Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI KASUS

Penggunaan Magnesium Sulfat


Pada Tatalaksana Preeklamsia
Berat
disusun oleh : Jovita Dessy R
dr Pembimbing : dr M. Nur Adintyo Rahman Sp.
OG

1. Identitas Pasien
Nama
: Ny J
Usia
: 24 th
Alamat
: Kertek
Pekerjaan
: Ibu Rumah tangga
Tanggal Masuk RS : 30 Mei 2015
TB
: 150 cm
BB
: 58 kg BB

2. Keluhan Utama
Hamil Preterm (31 minggu) dengan hipertensi
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien wanita G2P1A0 datang ke IGD membawa surat pengantar dari dokter
spesialis kandungan dengan keterangan PEB, IUGR, H.31 minggu belum
dalam persalinan. Pasien mengeluh mual (+), muntah (-), nyeri epigastrium (+),
pandangan kabur (+) pusing (+) keluhan tersebut dirasakan sejak 1 hari
SMRS, pasien belum merasakan kenceng-kenceng, lendir darah belum keluar,
air ketuban belum pecah., BAK lancar, BAB lancar.

4. Riwayat Obstetri
1. Hamil pertama : anak perempuan 6th, lahir
dirumah ditolong bidan, BBL 3500 gram, lahir
spontan, sehat.
2. Hamil kedua : hamil ini
5. Riwayat Menikah : Pasien menikah 1x , tahun
2006
6. Riwayat Menarkhe : Pasien mengalami menarkhe
pada umur 14th
7. Riwayat KB : Riwayat memakai KB suntik 3
bulan

8. Riwayat Menstruasi
Pasien mengatakan siklus menstruasi normal, rutin tiap bulan.
9. Riwayat ANC
Melakukan ANC rutin di Bidan.
10. Anamnesis sistem
Sistem Cerebrospinal
: Sadar, pusing (+)
Sistem Indra :
Mata : pandangan kabur (+)
Hidung : tidak ada keluhan
Telinga : tidak ada keluhan
Mulut : tidak ada keluhan
Sistem Kardiovaskular : Nyeri dada (-), berdebar-debar (-)
Sistem Respiratorius
: Sesak napas (-)
Sistem Gastrointestinal : Mual (+) Muntah (-)
Sistem Urogenital
: BAK (+) N, tak ada keluhan
Sistem Intergumentum : jejas (-) eritema (-)
Sistem Muskuloskeletal : tidak ada keluhan

11.
1)
2)

3)

4)

Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Kesadaran : Compos Mentis , tampak lemah
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 170/110 mmHg
Nadi
: 100x/menit
Respirasi Rate : 24x/menit
Temperature
: 36,8C
Pemeriksaan Kepala
Bentuk Kepala : Mesochepal, rambut hitam mudah dicabut
Wajah : Simetris, oedem (-)
Mata : Konjungtiva anemis -/- , pupil isokor +/+,
Telinga: sekret -/-, nyeri -/-, perdarahan -/-, tinitus -/-,
Hidung: sekret -/-, perdarahan +/+
Mulut : sianosis (-), bibir kering (-)
Pemeriksaan Leher : PKGB (-), JVP meningkat (-)

6) Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
: defans (-), massa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
7) Pemeriksaan Ekstremitas Atas : edema (-/-), sianosis (-/-)
8) Pemeriksaan Ekstremitas Bawah : edema (-/-), sianosis (-/-)

Pemeriksaan Obstetri
Leopold I : TFU 23 cm, teraba bagian bulat keras di fundus
Leopold II : Letak memanjang, punggung di kiri
Leopold III : Teraba bagian bulat lunak, ballotement (+)
Leopold IV : Konvigurasi tangan berbentuk divergen His (-),
DJJ (+) 140x/menit
Kesimpulan : janin tunggal memanjang, TFU 23 cm, presbo,
puka, ballotement (+), bokong belum masuk panggul, His (-),
DJJ (140kpm) TBJ 1155gram
Pemeriksaan Dalam : Tidak dilakukan

Diagnosis Masuk
PEB, IUGR, Sekundigravida, H. 31
minggu, belum dalam persalinan

5) Pemeriksaan Thoraks
Pulmo
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
: Nyeri tekan (-/-)
Perkusi
: Sonor
Auskultasi
: Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
Cor
Inspeksi
: Kuat angkat (-)
Palpasi
: iktus tidak melebar
Perkusi
: Batas atas jantung kanan pada SIC II parasternalis
dextra, batas atas jantung kiri pada SIC II parasternalis sinistra, batas
bawah jantung kanan pada SIC IV parasternalis dextra, dan batas
bawah jantung kiri pada SIC V LMC sinistra
Auskultasi
: SI-II murni, bising (-), gallop (-)

TERAPI
Terapi di IGD
a) Infus RL 20tpm
b) Oksigenasi dengan canul O2 3l
c) MgSO4 20% 4gram bolus intravena selama 10-15 menit
Terapi di Kamar Bersalin
a)
Infus RL 20tpm
b)
Oksigenasi dengan canul O2 3l
c)
Drip MgSO4 dalam 500cc RL 1gram/jam/24jam
d)
Nifedipin 10mg/tab/oral/8jam
e)
Dexametason inj 1 amp//12jam/iv (1 seri)
Plan : USG staff

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan

Hasil (Satuan)

Nilai Satuan

Hemoglobin

14.9g/dl

11.7-15.5

Leukosit

8.6 10 3/ul

3.6-11.0

Eusinofil

0.30%

2-4

Basofil

0.2%

0-1

Netrofil

73%

50-70

Limfosit

20%

25-40

Monosit

6,5%

2-8

Hematokrit

40%

35-47

Eritrosit

4,6 106/ul

3,8-5.2

Trombosit

246 10 3/ul

150-400

Total protein

5.50 g/dl

6,7-8.3

Albumin

2.45 g/dl

3.8-5.3

SGPT

16 U/L

0-35

SGOT

21 U/L

0-35

proteinuria

Positif +2

Follow up

PREEKLAMSIA BERAT
Definisi : Preeklampsia
merupakan komplikasi
kehamilan yang ditandai
dengan peningkatan tekanan
darah disertai proteinuria
pada wanita hamil yang
sebelumnya tidak
mengalami hipertensi.
Preeklamsia muncul pada
akhir trimester kedua sampai
ketiga kehamilan.

EPIDEMIOLOGI

WHO
menunjukkan
bahwa
gangguan hipertensi
16 % dari semua penyebab
kematian ibu di negara-negara maju
9 % dari kematian ibu di Afrika dan
Asia,
26 % di Amerika Latin dan
Caribbean.
Mortalitas ibu tinggi, sebagian besar
kematian yang disebabkan
eklampsia, bukan preeclampsia.

ETIOLOGI
a) Implantasi
plasenta dengan
invasi trofoblast
yang abnormal
pada pembuluh
darah uterus.

b) Maladaptasi
toleransi imunologi
antara ibu, janin
dan plasenta

d) Maladaptasi
materna terhadap
perubahan
cardiovaskular
atau inflamasi
pada kehamilan
normal.

c) Faktor
genetik

PATOFISIOLOGI

A. SPIRALIS
SEGMEN
MIOMETRIUM
- Diselubungi
otot-otot polos
- Hiperplasia
tunika media
dan trombosis

Faktor Resiko

Paritas-nuliparitas
Faktor plasenta
Usia
Obesitas
Riwayat keluarga preeklamsia
Riwayat Hipertensi

Diagnosis Preeklamsia

TERAPI PREEKLAMSIAEKLAMSIA

Magnesium Sulfat (MgSO4)

MgSO4 dikenal efikasinya untuk aritmia dan preeklampsia.


Fungsi Magnesium :
Fungsi seluler penyimpanan, metabolisme, dan pembentukan
energi
Kofaktor untuk berbagai proses biologis sintesis protein, fungsi
neuromuskular, dan stabilisasi asam nukleat.

Efek magnesium sulfat terhadap fisiologi sel menurunkan


aktivasi Ca ATPase dan Na-K ATPase yang terlibat dalam
pertukaran ion selama fase depolarisasi-repolarisasi
Defisiensi magnesium akan mengganggu kerja pompa ATPase
yang akan meningkatkan natrium dan kalsium ekstrasel dan
menurunkan kalium intrasel mengganggu stabilitas
membran sel dan organ sel dalam sitoplasma.
Konsentrasi magnesium intrasel yang rendah
mengakibatkan kalium keluar sel, merubah konduksi dan
metabolisme sel.
Efek pada susunan saraf pusat penghambat kalsium
menyebabkan vasodilatasi arteriol dan mencegah vasospasme.

Efek pada otot dan transmisi neuromuskular


Hipomagnesium akan menstimulasi kontraksi otot
yang akan menyebabkan pelepasan kalsium dari
retikulum sarkoplasma.
Efek samping MgSO4 :
Hipermagnesium
hilangnya refleks patela
Ca
Berkeringat
Glukonas 1
gram IV
Hipotensi
depresi susunan saraf pusat
depresi jantung bahkan depresi nafas.

Toksisitas magnesium sulfat dilihat dari gejala klinisnya :

1. Kadar normal pada kehamilan 1,5-2,5mEq/L


2. Kadar terapetik untuk mencegah kejang 4-7 mEq/L
3. Hilangnya refleks patela 8-10 mEq/L
4. Rasa hangat, somnolen, pandangan kabur 10-12
mEq/L
5. Depresi pernafasan 12-14 mEq/L
6. Paralisis otot, kesulitan bernafas 15-17 mEq/L
7. Henti jantung 30-35 mEq/L

MgSO4 vs Antikonvulsan Lainnya


MgSO4 Vs Fenitoin
Magnesium
sulfat
dibandingkan dengan
fenitoin
untuk
pencegahan eklampsia
dalam RCT (2343
perempuan)

Dibandingkan dengan
fenitoin,
magnesium
sulfat secara signifikan
mengurangi
risiko
eklampsia.

MgSO4 vs Diazepam

Sebuah
Cochrane
review sistematis RCT
melibatkan
1.396
wanita
memberikan
bukti yang ada pada
efek
diferensial
magnesium sulfat bila
dibandingkan dengan
diazepam untuk wanita
dengan eklampsia.

MANAGEMENT
PEB

Analisis Kasus
Pasien wanita G2P1A0 datang ke IGD membawa surat
pengantar dari dokter spesialis kandungan dengan
keterangan PEB, IUGR, H.31 minggu belum dalam
persalinan. Pasien mengeluh mual (+), muntah (-), nyeri
epigastrium (+), pandangan kabur (+) keluhan tersebut
dirasakan sejak 1 hari SMRS, pasien belum merasakan
kenceng-kenceng, lendir darah belum keluar, air ketuban
belum pecah., BAK lancar, BAB lancar.
Pada pemeriksaan fisik, tanda vital menunjukkan tekanan
darah 170/100 mmHg, nadi 100kpm, respirasi dan suhu
dalam batas normal. Ibu tampak lemah pada pemeriksaan
kepala, leher, thorak dalam batas normal. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan janin tunggal
memanjang, TFU 23 cm, presbo, puki, ballotement (+),
bokong belum masuk panggul, His (-), DJJ (140kpm).
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan proteinuria +2.

Pasien didiagnosis PEB, IUGR karena dilihat dari tekanan darah ibu
yaitub 170/100mmHg menurut William edisi 24 th termasuk
preeklamsia berat karena Tekanan darah >160/110 mmHg, terdapat
pula tanda-tanda preeklamsia berat berupa mual dan pandangan
kabur, pada pemeriksaan penunjang juga didapatkan protenuira +2.
Hasil USG juga menyatakan bahwa TBJ bayi 1155 gram. Pada
pasien ini terapi yang diberikan adalah manajemen PEB, konservatif
yaitu berupa pemberian dexametason 2x1 amp (1 seri) artinya
injeksi ini diberikan selama 2 hari selanjutnya diberikan
antihipertensi nifedipin dan metildopa. MgSO4 yang telah diberikan
bertujuan untuk mencegah kejang pada ibu hamil, dengan loading
dose 4gr bolus IV dilanjutkan maintenance dose 6gr selama 6 jam
dalam 500ml RD ( 1gr/jam).

Anda mungkin juga menyukai