PTK PDF
PTK PDF
Oleh :
Suherman
103016327174
LEMBAR PENGESAHAN
Dibawah Bimbingan:
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
ABSTRAK
Suherman, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based
Learning) Penelitian Tindakan Kelas Di MTs Negeri 3 Pondok Pinang-Jakarta.
Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada
Pokok Bahasan Tekanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Peneitian ini dilakukan
di MTs Negeri 3 Pondok Pinang-Jakarta tahun pelajaran 2007-2008. Subjek
penelitian adalah siswa kelas VIII 5 MTs Negeri 3 Pondok Pinang-Jakarta
sebanyak 38 orang siswa.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif tipe
pilihan ganda dengan empat pilihan (option) yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana peningkatan hasil belajar fisika siswa, lembar observasi untuk
mengetahui proses pembelajaran di kelas, dan kuisioner untuk mengetahui respon
siswa terhadap model Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran berdasarkan masalah dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa
kelas VIII 5 MTs Negeri 3 Pondok Pinang-Jakarta.
Kata kunci: Hasil Belajar Fisika, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
iii
ABSTRACT
Suherman, The trying to Improve the Study Result of Student Physics with The
Realized of Problem-based Learning Model (Classroom Action Research of MTsN
3 Pondok Pinang-Jakarta). Thesis, Program Study of Physics Education, Majors
of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, State
Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
The purpose of this research is to know the influence of the problem-based
learning model on the trying to improve the study result of student physics at the
subject Tekanan. The research method is classroom action research. This
research is conducted in MTsN 3 Pondok Pinang-Jakarta of school periode 20072008. The subject in this research is student of class VIII 5 MTsN 3 Pondok
Pinang-Jakarta to the number of 38 students.
The research instrument is in the form of objective test type of double helix
with four choice (option) use to know improving the study result of student,
observation to know about learning process, and questionnaire to know the
student respon of problem-based learning model.
The result of this research can be conclude that the realized of problembased learning model can be to improve the study result of science student at the
class VIII 5 MTsN 3 Pondok Pinang-Jakarta.
Keywords: Study Result of Physics, Problem-Based Learning.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan alam Nabi
Muhamad SAW yang telah membawa umat manusia menuju jalan kebenaran.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan
hambatan yang dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun, atas bimbinganNya dan motivasi dari berbagai pihak penulis menyadari bahwa keberhasilan dan
kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, diantaranya:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan IPA
sekaligus Dosen Penasehat Akademik dan Dosen Pembimbing I yang penuh
kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini.
3. Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang penuh kesabaran
dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini. Terimakasih atas
segala
bimbingan
dan
motivasinya
kepada
penulis
sehingga
dapat
terbaik,
Sandy,
Zunoy,
Ase
(terima
kasih
atas
kebersamaannya selama ini), Fiat, Ria, Melly, Lisna dan semuanya yang
selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan IPA angkatan 2003, Program
studi fisika, biologi, dan kimia yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terimakasih untuk kebersamaanya yang selalu memberikan motivasi untuk
menjadi lebih baik dan semua keceriaan selama kuliah, sampai jumpa kawan
semoga sukses.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudahmudahan bantuan, bimbingan, semangat, dan doa yang telah diberikan menjadi
pintu datangnya ridha dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan akhirat kelak.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .....................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
iii
v
vii
x
xi
xii
BAB I PENDAHULUAN .. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 5
E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian ............................................ 5
BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA PIKIR
DAN HIPOTESIS TINDAKAN ........................................................ 6
A. Pembelajaran Sains Berdasarkan Konstruktivisme ....................... 6
1. Pembelajaran Sains-Fisika ....................................................... 6
2. Konsep Konstruktivisme ......................................................... 8
3. Prinsip dan Macam Konstruktivisme ...................................... 10
4. Implikasi Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sains ........... 11
B. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah ................................... 14
1. Pengertian Pembelajaran Berdasarkan Masalah ..................... 14
2. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah .............................................................. 20
3. Langkah-langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah
dalam Pembelajaran ................................................................ 22
4. Prosedur Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah .................................................................................... 25
vii
viii
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah .............................. 24
Tabel 3. 1. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ........................................... 46
Tabel 3. 2. Skala Penilaian Aktivitas Pembelajaran ....................................... 52
Tabel 4. 1. Rangkuman Pretes Hasil Belajar Fisika Siswa ............................ 56
Tabel 4. 2. Rangkuman Postes Hasil Belajar Fisika Siswa ............................ 57
Tabel 4. 3. Ringkasan Hasil Belajar Fisika Siswa .......................................... 59
Tabel 4. 4. Hasil Uji Normalitas Pretes dan Postes ....................................... 60
Tabel 4. 5. Hasil Uji Homogenitas Pretes dan Postes .................................... 61
Tabel 4. 6. Pengujian Rata-rata Perbedaan Pretes dan Postes Hasil Belajar
Fisika Siswa ................................................................................... 62
Tabel 4. 7. Hasil Uji Normalitas N-Gain ........................................................ 63
Tabel 4. 8. Pengujian Rata-rata Nilai Gain Ternormalisasi ............................ 64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Bagan Kerangka Pikir ............................................................... 38
Gambar 3. 1. Bagan Penelitian Tindakan Kelas ............................................. 41
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
halaman
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi saat sekarang ini, dibutuhkan manusia yang
bermutu, terampil dan berwawasan luas terhadap kepentingan pembangunan
nasional dalam berbagai aspek yang amat besar dan strategis bagi bangsa.
Secara sederhana untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia
(SDM) bangsa Indonesia salah satunya ialah melalui jalur pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu agenda penting nasional dalam rangka
menunjang terwujudnya masa depan yang cerah bagi seluruh bangsa, karena
melalui pendidikan dapat mewujudkan manusia yang berkualitas, berpikir
kreatif, bermoral baik dan berkompetensi dibidangnya dalam memajukan
segala komponen bangsa yang berdasarkan pada tujuan pendidikan di
Indonesia dalam menunjang pembangunan nasional.
Mutu pendidikan sangat penting dalam rangka peningkatan peradaban
dan pengembangan bangsa di masa depan. Pernyataan ini senada dengan
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem
pendidikan nasional yang menyatakan bahwa:
"Pendidikan naisonal berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab".1
Untuk mencapai tujuan ini perlu diiringi dengan peningkatan mutu
pendidikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan adalah
sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam pendidikan, diantaranya
meliputi : supervisor sekolah, manager sekolah, guru, beserta siswa. Dalam
1
xiii
meningkatkan mutu pendidikan tentu diperlukan suatu kerja sama yang baik
dari semua komponen yang menyokong terselengaranya kegiatan pendidikan
tersebut.
Mutu pendidikan yang baik akan menciptakan output yang baik, serta
dapat memberikan kompetensi yang bermanfaat dalam kehidupannya kelak.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan ialah mengoptimalkan
proses pembelajaran di kelas.
Proses pembelajaran di kelas yang optimal dapat menghasilkan hasil
belajar yang optimal pula. Proses pembelajaran di kelas seharusnya siswa
ditempatkan sebagai subjek dan bukan lagi sebagai objek, maka dari itu proses
pembelajaran yang sesunguhnya ialah kegiatan belajar siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Ciri utama orang yang belajar adalah
terjadinya perubahan dalam perilaku dan tingkah laku.2 Ditandai adanya
perubahan-perubahan pada diri seseorang melalui proses belajar tersebut,
maka akan menghasilkan sesuatu yang baru yang bermanfaat bagi dirinya dan
orang lain.
Peningkatan hasil belajar siswa selalu dipengaruhi oleh banyak faktor,
salah satunya ialah penggunaan metode mengajar. Dalam mengunakan metode
mengajar, seorang guru dapat menerapakan salah satu model pembelajaran
inovatif yang membantu guru dan siswa dalam meningkatkan hasil belajar.
Model pembelajaran
sebagai
seorang
pengajar
kadang-kadang
salah
dalam
xiv
xv
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, model pembelajaran yang dapat
dipergunakan oleh guru dan siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar
fisika siswa. Maka dari itu penulis mengidentifikasi beberapa masalah,
diantaranya sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh penerapan
model
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
dapat
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari salah penafsiran terhadap skripsi ini maka penulis
membatasi fokus penelitian pada penerapan model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah sebagai upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada pokok
bahasan Tekanan. Objek penelitiannya dilakukan di MTs Negeri 3 Pondok
Pinang-Jakarta pada semester ganjil tahun pelajaran 2007-2008.
xvi
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan
pembatasan
masalah
di
atas,
dapat
dirumuskan
xvii
BAB II
DESKRIPSI TEORI, KERANGKA PIKIR,
DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Sedangkan
xviii
Orhan Akinoglu and Ruhan Ozkardez tandogan, The effects of Problem-Based Active
Learning in Science Education on Students Academic, Achievment, Attitude and Cocept Learning,
dari Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 2007, h.72
8
Nurdin Ibrahim, Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjung Sari Sumedang
Jawa Barat, dalam Jurnal Pendidkan dan Kebudayaan No. 031 Tahun ke 7, September 2001,
hlm. 487
9
Tim Penulis PEKERTI Bidang MIPA, Hakikat Pembelajaran MIPA dan Kiat
Pembelajaran Biologi di Perguruan Tinggi, (Jakarta : PAU-PPAI Universitas Terbuka, 2001),
h. 6
xix
pemberian pengalaman secara langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk
mengembangkan sejumlah keterampilan proses agar mereka mampu
menjelajahi dan memahami konsep-konsep fisika dari gejala-gejala alam
disekitarnya.
Menurut pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya hakikat pembelajaran sains-fisika adalah interaksi pembelajaran yang
membahas fenomena-fenomena alam yang saling terkait yang dapat diamati
oleh manusia dan selalu berkembang dari waktu ke waktu yang memberikan
konsekuensi pada manusia. Hasil dari pembelajaran sains-fisika ini dapat
menghasilkan produk teknologi yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.
2. Konsep Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan suatu pandangan yang mengatakan bahwa
pengetahuan bukanlah sesuatu yang mutlak, melainkan sesuatu yang
dikonstruksi oleh seseorang melalui pengetahuan dan pengalaman sebelumnya
yang sudah ada dan diintegrasikan dengan pengetahuan dan pengalaman baru
menjadi suatu pengetahuan baru.
Konstruktivisme dikembangkan dari ide Piaget bahwa siswa akan
mempunyai
pengalaman
belajar
jika
mereka
aktif
berpartisipasi.10
Betten
Court
dan
Mattew
menyatakan
bahwa
xx
sebelumnya.
13
14
Konstruktivisme
pengetahuan
sehingga
siswa
tersebut
dan
dibiasakan
memberi
memecahkan
makna
melalui
masalah
dan
12
xxi
xxii
karena
skema
dengan
fenomenanya
berbeda
sehingga
xxiii
arah
dan
menguji
kebenaran
atas
informasi
yang
18
Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2006), Cet.
Ke-4, h. 61
19
Sri Subarinah, Pengembangan Mata Kuliah ..., h. 256
20
Kartimi, Suatu Model Konstruktivisme ..., h. 25
xxiv
pusat
kegiatan
belajar
ini
dapat
membantu
siswa
dalam
21
xxv
xxvi
24
xxvii
yang digagas oleh John Dewey pada awal abad 20 yang lalu.25
Melalui landasan konstruktivisme CTL dipromosikan menjadi
alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi CTL siswa diharapkan
dapat belajar melalui mengalami, dengan menghafal. Menurut filosofi
konstruktivisme, pengetahuan bersifat non-obyektif, temporer dan selalu
berubah.
Belajar
adalah
pemaknaan
pengetahuan,
bukan
perolehan
25
Bambang,
Mengapa
CTL
Menjadi
Worpress.com/category/pendidikan, oktober 6, 2007
xxviii
Pilihan?,
dari
http//rbaryans.
and
Learning
(CTL)
yang
berakar
dari
pembelajaran
konstruktivisme.
Banyak pakar pendidikan mendefinisikan Pembelajaran Berdasarkan
Masalah diantaranya yaitu menurut Duch, Pembelajaran Berdasarkan Masalah
adalah metode pendidikan yang mendorong siswa mengenal cara belajar dan
bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di
dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan
siswa sebelum mulai mempelajari suatu subjek. Pembelajaran Berdasarkan
Masalah menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta
xxix
menurut
literatur
lain,
Wilkerson
dan
Gijselaers
mengklaim bahwa Problem based-learning is characterized by studentcentered approach, teachers as facilitators rather than disseminator,and
open-ended problems (in PBL, these are called ill-structured) that serve as
the initial stimulus and framework for learning.30 Menurut pengertian
tersebut, Pembelajaran Berdasarkan Masalah merupakan suatu konsep
pembelajaran yang mempunyai karakteristik pembelajaran berpusat pada
26
2006
27
xxx
siswa dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang
bertugas memberikan rangsangan-rangsangan terhadap siswa untuk aktif
dalam proses pembelajaran.
Sufery and Duffy dalam Min Liu mengatakan..Problem-based
learning (PBL) is an instructional approach that exemplifies student centered
learning. It emphasizes solving complex problems in rich contexts and aims at
developing higher-order thinking skills. PBL has these characteristics: (a)
learning is student-centered; (b) authentic problems form the organizing focus
for learning; (c) new information is acquired through self-directed learning;
(d)learning occurs in small groups; and (e) teachers act as facilitators.31
Pandangan ini mengatakan bahwa Pembelajaran berdasarkan masalah
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mempunyai karakteristik
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru hanya bertugas sebagai
fasilitator.
Pembelajaran Berdasarkan Masalah mendorong siswa untuk aktif
dalam mengkonstruk pemahaman yang sudah ada dan mengaitkannya dengan
kehidupan nyata. Hal ini senada dengan pernyataan Problem-Based Learning
(PBL) is away of constructing and teaching courses using problem as the
stimulus and focus for student activity.32
Pembelajaran Berdasarkan Masalah juga bergantung pada konsep lain
dari Bruner, yaitu scaffolding. Bruner memerikan scaffolding sebagai suatu
proses dimana seorang siswa dibantu menuntaskan masalah tertentu
melampaui kapasitas perkembangannya melalui bantuan (scaffolding) dari
seorang guru atau orang lain yang memilki kemampuan lebih.33 Dalam hal ini
pembelajaran berdasarkan masalah tidak akan berjalan dengan baik tanpa
adanya dukungan dari pihak-pihak lain yang membantu siswa dalam
memecahkan masalah.
31
xxxi
xxxii
digunakan
sebagai
pendorong
bagi
siswa
untuk
belajar
xxxiii
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
dalam
Pembelajaran
Ada beberapa cara menerapkan model Pembelajaran Berdasarkan
34
xxxiv
dari
masalah
yang
menjadi
pusat
perhatiannya.
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
dapat
memberikan
pengalaman belajar melakukan kerja ilmiah yang sangat baik kepada siswa.
Menurut Pannen, langkah-langkah pemecahan masalah dalam
Pembelajaran Berdasarkan Masalah paling sedikit ada delapan tahapan, yaitu:
(1) mengidentifikasi masalah, (2) mengumpulkan data, (3) menganalisis data,
(4) memecahkan masalah berdasarkan pada data yang ada dan analisisnya, (5)
memilih cara untuk memecahkan masalah, (6) merencanakan penerapan
pemecahan masalah, (7) melakukan ujicoba terhadap rencana yang ditetapkan,
dan (8) melakukan tindakan (action) untuk memecahkan masalah. Empat
tahap yang pertama mutlak diperlukan untuk berbagai kategori tingkat
berpikir, sedangkan empat tahap berikutnya harus dicapai bila pembelajaran
dimaksudkan untuk mencapai keterampilan berfikir tingkat tinggi (higher
order thinking skills). Dalam proses pemecahan masalah sehari-hari, seluruh
tahapan terjadi dan bergulir dengan sendirinya, demikian pula keterampilan
seseorang harus mencapai seluruh tahapan tersebut.36
Namun pendapat lain mengatakan bahwa ada 5 tahap utama dalam
model Pembelajaran Berdasarkan Masalah yang dimulai dengan guru
memperkenalkan siswa dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan
penyajian dan analisis kerja siswa. Kelima tahapan tersebut disajikan pada
Tabel dibawah ini.
36
xxxv
Pembelajaran
Berbasis
Masalah,
dari
Tabel 2.1
Tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Tahap
Tingkah Laku Siswa
Tahap 1
Guru
menjelaskan
tujuan
Tahap 2
Guru
membantu
mendefinisikan
siswa
dan
mengorganisasikan tugas
belajar
Guru
mendorong
sesuai,
siswa
untuk
informasi
yang
melaksanakan eksperimen,
Guru
dan
membantu
siswa
dalam
hasil karya
berbagi
tugas
dengan
temannya.
Tahap 5
Menganalisis
Guru
dan
membantu
siswa
yang
gunakan.37
37
untuk
xxxvi
mereka
autentik,
mengandung
teka-teki,
dan
tidak
xxxvii
penyelidikan
dan
tugas-tugas
pelaporan.
xxxviii
penyelidikan
guru
memberikan
bantuan
yang
adalah
membantu
siswa
menganalisis
dan
xxxix
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet.
ke-3, h. 63
39
h. 27
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), cet. Ke-2,
40
xl
diartikan sebagai suatu proses. Jadi proses belajar adalah tahapan perubahan
perilaku kognitif, afektif dan psikomotor
Pendapat ini senada dengan ungkapan Skiner yang mengatakan bahwa belajar
adalah suatu proses adapatasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung
secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya,
bahwa belajar adalah... a proses of progresif behavior adaptation.
Berdasarkan eksperimennya, Skiner percaya bahwa proses adaptasi tersebut
akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat
(reinforcer).42
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, jadi pada hakikatnya belajar
adalah perubahan tingkah laku seseorang meliputi keseluruhan pribadinya
dengan hasil yang diharapakan berupa perubahan pengetahuan, sikap,
perluasan minat, penghargaan norma-norma, kecakapan dan lainnya.
Perubahan-perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalamannya sendiri
dan interaksi dengan lingkungannya. Kegiatan dan usaha untuk mencapai
perubahan tingkah laku itu merupakan proses belajar sedangkan perubahan
tingkah laku itu merupakan hasil dari belajar.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Mengingat belajar adalah perubahan tingkah laku yang bersifat
permanen sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi, perubahan tingkah
laku sesudah belajar disebut sebagai hasil belajar.
Hasil belajar atau prestasi adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.43
Para ahli teori belajar modern menyatakan bahwa hasil belajar pada
dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku
42
xli
baru sebagai akibat latihan atau pengalaman. 44 Sedangkan untuk definisi hasil
belajar seperti yang dikemukkakan oleh Sumadi adalah penguasaan kecakapan
yang diusahakan secara sengaja dalam satuan waktu dan satuan bahan tertentu
serta perbedaan pada awal belajar dengan akhir proses belajar. Woodwarth
dan Marquis mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan
yang nyata dan dapat diukur secara langsung menggunakan tes. Penggunaan
tes tersebut bertujuan untuk melihat kemampuan belajar siswa dalam hal
penguasaan materi pelajaran yang telah dipelajari sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan. Hasil belajar siswa yang diperoleh biasanya dinyatakan dalam
bentuk angka-angka yang diukur melalui tes atau penilaian hasil belajar
terhadap berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap selama mengikuti
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Bloom dan
kawan-kawan
sebagaimana
dikutip
oleh
Degeng
mengklasifikasi hasil belajar menjadi tiga domain atau ranah, yaitu ranah
kognitif, psikomotor, dan sikap. Ranah kognitif menaruh perhatian pada
pengembangan kapabilitas dan keterampilan intelektual; ranah psikomotor
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manipulatif dan keterampilan motorik;
dan ranah sikap berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap, nilai dan
emosi yang dipelajari (baru).45 Pengklasifikasian bloom ini sesuai dengan
pendapat sebelumnya yang mengukur hasil belajar melalui tes terhadap ketiga
ranah, yaitu pengetahuan untuk kognitif, keterampilan untuk psikomotorik,
dan perubahan sikap.
Menurut Gagne dan Briggs, ada lima kategori kapabilitas hasil belajar,
yaitu 1) keterampilan intelektual (intellectual skills), 2) strategi kognitif
(cognitive strategis), 3) informasi verbal (verbal information), 4) keterampilan
motorik (motor skills), dan 5) sikap(atitudes).46 Hasil dari kelima kapabilitas
tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
44
xlii
kegiatan
dilakukannya
tergantung
dari
motivasi
xliii
terhadap
suatu
kegiatan
tertentu
akan
mudah
untuk
lebih
dalam
melakukan
suatu
kegiatan.
Penemuan-penemuan
xliv
Ahmad Sopyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Hak
Cipta, 2006), h. 1
49
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, ,
2006), Cet. ke-6, h. 3
xlv
xlvi
pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajaran yang otonom serta
mandiri.
Maka dari itu, untuk mencapai itu semua diperlukan suatu
kesungguhan dari semua pihak dalam pelaksanaan penerapan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Dengan kesungguhan dan dukungan dari
semua pihak, maka tidak tertutup kemungkinan akan diperoleh hasil yang
optimal dalam hal ini ialah hasil belajar siswa. Dengan adanya model
pembelajaran berdasarkan masalah, siswa lebih ditempatkan sebagai subjek
yang berperan dalam proses pembelajaran.
Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Putu Yasa dalam
judul skripsi:
Belajar Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning) Dalam
Pembelajaran Fisika Matematika I Dengan Pendekatan Kooperatif
Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Perkuliahan Semester Pendek
Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja
Menyimpulkan
bahwa
penerapan
pembelajaran
Problem-Based
xlvii
xlviii
E. Kerangka Pikir
Dalam kajian teori telah diungkapkan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah pendekatan belajar. Pendekatan belajar ini
merupakan strategi atau metode apa yang digunakan oleh seorang pengajar
dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam hal ini
yaitu untuk meningkatkan hasil belajarnya.
Untuk itu seorang guru perlu menerapkan strategi apa yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran. Proses belajar yang berpusat pada guru
sudah harus ditinggalkan, karena proses pembelajaran sekarang bukan hanya
penyampaian informasi (delivery information) melainkan proses pertukaran
informasi (information exchange). Pertukaran informasi ini bisa dari guru ke
siswa atau bahkan sebaliknya dan pertukaran informasi dari siswa ke siswa.
Siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, tidak ada lagi anggapan bahwa
siswa yang pintar saja yang berperan di dalam kelas, akan tetapi semua siswa
mempunyai peluang yang sama untuk berkembang. Melalui model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning), semua siswa
mendapat porsi yang sama di dalam kelas guna mencapai hasil belajar yang
optimal.
xlix
Proses Pembelajaran
Guru
Siswa
Mengorganisasi
siswa untuk belajar
Mengembangkan dan
menyajikan hasil
karya
Membimbing
penyelidikan individu
maupun kelompok
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
F.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan dugaan yang sifatnya sementara dan dapat dibuat
berdasarkan fakta yang ada serta akan dibuktikan kebenarannya dalam sebuah
penelitian. Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :
Melalui penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (ProblemBased Learning) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
li
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah MTs Negeri 3
Pondok Pinang-Jakarta. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil mulai
bulan Oktober hingga bulan Desember 2007.
Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, (Bandung : CV. Yrama Widya,
2006), Cet. Ket-1, h. 12
51
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006),
h. 3
lii
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan (perencanaan), yang menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan
tersebut dilaksanakan.
Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi
rancangan didalam kancah, mengenakan tindakan dikelas.
Tahap 3 : Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
Tahap 4 : Refleksi, atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan
kembaliapa yang sudah terjadi.
Adapun rancangan intervensi tindakan yang diberikan dalam
penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Siklus
Penelitian terbagi dalam beberapa siklus. Setiap siklus masing-masing
terdiri dari 4 tahapan kegiatan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan, observasi tindakan, dan refleksi tindakan seperti yang terlihat pada
bagan di atas.
liii
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Tahap 5
liv
Nilai rata-rata pada siklus pertama menjadi nilai awal pada siklus ke
dua. Begitu seterusnya keberhasilan siklus kedua menjadi nilai awal untuk
siklus ketiga. Setelah sikus I terlewati maka masuk ke siklus kedua dengan
mengikuti tahap-tahap seperti pada siklus sebelumnya.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Negeri
3 Pondok
Pinang pada semester ganjil tahun ajaran 2006/2007 yang berjumlah 38 orang.
lv
lvi
52
Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT.
Bumi Aksara, 2005), Cet ke-7, h. 70
53
Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian..., h. 74
54
Drs. Cholid Narbuko dan Drs. H. Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian..., h. 76
lvii
No
1
Proses pembelajaran
Observasi
Pedoman observasi
Hasil belajar
Tes
Respon siswa
Angket
Kuisioner
55
Anas Sudjiono. Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004), h. 258
lviii
rpbis =
M p Mt
SDt
p
q
Keterangan :
rpbis
: r point biserial
Mp
Mt
SDt
Dimana:
Mt =
Xt
N
dan SDt =
X
N
2
t
Xt
rpbis lebih besar dari rtabel maka butir soal tersebut dinyatakan valid dan jika
rpbis lebih kecil dari rtabel, maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, diperoleh hasil soal yang
valid berjumlah 21 soal dengan jumlah responden 50 orang dan nilai rtabel
0,25.56
56
Lampiran 2
lix
2. Uji Reliabilitas
Selain pengujian validitas, sebuah tes juga harus memiliki reliabilitas.
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan alat tersebut dalam menilai apa
yang dinilainya. Tes hasil belajar yang baik harus memiliki reliabilitas yang
dapat dipercaya, artinya setelah tes hasil belajar itu dilakasanakan berulang
kali terhadap subyek yang sama, hasilnya selalu relatif sama.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
rumus Kuder Richardson atau dikenal dengan K-R 2057, yaitu:
n 1 pq
r11 =
S2
n 1
Keterangan :
r11
: banyaknya item
S2
: varian total
qi
:1p
pq
Kriteria
sangat tinggi
tinggi
cukup
r11 : 0,21 0, 40
rendah
r11 : 0.20
sangat rendah
57
lx
P=
B
JS
Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal:
Skala
Kriteria
0,00 0,30
Sukar
0,30 0,70
Sedang
0,70 1,00
mudah
58
Lampiran 5
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi..., h. 208
60
Lampiran 7
59
lxi
B A BB
= PA PB
JA JB
Keterangan :
D : indeks diskriminasi (daya pembeda)
BA : banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
BB : banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
JA : banyak peserta kelompok atas
JB : banayak peserta kelompok bawah
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(P sebagai Taraf kesukaran).
Adapun kriteria daya pembeda adalah sebagai berikut :
Skala
Kriteria
0,00 0,20
Buruk
0,21 0,40
Cukup
0,41 0,70
Baik
0,71 1,00
Baik sekali
61
62
lxii
Gain =
skorpostes skorpretes
skorideal skorpretes
: nilai (<g>)>0,70
Md
N ( N 1)
Keterangan :
Md
Xd
63
lxiii
d.b
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah pembelajaran dan jika thitung < ttabel maka tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.
bila dari hasil perhitungan tidak berdistribusi normal maka digunakan uji
statistik non parametrik dengan menggunakan uji Mann-Whitney.
2. Kualitas Proses Pembelajaran
Analisis data dari kualitas proses pembelajaran dilakukan secara
deskriptif, data dihitung berdasarkan pensekoran rating skala dengan
menggunakan rumus:
Nilai = skor total yang dilakukan x 100%
skor yang diharapkan
Kemudian data dikonfersikan dengan presentase skala penilaian pada
tabel berikut.
Tabel.3. Skala Penilaian Aktivitas Pembelajaran
Skala penilaian (%)
Kategori
81 100
61 80
41 60
21 40
0 - 20
Tidak dilakukan
lxiv
P=
F
X 100 %
N
: Prosentase
: Frekuensi
: Number of Cases
2. Pelaksanaan tindakan II
-
3. Observasi tindakan II
-
4. Refleksi tindakan II
-
Mengevaluasi tindakan II
lxv
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah di MTs
Negeri 3 Pondok Pinang-Jakarta
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
merupakan
suatu
model
The stimulation formats which provide the basis for this method allow
for full and free inquiry and decision making on the part of students. The
stimulation begins by providing context and preliminary information about the
problem, for example, those few facts that a client gives the receptionist when
making an appointment with a lawyer. Students then direct their own learning,
exploring the problem in much the same way they would with an actual
problem ... The problems, not a set syllabus, provide the stimulus and
framework for learning. Knowledge is acquired through self-directed study
and small group discussions, rather than through lectures
Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah format simulasi yang
membantu siswa dalam proses pemecahan masalah yang didalamnya terdapat
proses inquiry, artinya belajar tersebut ada pada konteks aplikasi konsep.
Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika siswa berhadapan
dengan situasi di mana konsep diterapkan. Untuk itu ada baiknya jika model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah ini diterapkan dalam pembelajaran di
kelas guna meningkatkan hasil belajar siswa.
64
lxvi
lxvii
X
SD
7,73
lxviii
lxix
SD
9,61
hasil
analisis
penguasaan
konsep
postes,
untuk
penguasaan konsep mengingat (C1) secara umum siswa dapat menjawab soal
dengan baik lebih baik dari pretes. Soal yang memiliki persentase tertinggi
yang yang dijawab oleh siswa adalah soal nomor 1 yang memperoleh
persentase sebesar 95 %. Sedangkan soal yang memperoleh persentase
terendah adalah soal nomor 6 yaitu sebesar 66 %. Untuk penguasaan konsep
pemahaman (C2) soal yang memperoleh persentase tertinggi adalah soal
nomor 4 dan 11 yaitu sebesar 92 %. Sedangkan soal yang memperoleh
persentase terendah adalah soal nomor 7 yaitu sebesar 63 %. Kemudian untuk
penguasaan konsep aplikasi/penerapan (C3) soal yang memperoleh persentase
terbesar adalah soal nomor 2 dan 3 yaitu sebesar 82 %. Sedangkan soal yang
memperoleh persentase terendah adalah soal nomor 10 yaitu sebesar 55 %.
Kemudian yang terakhir untuk penguasaan konsep analisis (C4) soal yang
memperoleh persentase tertinggi adalah soal nomor 19 yaitu sebesar 84 %.
Sedangkan soal yang memperoleh persentase terendah adalah soal nomor 17
yaitu sebesar 50 %. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.
lxx
dan alamiah. Untuk data tes hasil belajar, lembar observasi dan kuisioner
dibuat dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.
Hasil pengamatan pada siklus I, data hasil belajar fisika siswa diambil
melalui perangkat tes pilihan ganda yang diberikan sebelum (pretes) dan
sesudah (postes) pembelajaran. Berdasarkan data yang diambil tersebut
diperoleh ringkasan data hasil balajar fisika siswa sebagaimana terdapat pada
tabel 4.5. Skor pretes yang diberikan sebelum pembelajaran didapatkan hasil
rata-rata nilai sebesar 49,29 dengan nilai tertinggi 70 dan nilai terendahnya
sebesar 25. Setelah melalui proses pembelajaran dan pemberian tindakan
berupa penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, hasil belajar
siswa mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai sebesar 73,5 dengan nilai
tertinggi 85 dan nilai terendah sebesar 50. Jika kita konfersikan dengan skor
penguasaan konsep yang diperoleh dari data hasil belajar, penerapan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal ini terlihat dari rata-rata nilai hasil pretes siswa yang masuk dalam
kategori kurang (49,29) dan meningkat menjadi kategori baik (73,5) dari hasil
postes
setelah
diberi
perlakuan
berupa
tindakan
penerapan
model
38
38
38
Maks
70
85
0,75
Min
25
50
0,00
lxxi
Rerata
49,29
73,5
0,49
SD
7,73
9,61
0,19
Statistik
N
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Pretes Dan Postes
Pretes
Postes
38
38
48,29
73,5
7,73
9,61
2hitung
2tabel
7,21
22,58
11,070
11,070
Keputusan
Berdistribusi normal
lxxii
tertentu.
Hasil uji homogenitas pretes dan postes dapat dilihat pada tabel
dibawah ini, sedangkan perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas Pretes dan Postes
Statistik
S2pretes
2
postes
92,37
gabungan
76,06
S
2
59,75
2hitung
1,74
2tabel
3,841
Keputusan
Homogen
lxxiii
38
7,52
1,68
Keputusan
signifikan
Dari perhitungan diperoleh nilai Zsampel sebesar 7,52 dan Ztabel sebesar
1,68. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa Zsampel berada di
daerah penerimaan Ha, yaitu Ztabel < Zsampel
demikian H0 ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 0,95, hal ini
menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.
Setelah itu untuk melihat signifikansi peningkatan hasil belajar siswa
melalui nilai rata-rata Gain ternormalisasi maka dilakukan pengujian dua
lxxiv
sampel dengan uji statistik. Sama halnya dengan uji statistik pretes-postes,
sebelum dilakukan pengujian data terlebih dahulu diuji normalitasnya.
Pengujian normalitas dalam pengujian kali ini menggunakan uji Chikuadrat seperti halnya dalam pengujian sebelumnya. Adapun hasil uji
normalitas nilai rata-rata N-Gain dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini,
sedangkan perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas N-Gain
Statistik
N-Gain
38
N
x
0,49
0,19
hitung
2tabel
17,64
11,070
Keputusan
lxxv
Penerapan
model
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
dapat
38
- 7,47
-1,68
signifikan
lxxvi
keseluruhan diperoleh skor rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 46,67. Dari
skor ini kemudian di olah sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa sekitar 77,8% siswa melakukan aktivitas pembelajaran dengan baik
melalui
penerapan
model
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
pada
C. Pengaruh
Model
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
lxxvii
lxxviii
Masalah dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Dari hasil uji statistik
tersebut, mendukung temuan penelitian bahwa penerapan model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah efektif dan berpengaruh dalam upaya meningkatkan
hasil belajar fisika siswa.
Berdasarkan hasil observasi tentang aktivitas siswa melalui lembar
observasi menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa melalui penerapan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah dilakukan dengan baik. Pada siklus I
pengamatan melalui lembar observasi secara keseluruhan dari pertemuan ke
dua, tiga dan ke empat mendapatkan skor rata-rata 46,67 dengan nilai
persentase sekitar 62,2 %. Hasil ini menunjukan secara keseluruhan aktivitas
belajar siswa dalam proses pembelajaran dilakukan dengan sangat baik.
Berdasarkan aspek yang diamati melalui lembar observasi, secara keseluruhan
dengan penerapan model pembelajaran siswa menjadi lebih tekun dalam
mempelajari materi yang diberikan dan mengikuti proses pembelajaran
dengan baik. Selain itu kondisi kelas cukup kondusif, siswa mampu
menjalankan perannya sebagai siswa baik itu dalam berdiskusi, bertanya dan
beriteraksi baik itu dengan teman maupun dengan guru.
Kondisi seperti ini mendukung dan menjadikan siswa untuk dapat
memahami materi yang dipelajari. Dengan adanya pemahaman yang kuat atas
materi pembelajaran yang telah dipelajari tidak tertutup kemungkinan dapat
meningkatakan hasil belajar, yaitu dalam hal ini hasil belajar fisika siswa pada
materi Tekanan.
Setelah tindakan berupa penerapan model pembelajaran dilakukan,
siswa diberikan kuisioner yang berisi pernyataan-pernyataan tentang persepsi
siswa terhadap model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Berdasarkan
penyebaran kuisioner tersebut diperoleh hasil bahwa siswa merasa senang
belajar dengan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Hal ini terlihat dari
rata-rata persentase siswa yang berpandangan positif lebih besar daripada
siswa yang mempunyai pandangan negatif terhadap model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah yaitu sekitar 78,4% siswa berpandangan positif dan
lxxix
penerapan
model
Pembelajaran
Berdasarkan
Masalah
dapat
meningkatkan hasil belajar fisika siswa, meskipun masih ada kekurangankekuarangan yang perlu diperbaiki untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
65
lxxx
exchange). Pertukaran informasi ini bisa dari guru ke siswa atau bahkan
sebaliknya dan pertukaran informasi dari siswa ke siswa. Siswa dituntut untuk
aktif dalam pembelajaran tanpa pandang bulu, tidak ada lagi anggapan bahwa
siswa yang pintar saja yang berperan di dalam kelas, akan tetapi semua siswa
mempunyai peluang yang sama untuk berkembang. Dengan demikian memacu
siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mendorong siswa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Efektifitas penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap
kualitas pembelajaran.
Selama
proses
pembelajaran
dikelas
berlangsung,
dilakukan
lxxxi
adanya
praktikum
sederhana,
mendorong
siswa
untuk
mempunyai
pandangan
negatif
Berdasarkan Masalah.
lxxxii
terhadap
model
Pembelajaran
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, secara umum dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas melalui penerapan model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat meningkatkan hasil belajar fisika
siswa. Ini terlihat dari hasil data-data yang diperoleh selama penelitian di MTs
Negeri 3 Pondok Pinang-Jakarta. Selain itu temuan hasil penelitian dalam
penlitian ini menunjukan :
1. Terjadi peningkatan hasil belajar fisika siswa pada materi Tekanan melalui
penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah.
2. Efektifitas penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap
kualitas pembelajaran mengarah kearah yang lebih baik
3. Persepsi siswa terhadap model Pembelajaran Berdasarkan Masalah sangat
baik.
B. Saran
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan dalam penelitian ini ialah
sebagai berikut :
1. Sebelum memulai penelitian dilakukan persiapan yang matang agar
menadapatkan hasil yang optimal dan selalu melibatkan siswa, guru dan
pihak lain yang terkait dalam merumuskan perencanaan penelitian
2. Seorang guru dapat menyesuaikan materi pelajaran yang akan di
sampaikan dengan metode, model atau strategi pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran
lxxxiii
3. Dalam
pelaksanaan
pembelajaran
dikelas
model
Pembelajaran
lxxxiv
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Solichan. Konstruktivisme dalam Pendidikan. dalam FASILITATOR,
Edisi VI/Tahun. 2003.
Allen, Deborah. E. Teaching With Tutors Can Undergraduates Effectively Guide
Student Problem-based Learning Groups?. dari http://www.udel.edu/pbl/cte.html.
Aqib, Zainal. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: CV. Yrama
Widya. 2006.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2006.
Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2006.
Bambang.
Mengapa
CTL
Menjadi
Pilihan?.
dari
Worpress.com/category/pendidikan, 6 Oktober . 2007.
http//rbaryans.
lxxxv
http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/16/pembelajaran-berdasarkan-masalah
Ibrahim, Muslimin, dan Mohamad Nor. Pembelajran Berdasarkan Masalah
(Buku Ajar Mahasiswa). Surabaya: UNESSA-UNIVERSITY PRESS. 2000.
Ibrahim, Nurdin. Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif Untuk Perataan Kualitas
Hasil Belajar (Suatu Kajian), Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan NO. 044
Tahun ke-9, September 2003.
Ibrahim, Nurdin. Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjung Sari
Sumedang Jawa Barat. Jurnal Pendidkan dan Kebudayaan NO. 031 Tahun
ke-7, September 2001.
Kartimi. Suatu Model Konstruktivisme Mengajar Sains: Pembelajaran Berbasis
Komputer. Jakarta: Seminar Internasional Pendidikan IPA FITK Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2007.
Koes H, Supriyono. Strategi Pembelajaran Fisika. Universitas Negeri Malang.
Liu, Min. Motivating Students Through Problem-Based Learning, dari
http: //utexas.edu, 2005.
Major, C. H. Assesing the Effectiveness of Problem-based Learning in Higher
Education:
Lesson
from
the
Literature.
dari
http://www.
Rapidintellect.com/AEQweb/mop4spr01.htm.
Mierson,
Sheella.
A
Student-Centered
http://www.udel.edu/pbl/cte.html.
Model
of
PBL.
dari
lxxxvi
Based-Learning
(Illuminating
lxxxvii
www.uii.ac.id/index.asp?u=710&b=1&v=1&j=1&id=8:
Indonesia. 2006.
Universitas
Islam
lxxxviii
Lampiran 1
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kurikulum
Alokasi Waktu
Jumlah Soal
Bentuk Soal
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
: SMP/MTs
: Fisika
: KTSP
: 120 menit
: 40 butir
: Pilihan ganda
: Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Materi
Menyelidiki
Tekanan
tekanan
pada
benda padat, cair,
dan
gas
serta
penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari
Indikator
-
Butir Soal
Menemukan
hubungan 1. Gaya yang bekerja pada satu satuan luas merupakan
definisi dari....
antara gaya, tekanan, dan
a. tekanan hidrostatis
luas daerah yang dikenai
b. tekanan gas
gaya melalui percobaan
Jawaban
C
Aspek yang
diukur
C1
C2
c. tekanan
d. gaya
Mendeskripsikan
konsep 6. Tekanan yang ditimbulkan oleh zat cair disebut....
a. tekanan hidrostatis
c. tekanan udara
tekanan dalam zat cair
b. tekanan atmosfer
d. tekanan hidrolik
dengan
melakukan
percobaan sederhana
Mengaplikasikan
bejana berhubungan dalam
ii
C2
C3
C3
C1
C3
kehidupan sehari-hari
a. A
b. B
c. C
d. D
Gambar di samping
memperlihatkan 4 ekor
ikan
yang sedang
berenang
dilautan.
Tekanan paling besar
dialami oleh ikan....
8.
a.
b.
c.
d.
C3
C2
C3
A
B
C
D
iii
C2
C2
Mendeskripsikan
hukum
Pascal melalui percobaan 13. Tekanan yang diberikan kepada zat cair yang ada di dalam
ruang tertutup diteruskan oleh zat cair itu kesegala arah.
sederhana
serta
Pernyataan itu disebut....
penerapannya
dalam
a. hukum Pascal
c. hukum tekanan
kehidupan sehari-hari
C1
Mengidentifikasi
contohcontoh
alat
yang 14. Perhatikan gambar dibawah ini!
menggunakan
prinsip
hukum
Pascal
yang
digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
C2
iv
d. pengertian tekanan
c. 300 N
b. 180 N
d. 320 N
C1
C2
C2
C2
18.
samping.
Supaya
kedua
pengisap
seimbang, maka besar
F2 adalah.
a. 0,75 N
b. 13,3 N
c. 300 N
d. 600 N
Mendeskripsikan
hukum
Archimedes
melalui
percobaan sederhana serta
penerapannya
dalam 19. Hukum Archimedes : sebuah benda dicelupkan sebagian
kehidupan sehari-hari
atau seluruhnya ke dalam zat cair mendapat gaya....
a.
b.
c.
d.
C1
C2
Menunjukan
beberapa
produk tekonologi dalam
kehidupan
sehari-hari
sehubungan dengan dengan
konsep benda terapung, 20. Sebuah benda akan terapung dalam air bila....
a. massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis air
melayang, dan tenggelam
b. massa jenis benda sama dengan massa jenis air
c. massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis air
d. gaya ke atas lebih besar daripada berat benda
21. Benda A dan benda B yang terbuat dari bahan yang berbeda
memiliki volume yang sama. Ketika dimasukan ke dalam
air, benda A tenggelam sedangkan benda B melayang.
Pernyataan berikut benar kecuali....
a. gaya ke atas pada benda A dan B sama
b. gaya ke atas pada benda A lebih kecil daripada gaya ke
atas pada benda B
c. massa jenis benda A lebih besar daripada massa jenis
air
vi
C3
C3
C3
C2
vii
laut
b. gaya ke atas oleh air laut lebih besar daripada berat
kapal
c. kepal memiliki mesin pengangkat yang dapat
menghindari tenggelam
d. gaya ke atas oleh air laut lebih kecil daripada berat
kapal
25. Berat benda di udara 10 N dicelupkan ke dalam air yang
menimbulkan gaya ke atas 2 N, maka berat benda sekarang
adalah....
a. 20 N
c. 8 N
b. 12 N
d. 5 N
Mengaplikasikan konsep
tekanan
udara
pada
peristiwa alam yang
relevan
(dalam
penyelesaian
masalah
sehari-hari).
27. Pernyataan yang tepat tentang hubungan tekanan udara
Mengetahui
hubungan
dengan ketinggian tempat, yaitu....
antara ketinggian suatu
a. semakin tinggi ketinggian tempat semakin rendah
tekanan udaranya
tempat dengan perbedaan
b. semakin tinggi ketinggian tempat semakin besar
tekanan udara
tekanan udaranya
c. semakin rendah ketinggian tempat semakin rendah
tekanan udaranya
d. semakin rendah ketinggian tempat semakin besar
tekanan udaranya
viii
C2
C2
C1
rendah daripada
udara di kota
ix
C1
C4
C1
C4
C2
C2
C2
C1
C4
C3
C2
akan....
a. naik 1 mmHg
b. turun 1 mmHg
c. turun 1 cmHg
d. naik 1 cmHg
c. 8,5 x 104 Pa
d. 4,9 x 104 Pa
37. Berat sebuah balon udara lebih kecil daripada berat udara
yang dipindahkannya. Bila demikian keadaannya, maka
balon tersebut akan....
a. naik
c. tetap
b. turun
d. naik-turun
38. Gas argon memiliki volume 2 m2 dan tekanan 6 atm. Gas
ini dipompakan ke dalam ruang hampa yang volumenya 8
m3. Tekanan gas argon menjadi....
a. 24 atm
c. 4 atm
b. 14 atm
d. 1,5 atm
C1
C1
xi
yang
Lampiran 2
Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen
Subjek
X1
X2
X3
X4
X5
X6
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
0
0
0
0
3
0
1
0
1
0
1
4
1
0
0
1
1
1
5
1
1
0
0
1
1
6
1
0
0
0
1
1
7
1
1
1
1
1
1
8
0
1
0
0
1
1
9
1
0
1
0
1
1
10
0
1
1
1
0
1
xii
Nomor Soal
11
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
0
1
1
1
0
1
14
1
1
1
1
1
1
15
1
0
0
0
1
1
16
1
1
1
1
1
1
17
1
0
1
1
1
1
18
1
1
1
1
1
0
19
1
1
0
0
0
0
20
0
1
1
1
0
1
21
1
1
1
1
1
0
22
1
1
1
1
1
1
23
1
1
1
1
1
0
24
1
1
1
1
0
1
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X30
X31
X32
X33
X34
X35
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
xiii
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
X36
X37
X38
X39
X40
X41
X42
X43
X44
X45
X46
X47
X48
X49
X50
Jumlah
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
38
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
14
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
22
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
39
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
33
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
32
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
40
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
35
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
12
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20
xiv
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
45
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
36
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
26
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
44
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
33
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
39
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
31
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
25
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
11
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
32
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
25
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
25
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
18
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
27
Lampiran 3
Perhitungan Validitas
a. Mencari Mean Total (Mt)
Mt =
Xt
N
1002
=
50
= 20,04
SDt =
=
Xt
20940 1002
50
50
= 418,8 401,60
= 17,20
= 4,19
c. Mencari r hitung (rpbis)
rpbis =
M p Mt
SDt
p
q
Lampiran 4
Tabel. Validitas Instrumen
No Butir
Mp
Mt
SDt
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
20,92
21,29
21,14
19,82
19,94
20,00
20,68
20,14
21,75
22,20
20,44
21,31
21,15
20,23
19,73
20,87
20,81
21,32
20,09
20,34
21,44
21,76
21,78
21,52
21,88
22,30
22,85
20,89
24,55
20,54
20,77
23,00
24,40
23,33
20,78
21,31
20,20
18,75
20,00
21,88
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
20,04
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
4,19
0,76
0,28
0,44
0,78
0,66
0,64
0,80
0,70
0,24
0,40
0,90
0,72
0,52
0,88
0,66
0,78
0,62
0,50
0,22
0,64
0,50
0,50
0,36
0,54
0,16
0,20
0,26
0,72
0,22
0,56
0,26
0,14
0,20
0,24
0,80
0,58
0,60
0,24
0,48
0,34
0,24
0,72
0,56
0,22
0,34
0,36
0,20
0,30
0,76
0,60
0,10
0,28
0,48
0,12
0,34
0,22
0,38
0,50
0,78
0,36
0,50
0,50
0,64
0,46
0,84
0,80
0,74
0,28
0,78
0,44
0,74
0,86
0,80
0,76
0,20
0,42
0,40
0,76
0,52
0,66
p q
1,78
0,62
0,89
1,88
1,39
1,33
2,00
1,53
0,56
0,82
3,00
1,60
1,04
2,71
1,39
1,88
1,28
1,00
0,53
1,33
1,00
1,00
0,75
1,08
0,44
0,50
0,59
1,60
0,53
1,13
0,59
0,40
0,50
0,56
2,00
1,18
1,22
0,56
0,96
0,72
rpbis
Ket
0,37
0,19
0,23
-0,10
-0,03
-0,01
0,31
0,04
0,23
0,42
0,29
0,49
0,28
0,12
-0,10
0,37
0,23
0,31
0,01
0,10
0,33
0,41
0,31
0,38
0,19
0,27
0,40
0,33
0,57
0,13
0,10
0,29
0,52
0,44
0,35
0,36
0,05
-0,17
-0,01
0,32
Valid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Invalid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Invalid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
Invalid
Valid
Butir soal diakatakan valid apabila r hitung > 0.27 (r tabel product moment
untuk N = 50 dengan taraf signifikansi 5%)
ii
Lampiran 5
Perhitungan Uji Reliabilitas
S 2 = SDt 2
= (4,19)2
= 17,55
b. Menghitung Reliabilitas
2
n S pq
r11 =
S2
n 1
50 17,55 8,02
=
50 1 17,55
= 0,554
cukup
iii
Lampiran 6
Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran
B
Rumus : P =
JS
Tabel Perhitungan Taraf Kesukaran
No Butir
B
Js
P
Keterangan
1
38
50
0,76
Mudah
2
14
50
0,28
Sukar
3
22
50
0,44
Sedang
4
39
50
0,78
Mudah
5
33
50
0,66
Sedang
6
32
50
0,64
Sedang
7
40
50
0,80
Mudah
8
35
50
0,70
Mudah
9
12
50
0,24
Sukar
10
20
50
0,40
Sedang
11
45
50
0,90
Mudah
12
36
50
0,72
Mudah
13
26
50
0,52
Sedang
14
44
50
0,88
Mudah
15
33
50
0,66
Sedang
16
39
50
0,78
Mudah
17
31
50
0,62
Sedang
18
25
50
0,50
Sedang
19
11
50
0,22
Sukar
20
32
50
0,64
Sedang
21
25
50
0,50
Sedang
22
25
50
0,50
Sedang
23
18
50
0,36
Sedang
24
27
50
0,54
Sedang
25
8
50
0,16
Sukar
26
10
50
0,20
Sukar
27
13
50
0,26
Sukar
28
36
50
0,72
Mudah
29
11
50
0,22
Sukar
30
28
50
0,56
Sedang
31
13
50
0,26
Sukar
32
7
50
0,14
Sukar
33
10
50
0,20
Sukar
34
12
50
0,24
Sukar
35
40
50
0,80
Mudah
36
29
50
0,58
Sedang
37
30
50
0,60
Sedang
38
12
50
0,24
Sukar
39
24
50
0,48
Sedang
40
17
50
0,34
Sedang
iv
Lampiran 7
Hasil Perhitungan Daya pembeda
BA BB
Rumus : D =
= PA PB
JA JB
Tabel Perhitungan Daya Pembeda
No Butir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Ba
22
9
13
18
16
17
23
19
7
14
24
22
17
23
16
23
19
15
4
17
16
16
10
16
6
9
9
20
9
14
6
6
9
10
22
18
16
5
10
13
Bb
16
5
9
21
17
15
17
16
5
6
21
14
9
21
17
16
12
10
7
15
9
9
8
11
2
1
4
16
2
14
7
1
1
2
18
11
14
7
14
4
Ja
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
Jb
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
DB
0,24
0,16
0,16
-0,12
-0,04
0,08
0,24
0,12
0,08
0,32
0,12
0,32
0,32
0,08
-0,04
0,28
0,28
0,2
-0,12
0,08
0,28
0,28
0,08
0,2
0,16
0,32
0,2
0,16
0,28
0
-0,04
0,2
0,32
0,32
0,16
0,28
0,08
-0,08
-0,16
0,36
Keterangan
Cukup
Jelek
Jelek
Dibuang
Dibuang
Jelek
Cukup
Jelek
Jelek
Cukup
Jelek
Cukup
Cukup
Jelek
Dibuang
Cukup
Cukup
Jelek
Dibuang
Jelek
Cukup
Cukup
Jelek
Jelek
Jelek
Cukup
Jelek
Jelek
Cukup
Jelek
Dibuang
Jelek
Cukup
Cukup
Jelek
Cukup
Jelek
Dibuang
Dibuang
Cukup
Lampiran 8
INSTRUMEN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
MTs NEGERI 3 PONDOK PINANG-JAKARTA
Mata Pelajaran
: IPA Fisika
Kelas
: VIII 5
Pokok Bahasan
: Tekanan
Waktu
: 2 x 45 menit
Petunjuk Umum:
1. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum anda menjawabnya
a. A
b. B
c. C
d. D
43. Berdasarkan percobaan Hartl, besar kecilnya tekanan zat cair tergantung
pada....
a. tinggi permukaan dan massa jenis
b. tinggi permukaan dan volume
c. massa jenis dan berat jenis
d. luas bejana dan jumlah zat cair
44. Pernyataan yang benar tentang tekanan zat cair....
vi
a.
b.
c.
d.
48.
49. Bila kapal berada di sungai, air sungai melewati batas keselamatan pada
dinding kapal. Begitu memasuki laut, permukaan air laut berada di bawah
garis keselamatan. Penyebabnya adalah....
a. gaya angkat air sungai lebih kecil daripada gaya angkat air laut
b. gaya angkat air sungai lebih besar daripada gaya angkat air laut
c. air sungai mengalir, sedangkan air laut tidak mengalir
d. di sungai angin tidak terlalu besar, sedangkan di laut cukup besar
50. Suatu benda dimasukan ke berbagai jenis zat cair.
vii
b. B
d. D
51. Kapal tanker dapat mengapung di air laut karena....
a. massa jenis kapal lebih besar daripada massa jenis air laut
b. gaya ke atas oleh air laut lebih besar daripada berat kapal
c. kepal memiliki mesin pengangkat yang dapat menghindari tenggelam
d. gaya ke atas oleh air laut lebih kecil daripada berat kapal
52. Pernyataan yang tepat tentang hubungan tekanan udara dengan ketinggian
tempat, yaitu....
a. semakin tinggi ketinggian tempat semakin rendah tekanan udaranya
b. semakin tinggi ketinggian tempat semakin besar tekanan udaranya
c. semakin rendah ketinggian tempat semakin rendah tekanan udaranya
d. semakin rendah ketinggian tempat semakin besar tekanan udaranya
53. Tekanan udara satu atmosfer yaitu....
a. sebanding tinggi raksa dalam pipa 76 cmHg
b. sebanding tinggi raksa dalam pipa 75 cmHg
c. sebanding tinggi raksa dalam pipa 70 cmHg
d. sebanding tinggi raksa dalam pipa 1 cmHg
54. Kota Amsterdam (Belanda) lebih rendah daripada permukaan laut. Berarti,
tekanan udara di kota amsterdam....
a. lebih dari 76 cmHg
b. sama dengan 76 cmHg
c. kurang dari 76 cmHg
d. berubah-ubah
55. Berdasarkan penyelidikan setiap kenaikan 10 m tekanan udara akan....
a. naik 1 mmHg
c. turun 1 cmHg
b. turun 1 mmHg
d. naik 1 cmHg
56. Setiap kenaikan tinggi tempat 100 m tekanan udaranya akan....
a. naik 1 mmHg
c. turun 1 cmHg
b. turun 1 mmHg
d. naik 1 cmHg
57. Ketinggian kota A 800 m dari permukaan laut. Jadi tekanan udara di kota A
adalah....
a. 724 cmHg
c. 68 cmHg
b. 83 cmHg
d. 67 cmHg
58. Tekanan udara diukur dengan alat yang disebut....
a. altimeter
c. hidrometer
b. barometer
d. pompa udara
59. Sikap sebuah barometer adalah 64,5 cmHg. Tekanan udara di tempat itu
adalah....
viii
a. 11,8 x 104 Pa
b. 11,5 x 104 Pa
c. 8,5 x 104 Pa
d. 4,9 x 104 Pa
60. Berikut ini yang tidak termasuk pada alat yang menggunakan prinsip hukum
Boyle adalah...
a. manometer
c. barometer
b. manometer raksa
d. hidrometer
ix
Lampiran 9
38
Rata-rata
45
49,29
No. Soal
Siswa
C1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
60
73,5
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
5
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
6
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
12
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
Skor
C2
13
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
18
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
7
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
xi
C3
15
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
16
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
2
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
3
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
C4
9
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
10
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
14
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
17
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
9
8
10
8
8
9
10
11
7
12
10
5
11
10
15
11
10
8
8
9
7
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Jumlah
%
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
34
89
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
32
84
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
14
37
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
30
79
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
17
45
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
34
89
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
2
5
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
30
79
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
21
55
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
3
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
27
71
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
5
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
11
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
12
32
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
14
37
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
13
34
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
5
13
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
24
63
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
13
34
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
33
87
13
11
8
6
10
14
8
11
8
9
9
9
12
10
11
8
9
362
Lampiran 10
Analisis Pemahaman Konsep Pretes
Lampiran 11
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
C1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
5
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
6
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
20
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
7
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
8
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
xii
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
16
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
2
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
3
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
Skor
C4
9
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
10
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
14
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
17
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
19
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
15
15
16
16
11
15
15
17
14
15
17
15
11
15
18
14
13
15
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Jumlah
%
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
36
95
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
27
71
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
25
66
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
32
84
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
34
89
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
32
84
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
12
32
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
35
92
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
24
63
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
29
76
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
35
92
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
25
66
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
34
89
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
31
82
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
31
82
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
25
66
Lampiran 12
Data Perhitungan N-Gain Pretes-Postes
Rumus : Gain =
skorpostes skorpretes
skorideal skorpretes
Tabel Hasil Perhitungan N-gain
No
Subjek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Pretes
Postes
N-Gain
Keterangan
45
40
50
40
40
45
50
55
45
60
50
25
55
50
60
75
75
80
80
55
75
75
85
70
75
85
75
55
75
85
0,5455
0,5833
0,6000
0,6667
0,2500
0,5455
0,5000
0,6667
0,4545
0,3750
0,7000
0,6667
0,0000
0,5000
0,6250
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
RENDAH
TINGGI
SEDANG
RENDAH
SEDANG
SEDANG
xiii
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
21
55
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
20
53
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
19
50
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
32
84
15
17
13
17
15
17
10
16
17
15
12
11
15
15
14
14
16
17
14
12
559
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
55
50
40
40
45
35
50
55
40
30
50
70
40
55
40
45
45
45
60
50
55
40
45
rata-rata
70
65
75
75
85
65
85
75
85
50
80
85
75
60
55
75
75
70
70
80
85
70
60
0,3333
0,3000
0,5833
0,5833
0,7273
0,4615
0,7000
0,4444
0,7500
0,2857
0,6000
0,5000
0,5833
0,1111
0,2500
0,5455
0,5455
0,4545
0,2500
0,6000
0,6667
0,5000
0,2727
0,4928
RENDAH
RENDAH
SEDANG
SEDANG
TINGGI
SEDANG
TINGGI
SEDANG
TINGGI
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
RENDAH
SEDANG
SEDANG
SEDANG
SEDANG
RENDAH
SEDANG
SEDANG
SEDANG
RENDAH
SEDANG
Lampiran 13
Data Distribusi Frekuensi, Perhitungan Mean, Median, Modus, Simpangan
Baku (Standar Deviasi) Dan Varian Hasil Tes Kemampuan Awal
(Pretes)
a. Distribusi Frekuensi
Tabel. Data Distribusi Hasil Pretes
No
Interval
Kelas
X2
1
2
3
4
5
6
25 - 32
33 - 40
41 - 48
49 - 56
57 - 64
65 - 72
28,5
36,5
44,5
52,5
60,5
68,5
812,25
1332,25
1980,25
2756,25
3660,25
4692,25
291,0
15233,5
Frekuensi
Absolut
2
1
17
14
3
1
38
xiv
Komulatif
2
3
20
34
37
38
Batas
Nyata
24,5 - 32,5
32,5 - 40,5
40,5 - 48,5
48,5 - 56,5
56,5 - 64,5
64,5 - 72,5
FX
FX2
57,00
36,50
756,50
735,00
181,50
68,50
1835
1624,50
1332,25
33664,25
38587,50
10980,75
4692,25
90881,50
X =
FX Keterangan :
N
FX
= Nilai Mean
= Jumlah hasil belajar data distribusi frekuensi
= Jumlah siswa
Maka diperoleh :
1835
38
= 48,29
X =
c. Median (Me)
1 N Fkb
Me = l + 2
i
Fi
Keterangan :
Me
= Median
= Batas bawah kelas Median
l
N
= Jumlah siswa
Fkb
= Frekuensi komulatif dibawah kelas median
i
= Panjang kelas
Maka diperoleh :
1 38 3
Me = 40,5 + 2
8
17
= 40,5 + 7,53
= 48,03
d. Modus (Mo)
Fa
Mo = l +
i
Fa + Fb
Keterangan :
Mo
= Modus
= Batas bawah kelas Modus
l
xv
Fa
Fb
i
16
Mo = 40,5 +
8
16 + 3
= 40,5 + 6,74
= 47,24
e.
FX
SD =
FX
N
Keterangan :
SD
= Standar Deviasi
2
FX = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah
dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing
= Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya
FX
masing-masing
Maka diperoleh :
SD =
90881,5 1835
38
38
2391,62 2331,87
59,75
= 7,73
f. Varians
S2 = SD2
Maka diperoleh :
S2 = 7,732
= 59,75
xvi
Lampiran 14
Data Distribusi Frekuensi, Perhitungan Mean, Median, Modus, Simpangan
Baku (Standar Deviasi) Dan Varian Hasil Tes Kemampuan Akhir
(Postes)
a. Distribusi Frekuensi
Tabel. Data Distribusi Hasil Postes
Frekuensi
Absolut
Komulatif
Batas
Nyata
2756,25
49,5 - 55,5
210
11025
58,5
3422,25
55,5 - 61,5
117
6844,5
62 - 67
64,5
4160,25
61,5 - 67,5
129
8320,5
68 - 73
70,5
4970,25
13
67,5 - 73,5
352,5
24851,25
74 - 79
76,5
5852,25
13
26
73,5 - 79,5
994,5
76079,25
80 - 85
82,5
6806,25
12
38
79,5 - 85,5
990
81675
27967,5
38
2793
208795,5
No
Interval
Kelas
X2
50 - 55
52,5
56 - 61
405
FX
N
Keterangan :
X
= Nilai Mean
FX = Jumlah hasil belajar data distribusi frekuensi
= Jumlah siswa
Maka diperoleh :
X =
2793
38
= 73,5
c. Median (Me)
1 N Fkb
Me = l + 2
i
Fi
xvii
FX
FX2
Keterangan :
Me
= Median
l
= Batas bawah kelas Median
N
= Jumlah siswa
Fkb
= Frekuensi komulatif dibawah kelas median
i
= Panjang kelas
Maka diperoleh :
1 38 13
Me = 73,5 + 2
8
13
= 73,5 + 3,69
= 77,19
d. Modus (Mo)
Fa
Mo = l +
i
Fa + Fb
Keterangan :
Mo
= Modus
l
= Batas bawah kelas Modus
Fa
= Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya
Fb
= Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sesudahnya
i
= Panjang kelas
8
Mo = 73,5 +
8
8 + 1
= 73,5 + 7,11
= 80,61
e.
SD =
FX
N
FX
N
xviii
Keterangan :
SD
= Standar Deviasi
2
FX = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah
dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing
= Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya
FX
masing-masing
Maka diperoleh :
208795,5 2793
38
38
SD =
=
5494,62 5402,25
92,37
= 9,61
f. Varians
S2 = SD2
Maka diperoleh :
S2 = 9,612
= 92,37
xix
Lampiran 15
UJI ANALISIS DATA
A. Uji Normalitas dengan Chi-Kuadrat
Uji normlitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data
yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam
peneltian ini adalah uji Chi-Kuadrat. Adapun langkah-langkah pengujiannya
adalah sebagai berikut:
a. Mencari skor terbesar dan terkecil
b. Mencari nilai rentangan (R)
c. Mencari banyaknya kelas (BK)
d. Mencari nilai panjang kelas (i)
e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
f. Mencari rata-rata (mean)
g. Mencari Simpangan Baku
h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
1. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval di tambah 0,5
2. Mencari Z-score dengan rumus:
Bataskelas x
Z=
s
3. Mencari luas 0 Z dari Tabel Kurva Normal dari 0 Z dengan
menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
4. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka
0 Z yaitu angka baris pertama dikurangi angka baris kedua, angka baris
kedua dikurangi angka baris ketiga dan seterusnya, kecuali untuk angka
yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada
baris berikutnya.
5. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden
i. Mencari Chi-Kuadrat hitung (2hitung )
k
( f fe )
2 = 0
fe
i =l
2
2
j. Membandingkan hitung dengan tabel untuk = 0,05 dan derajat kebebasan
(dk) = n-1, dengan kriteria:
Jika 2hitung < 2tabel, artinya data berdistribusi normal
Jika 2hitung > 2tabel, artinya data tidak berdistribusi normal
Adapun hasil penghitungan uji normalitas pretes dan postes adalah sebagai
berikut:
xx
Rentang
45
55
50
55
50
50
70
40
55 45 60
40 40 45
40 55 40
45
R
45
=
= 7,5 8
BK
6
Tabel. Data Distribusi Hasil Pretes
No
Interval
Kelas
X2
1
2
3
4
5
6
25 - 32
33 - 40
41 - 48
49 - 56
57 - 64
65 - 72
28,5
36,5
44,5
52,5
60,5
68,5
812,25
1332,25
1980,25
2756,25
3660,25
4692,25
291,0
15233,5
Frekuensi
Absolut
2
1
17
14
3
1
38
Rata-rata (mean)
FX
X =
N
1835
X =
38
= 48,29
xxi
Komulatif
2
3
20
34
37
38
Batas
Nyata
24,5 - 32,5
32,5 - 40,5
40,5 - 48,5
48,5 - 56,5
56,5 - 64,5
64,5 - 72,5
FX
FX2
57,00
36,50
756,50
735,00
181,50
68,50
1835
1624,50
1332,25
33664,25
38587,50
10980,75
4692,25
90881,50
FX
N
FX
N
SD =
90881,5 1835
38
38
2391,62 2331,87
= 59,75
= 7,73
Membuat daftar frekuensi yang diharapkan:
a. Menentukan batas kelas, yaitu:
24,5
32,5
40,5
48,5
56,5
64,5
72,5
xxii
BatasKelas
24,5
32,5
40,5
48,5
56,5
64,5
72,5
Z-score
-3,08
-2,04
-1,01
0,03
1,06
2,09
3,13
fe
0,7486
5,1490
13,5508
13,0188
4,7994
0,6612
38
Mencari Chi-Kuadrat:
k
( f fe )
2 = 0
fe
i =l
2 =
0,75
5,15
13,55
= 2,09 + 3,34 + 0,97 + 0,07 + 0,67 +0,1
= 7,21
13,02
4,79
0,66
Nilai 2tabel untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-1 = 6 1 = 5 pada
tabel Chi-Kuadrat didapat 2tabel = 11,070.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika 2hitung < 2tabel, artinya data berdistribusi normal
Jika 2hitung > 2tabel, artinya data tidak berdistribusi normal
Dari penghitungan didapat:
2hitung = 7,21 dan 2tabel = 11,070, maka
2hitung < 2tabel, artinya data berdistribusi normal
xxiii
f0
2
1
17
14
3
1
Rentang
75
70
80
85
75
65
85
70
85 70 75
75 75 85
75 60 55
60
R
45
=
= 7,5 8
BK
6
Tabel. Data Distribusi Hasil Postes
No
Interval
Kelas
X2
50 - 55
52,5
56 - 61
Frekuensi
Absolut
Komulatif
Batas
Nyata
2756,25
49,5 - 55,5
210
11025
58,5
3422,25
55,5 - 61,5
117
6844,5
62 - 67
64,5
4160,25
61,5 - 67,5
129
8320,5
68 - 73
70,5
4970,25
13
67,5 - 73,5
352,5
24851,25
74 - 79
76,5
5852,25
13
26
73,5 - 79,5
994,5
76079,25
80 - 85
82,5
6806,25
12
38
79,5 - 85,5
990
81675
27967,5
38
2793
208795,5
405
Rata-rata (mean)
FX
X =
N
2793
38
= 73,5
X =
xxiv
FX
FX2
SD =
SD =
=
FX
N
FX
N
208795,5 2793
38
38
5494,62 5402,25
= 92,37
= 9,61
Membuat daftar frekuensi yang diharapkan:
a. Menentukan batas kelas, yaitu:
49,5
55,5
61,5
67,5
73,5
79,5
85,5
b.
xxv
BatasKelas
49,5
55,5
61,5
67,5
73,5
79,5
85,5
Z-score
-2,50
-1,87
-1,25
-0,62
0,00
0,62
1,25
fe
0,9310
2,8462
6,1560
8,8312
8,8312
23,8184
38
Mencari Chi-Kuadrat:
k
( f fe )
2 = 0
fe
i =l
2 =
0,93
2,85
6,16
8,83
= 10,11 + 0,25 + 2,80 + 1,6 + 1,96 + 5,86
= 22,58
8,83
23,82
Nilai 2tabel untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-1 = 6 1 = 5 pada
tabel Chi-Kuadrat didapat 2tabel = 11,070.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika 2hitung < 2tabel, artinya data berdistribusi normal
Jika 2hitung > 2tabel, artinya data tidak berdistribusi normal
Dari penghitungan didapat:
2hitung = 22,58 dan 2tabel = 11,070, maka
2hitung < 2tabel, artinya data tidak berdistribusi normal
xxvi
f0
4
2
2
5
13
12
(n-1) =
dk.log Si =
Data
dk(n-1)
Si
Log Si
dk.log Si
Pretes
Postes
37
37
59,75
92,37
1,78
1,97
65,72
72,72
=2
(n-1) = 74
dk.log Si =138,45
Varians gabungan
(ni 1)S i
Sgabungan =
(ni 1)
=
= 76,06
Log S = log 76,06 = 1,88
B = log S x
(n 1) = 1,88 x 74 = 139,21
i
xxvii
xxviii
Lampiran 16
Rumus : Zsampel =
UJI STATISTIK
R R
Pretes
Ranking
Postes
Ranking
45
40
50
40
40
45
50
55
45
60
50
25
55
50
60
55
50
40
40
45
35
50
55
40
30
50
70
40
55
40
45
45
45
60
50
55
40
16,5
8
25
8
8
16,5
25
34
16,5
41
25
1
34
25
41
34
25
8
8
16,5
3
25
34
8
2
25
48,5
8
34
8
16,5
16,5
16,5
41
25
34
8
75
75
80
80
55
75
75
85
70
75
85
75
55
75
85
70
65
75
75
85
65
85
75
85
50
80
85
75
60
55
75
75
70
70
80
85
70
58
58
68,5
68,5
34
58
58
72,5
48,5
58
72,5
58
34
58
72,5
48,5
44,5
58
58
72,5
44,5
72,5
58
72,5
25
68,5
72,5
58
41
72,5
58
58
48,5
48,5
68,5
72,5
48,5
xxix
38
45
Jumlah
16,5
785,5
60
2790
41
2187
Mencari R
n1 (n1 + n 2 + 1)
2
38(38 + 38 + 1)
R =
2
R = 1463
R =
R =
n1 n 2 (n1 + n 2 + 1)
12
38.38(38 + 38 + 1)
12
R = 96,26
R =
R R
R
2187 1463
Zsampel =
96,26
724
Zsampel =
96,26
Zsampel = 7,52
Pengajuan hipotesis :
H0 : 1 = 2
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah pembelajaran
Ha : 1 2
Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah pembelajaran
Pengujian hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan rumus uji-Zsampel, dengan
kriteria sebagai berikut:
Jika - Ztabel < Zsampel < Ztabel maka H0 diterima pada taraf kepercayaan
0,95.
Jika Zsampel < - Ztabel atau Ztabel < Zsampel maka Ha diterima pada taraf
kepercayaan 0,95.
Dari hasil perhitungan menolak Ho dan Ha diterima, Ztabel < Zsampel atau 1,68 < 7,52.
xxx
Pretes
Postes
N-gain
Ranking
45
40
50
40
40
45
50
55
45
60
50
25
55
50
60
55
50
40
40
45
35
50
55
40
30
50
70
40
55
40
45
45
45
60
50
55
40
45
75
75
80
80
55
75
75
85
70
75
85
75
55
75
85
70
65
75
75
85
65
85
75
85
50
80
85
75
60
55
75
75
70
70
80
85
70
60
0,5455
0,5833
0,6000
0,6667
0,2500
0,5455
0,5000
0,6667
0,4545
0,3750
0,7000
0,6667
0,0000
0,5000
0,6250
0,3333
0,3000
0,5833
0,5833
0,7273
0,4615
0,7000
0,4444
0,7500
0,2857
0,6000
0,5000
0,5833
0,1111
0,2500
0,5455
0,5455
0,4545
0,2500
0,6000
0,6667
0,5000
0,2727
20,5
24,5
28
32,5
4
20,5
16,5
32,5
12,5
10
36,5
32,5
1
16,5
30
9
8
24,5
24,5
37
14
36,5
11
38
7
28
16,5
24,5
2
4
20,5
20,5
12,5
4
28
32,5
16,5
6
xxxi
rata-rata
0,4928
743
Mencari R
n1 (n1 + n 2 + 1)
2
38(38 + 38 + 1)
R =
2
R = 1463
R =
R =
n1 n 2 (n1 + n 2 + 1)
12
38.38(38 + 38 + 1)
12
R = 96,26
R =
R R
R
743 1463
Zsampel =
96,26
720
Zsampel =
96,26
Zsampel = -7,47
Pengajuan hipotesis :
H0 : 1 = 2
Penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah tidak dapat
meningkatkan hasil belajar fisika siswa
Ha : 1 2
Penerapan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dapat
meningkatkan hasil belajar fisika siswa
Pengujian hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan rumus ujiZsampel, dengan kriteria sebagai berikut:
Jika - Ztabel < Zsampel < Ztabel maka H0 diterima pada taraf kepercayaan
0,95.
Jika Zsampel < - Ztabel atau Ztabel < Zsampel maka Ha diterima pada taraf
kepercayaan 0,95.
Dari hasil perhitungan menolak Ho dan menerima Ha , Zsampel < - Ztabel atau -7,47 < 1,68
xxxii
A. Pendahuluan
xxxiii
xxxiv
xxxv
konteks siswa untuk belajar berpikir kritis dan keahlian dalam memecahkan
masalah (Bern&Erickson, BGSU, 2000).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa pengertian dari Pembelajaran Berdasarkan Masalah adalah suatu
pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu
konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang
esensi dari materi pelajaran.
2. Langkah-langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah
xxxvi
xxxvii
autentik,
mengandung
teka-teki,
dan
tidak
xxxviii
b. Tugas Interaktif
a) Orientasi Siswa pada Masalah
Siswa perlu memahami bahwa tujuan Pembelajaran Berdasarkan
Masalah adalah tidak untuk memperoleh inforemasi baru dalam
jumlah besar, tetapi utnuk melakukan penyelidikan terhadap
masalah-masalah penting dan untuk menjadi pembelajar yang
mandiri. Cara yang baik dalam menyajikan masalah untuk suatu
materi pelajaran dalam Pembelajaran Berdasarkan Masalah
adalah dengan menggunakan kejadian yang mencengangkan dan
menimbulkan misteri sehingga membangkitkan minat dan
keinginan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
b). Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar.
Pada model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dibutuhkan
pengembangan keterampilan kerjasama diantara siswa dan saling
membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama. Berkenaan
dengan hal tersebut siswa memerlukan bantuan guru untuk
merencanakan
penyelidikan
dan
tugas-tugas
pelaporan.
xxxix
penyelidikan
guru
memberikan
bantuan
yang
adalah
membantu
siswa
menganalisis
dan
xl
Mata Pelajaran
: Fisika
Materi Pokok
: Tekanan
Kelas/Semester
: Ganjil
Alokasi Waktu
: 4 x pertemuan
2. Standar Kompetensi
3. Kompetensi Dasar
Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapanny
dalam kehidupan sehari-hari
xli
5. Langkah-langkah Pembelajaran
Pengertian Tekanan
b. Indikator
c. Tujuan Pembelajaran
xlii
Buku Teks
LKS
Percobaan sederhana.
e. Kegiatan Siswa
Aktivitas kegiatan 1
1. Batu bata memiliki tiga pasang sisi yang berbeda, yaitu sisi
kiri-kanan, sisi atas bawah, dan sisi depan belakang
2. Jatuhkan batu bat di atas tanah yang lembek dari ketinggian
satu meter sebanyak tiga kali, masing-masing pada sisi yang
berbeda.
3. Atur agar posisi jatuhnya batu bata tidak berimpit. Apa yang
kamu amati?
f. Langkah-langkah Pembelajaran
xliii
No
Tahapan
1
Pendahuluan
Waktu
30 menit
10 menit
Orientasi siswa
pada masalah
Kegiatan Guru
- Guru
memulai
pelajaran dengan
mengucapakan
salam, kemudian
memeriksa
kehadiran siswa
- Guru memberikan
pretes pada siswa
sebelum memulai
pelajaran
- Guru memberikan
apersepsi dengan
mengajukan
pertanyaanpertanyaan
pada
siswa
mengenai
materi tekanan
Menurut kalian apa
yang dimaksud dengan
tekanan?
-
Guru
meminta
beberapa
siswa
untuk menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
Apabila ada siswa
yang tidak bisa
menjawab
pertanyaan yang
telah
diajukan,
guru
melempar
pertanyaan tersebut
kepada
seluruh
siswa
Guru
mengumpulkan
semua respon dari
jawaban
siswa
kemudian
guru
memotivasi siswa
xliv
Kegiatan Siswa
- Siswa
membalas
salam
dari
guru, kemudian
mempersiapkan
diri
untuk
belajar
Siswa
menjawab
pertanyaan dari
guru
dengan
menulis
jawaban
di
papan tulis
Siswa
memperhatikan
praktikum
sederhana yang
di
tunjukan
oleh guru
Mengorganisasi
siswa untuk belajar
15 menit
Membimbing
10 menit
untuk memberikan
tanggapan
pada
semua
jawaban
yang
telah
ditampung
Guru
mengahadapkan
siswa pada situasi
permasalahan yang
ada hubungannya
dengan
materi
tekanan
melalui
percobaan
sederhana
Guru
mengorganisasikan
siswa ke dalam
beberapa
kelompok
kecil
yang terdiri dari
beberapa
orang
siswa
Guru memberikan
arahan
kepada
siswa bahwa untuk
memahami materi
tentang pengertian
tekanan
dan
kaitannya dengan
luas bidang tekan
yaitu
perlu
dilakukan
percobaan
sederhana.
Guru memberikan
kesempatan kepada
tiap
kelompok
untuk menyiapkan
peralatan
dan
bahan
yang
diperlukan untuk
melakukan
percobaan
pada
kegiatan 1.
Guru membimbing
xlv
Siswa
menyiapkan
diri
duduk
dikelompoknya
masing-masing
Siswa
menyiapkan
semua
peralatan yang
diperlukan
untuk
melakukan
percobaan
Siswa
individual maupun
kelompok
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
tiap
kelompok
dalam melakukan
percobaan sambil
melakukan
penilaian
proses
terhadap aktivitas
siswa
10 menit
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
5 menit
melakukan
percobaan
dalam
kelompoknya
masing-masing
dengan arahan
dan
pengawasan
dari guru
Setelah percobaan
selesai
,
guru
menunjuk
kelompok
yang
sudah siap untuk
menyajikan hasil
karya
kelompoknya
di
depan kelas
Guru membimbing
tiap
kelompok
untuk berdiskusi.
Setelah
jawaban
dari
semua
kelompok tertera
dipapan tulis, guru
mengarahkan
siswa
untuk
menarik
kesimpulan
mengenai materi
yang
telah
dipelajari.
xlvi
Kelompok yang
telah ditunjuk
tampil kedepan
kelas
untuk
mepresentasika
n
hasil
karyanya pada
kelompok lain
Kelompok lain
merspon
dengan
memberikan
tanggapan dan
pertanyaan
pada
saat
diskusi
Siswa
memberikan
simpulan
mengani materi
yang
telah
dipelajari
Penutup
10 menit
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa
untuk
bertanya mengenai
konsep yang belum
dipahaminya.
Guru memberikan
contoh
aplikasi
dari materi yang
telah
dipelajari
dalam kehidupan
sehari-hari
Guru
menginformasikan
materi yang akan
dipelajari
pada
pertemuan
selanjutnya
Guru
menutup
pelajaran dengan
mengucapakan
salam.
Siswa
mengajukan
pertanyaan
terhadap halhal yang belum
dipahaminya
Siswa
memperhatikan
penjelasanpenjalasan dari
guru
Siswa
membalas
salam
g. Evaluasi
Penilaian di ambil dari hasil diskusi, lembar kerja siswa, dan tes hasil
belajar.
Bentuk latihan soal berupa tes hasil belajar sebagai berikut:
61. Gaya yang bekerja pada satu satuan luas merupakan definisi dari....
62. Tekanan pada sebuah benda dapat diperbesar dengan dua cara yaitu....
63. Sebuah gaya sebesar 50 N bekerja pada bidang seluas 10 m2. Maka
besar tekanannya....
64. Sebuah perahu layar memiliki layar seluas 10 m2. Bila kekuatan
dorongan angin pada layer 200 N, maka tekanan yang diterima oleh
layer adalah....
65. Tekanan pada kedalaman 20 cm dalam suatu zat cair adalah 750 N/m2.
xlvii
Hukum Pascal
b. Indikator
Mendeskripsikan
konsep
tekanan
dalam zat
cair
dengan
c. Tujuan Pembelajaran
Buku Teks
LKS
Percobaan sederhana.
e. Kegiatan Siswa
Aktivitas kegiatan 2
Gelas plastik
xlviii
Paku
Air secukupnya
Langkah Kerja :
Air secukupnya
Langkah Kerja :
xlix
f. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
10 menit
10 menit
Orientasi siswa
pada masalah
Kegiatan Guru
Guru
memulai
pelajaran dengan
mengucapakan
salam, kemudian
memeriksa
kehadiran siswa
Guru memberikan
apersepsi dengan
mengajukan
pertanyaanpertanyaan
pada
siswa
mengenai
materi
Tekanan
Dalam Zat Cair
dan Hukum Pascal
Kegiatan Siswa
Siswa
membalas
salam
dari
guru, kemudian
mempersiapkan
diri
untuk
belajar
- Siswa
menjawab
pertanyaan dari
guru
dengan
menulis
jawaban
di
papan tulis
- Siswa
memperhatikan
praktikum
sederhana yang
di
tunjukan
oleh guru
-
mengumpulkan
semua respon dari
jawaban
siswa
kemudian
guru
memotivasi siswa
untuk memberikan
tanggapan
pada
semua
jawaban
yang
telah
ditampung
Guru
mengahadapkan
siswa pada situasi
permasalahan yang
ada hubungannya
dengan
materi
Tekanan dalam Zat
Cair dan Hukum
Pascal
melalui
percobaan
sederhana
Mengorganisasi
siswa untuk belajar
15 menit
Guru
mengorganisasikan
siswa ke dalam
beberapa
kelompok
kecil
yang terdiri dari
beberapa
orang
siswa
Guru memberikan
arahan
kepada
siswa bahwa untuk
memahami materi
tentang
tekanan
yaitu
perlu
dilakukan
percobaan
sederhana
Guru memberikan
kesempatan kepada
tiap
kelompok
untuk menyiapkan
peralatan
dan
bahan
yang
diperlukan untuk
li
Siswa
menyiapkan
diri
duduk
dikelompoknya
masing-masing
Siswa
menyiapkan
semua
peralatan yang
diperlukan
untuk
melakukan
percobaan
melakukan
percobaan
pada
kegiatan 2 dan
kegiatan 3
4
Membimbing
individual maupun
kelompok
10 menit
Guru membimbing
tiap
kelompok
dalam melakukan
percobaan sambil
melakukan
penilaian
proses
terhadap aktivitas
siswa
Siswa
melakukan
percobaan
dalam
kelompoknya
masing-masing
dengan arahan
dan
pengawasan
dari guru
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
10 menit
Setelah percobaan
selesai,
guru
menunjuk
kelompok
yang
sudah siap untuk
menyajikan hasil
karya
kelompoknya
di
depan kelas
Guru membimbing
tiap
kelompok
untuk berdiskusi.
Setelah
jawaban
dari
semua
kelompok tertera
dipapan tulis, guru
mengarahkan
siswa
untuk
menarik
kesimpulan
mengenai materi
yang
telah
dipelajari.
Kelompok yang
telah ditunjuk
tampil kedepan
kelas
untuk
mepresentasika
n
hasil
karyanya pada
kelompok lain
Kelompok lain
merspon
dengan
memberikan
tanggapan dan
pertanyaan
pada
saat
diskusi
Siswa
memberikan
simpulan
mengani materi
yang
telah
dipelajari
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
5 menit
lii
Penutup
10 menit
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa
untuk
bertanya mengenai
konsep yang belum
dipahaminya.
Guru memberikan
contoh
aplikasi
dari materi yang
telah
dipelajari
dalam kehidupan
sehari-hari
Guru
menginformasikan
materi yang akan
dipelajari
pada
pertemuan
selanjutnya
Guru
menutup
pelajaran dengan
mengucapakan
salam.
Siswa
mengajukan
pertanyaan
terhadap halhal yang belum
dipahaminya
Siswa
memperhatikan
penjelasanpenjalasan dari
guru
Siswa
membalas
salam
g. Evaluasi
Penilaian di ambil dari hasil diskusi, lembar kerja siswa, dan tes hasil
belajar.
Bentuk latihan soal berupa tes hasil belajar sebagai berikut:
liii
Hukum Archimedes
b. Indikator
Menunjukan beberapa produk teknologi dalam kehidupan seharihari sehubungan dengan konsep benda terapung, melayang, dan
tenggelam.
c. Tujuan Pembelajaran
Siswa
dapat
menjelaskan dan
memahami
konsep
hukum
Archimedes
Siswa dapat mengetahui proses terjadinya terapung, melayang, dan
tenggelam melalui percobaan
d. Sarana dan Media Pembelajaran
Buku Teks
LKS
Percobaan sederhana.
e. Kegiatan Siswa
Aktivitas kegiatan 4 :
liv
Air secukupnya
Langkah Kerja :
Berat di
udara w1
Berat di air
w2
Gaya angkat
(w2 w1)
Volume air
yang
dipindahkan
1
2
f. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
10 menit
10 menit
Orientasi siswa
pada masalah
lv
Kegiatan Guru
Guru
memulai
pelajaran dengan
mengucapakan
salam, kemudian
memeriksa
kehadiran siswa
Guru memberikan
apersepsi dengan
mengajukan
pertanyaan-
Kegiatan Siswa
Siswa
membalas
salam dari guru,
kemudian
mempersiapkan
diri
untuk
belajar
- Siswa
menjawab
pertanyaan dari
guru
dengan
-
pertanyaan
pada
siswa
mengenai
materi
tekanan
tentang
Hukum
Archimedes
Apa yang kalian
ketahui tentang hukum
Archimedes?
Guru memotivasi
siswa
dengan
bertanya :
Siapa yang tahu
bunyi dari hukum
Archimedes?
lvi
Guru
meminta
beberapa
siswa
untuk menjawab
pertanyaan yang
telah diajukan
Apabila ada siswa
yang tidak bisa
menjawab
pertanyaan yang
telah
diajukan,
guru
melempar
pertanyaan tersebut
kepada
seluruh
siswa
Guru
mengumpulkan
semua respon dari
jawaban
siswa
kemudian
guru
memotivasi siswa
untuk memberikan
tanggapan
pada
semua
jawaban
yang
telah
ditampung
Guru
mengahadapkan
siswa pada situasi
permasalahan yang
ada hubungannya
menulis
jawaban
di
papan tulis
Siswa
memperhatikan
praktikum
sederhana yang
di
tunjukan
oleh guru
dengan
Hukum
Arcimedes
melalui percobaan
sederhana
3
Mengorganisasi
siswa untuk belajar
15 menit
Membimbing
individual maupun
kelompok
10 menit
lvii
Guru
mengorganisasikan
siswa ke dalam
beberapa
kelompok
kecil
yang terdiri dari
beberapa
orang
siswa
Guru memberikan
arahan
kepada
siswa bahwa untuk
memahami materi
tentang
tekanan
yaitu
perlu
dilakukan
percobaan
sederhana
Guru memberikan
kesempatan kepada
tiap
kelompok
untuk menyiapkan
peralatan
dan
bahan
yang
diperlukan untuk
melakukan
percobaan
pada
kegiatan 4
Guru membimbing
tiap
kelompok
dalam melakukan
percobaan sambil
melakukan
penilaian
proses
terhadap aktivitas
siswa
Siswa
menyiapkan
diri
duduk
dikelompoknya
masing-masing
Siswa
menyiapkan
semua peralatan
yang diperlukan
untuk
melakukan
percobaan
Siswa
melakukan
percobaan
dalam
kelompoknya
masing-masing
dengan arahan
dan
pengawasan
dari guru
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
10 menit
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
5 menit
lviii
Setelah percobaan
selesai
,
guru
menunjuk
kelompok
yang
sudah siap untuk
menyajikan hasil
karya
kelompoknya
di
depan kelas
Guru membimbing
tiap
kelompok
untuk berdiskusi.
Setelah
jawaban
dari
semua
kelompok tertera
dipapan tulis, guru
mengarahkan
siswa
untuk
menarik
kesimpulan
mengenai materi
yang
telah
dipelajari.
Kelompok yang
telah ditunjuk
tampil kedepan
kelas
untuk
mepresentasika
n
hasil
karyanya pada
kelompok lain
Kelompok lain
merspon
dengan
memberikan
tanggapan dan
pertanyaan
pada
saat
diskusi
Siswa
memberikan
simpulan
mengani materi
yang
telah
dipelajari
Penutup
10 menit
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa
untuk
bertanya mengenai
konsep yang belum
dipahaminya.
Guru memberikan
contoh
aplikasi
dari materi yang
telah
dipelajari
dalam kehidupan
sehari-hari
Guru
menginformasikan
materi yang akan
dipelajari
pada
pertemuan
selanjutnya
Guru
menutup
pelajaran dengan
mengucapakan
salam.
Siswa
mengajukan
pertanyaan
terhadap hal-hal
yang
belum
dipahaminya
Siswa
memperhatikan
penjelasanpenjalasan dari
guru
Siswa
membalas
salam
g. Evaluasi
Penilaian di ambil dari hasil diskusi, lembar kerja siswa, dan tes hasil
belajar.
Bentuk latihan soal berupa tes hasil belajar sebagai berikut:
lix
Tekanan Udara
b. Indikator
c. Tujuan Pembelajaran
Buku Teks
Percobaan sederhana
e. Kegiatan Siswa
Aktivitas kegiatan 5
Sebatang sedotan
Langkah Kerja :
1. Tutupi gelas yang penuh berisi air tadi dengan kartu remi.
Kemudian, balikan dengan hati-hati. Apa yang terjadi?
2. Celupkan sedotan ke dalam air. Tutup ujung atas sedotan
dengan jari dan keluarkan dari air. Perahitkan apa yang terjadi
dengan air dalam sedotan?
lx
f. Langkah-langkah Pembelajaran
Waktu
30 menit
10 menit
Orientasi siswa
pada masalah
Kegiatan Guru
Guru
memulai
pelajaran dengan
mengucapakan
salam, kemudian
memeriksa
kehadiran siswa
Guru memberikan
apersepsi dengan
mengajukan
pertanyaanpertanyaan
pada
siswa
mengenai
materi
tentang
tekanan udara
Coba apa yang kalian
ketahui
tentang
tekanan udara?
- Guru memotivasi
siswa
dengan
bertanya :
Ketika
mendaki
gunung semakin tinggi
kita mendaki, telinga
kita akan terasa sakit.
Mengapa?
-
Guru
meminta
beberapa
siswa
untuk
menjawab
pertanyaan
yang
telah diajukan
Apabila ada siswa
yang tidak bisa
menjawab
pertanyaan
yang
telah
diajukan,
lxi
Kegiatan Siswa
- Siswa
membalas
salam dari guru,
kemudian
mempersiapkan
diri
untuk
belajar
- Siswa
menjawab
pertanyaan dari
guru
dengan
menulis
jawaban
di
papan tulis
- Siswa
memperhatikan
praktikum
sederhana yang
di tunjukan oleh
guru
Mengorganisasi
siswa untuk belajar
15 menit
guru
melempar
pertanyaan tersebut
kepada
seluruh
siswa
Guru
mengumpulkan
semua respon dari
jawaban
siswa
kemudian
guru
memotivasi siswa
untuk memberikan
tanggapan
pada
semua
jawaban
yang
telah
ditampung
Guru
mengahadapkan
siswa pada situasi
permasalahan yang
ada hubungannya
dengan
tekanan
tentang
Tekanan
Udara
Guru
mengorganisasikan
siswa ke dalam
beberapa kelompok
kecil yang terdiri
dari
beberapa
orang siswa
Guru memberikan
arahan
kepada
siswa bahwa untuk
memahami materi
tentang
tekanan
yaitu
perlu
dilakukan
percobaan
sederhana
Guru memberikan
kesempatan kepada
tiap
kelompok
untuk menyiapkan
peralatan
dan
lxii
Siswa
menyiapkan diri
duduk
dikelompoknya
masing-masing
Siswa
menyiapkan
semua peralatan
yang diperlukan
untuk
melakukan
percobaan
bahan
diperlukan
melakukan
percobaan
sederhana
kegiatan 5
yang
untuk
pada
Membimbing
individual maupun
kelompok
10 menit
Guru membimbing
tiap
kelompok
dalam melakukan
percobaan sambil
melakukan
penilaian
proses
terhadap aktivitas
siswa
Siswa
melakukan
percobaan
dalam
kelompoknya
masing-masing
dengan arahan
dan
pengawasan
dari guru
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
10 menit
Setelah percobaan
selesai
,
guru
menunjuk
kelompok
yang
sudah siap untuk
menyajikan hasil
karya
kelompoknya
di
depan kelas
Guru membimbing
tiap
kelompok
untuk berdiskusi.
Kelompok yang
telah ditunjuk
tampil kedepan
kelas
untuk
mepresentasika
n
hasil
karyanya pada
kelompok lain
Kelompok lain
merspon
dengan
memberikan
tanggapan dan
pertanyaan pada
saat diskusi
Siswa
memberikan
simpulan
mengani materi
yang
telah
dipelajari
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
5 menit
Setelah
jawaban
dari
semua
kelompok tertera
dipapan tulis, guru
mengarahkan siswa
untuk
menarik
kesimpulan
mengenai materi
yang
telah
dipelajari.
lxiii
Penutup
10 menit
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa
untuk
bertanya mengenai
konsep yang belum
dipahaminya.
Guru memberikan
contoh aplikasi dari
materi yang telah
dipelajari
dalam
kehidupan seharihari
Guru
menginformasikan
materi yang akan
dipelajari
pada
pertemuan
selanjutnya
Guru
menutup
pelajaran dengan
mengucapakan
salam.
Siswa
mengajukan
pertanyaan
terhadap hal-hal
yang
belum
dipahaminya
Siswa
memperhatikan
penjelasanpenjalasan dari
guru
Siswa
membalas
salam
g. Evaluasi
Penilaian di ambil dari hasil diskusi, lembar kerja siswa, dan tes hasil
belajar.
Bentuk latihan soal berupa tes hasil belajar sebagai berikut:
lxiv
Lampiran 18
Hari/Tanggal
: ..........................................
Kelompok
: ..........................................
Nama Anggota
: ..........................................
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
4. ......................................
5. ......................................
6. ......................................
Submateri:
Pengertian Tekanan
Tujuan:
4. Batu bata memiliki tiga pasang sisi yang berbeda, yaitu sisi kiri-kanan,
sisi atas bawah, dan sisi depan belakang
5. Jatuhkan batu bata di atas tanah yang lembek dari ketinggian satu
meter sebanyak tiga kali, masing-masing pada sisi yang berbeda.
6. Atur agar posisi jatuhnya batu bata tidak berimpit. Apa yang kamu
amati?
Permasalahan:
-
Batu bata dengan sisi manakah yang memberikan bekas paling dalam di
tanah? Mengapa demikian?
lxv
Apakah yang terjadi jika batu di jatuhkan pada ketinggian yang berbeda?
Mengapa demikian?
lxvi
Hari/Tanggal
: ..........................................
Kelompok
: ..........................................
Nama Anggota
: ..........................................
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
4. ......................................
5. ......................................
6. ......................................
Submateri:
Hukum Pascal
Percobaan 1
Tujuan:
Gelas plastik
Paku
Air secukupnya
Langkah Kerja:
1. Ambil
gelas
plastik
dan
kemudian
lubangi
plastik
dengan
menggunakan paku
2. Buat tiga lubang yang diatur dari atas kebawah, kemudian buat satu
lubang yang sejajar dengan salah satu dari lubang sebelumnya
3. Masukan air kedalam gelas. Amati pancaran air dari masing-masing
lubang!
lxvii
Permasalahan:
-
Percobaan 2
Tujuan:
Air secukupnya
Langkah Kerja:
lxviii
Hari/Tanggal
: ..........................................
Kelompok
: ..........................................
Nama Anggota
: ..........................................
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
4. ......................................
5. ......................................
6. ......................................
Submateri:
Hukum Archimedes
Tujuan:
Air secukupnya
Langkah Kerja:
lxix
Berat di
udara w1
Berat di air
w2
Gaya angkat
(w2 w1)
Volume air
yang
dipindahkan
1
2
Permasalahan:
-
dimaksud
dengan
hukum
Archmedes?
lxx
Sebutkan
contoh
Hari/Tanggal
: ..........................................
Kelompok
: ..........................................
Nama Anggota
: ..........................................
1. ......................................
2. ......................................
3. ......................................
4. ......................................
5. ......................................
6. ......................................
Submateri:
Tekanan Udara
Tujuan:
Sebatang sedotan
Langkah Kerja:
1. Tutupi gelas yang penuh berisi air tadi dengan kartu remi. Kemudian,
balikan dengan hati-hati. Apa yang terjadi?
2. Celupkan sedotan ke dalam air. Tutup ujung atas sedotan dengan jari
dan keluarkan dari air. Perhatikan apa yang terjadi dengan air dalam
sedotan?
Permasalahan:
-
Dari percobaan pada nomer 1, apa terjadi dengan kartu remi? Mengapa
demikian?
lxxi
Dari percobaan pada nomer 2, apa terjadi dengan air dalam sedotan?
Mengapa demikian
lxxii
Lampiran 19
FORMAT OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
Kelas
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Pertemuan ke
Tanggal
:
:
:
:
:
:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Penilaian
2
3
Skor Maksimal : 75
Pengamat
(
)
Nama dan tanda tangan
lxxiii
Lampiran 20
Kuisioner Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah di MTs Negeri 3 Pondok Pinang
Nama :
Kelas :
Petunjuk :
lxxiv
Ya
Tidak
Lampiran 21
Data Perhitungan Skor Rata-Rata Lembar Observasi
Selama Proses Pembelajaran
Pertemuan ke dua
Kelompok
g
1
4
4
4
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
45
2
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
40
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
45
4
4
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
44
lxxv
Pertemuan ke empat
Kelompok
1
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
52
2
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
51
3
4
3
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
51
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
5
Tabel
Skor Rata-Rata Aktivitas Siswa Tiap Pertemuan
Aspek
Skor
skor rata-rata tiap
rata-rata
pertemuan
total
2
3
4
1
3,75
4,00
4,00
3,92
2
3,75
3,75
3,75
3,75
3
3,25
3,25
3,75
3,42
4
2,75
2,75
3,75
3,08
5
2,75
3,25
3,75
3,25
6
3,00
2,50
3,25
2,92
7
2,50
2,25
3,75
2,83
8
2,50
2,25
4,00
2,92
9
2,75
3,00
3,50
3,08
10
3,00
2,75
3,25
3,00
11
2,75
3,00
3,00
2,92
12
2,75
3,00
3,00
2,92
13
2,25
3,00
3,00
2,75
14
3,00
2,75
3,00
2,92
15
2,75
3,00
3,00
2,92
Jumlah
43,50
44,50
51,75
46,67
Data
dihitung
berdasarkan
pensekoran
menggunakan rumus :
Nilai = skor total yang dilakukan x 100%
skor yang diharapkan
Pertemuan 2 :
Nilai = 43,50 x 100%
lxxvi
rating
skala
dengan
75
= 57,3 %
Pertemuan 3 :
Nilai = 44,50 x 100%
75
= 0,59 %
Pertemuan 4 :
Nilai = 51,75 x 100%
75
= 69 %
Skor total :
Nilai = 46,67x 100%
75
= 77,8 %
Lampiran 22
Data Hasil Perhitungan Kuisioner Siswa
Tabel
Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Jawaban Pernyataan
No Pernyataan
Ya
%
Tidak %
1
Anda sebagai siswa mengetahui Model 34
89,5 4
10,5
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 31
81,6 7
efektif jika diterapkan dalam proses
18,4
pembelajaran fisika
3
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 31
81,6 7
18,4
memotivasi anda untuk belajar
4
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 32
84,2 6
15,8
menjadikan siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran dikelas
5
Melalui penerapan model Pembelajaran 33
86,8 5
13,2
Berdasarkan Masalah membuat anda merasa
lebih nyaman dalam proses pembelajaran
dikelas
6
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 27
71,1 11
28,9
lebih
memperhatikan
siswa
karena
melibatkan siswa secara langsung dalam
proses pembelajaran
7
Anda dituntut untuk berfikir kreatif dalam 29
76,3 9
23,7
memecahkan
masalah
fisika
melalui
penerapan model Pembelajaran Berdasarkan
Masalah
lxxvii
30
78,9
21,1
23
60,5
15
39,5
28
73,7
10
26,3
298
78,4
82
21,6
F
X 100 %
N
: Prosentase
: Frekuensi
: Number of Cases
lxxviii