Anda di halaman 1dari 17

Latihan ujian endokrin

Kasus 1
Seorang perempuan 45 tahun mengeluh cepat lelah, banyak kencing, BB menurun 8 kg,
riwayat ibunya menderita kencing manis, pernah melahirkan anak lebih dari 4 kg,
pemeriksaan fisik BB 51 kg, TB 160 cm, TD 150/90 mmHg.
1. Kemungkinan hasil pemeriksaan darah yang ditemukan pada pasien ini adalah
a. GDS 120 mg/dL
b. GDP 154 mg/dL
c. Kadar glukosa darah setelah makan 128 mg/dL
d. HbA1C 6,3
e. TTGO 198 mg/dL
2. Patofisiologi terjadinya peningkatan kadar glukosa darah pada kasus ini adalah
a. Penurunan sekresi glukagon
b. Kerusakan sel alfa pancreas
c. Peningkatan resistensi insulin
d. Penurunan sekresi adrenalin
e. Kenaikan sensitivitas insulin
3. Riwayat pernah melahirkan anak di atas 4 kg menandakan bahwa pada saat hamil ibu ini
mengalami
a. DM tipe 1
b. DM tipe 2
c. DM gestasional
d. DM tipe lain
e. DM Insipidus
4. Komplikasi mikrovaskular secara dini dapat ditemukan pada pasien ini jika pada
pemeriksaan penunjang ditemukan
a. Peningkatan kreatinin
b. Ureum meningkat
c. Mikroalbuminuria
d. Proteinuria
e. Ukuran ginjal menurun
5. Mikroaneurisme terjadi karena??
Hilangnya perisit
6. Komplikasi yang memiliki patogenesis yang mirip dengan retinopati proliferatif adalah
a. Stroke
b. Infark miokardium
c. Ketoasidosis
d. Nefropati
e. Penyakit jantung koroner
7. Jika pasien diberikan metformin maka tujuan pemberian obat tersebut adalah
a. Menurunkan sekresi insulin
b. Menekan produksi glukosa hati
c. Meningkatkan sekresi insulin

d. Meningkatkan sensitivitas insulin


e. Menghambat absorbsi glukosa
8. Efek samping dari metformin adalah
a. Hipoglikemia
b. Asidosis laktat
c. Gagal ginjal kronik
d. Retensi cairan
e. Diare
9. Jika obat yang diberikan belum dapat menurunkan kadar glukosa pasien, maka
ditambahkan obat yang menurunkan absorbsi glukosa di usus, obat ini adalah
a. Sulfoniluria
b. Biguanid
c. Acarbose
d. Insulin
e. TZD
10. Obat di atas bekerja melalui mekanisme
a. Menghambat enzim alfa glukosidasi
b. Menghambat glukoneogenesis hati
c. Memicu sekresi insulin di pancreas
d. Memicu glikogenolisis ginjal
e. Meningkatkan sensitifitas insulin
11. Obat yang dimaksud no.9 di atas mempunyai efek samping
a. Hipoglikemia
b. Flatulen
c. Gagal ginjal
d. Retensi cairan
e. Dehidrasi
12. Jika pasien ini mengalami komplikasi nefropatik diabetic, pilihan utama terapi yang
diberikan yaitu
a. Sulfoniluria
b. Metformin
c. Insulin
d. TZD
e. Acarbose
Kasus 2
Seorang perempuan 23 tahun datang berobat ke poliklinik penyakit dalam, dengan keluhan
jantung berdebar, kulit turgor, perasaan panas, dan BB menurun kurang lebih 10 kg dalam 1
bulan. Dengan hasil pemeriksaan didapatkan pasien sadar, kurus, TD 150/80, nadi
120x/menit, regular, suhu 37,4oC, mata menonjol terutama pada mata kiri, leher dengan
pembesaran kelenjar tiroid difus dan tremor. Pasien didiagnosis sebagai penyakit Graves.
13. Patomekanisme yang mendasari penyakit ini adalah
a. Infeksi
b. Autoimun
c. Keganasan

d. Granulomatosa
e. Hipoplasia
14. Salah satu bukti dasar patomekanisme penyakit ini, yaitu
a. TSH antibody
b. Tiroglobulin
c. Tirotropin
d. Anti mikrosomal antibody
e. Anti tiroid peroksidase
15. Pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan fungsi tiroid pada pasien ini adalah
a. Ultrasound leher
b. CT scan leher
c. Kadar tirotropin
d. Kadar ACTH
e. Biopsi jarum halus/FNA
16. Timbulnya exopthalmus pada pasien ini adalah karena
a. Pembesaran saraf optikus
b. Hiperplasia sel lemak retrobuler
c. Hiperaktivitas otot ekstrinsik orbita
d. Penimbunan glikogen korpus vitreus
e. Jaringan glikosaminoglikan retrobuler
17. Obat terpilih yang dapat diberikan pada kasus di atas yaitu
a. Levothroxine
b. Prophylthiouracyl
c. Lyothyronin
d. Fenobarbital
e. Levamizole
18. Selain terapi di atas, modalitas penanganan lainnya adalah
a. Iodium radioaktif
b. Larutan lugol
c. Radioterapi
d. Kemoterapi
e. Laser koaguloterapi
19. Terapi kepada pasien yang menderita exopthalmus adalah
a. Obat tetes air mata buatan
b.
c.
d. Obat tetes air mata dengan kortikosteroid
e.
20. Terapi pilihan untuk mengatasi keluhan potrusi mata pada pasien ini yaitu
a. Antibiotik dosis tinggi
b. Anti angiogenesis
c. Anti karsinogenik
d. Non-steroid anti inflamasi

e. Kortikosteroid dosis tinggi


21. Jika dilakukan pemeriksaan ultrasonografi leher, kemungkinan yang dapat ditemukan
adalah
a. Atrofi kelenjar tiroid
b. Struma difus
c. Nodul tiroid
d. Kista tiroid
e. Kalsifikasi kelenjar tiroid
22. Tipe paralisis yang diderita pada pasien ini jika berkomplikasi menjadi periodic paralisis
tiroktosikosis adalah
a. Tetraparesis
b. Hemiparesis
c. Flaksid
d. Spastik
e. Fasikulasi
23. Pemeriksaan laboratorium yang kemungkinan besar ditemukan pada komplikasi periodic
paralisis tiroktosikosis adalah
a. Hiperkalsemia
b. Hiperkalemia
c. Hipoglikemia
d. Hipokalsemia
e. Hipokalemia
24. Bila pasien ini disertai demam, kesadaran menurun, atrium fibrilasi disertai ikterus, maka
komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien ini adalah
a. Koma miksedema
b. Krisis tiroid
c. Koma eutiroid
d. Krisis adrenal
e. Koma hipoglikemia
25. Pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat adanya penonjolan bola mata pada pasien ini
adalah
a. Tes lapangan pandang
b. Eksoftalmometer
c. USG orbita
d. Tonometri schiotz
e. Funduskopi
Kasus
Seorang laki-laki 57 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala yang dialami
sejak kurang lebih 3 bulan terakhir. Keluhan ini disertai ngilu, nyeri sendi, keringat
berlebihan, sering tidak melihat benda di samping kiri-kanan, suara parau, serta ukuran jari
kaki dan tangan bertambah. Tanda vital tensi 160/100 mmHg, nadi 96x/menit, afebris,
pemeriksaan fisik didapatkan maloklusi mandibula, jari-jari besar, dan splenomegali.
26. Diagnosis sementara yang paling mungkin pada pasien ini adalah
a. Penyakit Cushing

b.
c.
d.
e.

Gigantisme
Craniphrangioma
Akromegali
Diabetes Insipidus

27. Pasien dikonsulkan ke bagian mata, sehubungan dengan keluhan di atas yaitu akibat
adanya
a. Hemianopsia bitemporal
b. Miopia
c. Diplopia
d. Ptosis bilateral
e. Glaukoma sudut tertutup
28. Penyebab terbanyak hipersekresi hormon pada kelainan ini yaitu
a. Mioma
b. Adenoma
c. Neurolemona
d. Karsinoma
e. Pailoma
Kasus
Seorang pria 38 tahun datang ke poliklinik dengan keluan sakit kepala hebat sejak 3 bulan
terakhir dan tidak membaik dengan obat anti nyeri. Keluhan lain sering berkeringat,cepat
lelah, nyeri perut, dan jantung berdebar. Ada riwayat hipertensi tetapi tidak minum obat
teratur. Pasien sadar, gizi kurang, tensi 220/120 mmHg, nadi 120x /menit regular.
29. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis sementara pasien ini mengarah
kecurigaan suatu
a. Feokromasitoma
b. Penyakit Addison
c. Sindroma Sheehan
d. Tiroditis Hashimoto
e. Penyakit Cushing
30. Organ yg dihubungkan dengan kasus di atas yaitu
a. Kelenjar tiroid
b. Korteks adrenal
c. Medulla supra renal
d. Sel juxtraglomeruler
e. Kelenjar hipofisis posterior
31. Untuk menegakkan diagnosis pasien ini diperlukan pemeriksaan laboratorium yaitu
a. Kadar insulin plasma
b. Kadar katekolamin plasma
c. Kadar leptin plasma
d. Kadar kortisol plasma
e. Kadar ACTH plasma
Kasus
Seorang perempuan 32 tahun masuk RS dengan keluhan perasaan lemas sejak kurang lebih 6
bulan terakhir disertai dengan perut membesar, nyeri kepala, cepat marah, serta saat ini tidak

mengkonsumsi jamu/obat-obatan. Pada pemeriksaan fisik: sadar, obes tipe sentral, TD


170/100 mmHg, nadi 100x/menit, afebris, moon face, buffalo hump, dan stria keunguan pada
abdomen. Pasien didiagnosis sebagai penyakit Cushing.
32. Organ yang dihubungkan dengan kasus di atas yaitu
a. Kelenjar hipofisis
b. Kelenjar tiroid
c. Kelenjar adrenal
d. Kelenjar paratiroid
e. Kelenjar pancreas
33. Pemeriksaan laboratorium pada kasus ini akan ditemukan peningkatan kadar
a. Growth Hormone
b. Aldosteron
c. TSH
d. Hormon paratiroid
e. ACTH
34. Pemeriksaan baku emas untuk menentukan etiologi kasus di atas
a. Foto polos kepala
b. Transcranial Doppler
c. CT-scan kepala
d. Ultrasonografi kepala
e. Pemeriksaan elektroensefalografi
Kasus
Seorang wanita 15 tahun masuk RS dalam keadaan tidak sadar. Riwayat menggunakan
insulin sekitar setahun terakhir dan sudah 3 hari kehabisan insulin. Sejak itu penderita merasa
lemah, banyak kencing. Pada pemeriksaan: koma, TD 80/60, Nadi 140x/menit, pernapasan
32x/menit cepat dan dalam, turgor kulit menurun, kadar GDS 410 mg/dL.
35. Tipe diabetes pada penderita ini adalah
a. DM tipe 1
b. DM tipe 2
c. DM gestasional
d. DM tipe lain
e. DM Insipidus
36. Kondisi di atas merupakan komplikasi yang disebut
a. Koma hiperosmoler non ketotik
b. Asidosis laktat
c. Stroke
d. Ketoasidosis laktat
e. Koma uremikum
37. Sumber energy alternative yang digunakan tubuh pada kondisi di atas adalah
a. Asetil Ko-A
b. Aseto asetat
c. Beta hidroksi triptofan
d. SuksinimKo-A
e. Suksinat

38. Pernapasan yang cepat dan dalam pada penderita ini disebut
a. Pernapasan Blot
b. Pernapasan Kussmaul
c. Pernapasan Vesikuler
d. Pernapasan Bronchial
e. Pernapasan Bronkovesikular
39. Penyebab terjadinya komplikasi pada penderita ini adalah
a. Defisiensi insulin absolute
b. Resistensi insulin
c. Produksi glikosa hati meningkat
d. Absorbsi glukosa di usus meningkat
e. Penurunan proses lipolisis
40. Tindakan awal selain rehidrasi yang harus dilakukan untuk segera menurunkan kadar
glukosa darah pada kasus ini yaitu cairan dan
a. Insulin kerja pendek intramuscular
b. Insulin kerja pendek subkutan
c. Insulin kerja pendek drips kontinu
d. Insulin kerja panjang subkutan
e. Insulin kerja panjang bolus intravena
41. Penyebab kematian akibat keterlambatan penanganan pasien di atas adalah
a. Dehidrasi
b. Udem otak
c. Sepsis
d. Gagal jantung
e. Gagal napas
Kasus
Seorang pria masuk rumah sakit dengan demam dan telapak kaki kanan bernanah akibat
tertusuk paku 2 minggu lalu. Luka meluas ke punggung kaki dan berbau busuk tetapi pasien
tidak merasakan nyeri. Pada pemeriksaan glukosa darah sewaktu 450 mg/dl.
42. Hilangnya sensasi nyeri pada pasien ini merupakan komplikasi mikroangiopati diabetik,
yang menyebabkan kerusakan pada:
a. Komu anterior medulla spinalis
b. Komu pasterior medulla spinalis
c. Traktus piramidalis
d. Traktus spinotalamikus
e. Mielin dan akson
43. Pilihan terapi untuk mengatasi hiperglikemia pada pasien ini yaitu
a. Sulfonilurea
b. Biguanida
c. Acarbose
d. Thiazolidinediones
e. Insulin
44. VOD VOS 1/60, ada fibrosis, mata kabur, pendarahan vitreous dan retina. Pengobatan
apa???

a.
b.
c.
d.
e.

Laser
Injeksi
Injeksi

Vitrektomi

Kasus
Pasien laki-laki 36 tahun dengan keluhan poliuria sejak 2 minggu terakhir. Tidak ada riwayat
penyakit gula setelah dilakukan pemeriksaan lengkap, pasien didiagnosis Diabetes Insipidus.
45. Organ yang berhubungan dengan kasus di atas, jika pasien terdiagnosis sebagai diabetes
insipidus yaitu
a. Hipotalamus
b. Hipofisis
c. Tiroid
d. Pankreas
e. Ginjal
46. Hormon yang kadarnya menurun pada pasien di atas yaitu
a. Vasopressin
b. Oksitosin
c. Kortisol
d. Tirotropin
e. Katekolamin
Kasus
Perempuan 34 tahun masuk rumah sakit dengan lemah badan, dialami sejak 3 bulan terakhir.
Pasien juga mengeluh penurunan berat badan, dan sering pusing. Pemeriksaan fisik
didapatkan hipotensi, hipoglikemia, dan hiperpigmentasi pada mukosa mulut. Setelah
dilakukan pemeriksaan yang lengkap, pasien terdiagnosis sebagai penyakit Addison.
47. Patomekanisme terbanyak penyakit yang disebut di atas adalah
a. Karsinoma
b. Autoimun
c. Aplasia
d. Kista
e. Hiperplasia
48. Hormon yang berpengaruh pada kasus di atas merupakan derivat dari
a. Kolesterol
b. Karbohidrat
c. Protein
d. Vitamin
e. Mineral
49. Kondisi hipoglikemia pada kasus ini disebabkan
a. Penurunan produksi glukosa hati
b. Peningkatan sensitivitas insulin
c. Penurunan lipolisis
d. Peningkatan glikogenolisis
e. Penurunan absorbs glukosa usus

50. Hasil pemeriksaan laboratorium yang mungkin dapat ditemukan pada kasus ini adalah
a. Kortisol rendah, ACTH rendah
b. Kortisol tinggi, ACTH rendah
c. Kortisol rendah, ACTH tinggi
d. Kortisol rendah, Aldosteron tinggi
e. Kortisol tinggi, Aldosteron rendah
51. Hipotensi pada pasien ini diakibatkan karena
a. Penurunan kadar kortisol
b. Penurunan kadar aldosteron
c. Peningkatan kadar kortisol
d. Peningkatan kadar aldosteron
e. Penurunan kadar arenokortikotrop
52. Hipoglikemia pada pasien ini diakibatkan oleh
a. Kadar insulin plasma
b. Kadar kortisol plasma
c. Kadar hormon tiroksin
d. Kadar hormon anti diuretik
e. Kadar hormon petumbuhan
53. Modalitas pemeriksaan radiologi untuk menegakkan diagnosis pasien di atas adalah
a. USG perut
b. Nuclear medicine perut
c. CT-scan perut
d. Foto perut polos
e. Foto perut kontras
54. Pengobatan yang diberikan untuk kasus di atas adalah
a. Levothyroxin
b. Hydrokortison
c. Ketokonazole
d. Bromokriptin
e. Ddavp
Kasus
Perempuan 63 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan tidak tahan cuaca dingin, disertai
kram pada kedua tungkai, sering mengantuk, rambut rontok, BAB tidak lancar. Pemeriksaan
fisik tensi 140/80 mmHg, nadi 48x/ment, pernapasan 16x/menit, struma difus, makroglossi,
kulit kering dan kasar, udem pretibial.
55. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus diatas yaitu:
a. Hipotiroid kausa hashimoto
b. Hipotiroid kausa tiroiditis Riedle
c. Hipotiroid kausa tiroiditis subklinis
d. Hipotiroid kausa tiroiditis subakut
e. Hipotiroid kausa tiroiditis akut
56. Hasil pemeriksaan laboratorium yang diharapkan untuk diagnosis kelainan fungsi tiroid
kasus diatas yaitu:
a. TSHs menurun dan T4 meningkat

b.
c.
d.
e.

TSHs menurun dan T4 menurun


TSHs meningkat dan T4 normal
TSHs meningkat dan T4 menurun
TSHs normal dan T3 meningkat

57. Proses yang mendasari terjadinya mekanisme penyakit pada kasus diatas yaitu autoimun
dengan ditemukannya
a. TSH antibody
b. Antitiroid peroksidase
c. Triiodotironin antibody
d. Anti tiroksin
e. Anti nuclear antibody
58. Bila pasien ini tidak diterapi, komplikasi yang dapat menyebabkan pasien tidak sadar,
bradikardi, hipotermi adalah
a. Periodic Paralysis Tirotoksikosis (PPT)
b. Krisis tiroid
c. Penyakit jantung kronik
d. Gagal ginjal akut
e. Koma miksedema
59. Terapi yang anda berikan untuk pasien ini adalah
a. Levothyroxine
b. Prophylthiouracyl
c. Carbimazole
d. Larutan lugol
e. Hidrokortison
Kasus
Seorang laki-laki umur 47 tahun mengunjungi dokter dengan membawa hasil pemeriksaan
darahnya GDP 114 mg/dL, kolesterol total 186 mg/dL, HDL 26 mg/dL, trigliserida 187
mg/dL. Pada anamnesis didapatkan tidak ada keluhan dan tidak ada riwayat penyakit
sebelumnya. Pemeriksaan fisik: BB 76 kg, TB 156 cm, LP 98 cm, TD 150/90 mmHg, suhu
36,8oC, pernapasan 18x/menit, pemeriksaan fisik lain normal.
60. Berdasarkan hasil laboratorium, pasien ini didiagnosis
a. Gula darah puasa terganggu
b. Dislipidemia
c. Obesitas
d. Hipertensi
e. Sindroma Metabolik
61. Pasien ini mempunyai faktor resiko untuk menderita
a. Penyakit Cushing
b. Penyakit tiroiditis Hashimoto
c. Penyakit kardiovaskuler
d. Penyakit Arthritis piral
e. Penyakit paru obstruksi kronis
62. Pada pasien ini, untuk menurunkan kadar kolesterolnya, dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan yang menyerap kolesterol, yaitu

a.
b.
c.
d.
e.

Sayur
Beras merah
Ikan
Daging sapi
Jus buah

63. Obat pilihan yang dianjurkan untuk mengatasi jenis dislipidemia pada penderita ini
adalah
a. Golongan statin
b. Golongan nikotinat
c. Golongan fibrat
d. Ezetimibe
e. Resin Uptake Inhibitor
64. Selain diet dan olahraga terapi farmakologik yang digunakan untuk menurunkan berat
badan pasien ini dengan adanya faktor tekanan darah yang tinggi yaitu
a. Sibutramin
b. Orlistat
c. Thiazolidindiones
d. Penfluramin
e. Sulfonilurea
65. Jika pasien ini berpuasa, maka suplai glukosa tetap dipertahankan dalam batas normal
oleh
a. Pankreas
b. Eritrosit
c. Otak dan ginjal
d. Hepar
e. Intestinum
66. Berdasarkan pengukuran indeks massa tubuh, maka pasien ini tergolong
a. Normal
b. Overweight
c. At risk
d. Obese 1
e. Obese 2
67. Salah satu bukti bahwa sel lemak merupakan organ endokrin yaitu dengan ditemukannya
protein yang bersifat anti-inflamasi yaitu
a. TNF Alfa
b. Resistin
c. Interleukin-6
d. Hs-CRP
e. Adiponektin
Kasus
Seorang perempuan 63 tahun telah menopause 1 tahun, datang untuk pemeriksaan DEXA,
ternyata didapatkan: leher femur -1,7 SD, dan tulang vertebra L1-L4: -2,3 SD.
68. Berdasarkan hasil pemeriksaan DEXA,diagnosis pada penderita itu yaitu:
a. Osteoporosis pada tulang femur dan vertebra

b.
c.
d.
e.

Osteopenia pada tulang femur dan vertebra


Osteoporosis pada tulang femur, osteopenia pada tulang vertebra
Osteopenia pada tulang femur, osteoporosis pada tulang vertebra
Osteopeni pada tulang femur dan normal pada tulang vertebra

69. Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kelainan pada pasien diatas yaitu:
a. Kelebihan prgesteron
b. Sel osteoblas menjadi aktif
c. Osteoklas hiperaktif
d. Kekurangan vitamin D
e. Asupan kalsium kurang
70. Terapi yang dapat diberikan pada pasien ini yaitu
a. Kalsium + Biophosfonate
b. Kalsium + Kondroitin sulfat
c. Kalsium + Raloxifen
d. Kalsium + Esterogen
e. Kalsium + Kalsitriol
Kasus
Seorang laki-laki 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan di leher kiri. Hal ini
dirasakan sejak 3 bulan yang lalu serta suara serak dan batuk. Pemfis didapatkan tensi 140/90
mmHg, nadi 88x/menit, bagian leher kiri ikut bergerak saat menelan dengan ukuran 3x5x2
kenyal, berbenjol-benjol, tidak nyeri.
71. Atas dasar anamnesis dan pemfis diagnosis awal yang paling mungkin adalah
a. Tiroiditis Hashimoto
b. Limfadenitis tuberkulosa
c. Karsinoma tiroid
d. Limfoma maligna
e. Nodul tiroid
72. Pemeriksaan terbaik yang dilakukan untuk menentukan etiologi dan prognosis penyakit
ini adalah
a. USG leher
b. Kadar FT4
c. MRI leher
d. CT-scan leher
e. Biopsi aspirasi jarum halus
73. Jika hasil PA didapatkan suatu karsinoma tiroid folikularis, maka terapi yang dianjurkan
pada pasien ini..
a. Tiroidektomi total
b. Ablasi iodium 131
c. Kemoterapi
d. L-thyroxin 50 mg
e. Isthmuslobektomian
Setelah dilakukan tindakan di atas pasien mengeluh kejang pada seluruh badan. Awalnya
hanya pada kedua lengan dengan kejang otot tidak bisa dikontrol. Pemfis tanda vital pada
batas normal, carpo-pedal sign + disertai Chvostek sign.

74. Kejadian di atas diakibatkan oleh rendahnya kadar kalsium akibat


a. Hipokalemia
b. Hiperkalemia
c. Hipokalsemia
d. Hiperkalsemia
e. Hipotiroidisme
75. Kadar pemeriksaan laboratorium di atas berhubungan dengan kondisi
a. Hiperparatiroidisme
b. Hipoparatiroidisme
c. Hipertiroidisme
d. Hipotiroidisme
e. Hiperpituitarisme
76. Terapi awal yang diberikan untuk kondisi ini adalah
a. Kalsium klorida
b. Kalsium glukonas
c. Levothyroxine
d. Liotyronine
e. Dexametasone
Perempuan diabetes 46 tahun datang ke poliklinik gizi untuk mengatur diet DM. Menderita
DM sejak 2 tahun yang lalu. Kadar gula darah setelah diberi obat masih tetap lebih dari
normal. Saat ini ibu tetap mengkonsumsi obat hipoglikemia oral (OHO)
77. Untuk mengetahui pola makan golongan karbohidrat pasien ini, dapat dilakukan
pemeriksaan laboratorium
a. HbA1C
b. Kadar GDS
c. Kadar GDP dan GD2PP
d. Kadar TTGO
e. Kadar GD2PP
78. Jika kadar glukosa dalam darah tidak teerkontrol walaupun dengan obat, maka
pembatasan asupan karbohidrat tidak boleh kurang dari
a. 100 g/hari
b. 80 g/hari
c. 125 g/hari
d. 130 g/hari
e. 110 g/hari
79. Jika pada ibu ini ternyata ditemukan gangguan fungsi ginjal, maka asupan protein akan
dibatasi hingga
a. 1,0 g/hari
b. 0,6 g/hari
c. 0,5 g/hari
d. 0,8 g/hari
e. 1,2 g/hari
80. Untuk menghindari terjadinya dislipidemia pada pasien ini maka kualitas konsumsi lemak
perlu diperhatikan.. Perbanyak konsumsi lemak jenis

a.
b.
c.
d.
e.

Tidak Jenuh
Jenuh
Trans
Cis
Rantai panjang

81. Sebagai salah satu nutrien yang dimasukkan sebagai gol. Karbohidrat dapat diberikan
pada ibu berikan jenis gol serat yang jumlahx
a. Larut dalam air 30g/hri
b. Tidak Larut dalam air 30g/hri
c. Larut dalam air 20g/hri
d. Larut dalam air 10g/hri
e. Tidak larut dalam air 25g/hari
82. Seorang anak laki-laki umur 1 tahun. Berat badan 9,5 kg, tinggi badan 74 cm. bone age 1
tahun pertumbuhan sistem/organ yang paling pesat pada anak ini adalah
a. Jaringan saraf
b. Jaringan limfe
c. Organ kelamin
d. Otot
e. Tulang
83. Seorang anak perempuan Indonesia umur 1 tahun. Berat badan terletak pada persentil ke3. Tinggi badan terletak pada persentil ke-3. Bone age 3 bulan. Berdasarkan data di atas
anak ini di diagnosis sebagai
a. Hipotiroidisme
b. Growth hormone deficiency
c. Short stature
d. Congenital adrenal hyperplasia
e. Achondroplasia
84. Seorang anak perempuan pada umur 3 tahun tinggi badannya < P3. Umur tulang 3 tahun.
Riwayat keluarga pendek terutama salah satu atau kedua orang tua pendek (genetically
short). Tingggi akhir di bawah P3, tetapi masih dalam range potensi tinggi genetic. Onset
pubertas pada umur 12 tahun. Berdasarkan kasus di atas maka anak ini termasuk
a. Turner syndrome
b. Hipotiroidisme
c. Dwarfism
d. Familial short stature
e. Constitutional delay of growth and puberty/maturation
85. Seorang remaja laki-laki umur 18 tahun, tinggi badannya dalam batas normal. Riwayat
perawakan pendek saat masih anak-anak. Pada umur 6 tahun umur tulangnya terlambat
tetapi masih sesuai dengan height age. Pubertas pada umur 16 tahun. Menarche ibu umur
17 tahun. Berdasarkan data di atas maka diagnosisnya adalah
a. Familial short stature
b. Genetic short stature
c. Hipotiroidisme
d. Dwarfism
e. Constitutional delay of growth and puberty/maturation

86. Seorang anak perempuan umur 1 bulan lahir di rumah sakit X. pada pemeriksaan fisik
muka sembab, makroglosi. Pada waktu lahir bayi nampak normal, BB 3 kg, PB 50 cm.
Tampak kulit dan skelera berwarna kekuniangan, anak malas, menetek, sembelit lebih 5
hari setelah minggu pertama. Diagnosis pada bayi ini adalah
a. Downs syndrome
b. Hipertiroidisme
c. Hipotiroidisme
d. Hirschsprung disease
e. Atresia ani
87. Pemeriksaan laboratorium yg perlu dilakukan untuk kasus diatas adalah:
a. Albumin serum
b. Fe serum
c. Bilirubin serum
d. TSH sensitive serum
e. Growth hormon serum
88. Seorang bayi perempuan umur 5 hari dilakukan uji saring Hipotiroidisme Kongenital
ternyata TSH sangat meningkat. Penyebab tersering kasus ini adalah
a. Disgenesis kelenjar tiroid
b. Dyshormogenesis
c. Obat-obatan (KJ, Goitrogen)
d. Defisiensi iodium
e. Thyroid hormon responsiveness
89. Seorang bayi umur 5 hari dilakukan uji saring Hipotiroidisme Kongenital ternyata TSH
sangat meningkat. Angka kejadian kelainan ini adalah
a. 1 : 1000
b. 1 : 4000
c. 1 : 40000
d. 1 : 100000
e. 1 : 400000
90. Seorang bayi umur laki-laki umur 2 bulan, ibu mengeluh pembesaran leher bayinya. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan: ubun-ubun besar lebar, rambut kering, hipertelorisme,
makroglossi, distended abdomen, hernia umbilikalis, struma. Penyebab struma pada
pasien ini:
a. Disgenesis / Atierosis: aplasi, hipoplasi
b. Kelenjar ektopik
c. Dyshormogenesis
d. Defisiensi fluor
e. Thyroid Hormone Unresponsiveness
91. Seorang anak perempuan umur 14 tahun. Anamnesis didapatkan pertumbuhan fisikmental-dentisi terlambat, menometrorhagi. Pemeriksaan fisik: perawakan gemuk,
bradikardi, muka sembab, struma, hipertelorisme, makroglosi, miksedema, kulit pucat
dan tebal, karotinemik. Pemeriksaan APR-KPR lambat. Pada pemeriksaan laboratorium
dapat ditemukan...
a. Hb meningkat

b.
c.
d.
e.

Kolestrol darah meningkat


Alkali fosfat meningkat
FT4 meningkat
TSHs menurun

92. Kemungkinan diagnosis banding kasus di atas secara klinis yaitu


a. Down Syndrom
b. Rickets
c. Gigantism
d. Klinefelter syndrome
e. Turner's syndrome
93. Seorang anak perempuan 6 tahun diantar ibunya ke tempat praktek dengan keluhan BB
menurun walau banyak makan. Keluhan lainnya banyak kencing yang sudah berlangsung
3 minggu. Pada pemeriksaan fisik: gizi buruk tipe marasmus, sesak napas, kemungkinan
diagnosis penyakit anak ini...
a. Diabetes Insipidus
b. Sindrom Inappropriate Antidiuretic Hormone
c. Diabetes Melitus
d. Asma bronkial
e. Gangguan saluran kemih
94. Seorang anak perempuan 9 tahun diantar ibunya ke tempat praktek dengn keluhan
pembesaran leher. Pada pemeriksaan fisik didapatkan struma gradasi 2 konsistensi lunak.
Pemeriksaan laboratorium menghasilkan TSHs meningkat, FT4 normal. Penyebab
terbanyak kelainan ini adalah..
a. Karsinoma tiroid
b. Hipertiroidism
c. Hipotiroid klinik
d. Hipotiroid kongenital
e. Tiroiditis limfositik kronik
95. Seorang anak laki-laki 5 thn diantar bapaknya ke tempat praktek anda. Bapaknya
mengeluh zakar anaknya kecil dan ia meminta penjelasan anda. Penjelasan yang akan
anda berikan kepada orangtuanya...
a. "Anak bapak tak apa-apa"
b. "Sebaiknya anak bapak disunat"
c. "Saya akan mengukur panjang zakar anak"
d. "Sebaiknya bapak membawa anak ibu 6 bulan lagi"
e. "Saya akan rujuk ke spesialis"
96. Batas terendah panjang zakar normal adalah...
a. 1 cm
b. 1,5 cm
c. 2 cm
d. 2,5 cm
e. 3 cm
97. Anak laki-laki 2 tahun diantar ibunya ke dokter karena scrotum kosong. Penjelasan yang
diberikan dokter adalah

a.
b.
c.
d.
e.

"Anak ibu tak apa-apa"


"Sebaiknya anak ibu disunat"
"Anak ibu punya resiko mandul"
"Sebaiknya ibu membawa anak ibu 6 bulan lagi"
"Saya akan rujuk ke spesialis"

98. Seorang anak perempuan 6 tahun, height age 8,5tahun, bone age 13 thn. Pemeriksaan fisis
didapatkan klitoris membesar dan labia major fusion. Hasil pemeriksaan urinary 17ketosteroid meningkat. Kemungkinan diagnosanya adalah...
a. Hipogonadisme
b. Cushing's syndrome
c. Delayed puberty
d. Insuffiensi suprarenalis akut
e. Hiperplasia adrenal kongenital
99. Anak laki-laki 5 tahun, height age 8 tahun, bone age 12,5 tahun. Pemeriksaan 17ketosteroid urin meningkat. Bulu pubis stadium P4, panjang penis 9 cm. Diagnosanya
adalah...
a. Cushing's syndrome
b. Hiperplasia adrenal kongenital
c. Hipogonadisme
d. Insuffiensi suprarenalis akut
e. Delayed puberty
100. Anak perempuan 16 tahun ditemani ibunya datang ke poliklinik dengan keluhan
belum haid, perawakan pendek dibanding teman seusianya. Tanda-tanda pubertas belum
muncul. Diagnosisnya adalah....
a. Hipogonadisme
b. Syndrome Adrenogenital
c. Syndrome Cushing
d. Syndrome Klinefelter
Hipotiroidisme

Anda mungkin juga menyukai