Anda di halaman 1dari 39

STATUS UJIAN

KESEHATAN MASYARAKAT
Periode 5 Oktober-12 Desember 2015

Mata Ujian

: Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hari/Tanggal pelaksanaan Intervensi : Sabtu, 28 November 2015


Masalah kesehatan

: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Wilayah masalah

: RT 08/RW 17 Kelurahan Klender III Kecamatan


Duren Sawit

Hari / tanggal ujian

Tempat ujian

: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama

: Diah Ayu Adiati

NIM

: 11-184

Tanda tangan

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) (ISPA) adalah infeksi yang terjadi
pada saluran pernapasan; dimana menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang
berlangsung kurang lebih 14 hari. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan
infeksi yang terdapat pada saluran napas atas maupun saluran napas bagian bawah. 1,2 ISPA
mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagian
saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Muttaqin, 2008).3 Menurut Nelson
(2011) ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran
pernapasan mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksanya seperti sinus,
rongga telinga tengah dan pleura.4 Jadi disimpulkan bahwa ISPA adalah suatu tanda dan
gejala akut akibat infeksi yang terjadi di setiap bagian saluran pernapasan atau struktur
yang berhubungan dengan pernapasan yang berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
Hingga saat ini telah dikenal lebih dari 300 jenis bakteri dan virus sebagai penyebab
ISPA. Berdasarkan definisi ini diagnosis ISPA ditegakkan dengan pembuktian jenis
infecting agent dan adanya inflamasi saluran nafas. Pembuktian ini membutuhkan
pemeriksaan laboratorium yang tidak sederhana sehingga tidak praktis diterapkan pada saat
ini di Indonesia dan kadangkala di negara maju.5
ISPA adalah suatu penyakit dapat menyerang semua umur. 90% dari infeksi saluran
pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan
dengan antibiotik. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering dijumpai di negaranegara berkembang, seperti di Indonesia maupun di negara maju, dimana berdasarkan hasil
Riskesdas tahun 2013 didapatkan prevalensi nasional ISPA di Indonesia adalah 25,0%.6,7
Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri
penyebab ISPA antara lain dari genus Streptokokus, Stafilokokus, Pneumokokus,
Hemofillus, Bordetelia dan Korinebakterium. Virus penyebab ISPA yaitu, golongan
Miksovirus, Adnovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain
(Suhandayani, 2007). Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 2

oleh virus, sering terjadi pada cuaca dingin. ISPA yang berlanjut dapat menjadi
pneumonia.6-8
Di dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta meninggal karena ISPA (1
balita/15 detik) dari 9 juta total kematian balita. Di antara 5 kematian balita, 1 diantaranya
di sebabkan oleh pneumonia. Bahkan karena besarnya kematian ISPA ini, ISPA/pneumonia
disebut sebagai pandemi yang terlupakan atau forgetten pandemic. Namun, tidak banyak
perhatian terhadap penyakit ini, sehingga pneumonia disebut juga pembunuh balita yang
terlupakan atau forgetten killer of children (Unicef/WHO, 2009). Setiap tahun diperkirakan
4 juta anak balita meninggal karena ISPA (terutama pneumonia dan bronkiolitis) 71-140 per
1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2007 penyebab kematian dengan kasus pnemonia
sebanyak 3,8%. Diperkirakan bahwa proposi penyakit menular di indonesia dalam 12 tahun
ini telah menurun, sepertiganya dari 44% menjadi 28% .3,4,9
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian
tersering pada anak di negara berkembang. Pada akhir tahun 2000, ISPA mencapai enam
kasus di antara 1000 bayi dan balita. Tahun 2003 kasus kesakitan balita akibat ISPA
sebanyak lima dari 1000 balita. Setiap anak balita diperkirakan mengalami 3-6 episode
ISPA setiap tahunnya dan proporsi kematian yang disebabkan ISPA mencakup 20-30%.
Sekitar 40%-60% dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA dan 15-30%
kunjungan pasien ISPA berobat ke bagian rawat jalan dan rawat inap rumah sakit.
Berdasarkan laporan WHO tahun 2003 didapatkan bahwa dari 15 juta perkiraan kematian
pada anak berusia di bawah 5 tahun terdapat 4 juta (26,67%) kematian yang diakibatkan
oleh penyakit ISPA setiap tahunnya. Sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi
(khusus bayi muda). Berdasarkan hasil laporan RISKESDAS pada tahun 2013,. Period
prevalence ISPA dihitung dalam kurun waktu 1 bulan terakhir. Lima provinsi dengan ISPA
tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30,0%), Nusa
Tenggara Barat (28,3%), dan Jawa Timur (28,3%). Pada Riskesdas 2007, Nusa Tenggara
Timur juga merupakan provinsi tertinggi dengan ISPA. Period prevalence ISPA Indonesia
menurut Riskesdas 2013 (25,0%) tidak jauh berbeda dengan 2007 (25,5%).9,10
Pada stadium awal, gejalanya berupa rasa panas, kering, dan gatal dalam hidung,
yang kemudian diikuti bersin terus - menerus, hidung tersumbat dengan ingus, demam, dan
nyeri kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak. Infeksi lebih
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 3

lanjut membuat sekret menjadi kental dan sumbatan di hidung bertambah. Bila tidak
terdapat komplikasi, gejalanya akan berkurang sesudah 3 - 5 hari.

Komplikasi yang

mungkin terjadi adalah sinusitis, faringitis, infeksi telinga tengah, infeksi saluran tuba
esutachii, hingga bronkitis dan peneumonia (radang paru).2,7
Di Indonesia, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) saluran menempati urutan
pertama menyebabkan kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu ISPA juga sering
berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Survey mortalitas yang dilakukan
oleh subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian bayi terbesar
di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita.
Hasil survei kesehatan nasional di Indonesia tahun 2001 menunjukkan bahwa
proporsi kematian bayi akibat ISPA masih 28 % artinya bahwa dari 100 bayi meninggal 28
disebabkan oleh penyakit ISPA dan terutama 80 % kasus kematian ISPA pada balita adalah
akibat Pneumonia. Angka kematian balita akibat pneumonia pada akhir tahun 2000 di
perkirakan sekitar 4,9 / 1000 balita, berarti terdapat 140.000 balita yang meninggal setiap
tahunnya akibat pneumonia, atau rata-rata 1 anak balita Indonesia meninggal akibat
pneumonia setiap 5 menit.1
Sejumlah Puskesmas di kota Jakarta Menunjukkan adanya peningkatan kasus ISPA
bahkan kunjungan pasien di Puskesmas tersebut didominasi penderita ISPA dengan gejala
batuk, pilek, disertai dengan demam. Dalam 1 hari ada 50 -60 pasien yang berkunjung ke
puskesmas. Dari jumlah tersebut hampir 80% menderita ISPA.3,4
Hingga saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian
seringkali disebabkan karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan berat dan
sering disertai penyulit-penyulit serta kurang gizi. Program pemberantasan ISPA secara
khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita yang disebabkan oleh ISPA,
namun kelihatannya angka kesakitan dan kematian tersebut masih tetap tinggi.6,7

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 4

GENETIK
-herediter

LINGKUNGAN
(Sosial, ekonomi, budaya, pendidikan,
Pekerjaan , dst)

SEHAT
Fisik
Mental
sosial

PELAYANAN
KESEHATAN
(Kualitas dan kuantitas)

PERILAKU
KESEHATAN

Jika ISPA dikaitkan dengan teori Hendrik L.Blum maka faktor-faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat sebagai berikut:
1. Lingkungan
a. Fisik
Faktor fisik yang mempengaruhi penyakit ISPA ini antara lain adalah pada
1)

Ventilasi/jendela rumah yang tidak baik

2)

Pemukiman yang padat penduduk/tidak

3)

Jumlah penghuni rumah

4) Pencemaran udara lingkungan


5)

Pencahayaan

b. Biologis
Infeksi saluran

pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang

komplek dan heterogen, yang disebabkan oleh berbagai faktor biologis.


Kebanyakan infeksi saluran pernafasan akut disebabkan oleh virus dan
mikroplasma. Faktor biologis ISPA terdiri dari 300 lebih jenis bakteri, virus,dan
jamur. Bakteri penyebab ISPA misalnya: Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus,
Pneumokokus, Hemofilus Influenza. Bakteri tersebut di udara bebas akan masuk
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 5

dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung.
Biasanya bakteri tersebut menyerang anak-anak yang kekebalan tubuhnya lemah
misalnya saat perubahan musim panas ke musim hujan. Untuk golongan virus
penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus (termasuk di dalamnya virus parainfluensa, virus influensa, dan virus campak), dan adenovirus.
c. Sosio-Kultural
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran
apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga akan
menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap pendidikan dan faktor-faktor lain
seperti gizi, lingkungan dan penerimaan layanan kesehatan.Status ekonomi yang
rendah berkaitan dengan ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan gizi guna
menciptakan daya tahan tubuh yang optimal. Selain itu seseorang dengan status
ekonomi yang rendah seringkali dikaitkan dengan kondisi rumah yang tidak
memenuhi standar rumah sehat. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin
tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima
informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin
banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat
tentang kesehatan.
2. Perilaku
Tingkat pengetahuan berpengaruh pada angka kejadian ISPA, seperti,
pengetahuan akan penyebab, faktor resiko, penyebaran dan pencegahannya. Salah
satu sikap untuk menurunkan kejadian ISPA adalah Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) hendaknya menjadi budaya karena menurut situs Centers for Disease
Control. Pada kasus ISPA, penularan adalah dari penghirupan droplet saat seorang
penderita batuk. Kebiasaan tidak menutup mulut saat batuk dapat menyebabkan
orang lain di sekitar orang yang batuk tersebut menghirup mucus yang terdapat
dalam percikan batuk penderita tersebut, di mana di dalam mucus tersebut terdapat
kuman. Berangkat dari hal tersebut, salah satu cara yang paling efektif untuk
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 6

memutus rantai penyebaran kuman adalah dengan menutup mulut saat batuk dan
tidak membuang dahak sembarangan. Selain itu pada praktiknya untuk mencegah
terjadinya penyakit ISPA bisa dilakukan dengan rajin membuka jendela untuk
ventilasi udara di rumah, berobat ke dokter jika sakit dan taat minum obat.
Pengobatan yang tidak tuntas pada serangan ISPA sebelumnya dapat mengakibatkan
terjadinya infeksi saluran pernapasan kronik.
3. Pelayanan Kesehatan
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
dapat ditanggulangi oleh pelayanan kesehatan dengan mengadakan penyuluhan pada
masyarakat serta peran aktif pelayanan kesehatan masyarakat.

Promotif
Tindakan promotif yang biasa dilakukan dalam hal mencegah ISPA adalah dengan
memberikan pengetahuan tentang ISPA, cara penularan, pencegahan dan
tatalaksananya. Pemberian pengetahuan ini antara lain dapat dilakukan dengan
cara pemberian penyuluhan kepada masyarakat.

Preventif
Pelayanan kesehatan berupa pemberian imunisasi merupakan faktor yang dapat
mencegah terjadinya penyakit infeksi saluran pernapasan sehingga tidak mudah
menjadi lebih parah.

Kuratif
Bagi masyarakat yang sudah terkena ISPA, disarankan untuk segera berobat ke
dokter untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.

Rehabilitatif
Rehabilitatif dapat dilakukan dengan cara melakukan semua anjuran dokter dan
meminum obat yang sudah diberikan agar dapat cepat sembuh dari penyakit ini.

Herediter
Tidak ada pengaruh keturunan pada penyakit ISPA.

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 7

Konsep Segitiga Epidemiologi

Environment

Host

Agent

Konsep segitiga epidemiologi digunakan untuk menganalisis terjadinya suatu


penyakit. Dalam konsep ini faktor - faktor yang menentukan terjadinya penyakit ISPA
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Agen penyakit (Etiologi)

bakteri

virus

2. Faktor pejamu atau host (yaitu, mempengaruhi pajanan, kerentanan, respons


terhadap agen)
a. Usia
Usia juga sering disebutkan dalam literature yang sangat berpengaruh
terhadap kejadian ISPA, bayi lebih mudah terkena ISPA dan lebih berat
dibandingkan dengan anak balita. Adanya hubungan antara usia dengan
kejadian ISPA mudah dipahami karena semakin muda umur balita semakin
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 8

rendah daya tahan tubuhnya. Anak berumur kurang dari dua tahun memiliki
resiko lebih tinggi untuk terserang ISPA. Depkes (2000), menyebutkan resiko
terjadinya ISPA yaitu pneumonia terjadi pada umur lebih muda lagi yaitu
kurang dari dua bulan. Anak dengan umur kurang dari 2 tahun merupakan anak
yang sangat beresiko terkena penyakit pneumonia. Hal ini disebabkan karena
anak di bawah umur 2 tahun imunisasai belum sempurna dan saluran
pernapasan relative sempit.
b. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian Dewi, dkk di kabupaten Klaten ( 1996),
didapatkan sebagian besar kasus terjadi pada anak laki- laki sebesar 58,97%
sementara untuk perempuan sebesar 41,03%.
c. Status Gizi
Di banyak negara di dunia, penyakit infeksi masih merupakan penyebab
utama kematian terutama anak dibawah usia 5 tahun. Akan tetapi anak anak
yang meninggal karena penyakit infeksi didahului oleh keadaan gizi yang
kurang memuaskan. Malnutrisi dianggap bertanggungjawab terhadap ISPA
pada balita terutama pada negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini
mudah dipahami karena keadaan malnutrisi menyebabkan lemahnya daya tahan
tubuh anak. Hal tersebut memudahkan masukya agen penyakit ke dalam tubuh
dan mempercepat berkembangnya bibit penyakit. Malnutrisi menyebabkan
resistensi terhadap infeksi menurun oleh efek nutrisi yang buruk. Menurut
WHO (2000), telah dibuktikan bahwa ada hubungan antara malnutrisi dengan
episode ISPA.
3. Faktor lingkungan atau environment (mempengaruhi keberadaan agen, pajanan atau
kerentanan terhadap agen)
a. Kelembaban ruangan
b. Suhu ruangan
c. Ventilasi
d. Kepadatan hunian rumah
e. Penggunaan anti nyamuk
f. Bahan bakar untuk memasak
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 9

g. Keberadaan perokok
h. Status ekonomi dan pendidikan
Diketahui bahwa kepadatan penduduk dan tingkat sosioekonomi yang rendah
mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan masyarakat. Suatu penelitian
menunjukkan bahwa status ekonomi yang baik akan lebih baikdalam menurunkan Infeksi
Saluran Pernapasan Akut dibandingkan dengan ekonomi yang rendah.
B. DATA GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KECAMATAN DUREN SAWIT
1. Data Geografi

Sebelah Utara Kecamatan Cakung,Jakarta Timur


Sebelah Selatan. Kecamatan Makasar, Jakarta Timur
Sebelah TimurKecamatan Bekasi Barat
Sebelah Barat.....Kecamatan Jatinegara
2. Luas Wilayah

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 10

Duren Sawit adalah salah satu kecamatan di Jakarta Timur. Secara


geografis, Duren Sawit terletak di koordinat 106 derajat 49 35 bujur timur
dan 6 derajat 10 37 lintang selatan. Luas total kecamatan ini mencapai
22,65 km2. Ini merupakan 12.08% dari wilayah Jakarta Timur secara
keseluruhan.
Dahulu Duren Sawit merupakan bagian dari Kecamatan Jatinegara.
Baru pada tahun 1990-an dibentuk Kecamatan Duren Sawit. Sebelumnya
kecamatan ini berada di bawah yurisdiksi kecamatan Jatinegara. Sejak berdiri
kecamatan, Kantor Kecamatannya ini tetap beralamat di Jalan Swadaya 6/4,
Duren Sawit. Dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 1. Data Luas Wilayah Sekecamatan Duren Sawit Tahun 2014

Sumber data: LaporanTahunan Kantor Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 11

Tabel 2. Luas wilayah serta jumlah RT dan RW


NO

KELURAHAN

LUAS (Ha)

RT

RW

Klender

308,5

200

18

Pondok Bambu

489,7

174

12

Duren Sawit

455,55

181

17

Malaka Sari

138,23

140

10

Malaka Jaya

98,18

134

13

Pondok Kopi

206

106

11

Pondok Kelapa

572,15

166

14

JUMLAH

2.264,96

1.101

95

Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014


Tabel 3. Data Batas Wilayah Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014
No.

Bagian

Batas Wilayah
Kecamatan Cakung dan Kecamatan Pulo Gadung, Kota

1.

Utara

Administrasi Jakarta Timur


Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Kota

2.

Selatan

Administrasi Jakarta Timur, dan kelurahan Jatibening,


Kelurahan Jatiwaringin, Kota Bekasi

3.

Timur

Kelurahan Bintara, Kota Bekasi


Kali Sunter, Kecamatan Pulo Gadung, Kota Administrasi

4.

Barat

Jakarta Timur

Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur Tahun 2014

B.2 DATA DEMOGRAFI


Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 12

Berdasarkan data dari kantor Kecamatan Duren Sawit, jumlah penduduk kecamatan
Duren Sawit tahun 2014 adalah sebanyak 397.666 Jiwa, terdiri dari laki-laki 199.454
Jiwa dan perempuan : 198.212 Jiwa, sedangkan jumlah Kepala Keluarga : 119.761 KK.
Rincian selengkapnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 4. Data demografi kecamatan duren sawit
DATA JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN JUMLAH
No
.
1
2
3
4
5
6
7

Kelurahan
Klender
Pondok Bambu
Duren Sawit
Malaka Sari
Malak Jaya
Pondok Kopi
Pondok Kelapa
JUMLAH

Jumlah
Penduduk
79.187
67.156
65.949
32.873
36.524
38.262
73.128
393.079

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Jumlah penduduk
laki-laki
40.590
34.405
33.108
16.325
18.079
19.320
36.899
198.722

perempuan

Jumlah KK

38.597
32.751
32.845
16.548
18.445
18.942
36.229
194.357

25.219
21.086
19.263
9.891
6.439
10.995
20.858
113.711

Page 13

Sumber :Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014


Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan
Duren Sawit
UMUR
NO

/
TAHU

LAKI

WANIT

JUMLA

17.541

36.360

15.427

31.267

13.192

27.133

14.917

28.490

18.083

34.089

20.841

41,233

20.585

41.859

17.253

35.121

14.142

28.554

12.185

23.958

10.905

20.702

N
18.81

04

59

10 14

15 19

20 24

25 29

30 34

35 39

40 44

10

45 49

11

50 54

3
9.797

12

55 59

8.351

9.208

17.555

13

60 64

6.358

5.793

12.151

14

65 69

4.053

3.449

7,502

15

70 74

2.146

1.924

4.070

16

> 75
JUMLA

1.239
195.8

1.718

2.957

42

197.119

392.961

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

9
15.84
0
13.94
1
13.57
3
16.00
6
20.39
2
21.27
4
17.86
8
14.41
2
11.77

Page 14

Diagram 1. Piramida Penduduk Kecamatan Duren Sawit Berdasarkan Usia &


Jenis Kelamin
75 ke atas
70 74
65 69
60 64
55 59
50 54
45 49
40 44
35 39
30 34
25 29
20 24
15 19
10 14
59
04

LAKI-LAKI
WANITA

30000

20000

10000

10000

20000

30000

TABEL 6. DATA PEMILIK AGAMA SEKECAMATAN DUREN SAWIT TAHUN


2014
NO

JENIS AGAMA

JUMLAH JIWA

PERSENTASE

Islam

354.545

90.29

Kristen Protestan

18.215

4.64

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 15

Kristen Katolik

12.210

3.11

Hindu

3.812

0.97

Budha

3.881

0.99

JUMLAH

376.893

100.00

Sumber:Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014


FASILITAS KESEHATAN
TABEL 7. DATA SARANA KESEHATAN DI WILAYAH KECAMATAN DUREN
SAWIT
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Jenis Fasilitas Kesehatan


JUMLAH
Puskesmas
12
RB Pemerintah
3
RB Swasta
11
Rumah Sakit Pemerintah
1
Rumah Sakit Umum Swasta
2
Posyandu
132
Balai Pengobatan Umum
24
Laboratorium Klinik Swasta
21
Praktek Dokter Umum
24
Praktek Dokter Gigi
24
Praktek Dokter Spesialis
9
Apotek
52
JUMLAH
316
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014
Tabel 8. Fasilitas Peribadatan di Wilayah kecamatan Duren Sawit
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

KELURAHAN

JENIS TEMPAT-TEMPAT IBADAH


MASJID MUSHOLA GEREJA WIHARA
Klender
12
58
2
Pondok Bambu 24
32
4
Duren Sawit
25
32
4
Malaka Sari
23
18
Malaka Jaya
22
11
3
Pondok Kopi
9
21
8
1
Pondok Kelapa 30
36
3
TOTAL
145
208
24
1
Sumber:Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Tahun

JUMLAH
72
60
61
41
36
39
69
378
2014

C. KELURAHAN KLENDER
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 16

C.1 Data Geografi


Sesuai dengan SK Gubernur KDKI Jakarta Nomor: 1227 Tahun 1989 tentang
pemecahan dan perubahan betas-batas Kelurahan serta pembentukan Kelurahan
Klender di wilayah Kelurahan Klender 308,9 Ha, dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
-

Sebelah Utara

: Rel Kereta Api Kel. Jatinegara dan Kel. Jatinegara

Kaum
Sebelah Timur
Sebelah Selatan

: KaliBuaran/Kelurahan Malaka Sari


: Jl. Tegal Amba Kel. Duren Sawit Jl. Balai

Rakyat/Pondok
-

Bambu
: Kali Sunter/Kel. Cipinang Muara

Sebelah Barat

a. Status Tanah
- Tanah Negara
=
- Tanah Milik Adat =
- Tanah Wakaf
=

:
25,9
Ha
277,9 Ha
1,1
Ha

b. Keadaan Tanah
:
- Tanah Darat
- Tanah Sawah

=
=

c. Peruntukan Tanah
:
- Perumahan
- Perkantoran/industri
- Fasilitas Umum
- Sarana Ibadah
- Pemakaman

=
=
=
=
=

308,9 Ha
- Ha

253,61
39,95
3,50
3,50
4,34

Ha
Ha
Ha
Ha
Ha

C.2 Data Demografi


Tabel 9. Statistik Penduduk
No

RW

RT

Jumlah KK

JumlahPenduduk
Laki-laki

Perempuan

Total

1.

01

12

1441

3126

2856

5982

2.

02

15

1388

3190

3851

7081

3.

03

15

1409

2809

2453

5262

4.

08

18

1545

3227

3083

6270

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 17

5.

05

11

1369

2220

2014

4234

6.

06

1327

1971

1710

3681

7.

07

11

1357

2270

1663

3933

8.

08

10

1361

2556

2327

4883

9.

09

11

1053

2378

2157

4535

10.

010

12

1550

2705

2640

5345

11.

011

14

1382

2607

2426

5033

12.

012

1396

1711

1339

3050

13.

013

10

1333

2358

2107

4465

14.

014

1345

1488

2301

3789

15.

015

1299

1466

1279

2745

16.

016

1223

1314

1644

2958

17.

017

15

2241

3192

2598

5790

18.

018

1193

1366

1308

2670

200

25212

41954

39712

81666

Jumlah

Laporan Tahunan Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014

Tabel 10. Susunan Penduduk menurut Umur

No

STRATA
UMUR

WNI

JUMLAH
Seluruhnya

WNA

LK.

PR.

JUMLAH

LK.

PR.

JUMLA
H

0-4

3475

3411

6886

6886

5-9

3863

3299

7162

7162

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 18

10-14

3370

3321

6691

6691

15-19

4245

3888

8133

8133

20-24

3508

3325

6829

6829

25-29

3308

3337

6645

6645

30-34

3450

3293

6743

6743

35-39

3427

3450

6877

6877

40-44

3791

3600

7391

7391

10

45-49

3441

3344

6785

6785

11

50-54

3361

3308

6665

6665

12

55-59

1287

1110

2397

2397

13

60-64

1008

720

1724

1724

14

65-69

246

165

411

411

15

70-74

98

82

180

180

16

>75

74

63

137

137

41954

39712

81666

81666

JUMLAH

Laporan Tahunan Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014

Tabel 11. Data Sekolah di Kelurahan Klender


N

Nama

Jumlah

o.
Pendidikan
Sekolah
1
TK
6
2
SD
15
3
SMP
3
4
SMU
4
5
Perguruan Tinggi
2
Laporan Tahunan Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014
Tabel 12 . Data Fasilitas Kesehatan di Kelurahan Klender
N

Jenis Sarana

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Jumlah
Page 19

o.
1
Apotek
10
2
Posyandu
25
3
UPGK
0
4
BKB
10
5
Taman Toga
5
6
Depot Jamu
2
Laporan Tahunan Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014
D. Pola Penyakit
Pola penyakit terpilih di wilayah kelurahan Klender III berdasarkan pasien
yang berkunjung ke Puskesmas, yaitu 10 penyakit terbanyak sebagai berikut :
Tabel 13. Data 10 Penyakit Terbanyak
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jenis Penyakit
Jumlah
Infeksi saluran pernapasan bagian atas
Hipertensi
Gastritis
Penyakit lainnya
Penyakit pada sistem otot
Penyakit kulit alergi
Diare
Penyakit kulit infeksi
Tonsilitis
DM tanpa insulin
Laporan Tahunan Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014

2208
1015
695
632
631
415
347
244
235
185

Diagram 2. Data 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Klender III,


Jakarta TimurTahun 2014.

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 20

4%

ISPA

4% 3%

Hipertensi

5%

Gastritis

33%

6%

Penyakit Linnya
Penyakit Pada Sistem Otot
Penyakit Kulit Alergi

10%

Diare
Penyakit Kulit Infeksi

10%
11%

Tonsilitis

15%

Diabetes Melitus tanpa


Insulin

Laporan Tahunan Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Tahun 2014

Tabel 14. Tabel Fasilitas Pendidikan


No

Pendidikan

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Pendidikan

Page 21

Negeri

Jml

Jml

Jml

Sekolah

Murid

Guru

Swasta

Jml

Jml

Jml

Sekolah

Murid

Guru

SD

14

500

150

PAUD

17

146

58

SMP

460

120

TK

11

95

75

SMA

600

185

MI

530

66

PT

MTS

488

56

ALIYAH

350

74

PT

Jumlah

44

1609

329

Jumlah

19

1560

455

Sumber : Laporan tahunan kelurahan klender III tahun 2010


Tabel 15. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
No.
Pelayanan Kesehatan
1.
Puskesmas
2.
Rumah Sakit
3.
Rumah Bersalin
4.
Posyandu
5.
Karang Balita
6.
Dokter Praktek
7.
Bidan Praktek
8.
Apotik
9.
Shines
10.
Akupuntur
11.
Taman Gizi
Sumber : Laporan tahunan kelurahan klender III tahun 2010

Jumlah
2
1
17
17
10
8
4
1
1
1

Tabel 16. Data Penyakit Tertinggi di Puskesmas Kelurahan klender III

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 22

NO
1.

NAMA PENYAKIT
Penyakit lain pada saluran pernafasan bag. Atas

JUMLAH

3.778

50,47

2.

Penyakit kulit infeksi

801

10,69

3.

Penyakit lainnya

517

6,90

4.

Hipertensi

509

6,79

5.

Penyakit pada sistem otot & jaringan pengikat

460

6,14

6.

Penyakit kulit alergi

392

5,23

7.

Penyakit mata lain

366

4,88

8.

Asma

279

3,72

9.

Infeksi penyakit usus yang lain

202

2,69

10.

Neurotik

182

2,43

Jumlah

7486

4000
3500
3000
ISPA

Peny. Kulit Infeksi

Peny. Lain

Hipertensi

Peny. Mata

Asma

Neurotik

Peny. Sistem otot & jar. Ikat

2500
2000
1500
Peny. Kulit Alergi
1000

500
0

2010

Sumber : Laporan tahunan Puskesmas kelurahan klender III tahun 2010

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 23

BAB II
DIAGNOSIS MASALAH

Masalah Kesehatan

: ISPA

Wilayah Masalah

: RT 08/RW 17 Kelurahan Klender III Kecamatan Duren Sawit

Sasaran

: Ibu-ibu rumah tangga RT 08/RW17 Kelurahan Klender III


Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur

Jumlah penduduk

: 278 orang

Jumlah KK

: 71 kepala keluarga

Jumlah sasaran

: 35 orang

Jumlah sample

: 22 orang

Melakukan pretest tentang pengetahuan warga RT 08/RW 01 Kelurahan Klender III,


Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur yang berhubungan dengan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA).
HASIL KEGIATAN LAPANGAN
Tabel 17. Perilaku kesehatan secara umum
No
.
1.
2.
3.
4.

Pengetahuan
Yang mengetahui kepanjangan dari ISPA
Yang mengetahui pengertian dari ISPA
Yang mengetahui jenis ISPA
Yang mengetahui gejala ISPA

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Sebelum Intervensi
N
%
13
14
9
12

59,09
63,64
40,91
54,55
Page 24

5.
6.
7.
8.
9.

Yang mengetahui penyebab dari ISPA


Yang mengetahui cara memperberat ISPA
Yang mengetahui cara penularan dari ISPA
Yang mengetahui komplikasi ISPA
Yang mengetahui sistm tubuh yang

9
16
14
17
18

40,91
72,73
63,64
77,27
81,82

10.

terserang ISPA
Yang mengetahui pencegahan ISPA

11

50

Keterangan :
1. 13 dari 22 responden (59,09 %) mengetahui kepanjangan dari ISPA adalah Infeksi
Saluran Pernafasan Akut.
2. 14 dari 22 responden (63,64 %) mengetahui pengertian dari ISPA.
3. 9 dari 22 responden (40,91 %) mengetahui jenis ISPA yaitu pneumonia dan nonpneumonia
4. 12 dari 22 responden (54,55 %) mengetahui gejala ISPA adalah batuk dan pilek
5. 9 dari 22 responden (40,91 %) mengetahui penyebab dari ISPA adalah bakteri dan
virus
6. 16 dari 22 responden (72,73 %) mengetahui yang memperberat ISPA adalah
minuman dingin, asap kendaraan dan merokok.
7. 14 dari 22 responden (63,64 %) mengetahui cara penularan ISPA yaitu melalui
percikan dahak
8. 17 dari 22 responden (77,27 %) mengetahui komplikasi dari ISPA yaitu Penyakit
Paru Obstruktif Kronis
9. 18 dari 22 responden (81,82 %) mampu mengenali sistem tubuh yang terserang
ISPA adalah sistem pernapasan
10. 11 dari 22 responden (50 %) mengetahui pencegahan ISPA adalah dengan
menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk, menghindar orang yang sakit
ISPA dan tidak minuman dingin
Tabel 18. Hasil Pre Test
No.
1.
2.
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Pre test
Nilai
80
60
Page 25

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Rata-Rata

80
60
40
70
50
50
60
80
50
60
60
70
40
80
50
60
80
70
40
40
60,45

Tabel 19. Jumlah Responden Dilihat Dari Jawaban Yang Benar


No Jumlah Jawaban yang Benar/

Jumlah Soal
1

10/10

0%

9/10

0%

8/10

22,73 %

7/10

13,64 %

6/10

27,27 %

5/10

18,18 %

4/10

18,18 %

3/10

0%

2/10

0%

10

1/10

0%

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 26

Total

22

100 %

Keterangan :
Tingkat perilaku kesehatan dilihat dari nilai rata rata responden
Nilai rata rata

Jumlah nilai responden


Jumlah responden

=0(100)+0(90)+5(80)+3(70)+6(60)+4(50)+4(40)+0(30)+0(20)+0(10)
22
=0 + 0 + 400 + 210 + 360 + 200 + 160 + 0 + 0 + 0
22
=1330 / 22

= 60,45

Tabel 20. Kriteria Penilaian


No.
1.
2.
3.

Nilai
< 65
65 80
80

Kategori
Kurang
Sedang
Baik

PERUMUSAN MASALAH
Pengetahuan Warga RT 08/RW 17 Kelurahan Klender III Kecamatan Duren Sawit tentang
ISPA masih kurang sesuai kriteria, khususnya pada hal-hal berikut :

Pengertian ISPA

Jenis-jenis ISPA

gejala ISPA

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 27

penyebab ISPA

Pencegahan ISPA

BAB III
PERENCANAAN PERUMUSAN MASALAH
1. Rencana Intervensi

: Penyuluhan tentang ISPA

2. Tujuan
a.Tujuan Umum :

Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu RT

08/RW 17 Kelurahan Klender III Kecamatan Duren Sawit


terhadap ISPA.
b. Tujuan Khusus

Memotivasi ibu-ibu RT 08/RW 17 Kelurahan Klender III Kecamatan


Duren Sawit mengenai perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari
ISPA
Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu RT 08/RW 17 Kelurahan Klender III
Kecamatan Duren Sawit mengenai jenis-jenis ISPA
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 28

Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu RT 08/RW 17 Kelurahan Klender III


Kecamatan Duren Sawit mengenai gejala ISPA
Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu RT 08/RW 17 Kelurahan Klender III
Kecamatan Duren Sawit mengenai komplikasi/ akibat kanjutan dari ISPA
Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu RT 08/RW 17 Kelurahan Klender III
Kecamatan Duren Sawit mengenai penyebab ISPA
Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu RT 08/RW 17 Kelurahan Klender III
Kecamatan Duren Sawit mengenai pengobatan & pencegahan ISPA
3. Sasaran

: Ibu-ibu rumah tangga RT 08/RW 17 Kelurahan

Klender III Kecamatan Duren Sawit


4. Target Peserta

: 35 orang

5. Rencana Kegiatan

Hari/Tanggal
Jam
Tempat
Acara

: Sabtu, 28 November 2015


: 17.30 18.30
: Rumah Ketua RT 08/RW 17
: Penyuluhan tentang ISPA

6. Sumber Daya
-

Dokter Muda

: 1 orang

Kader

: 1 orang

Biaya operasional
No

Keterangan

Jumlah

1.

Souvenir

Rp. 30.000,-

2.

Fotocopi pretest dan post-test 2 x 30

Rp. 7.500,-

lembar @ Rp 125,3.

Fotocopy leaflet @250

Rp. 8.750,-

4.

Konsumsi
(Kue-Kue kering 50 @Rp. 1.000)
(Aqua Gelas 2 dus @ 12.500)

Rp. 75.000,-

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 29

TOTAL

Rp. 121.250,-

Materi/Alat peraga : Leaflet


7. Kegiatan : Penyuluhan tentang ISPA disertai dengan pengisian pre-test
dan post-test
8. Evaluasi : membandingkan nilai pre-test dan post-test setelah
penyuluhan.

BAB IV
PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
1. Pelaksanaan Intervensi
-. Hari / Tanggal
: Sabtu, 28 November 2015
-. Waktu
: 17.30 18.30 WIB
-. Tempat
: Rumah ketua RT 08 RW 17 Kelurahan Klender III
2. Peserta yang hadir
: 22 orang (Pria 1 orang, perempuan 21 orang)
3. Materi
Pengertian & jenis ISPA
Cara penularan dan Penyebab ISPA
Gejala ISPA
Penanganan dari ISPA
Pencegahan ISPA
4. SDM
- Dokter Muda
: 1 Orang
- Kader
: 1 Orang
-

Biaya operasional

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 30

No

Keterangan

Jumlah

1.

Souvenir

Rp. 30.000,-

2.

Fotocopi pretest dan post-test 2 x 30

Rp. 7.500,-

lembar @ Rp 125,3.

Fotocopy leaflet @250

Rp. 8.750,-

4.

Konsumsi
(Kue-Kue kering 50 @Rp. 1.000)
(Aqua Gelas 2 dus @ 12.500)

Rp. 75.000,-

TOTAL

Rp. 121.250,-

BAB V
EVALUASI
A. Input
-

SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Diah Ayu Adiati, S.Ked

sebagai narasumber sesuai dengan perencanaan.


Penyuluhan dibantu dan diawasi oleh 1 orang kader sesuai dengan perencanaan
Biaya bersumber dari dokter muda sendiri dan tidak berubah semua sesuai dengan

perencanaan.
Materi yang digunakan tetap menggunakan leaflet sesuai dengan perencanaan
Penyuluhan dilakukan di rumah ibu ketua RT di RT 08 RW 17 Kelurahan Klender
III Kecamatan Duren Sawit tentang pengertian, jenis-jenis, penyebab, gejala, cara
penularan, pengobatan dan pencegahan ISPA sesuai dengan perencanaan.

B. Proses
-

Kegiatan penyuluhan yang dijalankan tidak dimulai sesuai jadwal yang


direncanakan. Ini dikarenakan peserta hadir terlambat. Waktu kegiatan menjadi

mundur 15 menit. Kegiatan berlangsung sekitar 45 menit.


Penyuluhan diberikan oleh 1 orang dokter muda, Diah Ayu Adiati, S.Ked sesuai

dengan perencanaan.
Jumlah peserta yang hadir kurang dari target dan tidak sesuai dengan perencanaan.
Ini dikarenakan waktu kegiatan terlalu sore sehingga banyak warga yang sudah
kembali ke rumah masing-masing.

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 31

Pelaksanaan kegiatan berupa pre-test, penyuluhan mengenai ISPA dilanjutkan


dengan sesi Tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui

keberhasilan intervensi sesuai dengan perencanaan.


Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan dengan

baik dan masyarakat mengikuti penyuluhan dengan antusias.


Setiap peserta penyuluhan diberikan konsumsi yang dibagikan saat penyuluhan

berlansung.
Pemecahan masalah : Walaupun waktu pelaksanaan mundur 15 menit, dokter muda
mempersingkat waktu presentasi tetapi isi penting dari materi tetap disampaikan
secara lugas. Di samping itu peserta penyuluhan menanggapi dengan antusias
selama penyuluhan ini.

Output
Tabel 21. Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Rata-rata

Pre test
Nilai
80
60
80
60
40
70
50
50
60
80
50
60
60
70
40
80
50
60
80
70
40
40
1330/22 = 60,45

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Post test
Nilai
100
80
90
90
70
100
70
80
70
90
90
70
90
90
70
90
80
80
100
100
70
60
1830/22 = 83,18

Page 32

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai ISPA hasil pretest rata - rata dari 22
responden adalah 60,45. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata
dari 22 responden adalah 83,18. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan
responden sebesar 22,73. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai ISPA yang diberikan
telah berhasil menambah pengetahuan responden. Jadi persentase selisih nilai pretest dan
post test warga RT 08 / RW 17 Kelurahan Klender III, Kecamatan Duren Sawit Jakarta
Timur adalah :
{(Post testPretest ) / pretest } x 100% = {(83,1860,45)/60,45}x100%
= 37,60 %

Tabel 22. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal


No
.
1.

Apakah kepanjangan dari

Pretest
N
%
13
59,09

2.

ISPA?
Apa pengertian dari

14

63,64

20

90,91

27,27

Pengetahuan

Posttest
N
%
19
86,36

Kenaikan
N
%
6
27,27

ISPA?
3.

Apa

jenis-jenis

ISPA

40,91

15

68,18

27,27

4.
5.
6.

yang anda ketahui?


Apa saja gejala ISPA?
Apa saja penyebab ISPA?
Apa
saja
yang

12
9
16

54,55
40,91
72,73

16
16
20

72,73
72,73
90,91

4
7
4

18,18
31,82
18,18

7.

memperberat ISPA?
Bagaimana
cara

14

63,64

20

90,91

27,27

8.
9.

penularan ISPA?
Komplikasi ISPA?
Sistem
tubuh

yang

17
18

77,27
81,82

20
20

90,91
90,91

3
2

13,64
9,09

10.

terserrang ISPA?
Apa pencegahan

yang

11

50

17

77,27

27,27

tepat untuk ISPA?


TOTAL

133/22

183/22

6,045

8,318

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

2,273
Page 33

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 34

Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat RT 08/RW 17,


Kelurahan klender III, Jakarta Timur mengenai Infeksi Saluran Pernafasan Akut
masuk dalam kategori kurang (60,45%). sedangkan setelah dilakukan intervensi,
pengetahuan masyarakat meningkat menjadi kategori baik (83,18%). Hal ini
menandakan penyuluhan mengenai ISPA yang diberikan telah berhasil menambah
pengetahuan responden.
Saran
Kepada Masyarakat RT 08/ RW 17, Kelurahan klender III, Jakarta Timur :
Agar dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga
lain ataupun kepada anggota keluarga yang beresiko terkena Infeksi
Saluran Pernafasan Akut.
Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan dapat
mencegah terjadinya Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan tepat
sesuai dengan penyuluhan yang sudah disampaikan.
Kepada Petugas Kesehatan :
Agar dapat meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan
dengan Infeksi Saluran Pernafasan akut.
Agar dapat memberikan penyuluhan secara berkala mengenai Infeksi
Saluran Pernafasan Akut.

DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2013. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2013
2. Simoes, EA, dkk. Chapter 25 : Acute Respiratory Infections in Children. Disease Control
Priorities in Developing Countries 2nd edition.

Diunduh dari : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11786/


Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 35

3. Diunduh dari : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3775/1/fkm-rasmaliah9.pdf


4. Kliegman, RM, dkk. Nelson Textbook of Pediatrics, 19th Edition; 2011
5. Harmadiyanti, M. Asuhan Kebidanan Balita Sakit pada Anak R Umur 15 Bulan dengan
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Ringan di Puskesmas Tawangsari, Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2012. Diunduh dari :
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-megaharmad-37-1megahar-i.pdf
6. Acute upper respiratory tract infections (URTIs). Dalam: Chapman S, Stephen G,
Stradling J, West S. Oxford Handbook of Respiratory Medicine 1st Edition. Oxford:
Oxford University Press.: 2005.hlm:448-51
7. Syafiuddin, T. Penyakit Saluran Pernapasan. 2012. Diunduh dari :
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/32696095/Mekanisme_ISPAlibre.pdf?AW
8. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang
Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Pedoman
Interim WHO - Juni 2007. WHO. Diunduh dari :
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/69707/14/WHO_CDS_EPR_2007.6_ind.pdf
9. DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. 2002 Diunduh dari :
pppl.depkes.go.id/_.../FINAL%20DESIGN%20PEDOMAN%20
10. Alsagaff, Hood & Mukty, Abdul (Editor). 2010. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru.
Cetakan kesepuluh, Airlangga University Press. Surabaya.

BAB VII
LAMPIRAN

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 36

INSTRUMEN UNTUK MENGAMBIL DATA PRIMER


No:.........
RT:
RW:
KELURAHAN:
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 37

KECAMATAN:
Identitas
Nama:
Usia:
Jenis Kelamin:
Status perkawinan:
Pekerjaan:
Agama :
Suku:
Pertanyaan :
1. Apakah yang akan anda lakukan jika anda atau keluarga anda terserang ISPA ?
a. Minum obat warung
b. Istirahat saja
c. Berobat ke dokter atau puskesmas
d. Tidak tahu

2. Apa pengertian dari ISPA ?


a. Suatu penyakit yang terbanyak diderita anak-anak, baik di negara berkembang
maupun negara maju, dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena
penyakitnya cukup gawat
b. Suatu penyakit yang terbanyak diderita lansia, baik di negara berkembang
maupun negara maju, dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena
penyakitnya cukup gawat
c. Suatu penyakit yang terbanyak diderita wanita hamil, baik di negara
berkembang maupun negara maju, dan banyak dari mereka perlu masuk rumah
sakit karena penyakitnya cukup gawat
d. Suatu penyakit yang terbanyak diderita pria dewasa, baik di negara berkembang
maupun negara maju, dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena
penyakitnya cukup gawat
3. Jika lingkungan rumah anda terdapat banyak asap polusi atau debu, tindakan aa
yang akan anda lakukan agar terhindardari ISPA?
a. Tidak melakukan apa-apa
b. Memakai masker wajah saat di luar rumah
c. Menjaga kebersihan dan ventilasi udara di rumah
d. B & C benar
Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 38

4. Apa saja gejala ISPA yang anda ketahui?


a. Batuk
b. Pilek
c. Sering kencing
d. A dan B benar
5. Menurut anda apa saja penyebab ISPA?
a. Bakteri
b. Virus
c. Cacing
d. A dan B benar
e.
6. Apa saja yang dapat memperberat ISPA?
a. Minuman dingin
b. Asap kendaraan
c. Merokok
d. Semua jawaban benar
7. Bagaimana cara penularan ISPA?
a. Percikan dahak
b. Hubunngan seks
c. Darah
d. Memakai handuk secara bergantian
8. Apa saja komplikasi ISPA yang anda ketahui?
a. Kejang
b. Flek paru
c. Kanker paru
d. Penyakit paru obstruktif kronis
9. Sistem tubuh bagian mana yang terserang ISPA?
a. Pencernaan
b. Pernapasan
c. Peredaran darah
d. Saluran kemih
10. Apakah pencegahan yang tepat untuk ISPA?
a. Menutup hidung dan mulut saat bersin dan batuk
b. Menghindar orang yang sakit ISPA
c. Tidak minuman dingin
d. A, B dan C benar

Status Ujian Kesehatan Masyarakat

Page 39

Anda mungkin juga menyukai