Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TERSTRUKTUR KEWARGANEGARAAN

PERAN MAHASISWA DALAM


BERBANGSA DAN BERNEGARA

Di buat oleh :
Surya Widhiwasa

(A1L114008)

Agroteknologi Pararel Kelas A

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat nyalah, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini saya membahas mengenai PERAN MAHASISWA
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA dengan sangat
terbatas. Namun, berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan juga.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami memerlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca.

Surya Widhiwasa, 16 Juni 2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, setiap
pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun
yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang sangat
diandalkan untuk mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita di
masa depan. The founding leaders Indonesia telah meletakkan dasar-dasar dan
tujuan kebangsaan sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945.
Kita mendirikan negara Republik Indonesia untuk maksud melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Untuk mencapai cita-cita tersebut, bangsa kita telah pula
bersepakat membangun kemerdekaan kebangsaan dalam susunan organisasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara Hukum yang bersifat
demokratis (democratische rechtsstaat) dan sebagai Negara Demokrasi
konstitutional (constitutional democracy) berdasarkan Pancasila.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita itu, tentu banyak permasalahan,
tantangan, hambatan, rintangan, dan bahkan ancaman yang harus dihadapi.
Masalah-masalah yang harus kita hadapi itu beraneka ragam corak dan
dimensinya. Banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, banyak pula
masalah-masalah baru yang terjadi sekarang ataupun yang akan datang dari masa
depan kita. Dalam menghadapi beraneka persoalan tersebut, selalu ada
kecemasan, kekhawatiran, atau bahkan ketakutan-ketakutan sebagai akibat
kealfaan atau kesalahan yang kita lakukan atau sebagai akibat hal-hal yang berada
di luar jangkauan kemampuan kita, seperti karena terjadinya bencana alam atau
karena terjadinya krisis keuangan di negara lain yang berpengaruh terhadap
perekonomian kita di dalam negeri.
Dalam perjalanan bangsa kita selama 100 tahun terakhir sejak kebangkitan
nasional, selama 80 tahun terakhir sejak sumpah pemuda, selama 63 tahun
terakhir sejak kemerdekaan, ataupun selama 10 tahun terakhir sejak reformasi,
telah banyak kemajuan yang telah kita capai, tetapi masih jauh lebih banyak lagi
yang belum dan mesti kita kerjakan. Saking banyaknya permasalahan yang kita
hadapi, terkadang orang cenderung larut dalam keluh kesah tentang kekurangan,
kelemahan, dan ancaman-ancaman yang harus dihadapi yang seolah-olah tidak
tersedia lagi jalan untuk keluar atau solusi untuk mengatasi keadaan.
Lebih-lebih selama 4 tahun terakhir ini, demikian banyak bencana yang datang
bertubi-tubi, baik karena faktor alam maupun karena faktor kesalahan manusia.
Bencana alam seperti tsunami di Aceh dan Nias dipandang sebagai bencana
kemanusiaan yang tergolong sangat luar biasa skalanya dalam sejarah umat
manusia. Bencana tsunami itu disusul pula oleh berbagai gempa bumi di berbagai
daerah dan meletusnya Gunung Merapi yang juga menimbulkan banyak korban di
Yogyakarta dan Jawa Tengah. Segala jenis bencana alam tersebut tentunya juga

sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian rakyat, tidak saja di daerah


bencana, tetapi juga secara luas di seluruh Indonesia.
Di samping perkembangan yang bersifat eksternal tersebut di atas, kita pun
perlu terus mencermati dinamika perkembangan politik, ekonomi, dan sosial
budaya di daerah-daerah dan di tingkat nasional kita sendiri. Perkembangan
kegiatan berpemerintahan dan bernegara setelah sepuluh tahun terus menerus
bergerak cepat, memerlukan langkah-langkah konsolidasi yang
tersistematisasikan. Berbagai fungsi yang bersifat tumpang tindih perlu ditata
ulang. Berbagai kegiatan yang alfa dikerjakan, perlu ditangani dengan cara yang
lebih baik.
Penting bagi kita semua, terutama kaum muda Indonesia, membiasakan diri
yaitu untuk mengerjakan apa saja yang semestinya kita kerjakan guna
memperbaiki keadaan dan meningkatkan produktifitas kita sebagai bangsa dan
negara. Setiap anak bangsa perlu bertekad melaksanakan tugas dan kewajiban
masing-masing melebihi apa yang seharusnya dikerjakan, dengan hanya
mengambil hak tidak melebihi hak yang memang seharusnya diterima.

B.

TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dan sampaikan kepada pembaca
dalam penyusunan makalah ini diantaranya sebagai berikut:
1. Membangkitkan kembali rasa cinta tanah air di kalangan para pemuda
dan mahasiswa sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk menghargai
jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
2. Menanamkan jiwa patriotisme dan rela berkorban di antara sesama
Warga Negara Indonesia dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
3. Mengajak para pemuda dan mahasiswa untuk berfikir kritis dalam
menanggapi setiap perubahan yang terjadi di sekeliling kita terutama
hal-hal yang berkaitan dengan keutuhan NKRI dan kelangsungan hidup
masyarakat Indonesia.

C.

RUMUSAN MASALAH
D.
E.
Berikut ini batasan masalah yang akan dibahas pada
makalah ini :
F.
G. 1. Mengidentifikasi definisi pemuda dan mahasiswa.
H. 2. Mengidentifikasi sebab dikatakannya mahasiswa sebagai pelopor
suatu bangsa.
I. 3. Mengidentifikasi peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
J. 4. Mencari hubungan antara pemuda, mahasiswa dan perubahan.
K. 5. Mengetahui bagaimana cara mengasah kemampuan reflektif,
membangun kebiasaan bertindak efektif serta melatih kemampuan kerja
teknis.
L. 6. Mengetahui peranan dan fungsi mahasiswa di era reformasi.
M.
N.
O.
P.
Q.
R.
S.
T.
U.
V.

W. BAB II
PEMBAHASAN
X.
Y.
A. MAKNA KETERBUKAAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA.
Z.
AA.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), kata
keterbukaan berasal dari buka, yang berarti keadan terbuka. Arti keterbukaan
adalah memberi peluang pihak luar untuk masuk dan menerima berbagai hal dari
luar untuk masuk. Makna keterbukaan ini dapat terjadi dalam berbagai aspek
kehidupan baik aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, ideologi,
paham dan aliran maupun ekonomi.
AB.

Suatu bangsa yang tidak terbuka dengan bangsa lainnya akan

menerima akibatnya yakni dikucilkan dari pergaulan internasional yakni


dikucilkan dari pergaulan internasional. Oleh karena itulah komunikasi dan
informasi menjadi bagian penting dan mutlak bagi suatu Negara.
AC.

Terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara makna

keterbukaan memiliki dimensi luas dan kompleks, yaitu bagaimana suatu negara
yang memiliki batas-batas territorial dan kedaulatan tidak akan berdaya untuk
menepis masuknya informasi, komunikasi dan transportasi yang dilakukan oleh
masyarakat di luar perbatasan.
AD.
AE.
AF. B. PERANAN MAHASISWA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN
BERNEGARA.
AG.
AH.

Apa

yang

terlintas

dibenak

kita

ketika

kita

mendengar

katamahasiswa, mungkin tidak hanya satu jawaban yag akan terucap dari
banyak orang dengan beranekaragam latar belakang pendidikan. Mahasiswa
merupakan sebuah status yang disandang seseorang ketika ia menjalani
pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi. Seseorang dapat dikatakan
sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat sebagai mahasiswa secara
administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya mengikuti kegiatan belajar
dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi mutlak apabila kita
berbicara dalam konteks pendidikan formal.

AI.

Ternyata dibalik statusnya itu, masih banyak sekali peranan

seorang yang menyandang status mahasiswa untuk menunjukkan peranannya pada


kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian rezim
yang diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan
mahasiswa bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat,parpol
dan ABRI dalam menyuarakan TriTura(Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil
menggantikan rezim kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak
pada haluan kiri. Kemudian bagaimana peristiwa Malari(Petaka Lima Belas
Januari) yang dimotori oleh Hariman Siregar yang notabene sebagai mahasiswa
kedokteran Universitas Indonesia, dan masih membekas diingatan kita ketika
kekuatan mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde baru yang otoriter yang
telah berkuasa selama 32 tahun. Itu merupakan bukti-bukti nyata dimana
mahasiswa menunjukkan peranannya dikancah perpolitikan nasional yang
tentunya untuk menciptakan keselarasan menuju masyarakat yang makmur
sentosa, meskipun sampai sekarang buah tangan dari perjuangan mahsiswa
tersebut masih jauh panggang dari api. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa
kekuatan mahasiswa dalam kancah perpolitikan nasional menjadi patut
diperhitungkan sebagai gerakan yang murni membela kepentingan rakyat semata.
AJ.

Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang,

Amien Rais pernah mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan


kemahasiswaan cenderung mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi
ke negeri kita tercinta ini, kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak
menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang kurang jelas manfaatnya, forumforum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kenegaraan tidak
pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat hiburan malah disesaki
para mahasiswa.
AK.

Penulis tidak melarang tentunya sebatas itu tidak melanggar

syariat, karena sebagai manusia tentunya kita juga butuh yang namanya hiburan.
Tetapi hal itu juga harus disaring dengan kekuatan iman kita. Kembali kepada
kualitas gerakan kemahsiswaan masa sekarang yang cenderung menurun, maka

sadar atupun tidak itu merupakan efek dari masuknya era globalisasi ke indonesia
tanpa diharmonisasi dengan manajemen waktu dan diri yang baik. Untuk
membangun citra mahasiswa sebagai agen pembaharu ataupun kaum intelektual
yang mana dipundaknya ada masa depan bangsa ini yang akan dilabuhkan
dimana, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan dan senantiasa
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu tentunya kita perlu
membangun konsep intelektual dalam gerakan yang sinergi dan terarah menuju
masyarakat yang adil dan makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak hanya
dikenal lewat aktivitasnya ketika menjalani perkuliahan saja,tetapi sebagai elemen
bangsa yang peka terhadap kondisi permasalahan disekitarnya.
AL.
AM. C. PERANAN
REFORMASI.
AN.
AO.

DAN

FUNGSI

MAHASISWA

DALAM

ERA

Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola

pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan


mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong
mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara
mereka sendiri.
AP.

Dalam hal ini, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi

strategis, yaitu :
1. sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
2. sebagai agen perubahan (agent of change)
3. sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)

AQ.

Mahasiswa dituntut untuk berperan lebih, tidak hanya bertanggung

jawab sebagai kaum akademis, tetapi diluar itu wajib memikirkan dan
mengembang tujuan bangsa. Dalam hal ini keterpaduan nilai-nilai moralitas dan
intelektualitas sangat diperlukan demi berjalannya peran mahasiswa dalam dunia
kampusnya untuk dapat menciptakan sebuah kondisi kehidupan kampus yang
harmonis serta juga kehidupan diluar kampus.

AR.
AS.
AT.

Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan :

AU.1.

Secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang

diperjuangkan.
AV. 2.

Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus

tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa.


AW.3.

Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen

pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi


terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan.Dengan begitu,
mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan
solidaritas kerakyatan.
AX.

Menurut Arbi Sanit ada empat faktor pendorong bagi peningkatan

peranan mahasiswa dalam kehidupan politik.


AY. 1.

sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik,

mahasiswa mempunyai horison yang luas diantara masyarakat.


AZ. 2.

sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku

sekolah, sampai di universitas mahasiswa telah mengalami proses sosialisasi


politik yang terpanjang diantara angkatan muda.
BA. 3.

kehidupan kampus membentuk gaya hidup yang unik di kalangan

mahasiswa. Di Universitas, mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah,


suku, bahasa dan agama terjalin dalam kegiatan kampus sehari-hari.
BB. 4.

mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari

susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise dalam masyarakat


dengan sendirinya merupakan elit di dalam kalangan angkatan muda.\
BC.
BD.

Pada saat generasi yang memmipin bangsa ini sudah mulai

berguguran pada saat itulah kita yang akan melanjutkan tongkat estafet
perjuangan bangsa ini. Namun apabila hari ini ternyata kita tidak berusaha
mambangun diri kita sendiri apakah mungkin kita kan membangun bangsa ini
suatu saat nanti?Jawabannya ada pada diri anda masing-masing.

BE.
BF.
BG.
BH.
Kemampuan yang harus dimiliki seorang mahasiswa:
BI. 1.

Soft skill (Kemampuan Kepribadian).


BJ. a. Soft Skill atau kemampuan kepribadian adalah salah satu faktor
untuk sukses pada pendidikan yang ditempuh dan juga penentu untuk
masa depan seseorang dalam menjalani hidupnya.
BK.

b. Karena soft skill hampir 80 % menentukan keberhasilan

seseorang.
BL. Kemampuan soft skill yang perlu dimiliki seorang mahasiswa:
BM.

a. Manajemen waktu

b. Kepemimpinan (leadership)
c. Tingkat kepercayaan yang tinggi (self confidence)
d. Selera humor yang tinggi (sense of humor)
e. Memiliki keyakinan dalam agama (spiritual capital)
BN. 2.

Hard Skill (Kemampuan Intelektual)


BO.

Kemampuan intelektual hanya mendukung 20 % dari pencapaian

prestasi dan keberhasilan seseorang. Jika kemampuan soft skill ini kita
punyai, maka kita akan menjadi orang yang baik di masa depan, sebab saat ini
yang terjadi banyak orang yang penting tapi sedikit yang baik Yakini pilihan
anda, bahwa dalam dunia anda menekuni pendidikan tinggi anda bisa sukses
seperti yang anda cita-citakan.
BP.
BQ.

BR. BAB III


PENUTUP
BS.
BT.
A. KESIMPULAN
BU.
BV.

Peran mahasiswa bagi bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di

depan meja dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga
mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa
Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan
menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti
yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga
sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan
dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.
BW.

Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada

mahasiswa Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang
sedang belajar diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah
pegangan bagi seluruh mahasiswa Indonesia, ruh perubahan itu tetap akan bisa
terus bersemayam dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia.
BX.
BY.
BZ.
CA.
CB.
CC.
CD.
CE.
CF.
CG.
CH.
CI.
CJ.
CK.
CL.
CM.

CN. DAFTAR PUSTAKA


CO.
CP.Hasan Shadily, dkk.1973. Ensiklopedi Umum . Jakarta: Yayasan Dana Buku
Franklin Jakarta.
CQ.

Suardi Abubakar, dkk. 2000. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2 SMU.Jakarta: Yudhistira.
CR.
CS.

Anda mungkin juga menyukai