC) 2005, kanker
leher rahim menempati urutan kedua dengan incidence rate 15,2 per 100.000 perempuan,
kasus baru yang ditemukan 8,8% dengan angka kematian 8,2% per tahun dari seluruh
kasus kanker pada perempuan di dunia. Sedangkan untuk urutan pertama yaitu kanker
payudara dengan incidence rate 38,9 per 100.000 perempuan, kasus baru yang ditemukan
22,7% dengan jumlah kematian 14% per tahun dari seluruh kasus kanker pada
perempuan di dunia.1,2 Saat ini di seluruh dunia diperkirakan lebih dari 1 juta perempuan
menderita kanker leher rahim dan 3-7 juta orang perempuan memiliki lesi pra-kanker
derajat tinggi (high grade dysplasia). Penelitian World Health Organization (WHO)
tahun 2005 menyebutkan, terdapat lebih dari 500.000 kasus baru, dan 260.000 kasus
kematian akibat kanker leher rahim, 90% diantaranya terjadi di negara berkembang.3
Data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Indonesia 2007 diketahui bahwa
kanker leher rahim menempati urutan kedua setelah kanker payudara pada pasien rawat
inap sebesar 11,78% dan pasien rawat jalan 17%. Kanker pada payudara bisa mengenai
perempuan dan laki-laki (5%). Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIRS) Indonesia 2007 diketahui bahwa kanker payudara menempati urutan pertama
pasien rawat inap sebesar 16,68% dan pasien rawat jalan 21,69%.1
Kedua kanker ini menjadi salah satu masalah utama pada kesehatan perempuan di
dunia, terutama pada negara berkembang yang mempunyai sumber daya terbatas seperti
Indonesia. Alasan utama meningkatnya kedua kanker tersebut adalah kurangnya program
penapisan yang efektif dengan tujuan untuk mendeteksi keadaan sebelum kanker maupun
kanker pada stadium dini termasuk pengobatan sebelum proses invasif yang lebih lanjut.
Oleh karena itu, Indonesia mengembangkan upaya pengendalian kanker leher rahim dan
payudara melalui deteksi dini sejak tahun 2007. Deteksi dini kanker leher rahim
menggunakan metode Single Visit Approach yaitu dengan inspeksi visual dengan Asam
Asetat (IVA) dan krioterapi untuk IVA positif, sedangkan deteksi dini kanker payudara
1

menggunakan metode Clinical Breast Examination (CBE).2,4 Menurut Depkes RI 2007,


deteksi dini kanker leher rahim difokuskan pada wanita yang berisiko tinggi dan berusia
30-50 tahun. World Health Organization (WHO, 2007) mengatakan bahwa semua wanita
yang pernah berhubungan seksual kemungkinan besar memiliki risiko terkena kanker
leher rahim. Wanita yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi adalah mereka pertama
kali berhubungan seksual dan memiliki anak pada usia muda, memiliki lebih dari 5 anak,
memiliki banyak pasangan seksual, merokok dan terinfeksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV).3
Pada Kabupaten Serdang, program penapisan kanker leher rahim dan kanker
payudara telah berlangsung dari tahun 2009. Secara keseluruhan, target WUS yang telah
ditetapkan adalah sebanyak 74.677, dan selama 5 tahun yang berhasil ditapis untuk
mendeteksi dini dan pencegahan kanker leher rahim melalui program inspeksi visual
asam asetat sebanyak 16.595 yang meliputi 24 kecamatan, sehingga telah mampu
menapiskan sebesar 22,3% dari seluruh wanita usia subur dan dengan target sebesar
80%.5
Untuk wilayah kerja Puskesmas Telagasari sendiri, dari data Dinas Kesehatan
Karawang didapatkan jumlah perempuan berusia diantara 30 hingga 50 sebanyak 10.827
orang dengan target penapisan sebanyak 8.662 orang untuk periode 5 tahun. Angka
penapisan diharapkan mencapai target 80% secara keseluruhan pada lima tahun terakhir
program IVA berjalan pada Puskesmas Telagasari. Berdasarkan laporan tahunan program
deteksi dini kanker leher rahim dan payudara Puskesmas Telagasari tahun 2011
didapatkan jumlah perempuan berusia diantara 30 hingga 50 tahun yang mengikuti
penapisan berjumlah 644 orang dari target setiap tahun 1733 orang. Angka persentase
cakupan penapisan hanya mencapai 37,16 % dari tolok ukur sebesar 100%.6
Keadaan belum tercapainya target dari program ini pada tahun 2011 mendorong
dilakukannya evaluasi program di tahun 2012. Hal ini dikarena belum diketahuinya
tingkat keberhasilan pelaksanaan program pencegahan kanker leher rahim dan kanker
payudara di Puskesmas Telagasari, Kabupaten Karawang pada periode Januari 2012
sampai dengan Desember 2012, maka perlu adanya evaluasi program.7

1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian kanker leher rahim di dunia,
yaitu kasus baru yang ditemukan 8,8% dengan jumlah kematian 8,2% per tahun
dari seluruh kasus kanker pada perempuan dan merupakan penyebab kematian
kedua pada perempuan menurut IARC tahun 2005.
2. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian kanker payudara di dunia, yaitu
incidence rate 38 per 100.000 perempuan dengan kasus baru yang ditemukan
22,7% dengan jumlah kematian 14% per tahun dari seluruh kasus kanker pada
perempuan di dunia dan menempati urutan pertama penyebab kematian pada
perempuan menurut IARC tahun 2005.
3. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Indonesia 2007
diketahui bahwa kanker leher rahim menempati urutan kedua setelah kanker
payudara pada pasien rawat inap sebesar 11,78% dan pasien rawat jalan 17%.
4. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Indonesia 2007 diketahui bahwa kanker
payudara menempati urutan pertama pasien rawat inap sebesar 16,68% dan
pasien rawat jalan 21,69%.
5. Target WUS yang telah ditetapkan belum tercapai dengan penapisan untuk
mendeteksi dini dan pencegahan kanker leher rahim melalui program inspeksi
visual asam asetat di Kabupaten Serdang.
6. Berdasarkan laporan tahunan program deteksi dini kanker leher rahim dan
payudara Puskesmas Telagasari tahun 2011 didapatkan jumlah perempuan
berusia diantara 30 hingga 50 tahun yang mengikuti penapisan berjumlah 644
orang dari target setiap tahun 1733 orang.
7. Belum diketahuinya tingkat keberhasilan program pencegahan kanker leher
rahimdan kanker payudara di Puskesmas Kecamatan Telagasari periode Januari
2012 sampai dengan Desember 2012.

1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Diketahuinya hasil evaluasi program pencegahan kanker leher rahim dan kanker
payudara di Puskesmas Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, periode Januari
2012 sampai dengan Desember 2012.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.

Diketahuinya cakupan konseling perempuan berusia 30-50 tahun di


Puskesmas Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang periode Januari 2012
sampai dengan Desember 2012.

2.

Diketahuinya cakupan penyuluhan kelompok perempuan berusia 30-50 tahun


di Puskesmas Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang periode Januari
2012 sampai dengan Desember 2012.

3.

Diketahuinya cakupan penapisan kanker leher rahim pada perempuan berusia


30-50 tahun di Puskesmas Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang
periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.

4.

Diketahuinya cakupan perempuan yang dilakukan krioterapi pada penapisan


kanker leher rahim dengan IVA positif di Puskesmas Kecamatan Telagasari,
Kabupaten Karawang periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.

5.

Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan pada penapisan kanker leher rahim


di Puskesmas Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang periode Januari
2012 sampai dengan Desember 2012.

6.

Diketahuinya cakupan penapisan kanker payudara pada perempuan berusia


30-50 tahun di Puskesmas Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang
periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012.

7.

Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudara di


Puskesmas Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang periode Januari 2012
sampai dengan Desember 2012.

1.4. Manfaat
1.4.1 Bagi Evaluator
1.

Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah.

2.

Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur program, khususnya


Program Kesehatan.

3.

Mengetahui kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah-langkah yang


harus dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi


1.

Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi.

2.

Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di


bidang kesehatan.

1.4.3 Bagi Puskesmas yang Dievaluasi


Dengan adanya masukan-masukan berupa hasil evaluasi dan beberapa saransaran maka diharapkan dapat menjadi umpan balik positif bagi Puskesmas
Kecamatan Telagasari, dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas program
pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara sehingga puskesmas dapat
mengetahui besarnya permasalahan khususnya mengenai kanker payudara dan
kanker leher rahim di wilayah kerja puskesmas serta faktor risiko yang ditemukan
sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan yang tepat.
1.4.4. Bagi Masyarakat
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker leher rahim dan
kanker payudara dengan cara deteksi dini dan perlakuan yang tepat pada
masyarakat yang membutuhkan sebagai upaya menghentikan penyakit pada tahap
permulaan.

1.5. Sasaran
5

Semua perempuan berusia 30-50 tahun yang ada di Puskesmas Kecamatan


Telagasari, Kabupaten Karawang, periode Januari 2012 sampai dengan Desember
2012.

Bab II
Materi dan Metode
2.1.

Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil
kegiatan bulanan Puskesmas mengenai program pencegahan kanker leher rahim
dan kanker payudara di Puskesmas Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang
periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012, yang berisi kegiatan:4
1. Konseling
2. Penyuluhan kelompok
3. Penapisan kanker leher rahim
4. Penapisan dengan hasil IVA positif pada penapisan kanker leher rahim
5. Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim dengan IVA
positif
6. Pelayanan rujukan pada penapisan kanker leher rahim
7. Penapisan kanker payudara
8. Pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudara

2.2.

Metode
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan cakupan program
pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas Kecamatan
Telagasari, Kabupaten Karawang periode Januari 2012 sampai dengan Desember
2012 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan mengadakan pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data dan interpretasi data dengan menggunakan
pendekatan sistem sehingga dapat ditemukan masalah yang ada dari pelaksanaan
program pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas
Kecamatan Telagasari kemudian dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan
masalah tersebut berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan dari unsur-unsur
sistem.

Bab III
Kerangka Teoritis
3.1.

Bagan Pendekatan Sistem

Gambar di atas menerangkan sistem menurut Ryans adalah gabungan dari


elemen-elemen yang saling dihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi
sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah
ditetapkan.
Pendekatan sistem adalah prinsip pokok atau cara kerja sistem yang diterapkan
pada waktu menyelenggarakan pekerjaan administrasi. Dibentuknya suatu sistem pada
dasarnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Untuk terbentuknya
sistem tersebut perlu dirangkai beberapa unsur atau elemen sedemikian rupa sehingga
secara keseluruhan membentuk suatu kesatuan dan secara bersama-sama berfungsi untuk
mencapai kesatuan.
Ada 6 unsur yang saling berhubungan dan mempengaruhi pada system, yaitu :8
1. Masukan (input)
Masukan adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. Terdiri dari tenaga
(man), dana (money), sarana (material) dan metode (method).
2. Proses (process)
9

Proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan
berfungsi untuk mengubah

masukan (input) menjadi keluaran (output) yang

direncanakan. Menurut George R Terry, proses terdiri dari perencanaan


(planning), organisasi (organization), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan
(controlling).
3. Keluaran (output)
Keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya proses dalam sistem.
4. Lingkungan (environment)
Lingkungan adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem, tetapi
mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
5. Umpan Balik (feed back)
Umpan balik adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari
sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut.
6. Dampak (impact)
Dampak adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
3.2.

Tolok Ukur Keberhasilan


Tolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran,
lingkungan, umpan balik, dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau
target yang harus dicapai dalam program pencegahan kanker leher rahim dan
kanker payudara. (Lampiran 1).

10

Bab IV
Penyajian Data
4.1.

Sumber Data :
Data sekunder : Wawancara dengan petugas Puskesmas dan petugas Dinas
Kesehatan bagian P2PL (PTM)
Data Monografi Puskesmas Kecamatan Telagasari tahun 2012
Laporan Pembangunan Kesehatan UPTD Puskesmas Telagasari tahun 2012,
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
Laporan hasil deteksi dini dan pencegahan kanker leher rahim dan payudara, di
klinik IVA Puskesmas Telagasari, Kabupaten Karawang Januari 2012 hingga
Desember 2012.

4.2. Jenis Data


4.2.1. Data Umum
a.
Data Geografis7

Lokasi
Lokasi Gedung Puskesmas Kecamatan Telagasari terletak di Jl. Raya Kosambi,
Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang.

Bangunan
Gedung Puskesmas Kecamatan Telagasari, Karawang adalah gedung konkrit
satu lantai, gedung PONED dua lantai sedang dalam proses pembangunan.

Wilayah Kerja
Luas wilayah kerja : 4.670 Ha, yang terdiri dari 14 desa, 49 dusun, meliputi 65
RW dan 181 RT. Keempat belas desa tersebut adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Desa Pasirtalaga
Desa Talagamulya
Desa Cariumulya
Desa Cilewo
Desa Linggarsari
Desa Pulosari
Desa Ciwulan
Desa Kalijaya
Desa Cadas Kertajaya
Desa Kalibuaya
Desa Talagasari
Desa Pasirmukti

11

13. Desa Pasirkamuning


14. Desa Kalisari
Jarak terjauh ke Puskesmas adalah 7 km dan jarak terdekat adalah 100
m dengan waktu tempuh terlama adalah 30 menit dan waktu tempuh tercepat 2
menit dengan kendaraan umum atau sepeda motor. Dengan demikian dapat
dikatakan bahawa seluruh desa di wilayah Puskesmas Telagasari relatif
terjangkau. Sedangkan jarak antara Puskesmas Telagasari ke pusat kabupaten
Karawang adalah 15 km dengan waktu tempuh 35 menit menggunakan
roda empat.
Batas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Telagasari :
-

Sebelah Utara

Sebelah Selatan

Sebelah Barat

Sebelah Timur

: Kecamatan Tempuran
: Kecamatan Majalaya
: Kecamatan Lemahabang
: Kecamatan Majalaya

b. Data Demografi7
1. Jumlah penduduk Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, tahun 2012
2.

adalah 61.927 jiwa.


Jumlah penduduk Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, tahun 2012
berdasarkan jenis kelamin : Laki-laki 30.262 jiwa dan jumlah perempuan

3.

31.165 jiwa.
Mata pencaharian terbanyak

4.

Karawang, tahun 2012 adalah petani.


Tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang,

di Kecamatan Telagasari, Kabupaten

tahun 2012 yang terbanyak adalah tingkat pendidikan rendah yaitu tamat
SD.
c. Fasilitas Kesehatan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Telagasari antara
lain: 1 Puskesmas, 1 Puskesmas Pembantu, 11 Puskesmas Keliling, 74 buah
Posyandu, 11 buah Posbindu, 4 buah Polindes Plus, 3 buah Poskesdes, 3 buah
balai pengobatan 24 jam, 3 buah klinik bersalin,1 buah pengobatan tradisional, 4
buah apotek, 1 buah toko obat, 3 buah balai pengobatan sore oleh dokter, dan 8
praktek bidan desa.

12

4.2.2. Data Khusus


4.2.2.1 Masukan
A. Tenaga
Dokter (terlatih)

: 1 orang

Bidan (terlatih)

: 3 orang

Kader

: 10 orang

B. Dana
APBD
C. Sarana
Medis
1. IVA test

: cukup

Meja peralatan (trolley)

: 1 buah

Wadah peralatan dengan tutup

: 1 buah

Meja pemeriksaan

: 1 buah

Lampu sorot sumber cahaya

: 1 buah

Senter bila listrik mati

: 1 buah

Baterai kering untuk senter

: 2 buah/bulan

Bivalved speculum

: 24 (12 buah ukuran

kecil, 8 buah sedang, dan 4 buah besar)

Kain perlak untuk meja ginekologi : 12 buah

Kain penutup perut klien

: 12 buah

Kursi pemeriksa

: 1 buah

Gallipots anti karat

: 24 buah

Kapas lidi kassa

: Jumlah cukup

Sarung tangan disposable

: Jumlah cukup

Spatula kayu

: Jumlah cukup

Asam asetat 3-5%

: Jumlah cukup

Masker

: Jumlah cukup

13

2. Krioterapi
Unit Krioterapi

: 1 buah

Krioterapi tip

: 2 buah

Karet penahan untuk krio unit

: 1 per unit

Tabung CO2

: 1 buah

Kereta dorong untuk tabung CO2 : 1 buah

Tang/ spanner

Mur/ baut Washers krio machine : Ada

Pengatur waktu/Timer

: 1 buah

3. Pencegahan Infeksi
Ember plastik dekontaminasi

: 2 buah

: 1 buah

Larutan klorin 0,5%

: Jumlah cukup

Sabun bubuk

: Jumlah cukup

Sikat gigi (untuk cuci alat)

: Ada

Sarung tangan rumah tangga

: Ada

Tempat sampah plastik

: Ada

Kantung plastik

: Jumlah cukup

4. Antibiotik untuk IMS

: Jumlah cukup

Non medis:
Pengatur waktu/Timer
Tinta stempel
Leaflet
Poster
Atlas IVA
Kartu pemeriksaan IVA
Catatan medik pemeriksaan IVA dan payudara
Buku Acuan

: 1 buah
: 1 buah
: Ada
: Ada
: 2 buah
: Ada
: Ada
: Ada

D. Metode
1. Konseling dan Penyuluhan Kelompok

14

Sebelum menjalani tes IVA, sesi edukasi, konseling,


penyuluhan serta anamnesa setiap yang menjalani tes. Pada
sesi tersebut dibahas beberapa topik, yaitu :1

Menghilangkan kesalahpahaman konsep dan rumor


tentang IVA dan krioterapi

Sifat dari kanker leher rahim atau payudara sebagai


sebuah penyakit

Faktor- faktor risiko terkena penyakit tersebut

Pentingnya penapisan dan pengobatan dini

Konsekuensi bila tidak menjalani penapisan

Mengkaji pilihan pengobatan bila hasil tes IVA


abnormal

Peran pasangan pria dalam penapisan dan keputusan


menjalani pengobatan

Pentingnya pendekatan kunjungan tunggal sehingga ibu


siap menjalani krioterapi pada hari yang sama jika
mereka mendapat hasil IVA abnormal

Arti tes IVA positif atau negatif

Pentingnya membersihkan daerah genital/kemaluan


sebelum menjalani tes IVA
Pada anamnesis perorangan dicari faktor risiko

baik kanker leher rahim atau payudara yang tercantum


dalam status pemeriksaan1

Menstruasi < 12 tahun

Usia pertama berhubungan seksual <17 tahun

Sering keputihan

Merokok

Terpapar asap rokok > 1 jam sehari

Kurang konsumsi buah dan sayur

15

Sering konsumsi makanan berlemak dan berpengawet

Kurang aktifitas fisik (30 menit/hari)

Pernah pap smear

Riwayat keluarga kanker dan jenis kanker

KB hormonal (pil > 5 tahun atau suntik > 5 tahun)

Riwayat tumor jinak payudara

Riwayat operasi kandungan

Menopause > 50 tahun

Kehamilan pertama > 35 tahun

Pernah atau tidak menyusui

Pernah atau tidak melahirkan

2. Penapisan kanker leher rahim


Upaya pemeriksaan atau tes sederhana dan mudah
dilaksanakan pada populasi masyarakat yang sehat yang
bertujuan untuk mengetahui masyarakat yang sakit atau
berisiko terkena penyakit di antara masyarakat yang sehat,
dilakukan Inspeksi Visual dengan aplikasi Asam Asetat
(IVA) untuk pemeriksaan lesi prakanker leher rahim.
Tindakan sesuai prosedur legeartis.
Tabel 4.1. Tabel klasifikasi lesi pada hasil tes IV 1,4
Klasifikasi IVA
Tes negatif

Kriteria klinis
Halus, berwarna merah muda, seragam, tidak berfitur,
ektropion, servicitis, ovula Nabothi dan lesi acetowhite

Tes positif

tidak signifikan.
Bercak putih (acetowhite epithelium yang sangat jelas
terlihat) dengan batas yang tegas dan meninggi, tidak

Dicurigai kanker

mengkilap

yang

terhubung

atau

meluas

dari

SSK

(squamocolumnar junction)
Pertumbuhan massa seperti kembang kol yang mudah

16

berdarah atau luka bernanah/ ulcer


3. Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker
leher rahim
Proses pembekuan leher rahim baik menggunakan
CO2 terkompresi atau NO2 sebagai pendingin (pendinginan
terus-menerus selama 3 (tiga) menit untuk membekukan,
diikuti pencairan selama 5 (lima) menit kemudian 3 (tiga)
menit pembekuan kembali). Tindakan sesuai prosedur
legeartis.1

Tabel 4.2 Klasifikasi lesi yang dapat dilakukan krioterapi di Puskesmas1


Lesi yang dapat dilakukan krioterapai di
puskesmas dan unit pelayanannya dan
RS
yang
mempunyai
pelayanan
ginekologi
1. Lesi acetowhite yang menutupi

Krioterapi
yang
tidak
dilakukan
oleh
tenaga
umum/bidan di puskesmas
1. Lesi

acetowhite

yang

dapat
dokter
menutupi

serviks kurang dari 75% (jika lebih

serviks lebih dari 75% permukaan

dari 75% serviks tertutup harus

leher rahim.

dilakukan oleh seorang ginekolog)


2. Tidak lebih dari 2 mm di luar daerah
kriotop.
3. Lesi tidak meluas sampai dinding
vagina.
4. Tidak dicurigai kanker.

2. Lesi acetowhite meluas sampai ke


dinding vagina atau lebih dari 2 mm
di luar kriotip.
3. Klien menginginkan pengobatan lain
selain dari krioterapi atau meminta
tes diagnosa lebih lanjut.
4. Dicurigai kanker
5. Pada

pemeriksaan

bimanual,

dicurigai adanya massa ovarium

17

(ovarium mass)
4. Pelayanan Rujukan Kanker Leher Rahim
Bidan dan dokter umum harus merujuk klien yang
mengalami kondisi di bawah ini ke tingkat fasilitas
perawatan yang lebih tinggi : 1
Lesi acetowhite lebih dari 75% permukaan serviks
Lesi acetowhite meluas sampai dinding vagina atau
melebihi 2 mm dari tepi luar prob krioterapi
Lesi acetowhite positif tetapi klien meminta
pengobatan lain.
Dicurigai kanker
Kondisi ginekologis lain (misalnya massa ovarium,
polip)
5. Penapisan Kanker Payudara
Skrining kanker payudara

(Clinical

Breast

Examination) dan edukasi masyarakat tentang Pemeriksaan


Payudara Sendiri (SADARI). Pemeriksaan sesuai prosedur
legeartis.
6. Pelayanan Rujukan Kanker Payudara
Pada setiap kasus berat yang menunjukkan tanda
bahaya yang tidak dapat diatasi serta pada kasus yang
dicurigai keganasan.
4.2.2.2 Proses
A. Perencanaan
Ada perencanaan tertulis mengenai :
1. Konseling
Dilakukan

Senin-Kamis

pukul

08.00-11.00

di

Puskesmas atau tempat lain oleh dokter/bidan terlatih.


2. Penyuluhan Kelompok
Dilakukan Senin-Kamis pukul 08.00-11.00 secara
berkelompok

di

Puskesmas

atau

tempat

lain

oleh

dokter/bidan terlatih. Diadakan satu bulan satu kali di setiap


desa disertai bidan desa.
18

3. Penapisan Kanker Leher Rahim


Dilakukan Senin-Kamis pukul

08.00-11.00

di

Puskesmas atau tempat lain oleh dokter/bidan terlatih.


Diadakan satu bulan satu kali di setiap desa.
4. Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker
leher rahim
Dilakukan Senin-Kamis pukul 08.00-11.00 oleh
dokter atau bidan terlatih di Puskesmas pada pasien hasil IVA
positif sesuai hari pelayanan (Single Visit Approach).
5. Pelayanan rujukan kanker leher rahim
Dilakukan Senin-Kamis pukul 08.00-11.00 oleh
dokter atau bidan terlatih yang bertanggung jawab merujuk di
Puskesmas.
6. Penapisan kanker payudara
Dilakukan Senin-Kamis

pukul

08.00-11.00

di

Puskesmas atau tempat lain oleh dokter atau bidan terlatih.


Diadakan satu bulan satu kali di setiap desa.
7. Pelayanan rujukan
Dilakukan Senin-Kamis pukul 08.00-11.00 oleh
dokter atau bidan terlatih yang bertanggung jawab merujuk di
Puskesmas.

19

B. Pengorganisasian
Struktur organisasi tertulis dan pemberian tugas yang teratur
dalam melaksanakan tugasnya dalam program.
Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas

dr. Ocid Suryana

Penanggung jawab
Pelaksana Pelayanan IVA
dr. Ema M
Koordinator IVA
Bd. Cawit

Bd. Endang S

Bd. Pupuy

Bd. Endeh

Bidan-Bidan Desa

Kader-Kader

20

C. Pelaksanaan
1. Konseling
Dilakukan kepada semua klien pada Senin - Rabu pukul
09.00-10.00 di Puskesmas oleh dokter/bidan.
2. Penyuluhan Kelompok
Penyuluhan kelompok belum dilakukan.
3. Penapisan Kanker Leher Rahim
Dilakukan Senin - Rabu pukul 09.00-10.00 di Puskesmas
oleh dokter/bidan. Kunjungan ke desa-desa belum dilakukan.
4. Penanganan dengan Krioterapi pada Penapisan Kanker
Leher Rahim
Dilakukan Senin Rabu pukul 09.00-10.00 di Puskesmas
oleh dokter atau bidan terlatih. Krioterapi dilakukan tidak
menggunakan teknik Single Visit Approach.
5. Pelayanan Rujukan Kanker Leher Rahim
Dilakukan Senin Rabu pukul 09.00-10.00 di Puskesmas
oleh dokter atau bidan terlatih.
6. Penapisan Kanker Payudara
Dilakukan Senin - Rabu pukul 09.00-10.00 di Puskesmas
oleh bidan. Kunjungan ke desa-desa belum dilakukan.
7.

Pelayanan Rujukan Kanker Payudara


Dilakukan Senin Rabu pukul 09.00-10.00 di Puskesmas
oleh dokter terlatih.

D. Pengawasan
Pencatatan dan pelaporan : Bulanan, triwulan
Rapat : Bulanan, triwulan

21

4.2.2.3 Keluaran
A. Cakupan Konseling
Persentase Konseling
= Jumlah penapisan kanker leher rahim dan payudara x 100%
Jumlah target perempuan usia 30-50 tahun setiap tahun
= 361 x 100%
1733
= 20,83%
B. Cakupan Penyuluhan Kelompok
Penyuluhan kelompok belum dilakukan di dalam maupun luar
gedung Puskesmas.
C. Cakupan Penapisan Kanker Leher Rahim
Perkiraan Target Sasaran
Data Puskesmas Kecamatan Telagasari tahun 2012, jumlah
sasaran penapisan Puskesmas Kecamatan Telagasari (perempuan
usia 30 - 50 tahun) = 10.827
Target penapisan 5 tahun = 80 % x 10.827
= 8.662 orang perempuan
Target yang akan ditapis tiap tahun = 8.662 : 5
= 1.733 orang perempuan

Penapisan Kanker Leher Rahim dan Payudara


22

Tabel 1. Jumlah Penapisan Kanker Leher Rahim Puskesmas Telagasari Periode


Januari 2012 sampai dengan Desember 2012

Bulan

IVA

(+)

Krioterapi

Curiga Ca

Rujukan

Januari 2012
Februari 2011
Maret 2012
April 2012
Mei 2012
Juni 2012
Juli 2012
Agustus 2012
September 2012
Oktober 2012
November 2012
Desember 2012
TOTAL

61
45
50
37
32
46
28
2
5
23
27
5
361

0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2

0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2

0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1

0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1

Pencapaian Penapisan Kanker Leher Rahim

x 100 %

Persentase Penapisan Kanker Leher Rahim


=

Jumlah target perempuan usia 30-50 tahun setiap tahun


=

361 x 100 %
1.733

= 20,83 %

23

E. Cakupan Penanganan dengan Krioterapi pada Penapisan


Kanker Leher Rahim
Persentasi penanganan dengan krioterapi
=

Penanganan dengan krioterapi

x 100%

Penapisan dengan hasil IVA positif


=

2 x 100 %
2

= 100 %
F. Cakupan Pelayanan Temuan Kasus Rujukan Penapisan
Kanker Leher Rahim
1. Cakupan Temuan Kasus Rujukan Kanker Leher Rahim
Persentase Temuan Kasus Rujukan Kanker Leher Rahim
= Temuan Kasus Rujukan Kanker Leher Rahim x 100%
Penapisan dengan hasil IVA positif
= 1 x 100 %
2
= 50 %
2. Cakupan Pelayanan rujukan Kanker Leher Rahim
Persentase pelayanan rujukan Kanker Leher Rahim
= Jumlah Temuan Kasus Rujukan Kanker Leher Rahim x 100 %
Jumlah Pelayanan Kasus Kanker Leher Rahim yang Harus dirujuk
= 1 x 100 %
1
= 100 %

24

G. Cakupan Penapisan Kanker Payudara


Perkiraan Target Sasaran
Tabel 2. Jumlah Penapisan Kanker Payudara Puskesmas Telagasari
Periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012

Clinical Breast
Examination
61
45
50
37
32
46
28
2
5
23
27
5

Bulan
Januari 2012
Februari 2012
Maret 2012
April 2012
Mei 2012
Juni 2012
Juli 2012
Agustus 2012
September 2012
Oktober 2012
November 2012
Desember 2012

361

TOTAL

1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0

Curiga
Ca
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Benjolan

Rujukan
2
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
3

Persentase Penapisan Kanker Payudara


=

Pencapaian Penapisan Kanker Payudara

x 100 %

Jumlah target perempuan usia 30-50 tahun setiap tahun


=

361 x 100 %
1.733

= 20,83 %

25

H. Cakupan Pelayanan Rujukan pada Penapisan Kanker


Payudara
1. Cakupan Temuan Kasus Rujukan Kanker Payudara
Persentase Temuan Kasus Rujukan Kanker Payudara
=Temuan Kasus Rujukan pada Penapisan Kanker Payudara x 100%
Target Penapisan Kanker Payudara
=

x 100 %

361
=

0,83 %
2. Cakupan Pelayanan Rujukan Kanker Payudara

Jumlah Temuan Kasus Rujukan Kanker Payudara

x 100 %

Jumlah Pelayanan Kasus Kanker Payudara yang Harus dirujuk


=

3 x 100%
3

= 100 %
4.2.2.4 Lingkungan
A. Fisik
Lokasi ke Puskesmas dan Tempat Penyuluhan : Mudah dijangkau
Transportasi (becak, ojek)
: Sarana transportasi terjangkau
Fasilitas kesehatan lain
: Ada dan dapat dijalin kerjasama yang baik
B. Non Fisik
Pendidikan

: Mayoritas berpendidikan rendah

Sosial Ekonomi

: Mayoritas bekerja sebagai petani

Agama

: Mayoritas beragama Islam (99%)

Dukungan suami

: Mayoritas istri akan meminta persetujuan suami

4.2.2.5 Umpan Balik


A. Rapat kerja yang membahas laporan kegiatan setiap

Ada
26

bulannya untuk mengevaluasi program yang telah


dijalankan
4.2.2.6 Dampak
A. Langsung
1. Menurunkan jumlah kesakitan kanker leher rahim
dan kanker payudara
2. Menurunkan jumlah kematian kanker leher rahim
dan kanker payudara
B. Tidak Langsung
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Belum dapat dinilai


Belum dapat dinilai

Belum dapat dinilai

27

Bab V
Pembahasan
Masalah Menurut Variabel Keluaran :
No.
1.

Variabel

Tolok Ukur

Pencapaian

100%

20,83 %

Konseling

Masalah
(+)
79,17%

2.

Penyuluhan kelompok

1x/bulan/desa

Tidak dilakukan

(+)

3.

Persentase penapisan

100%

20,83%

(+)

kanker leher rahim


4.

79,17%

Persentase penapisan

100 %

20,83 %

kanker payudara

(+)
79,17%

Masalah Menurut Variabel masukan :


No
1.

Variabel
1.1. Tenaga

Kader

Tolok ukur

Pencapaian

Masalah

14 orang

10 orang

(+)

Masalah Menurut Variabel Proses :

28

No.
1.

2.

Variabel
Konseling

Penyuluhan

Tolok Ukur
Dilakukan Senin
Kamis pukul 08.00-

pukul 09.00-10.00 di

11.00 di Puskesmas

Puskesmas oleh

atau tempat lain oleh

dokter/bidan terlatih

dokter/bidan terlatih
Penyuluhan

kelompok

Pencapaian
Dilakukan Senin Rabu

Penyuluhan kelompok

kelompok di desa 1

Masalah
(+)

(+)

belum dilaksanakan

kali/bulan/desa
3.

Penapisan

Kunjungan ke desa

kanker leher

dilaksanakan 1

rahim

kali/bulan/desa
Dilakukan Senin-

Kunjungan ke desa

(+)

belum dilaksanakan

Dilakukan Senin Rabu

Kamis pukul 08.00-

pukul 09.00-10.00 di

11.00 oleh dokter

Puskesmas

(+)

atau bidan terlatih di


Puskesmas atau
4.

Penapisan

tempat lain
Dilakukan Senin-

kanker

Kamis pukul 08.00-

payudara

11.00 oleh dokter

Dilakukan Senin Rabu

(+)

pukul 09.00-10.00

atau bidan terlatih


di Puskesmas atau
tempat lain

Kunjungan ke desa
dilaksanakan 1

Kunjungan ke desa
belum dilaksanakan

(+)

kali/bulan/desa

Masalah menurut variabel Lingkungan :


No.

Variabel

Tolok Ukur

Pencapaian

Masalah
29

1.

Pendidikan

Tidak menjadi faktor Mayoritas


penghambat

2.

Sosial ekonomi

3.

Dukungan suami

berpendidikan rendah

Tidak menjadi faktor Mayoritas bekerja


penghambat

(+)

sebagai petani

Tidak menjadi faktor Mayoritas perempuan


penghambat

(+)

(+)

meminta persetujuan
suami untuk setiap
tindakan

Variabel selain tertera di atas tidak memiliki masalah berdasarkan tolok ukur
keberhasilan.

30

Bab VI
Perumusan Masalah

Masalah menurut keluaran (masalah sebenarnya) :


A. Konseling masih kurang 20,83% dari target sebesar 100%
B. Penyuluhan kelompok tidak dilakukan (0%)
C. Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang (20,83%) dari target sebesar
100%. Terjadi penurunan angka cakupan penapisan dari tahun 2011 sebesar 16,33 %,
D. Cakupan penapisan kanker payudara masih kurang (20,83%) dari target sebesar
100%.
Masalah dari unsur lain (penyebab) :
1. Pelaksanaan pelayanan tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
2. Jangkauan pemeriksaan IVA keliling dan penyuluhan ke desa-desa tidak ada,
seharusnya setiap desa 1 kali/bulan.
3. Mayoritas penduduk Telagasari berpendidikan rendah
4. Mayoritas WUS bekerja sebagai petani
5. Mayoritas perempuan meminta persetujuan suami untuk setiap tindakan

31

Bab VII
Prioritas Masalah

Masalah menurut keluaran :


A. Konseling masih kurang 20,83% dari target sebesar 100%
B. Cakupan penyuluhan kelompok tidak dilakukan (0%)
C. Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang (20,83%) dari target
sebesar 80%.
D. Cakupan penapisan kanker payudara masih kurang (20,83%) dari target
sebesar 80%.

Prioritas Masalah :
Masalah
No.

Parameter

Besarnya masalah

2.

Berat ringannya akibat yang ditimbulkan

3.

Keuntungan sosial yang diperoleh

4.

Teknologi yang tersedia

5.

Sumber daya yang tersedia

22

22

23

23

Total

Keterangan derajat masalah :


5 = Sangat penting
4 = Penting
3 = Cukup penting
2 = Kurang penting
1 = Sangat kurang penting
Yang menjadi prioritas masalah adalah :

32

1. Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang (20,83%) dari target sebesar
80%.
2. Penyuluhan kelompok tidak ada dari target 1 kali/desa/bulan

33

Bab VIII
Penyelesaian Masalah

Masalah :
1. Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang (20,83%) dari target
sebesar 80%
Penyebab :

Kurangnya penyuluhan yang dilakukan di desa-desa untuk menarik minat


penduduk tempatan melakukan pemeriksaan.

Pelaksanaan pelayanan belum sesuai dengan jadwal pada perencanaan.

Mayoritas penduduk di Kecamatan Telagasari berpendidikan rendah sehingga

pengetahuan terhadap kesehatan kurang.


Mayoritas perempuan akan meminta persetujuan suami untuk setiap tindakan

Penyelesaian :
Melakukan pelayanan IVA ke desa-desa dengan frekuensi 1 kali/bulan secara rutin
dan menyeluruh.
Pelaksanaan pelayanan dikembalikan sesuai jadwal pada perencanaan.
Dilakukan penyebaran informasi mengenai pelayanan IVA dan pemeriksaan
payudara yang diberikan di Puskesmas dengan bantuan lintas program seperti
POSYANDU dan kelas ibu hamil.
Memberikan penyuluhan secara rutin sesuai dengan perencanaan awal untuk
meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan
kanker leher rahim dan payudara. Penyuluhan sebaiknya diadakan dengan sistem
terbuka melalui kerja sama dari puskesmas dengan pihak luar seperti media
massa, pamong desa, tokoh agama, sponsor bakti sosial, PKK, yang dilakukan
secara rutin. Sasaran penyuluhan tidak hanya kepada kelompok wanita, tetapi juga

34

kepada kelompok pria (suami) untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran


untuk mengijinkan wanita (istri) mengikuti penapisan.
2. Penyuluhan kelompok tidak ada dari target 1 kali/desa/bulan
Penyebab :
Kurangnya jumlah kader di setiap desa terlatih atau yang memiliki pengetahuan
cukup tentang progam IVA.
Penyelesaian :
Pelatihan penyuluhan untuk kader dan bidan desa oleh bidan terlatih Puskesmas
supaya dapat menjadi sumber informasi masyarakat terdekat.
Untuk dapat meningkatkan motivasi dari masing-masing pihak terkait pemberi
penyuluhan diberi penghargaan atau insentif.
Pemberian penyuluhan kelompok bersamaan penyuluhan program lain, misalnya
kelas ibu hamil, dan Posyandu.

Bab IX
Kesimpulan dan Saran
9.1.

Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program pencegahan kanker leher rahim dan payudara
yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Kecamatan

35

Telagasari, Kabupaten Karawang periode Januari 2012 sampai dengan Desember


2012 belum mencapai target, dimana didapatkan :

Cakupan konseling perorangan mengenai deteksi dini dan pencegahan


kanker leher rahim adalah 20,83%

Penyuluhan kelompok

mengenai deteksi dini dan pencegahan kanker

leher rahim tidak dilakukan.

Cakupan penapisan deteksi dini dan pencegahan kenker leher rahim tahun
2012 adalah 20,83%

Cakupan presentase penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker


leher rahim adalah 100%

Cakupan presentase rujukan lesi curiga kanker ke fasilitas kesehatan


tingkat yang lebih tinggi adalah 100%

Cakupan penapisan deteksi dini kanker payudara tahun 2012 adalah


20,83%

Cakupan presentase rujukan penapisan kanker payudara tahun 2012 adalah


100%

Dipilih satu prioritas masalah, yaitu :


1.
Cakupan penapisan kanker leher rahim masih kurang (20,83%) dari target
2.

9.2.

sebesar 80%.
Penyuluhan kelompok tidak ada dari target 1 kali/bulan/desa

Saran
Apabila saran ini dapat dijalankan dengan benar, maka diharapkan kedua
masalah ini tidak akan kembali muncul di Puskesmas Kecamatan Telagasari
sebagai pokok masalah, yaitu dengan :

36

Perlunya adanya bantuan penyebaran informasi mengenai program IVA


yang dilaksanakan di ruang KIA puskesmas Telagasari melalui lintas
program terutama program POSYANDU dan kelas ibu hamil.

Perlunya kerjasama bidan desa dan kader untuk mensosialisasikan


informasi kepada masyarakat mengenai program IVA.

Penyuluhan yang diberikan tidak hanya untuk kelompok wanita, namun


juga dilakukan untuk kelompok pria (suami) untuk meningkatkan tingkat
pengetahuan akan pentingnya pencegahan kanker leher rahim dan
payudara sehingga diharapkan adanya dukungan dari pihak pria (suami)
terhadap kegiatan pencegahan kanker leher rahim.

Memberikan insentif bagi desa dengan cakupan penapisan yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

37

1.

Buku acuan pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara.


Direktorat pengendalian penyakit tidak menular. Departemen Kesehatan RI.
2007.

2.

Ferlay J, Shin HR, Bray F, Forman D, Mathers C and Parkin DM.


GLOBOCAN 2005 v2.0, Cancer incidence and mortality worldwide: IARC
CancerBase No 10. (Internet). Lyon, France: International Agency for Research
on Cancer. Diunduh dari http://globocan.iarc.fr on March 2013.

3.

World Health

Organization. Comprehensive Cervical Cancer

Control. A Guide to Essential Practice. Geneva : WHO, 2006.


4.

Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher


Rahim. Kepmenkes RI No. 798/Menkes/ SK/ VII/ 2007.

5.

Data Program Penapisan Kanker Leher Rahim dan Kanker


Payudara Kabupaten Serdang. Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang, Begadai.
2010.

6.

Laporan Pembangunan Kesehatan UPTD Puskesmas Telagasari


tahun 2011, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.

7.

Laporan Pembangunan Kesehatan UPTD Puskesmas Telagasari


tahun 2012, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.

8.

Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi ke-3. Jakarta:


Bina Rupa Aksara, 1996.h.17-28.

38

Anda mungkin juga menyukai