Anda di halaman 1dari 85

KOMPUTASI NUMERIK TERAPAN

(KNT) - TK-091356
PERSAMAAN NON LINIER

Persamaan Non Linier


Penyelesaian persamaan non linier, f(x)=0 :
Analitis (sering kali sulit dilakukan/tidak ada)
Pendekatan numerik (successive approximation
atau successive approximation linearization)
iteratif
Penentuan akar-akar persamaan non linier.
Akar sebuah persamaan f(x) =0 adalah nilai-nilai x
yang menyebabkan nilai f(x) sama dengan nol.
Akar persamaan f(x) adalah titik potong antara
kurva f(x) dan sumbu x.

Persamaan Non Linier


Metode Tabel
Metode Bagi-Paruh (Bisection)

Metode Regula Falsi


Metode Iterasi Sederhana
Metode Newton-Raphson
Metode Secant.

Persamaan Non Linier

y=f(x)

Persamaan Non Linier


Penyelesaian persamaan linier mx + c = 0 dimana m

dan c adalah konstanta, dapat dihitung dengan :


mx + c = 0
c
x
m
Penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0
dapat dihitung dengan menggunakan rumus ABC.

x12

b b 2 4ac

2a

Penyelesaian Persamaan Non Linier


Metode Tertutup
Mencari akar pada range [a,b] tertentu
Dalam range[a,b] dipastikan terdapat satu akar
Hasil selalu konvergen disebut juga metode konvergen
Metode Terbuka
Diperlukan tebakan awal
xn dipakai untuk menghitung xn+1
Hasil dapat konvergen atau divergen

Metode Tertutup
Metode Tabel
Metode Biseksi

Metode Regula Falsi

Metode Terbuka
Metode Iterasi Sederhana
Metode Newton-Raphson

Metode Secant.

Theorema
Suatu range x=[a,b] mempunyai akar bila f(a) dan

f(b) berlawanan tanda atau memenuhi f(a)*f(b)<0


Karena f(a).f(b)<0 maka
pada range x=[a,b]
terdapat akar.
Karena f(a).f(b)>0 maka
pada range x=[a,b] tidak
dapat dikatakan terdapat
akar.

Metode Table
Metode Table atau

pembagian area.
Dimana untuk x di antara
a dan b dibagi sebanyak
N bagian dan pada
masing-masing bagian
dihitung nilai f(x)
sehingga diperoleh tabel :

X
x0=a

f(x)
f(a)

x1

f(x1)

x2
x3

f(x2)
f(x3)

xn=b

f(b)

Metode Table

Contoh
Selesaikan persamaan :

x+ex = 0 dengan range x =


[-1,0]
Untuk mendapatkan
penyelesaian dari
persamaan di atas range x =
[-1,0] dibagi menjadi 10
bagian sehingga diperoleh :

f(x)

-1,0

-0,63212

-0,9

-0,49343

-0,8

-0,35067

-0,7

-0,20341

-0,6

-0,05119

-0,5

0,10653

-0,4

0,27032

-0,3

0,44082

-0,2

0,61873

-0,1

0,80484

0,0

1,00000

Metode Table
Contoh :
Selesaikan persamaan :

x+ex = 0 dengan range x =


[-1,0]
Untuk mendapatkan
penyelesaian dari
persamaan di atas range x =
[-1,0] dibagi menjadi 10
bagian sehingga diperoleh :

f(x)

-1,0

-0,63212

-0,9

-0,49343

-0,8

-0,35067

-0,7

-0,20341

-0,6

-0,05119

-0,5

0,10653

-0,4

0,27032

-0,3

0,44082

-0,2

0,61873

-0,1

0,80484

0,0

1,00000

Metode Table
Dari table diperoleh penyelesaian berada di antara

-0,6 dan -0,5 dengan nilai f(x) masing-masing 0,0512 dan 0,1065, sehingga dapat diambil
keputusan penyelesaiannya di x=-0,6.
Bila pada range x = [-0,6,-0,5] dibagi 10 maka
diperoleh f(x) terdekat dengan nol pada x = -0,57
dengan f(x) = 0,00447

Kelemahan Metode Table


Metode table ini secara umum sulit mendapatkan

penyelesaian dengan error yang kecil, karena itu


metode ini tidak digunakan dalam penyelesaian
persamaan non linier
Metode ini digunakan sebagai taksiran awal
mengetahui area penyelesaian yang benar sebelum
menggunakan metode yang lebih baik dalam
menentukan penyelesaian.

Metode Biseksi
Ide awal metode ini adalah metode table, dimana

area dibagi menjadi N bagian.


Hanya saja metode biseksi ini membagi range
menjadi 2 bagian, dari dua bagian ini dipilih
bagian mana yang mengandung dan bagian yang
tidak mengandung akar dibuang.Hal ini dilakukan
berulang-ulang (iteratif) hingga diperoleh akar
persamaan.

Metode Biseksi
Jika terdapat suatu f(x) yang kontinyu [a,b] dan

f(a)*f(b)<0, maka menurut teorema nilai antara paling


tidak f(x) mempunyai satu akar [a,b]
Suatu deret hasil iterasi {xn|n0} dikatakan menuju titik
dengan derajat p 1, jika :
|-xn+1|cn|-xn|p

n0, untuk nilai c>0

Jika p=1, deretnya disebut menuju titik secara linier


dalam kasus ini diperlukan nilai c<1, c disebut laju linier
dari xn menuju
Tingkat kelajuan metode biseksi : |-cn|(1/2)n(b-a)

Metode Biseksi

Metode Biseksi
Untuk menggunakan metode biseksi, terlebih dahulu

ditentukan batas bawah (a) dan batas atas (b).Kemudian


dihitung nilai tengah :
ab
x
2

Dari nilai x ini perlu dilakukan pengecekan keberadaan akar.

Secara matematik, suatu range terdapat akar persamaan bila


f(a) dan f(b) berlawanan tanda atau dituliskan :
f(a) * f(b) < 0

Setelah diketahui dibagian mana terdapat akar, maka batas

bawah dan batas atas di perbaharui sesuai dengan range dari


bagian yang mempunyai akar.

Algoritma Biseksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pilih harga x1 dan x2 sedemikian sehingga f(x1) dan f(x2)


berlawanan tanda.
Tentukan harga x3 dengan rumus : x3 = (x1 + x2)/2
Bila | x1 - x2 | Toleransi, harga x3 adalah harga x
yang dicari. Bila tidak, lanjutkan ke tahap 4.
Bila f(x3 ) berlawanan tanda dengan f(x1 ), tetapkan x2 =
x3
Bila f(x3 ) berlawanan tanda dengan f(x2 ), tetapkan x1 =
x3
Kembali ke tahap 2.

Algoritma

Start

Read x1, x2, Tol

f1 = f (x1), f2 = f (x2)

f1. f2 > 0
N

x3 = 1/2 ( x1 + x2 )

E = 1/2 .abs( x1 x2 )

E<Tol

Print x3

f3 = f ( x3 )

f1. f3 < 0
N

x1 = x3, f1 = f3

End

x2 = x3, f2 = f3

Contoh
Tentukan akar
persamaan
f(x)=x3+x2-3x3=0 dengan
metode Biseksi
pada interfal
[1,2]

Contoh Soal
Selesaikan persamaan xe-x+1 = 0, dengan menggunakan

range x=[-1,0], maka diperoleh tabel biseksi sebagai


berikut :

Contoh Soal
Dimana x = (a+b)/2

Pada iterasi ke 10 diperoleh x = -0.56738 dan


f(x) = -0.00066
Untuk menghentikan iterasi, dapat dilakukan dengan
menggunakan toleransi error atau iterasi maksimum.

Catatan :
Dengan menggunakan metode biseksi dengan tolerasi error
0.001 dibutuhkan 10 iterasi, semakin teliti (kecil toleransi
errornya) maka semakin besar jumlah iterasi yang
dibutuhkan.

Metode Regula Falsi


Metode Biseksi relatif mudah dengan analisa

kesalahan sederhana, tetapi tidak efisien


Untuk mempercepat tercapainya konvergensi, dapat
menggunakan metode interpolasi linear
Metode pencarian akar persamaan dengan
memanfaatkan kemiringan dan selisih tinggi dari dua
titik batas range.
Dua titik a dan b pada fungsi f(x) digunakan untuk
mengestimasi posisi c dari akar interpolasi linier.
Metode ini dikenal dengan metode False Position
(Regula Falsi)

Metode Regula Falsi


f(x)
slope

f(b)
a

f(a)

c
b

f (b ) f ( a ) 0 f ( a )

ba
ca

c a f (a)

ba
f (b ) f ( a )

c a f (a)

ba
f (b ) f ( a )

Metode Regula Falsi

f (b) f (a) f (b) 0

ba
bx
f (b)(b a)
x b
f (b) f (a)

af (b) bf (a)
x
f (b) f (a)

Algoritma
Pilih harga x1 dan x2 sedemikian sehingga f(x1) dan f(x2)
berlawanan tanda.
2. Tentukan harga x3 dengan rumus :
1.

f ( x2 )
x3 x 2
( x2 x1 )
f ( x2 ) f ( x1 )

3. Bila |f(x3)| Toleransi, harga x3 adalah harga x yang

dicari. Bila tidak, lanjutkan ke tahap 4.


4. Bila f(x3) berlawanan tanda dengan f(x1), tetapkan x2 = x3
Bila f(x3) berlawanan tanda dengan f(x2), tetapkan x1 = x2
Kembali ke tahap 2.

Metode Regula Falsi


Pada gambar :
x 2 x3
f ( x2 )

x2 x1
f ( x2 ) f ( x1 )

x3 x 2

f ( x2 )
( x2 x1 )
f ( x2 ) f ( x1 )

Metode Regula Falsi


Contoh :
x 2 x3
f ( x2 )

x2 x1
f ( x2 ) f ( x1 )

x3 x 2

f ( x2 )
( x2 x1 )
f ( x2 ) f ( x1 )

Metode
Regula Falsi
lebih cepat
daripada
metode
Biseksi

Contoh Soal
Selesaikan persamaan xe-x+1=0 pada range x= [0,-1]

Contoh Soal
Selesaikan persamaan xe-x+1=0 pada range x= [0,-1]

Metode Regula Falsi


Metode Regula Falsi lebih cepat konvergen dibanding

metode Biseksi
Akar didekati hanya dari satu sisi, sehingga untuk fungsi
yang mempunyai kelengkungan curam lebih lambat
konvergennya
f(x)

x1

x3

x2

Metode Regula Falsi


Modifikasi dilakukan dengan posisi f(x) stagnan dibagi 2

f(x)
f(x2)/2

x1

x3

x2

Algoritma
1.

Pilih harga x1 dan x2 f(x1).f(x2)<0

2.

Nyatakan f1 = f(x1) dan f2 = f(x2).

3.

Tentukan harga x3 dengan rumus :

4.
5.

f ( x2 )
( x2 x1 )
f ( x2 ) f ( x1 )
Bila |f(x3)| Toleransi, harga x3 adalah akar fungsi f(x)=0, bila
tidak, lanjutkan ke tahap 5.
x3 x 2

Bila f(x1)f(x3 ) <0 x2 = x3 dan f2=f3 dan f1=1/2f1 (f stagnan/2)


Bila tidak x1 = x3 dan f1=f3 dan f2=1/2f2
Kembali ke tahap 3.

Metode Iterasi Sederhana


Metode iterasi sederhana adalah metode yang

memisahkan x dengan sebagian x yang lain


sehingga diperoleh : x = g(x).
Contoh :

x ex = 0 ubah x = ex atau g(x) = ex

g(x) inilah yang menjadi dasar iterasi pada metode

iterasi sederhana ini

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA PENDEKATAN BERTURUTAN
Bentuk f(x) =0 diubah kebentuk x = g(x)
Ada banyak cara untuk merubah bentuk f(x)=0 menjadi x = g(x)

Misal:

f(x) = x2 - 2 x - 3 = 0
dapat ditulis dalam bentuk ,

x 2x 3
x

3
x2

x2 3
x
2

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR

Algoritma:
1. Pilih satu harga x, yaitu x0
2. Hitung harga baru x1:

x1 = g(x0)

3. Bila abs((x1-x0)/x0) < tol, x1 = harga x yang


dicari. Bila abs((x1-x0)/x0) > tol, lanjut ke 4

4. x0=x1, kembali ke 2

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


konvergen
Y

Y=x

Y=x

Syarat Konvergensi :
X
.x0

.x1

g ' ( x) 1

.x2

.x0

.x2 .x3 .x1

Divergen
Y

Y=x

Y=x

X
.x0 .x1

.x2

X
.x2 .x0

.x1

Metode Iterasi Sederhana

Contoh :
Carilah akar pers f(x) = x2-2x-3
x2-2x-3 = 0
X2 = 2x + 3

x 2x 3
Tebakan awal = 4
E = 0.00001

xn1 2 xn 3
Hasil = 3

Contoh :
x2-2x-3 = 0
x(x-2) = 3
x = 3 /(x-2)
Tebakan awal = 4
E = 0.00001
Hasil = -1

Contoh :
x2-2x-3 = 0
X = (x2-3)/2
Tebakan awal = 4
E = 0.00001
Hasil divergen

Syarat Konvergensi
Pada range I = [s-h, s+h] dengan s titik tetap
Jika 0<g(x)<1 untuk setiap x I iterasi konvergen
monoton.
Jika -1<g(x)<0 untuk setiap x I iterasi konvergen
berosilasi.
Jika g(x)>1 untuk setiap x I, maka iterasi divergen
monoton.
Jika g(x)<-1 untuk setiap x I, maka iterasi divergen
berosilasi.

Contoh :

x r 1 2 x r 3

x r 1

g ( x) 2 x r 3
g ' ( x)

3
g ( x)
( x 2)
3
g ' ( x)
( x 2) 2

1
2 2 xr 3

Tebakan awal 4
g(4) = 0.1508 < 1
Konvergen Monoton

( x r 2)

Tebakan awal 4
g(4) = |-0.75| < 1
Konvergen Berisolasi

Contoh

( x 2 3)
g ( x)
2
g ' ( x) x

Tebakan awal 4
G(4) = 4 > 1
Divergen Monoton

Latihan Soal
Apa yang terjadi dengan pemilihan x0 pada

pencarian akar persamaan :


x3 + 6x 3 = 0
dengan x
3

xr 1

xr 3

Cari akar persamaan dengan :


x0 = 0.5, x0 = 1.5, x0 = 2.2, x0 = 2.7

Contoh :

Metode Newton Raphson


Metode pendekatan yang menggunakan satu titik
awal dan mendekatinya dengan memperhatikan
slope atau gradien pada titik tersebut.Titik
pendekatan ke n+1 dituliskan dengan :

F xn
xn 1 xn 1
F xn

Metode Newton Raphson

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA NEWTON RAPHSON
f(x)
4
3
2
1
1234

(xn,fn)
xn+2 xn+1 xn x

f xn
xn 1 xn
f ' xn

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


Algoritma:
1. Pilih satu harga x, yaitu x0
2. Hitung harga baru x1:

x1 = x0 - f(x0) / f (x0)

3. Bila abs((x1-x0)/x0) < tol, x1 = harga x yang dicari


Bila abs((x1-x0)/x0) > tol, lanjut ke 4
4. x0=x1, kembali ke 2

Syarat Konvergensi :

f x f " x
1
2
f ' x

Algoritma Metode Newton Raphson


1. Definisikan fungsi f(x) dan f(x)
2. Tentukan toleransi error (e) dan iterasi maksimum (n)
3. Tentukan nilai pendekatan awal x0
4. Hitung f(x0) dan f(x0)
5. Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |f(xi)|> e

Hitung f(xi) dan f1(xi)


xi 1 xi

f xi
f 1 xi

6. Akar persamaan adalah nilai xi yang terakhir diperoleh.

Flow chart Metode Newton-Raphson


start
x0 , Tol
f(x0), f(x0)

x1 x0

f ( x0 )
f ' ( x0 )

x1 x0
x0

Tol
T

x0=x1

Cetak
x1

end

Contoh Soal
Selesaikan persamaan x - e-x = 0 dengan titik

pendekatan awal x0 =0
f(x) = x - e-x f(x)=1+e-x
f(x0) = 0 - e-0 = -1
f(x0) = 1 + e-0 = 2
x1 x0

f x0
1

0,5
1
f x0
2

Contoh Soal
f(x1) = -0,106631 dan f1(x1) = 1,60653

x2 =

x1

f x1

f 1 x1

0,5

0,106531
0,566311
1,60653

f(x2) = -0,00130451 dan f1(x2) = 1,56762


f x
0,00130451
x3 =
x2 1 2 0,566311
0,567143
1,56762
f x2
f(x3) = -1,96.10-7. Suatu bilangan yang sangat kecil.

Sehingga akar persamaan x = 0,567143.

Contoh
x - e-x = 0 x0 =0, e = 0.00001

Contoh :
x + e-x cos x -2 = 0 x0=1
f(x) = x + e-x cos x - 2
f(x) = 1 e-x cos x e-x sin x

Permasalahan pada pemakaian metode


newton raphson
Metode ini tidak dapat digunakan ketika titik pendekatannya berada

pada titik ekstrim atau titik puncak, karena pada titik ini nilai F1(x) = 0
sehingga nilai penyebut dari F x sama dengan nol, secara grafis dapat
F x
dilihat sebagai berikut:
1

Bila titik pendekatan


berada pada titik puncak,
maka titik selanjutnya
akan berada di tak
berhingga.

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


Contoh 2.5
Tentukan salah satu akar real dari persamaan sin x -(x/2)2 =0 dengan metoda
Newton Raphson. Toleransi = 10-5
Penyelesaian:

f ( x) sin x x / 2

f ' ( x) cos x x / 2
xn1 xn f ( xn ) / f ' ( xn )
Hasil perhitungan ditunjukkan pada Tabel 2.4

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


Tabel 2-4: Metoda Newton Raphson untuk f(x) = sin x -(x/2)2 =0
Ite

xn

f(xn)

f'(xn)

hn

xn+1

(xn+1 - xn)/xn

1.5

0.43499

-1.4293

-0.3043

1.80435

0.20289947

1.80435

0.15893

-2.0358

-0.0781

1.88242

0.04326702

1.88242

0.06596

-2.189

-0.0301

1.91255

0.01600796

1.91255

0.0277

-2.2477

-0.0123

1.92488

0.00644463

1.92488

0.01168

-2.2716

-0.0051

1.93002

0.00267059

1.93002

0.00493

-2.2816

-0.0022

1.93218

0.00111923

1.93218

0.00208

-2.2857

-0.0009

1.93309

0.00047124

12

1.93373

2.8E-05

Akar yang dicari : 1,93374

-2.2888

-1E-05

1.93374

6.3244E-06

Permasalahan pada pemakaian metode


newton raphson
Metode ini menjadi sulit atau

lama mendapatkan
penyelesaian ketika titik
pendekatannya berada di
antara dua titik stasioner.
Bila titik pendekatan berada
pada dua tiitik puncak akan
dapat mengakibatkan
hilangnya penyelesaian
(divergensi). Hal ini
disebabkan titik selanjutnya
berada pada salah satu titik
puncak atau arah
pendekatannya berbeda.

Hasil Tidak Konvergen

Penyelesaian Permasalahan pada


pemakaian metode newton raphson
1.

2.

Bila titik pendekatan berada pada titik puncak maka titik


pendekatan tersebut harus di geser sedikit, xi = xi
dimana adalah konstanta yang ditentukan dengan
demikian f ' xi 0 dan metode newton raphson tetap
dapat berjalan.
Untuk menghindari titik-titik pendekatan yang berada
jauh, sebaiknya pemakaian metode newton raphson ini
didahului oleh metode tabel, sehingga dapat di jamin
konvergensi dari metode newton raphson.

Metode Secant
Metode Newton Raphson memerlukan perhitungan

turunan fungsi f(x).


Tidak semua fungsi mudah dicari turunannya terutama
fungsi yang bentuknya rumit.
Turunan fungsi dapat dihilangkan dengan cara
menggantinya dengan bentuk lain yang ekivalen
Modifikasi metode Newton Raphson dinamakan metode
Secant.

xr

x r 1 x r 1

xr

y f ( xr ) f ( xr 1 )
f ' ( x)

x
xr xr 1
Metode Newton-Raphson

xr 1

f ( xr )
xr
f ' ( xr )

xr 1

f ( xr )( xr xr 1 )
xr
f ( xr ) f ( xr 1 )

Algoritma Metode Secant :

Definisikan fungsi f(x)


Definisikan torelansi error (e) dan iterasi maksimum (n)
Masukkan dua nilai pendekatan awal yang di antaranya
terdapat akar yaitu x0 dan x1, sebaiknya gunakan metode
tabel atau grafis untuk menjamin titik pendakatannya
adalah titik pendekatan yang konvergensinya pada akar
persamaan yang diharapkan.
Hitung f(x0) dan f(x1) sebagai y0 dan y1
Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |f(xi)|

xi xi 1
xi 1 xi yi
yi yi 1

hitung yi+1 = f(xi+1)


Akar persamaan adalah nilai x yang terakhir.

Contoh Soal
Penyelesaian
x2 (x + 1) e-x = 0 ?

METODA BAIRSTOW

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW

Metoda ini digunakan untuk mencari semua akar-akar persamaan


polinomial dengan menentukan faktor-faktor kwadratisnya. Berikut ini
akan diterangkan cara menentukan suatu faktor kwadratis dari suatu
polinomial.
Suatu polinomial drajat n
Pn (x) = a1 xn + a2 xn-1

+ ......... + an x + an+1

Polinomial dibagi faktor kwadratis:

x2 - rx - s

Pn (x) = a1 xn + a2 xn-1 + ......... + an x + an+1


= (x2 - rx - s)(b1 xn-2 + b2 xn-3 + ... + bn-1) + { bn (x-r) + bn+1 }
Polinomial hasil bagi

Sisa (residual)

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW

Denagan perkalian dan indentiti:


a1 = b 1
a2 = b2 rb1
a3 = b3 rb2 sb1

an = bn rbn-1 sbn-2
an+1 = bn+1 rbn sbn-1

.
.
.
.
.

b1 = a 1
b2 = a2 + rb1
b3 = a3 + rb2 + sb1

bn = an + rbn-1 + sbn-2
bn+1 = an+1 + rbn + sbn-1

Diinginkan bahwa bn = 0 dan bn+1 = 0.


Terlihat:

bn = bn (r,s);

bn+1 = bn+1 (r,s)

Andaikan harga r=r* dan s=s*, merupakan harga r dan s yang


menyebabkan bn = 0 dan bn+1 = 0, maka :
bn (r*, s* ) = 0 dan bn+1 (r*,s* ) = 0.

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW

Bila bn (r*, s* ) dan bn+1 (r*,s* ) , diekspansikan menurut deret Taylor


disekitar (r,s) sampai pada suku-suku linier saja , maka :

bn r * , s * bn r , s

bn *
b
r r n s* s
r
s

bn1 r * , s * bn1 r , s

bn1 *
b
r r n1 s * s
r
s

Atau:

bn
bn
0 bn
r
s
r
s
0 bn1

bn1
b
r n1 s
r
s

r = r* - r dan s = s* - s .

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW
bn bn1 bn bn 1
,
,
,
PENENTUAN
r
r
s s
b1 =a1
c 1 = b1
b2 = a2 rb1
c 2 = b2 r c 1
b3 = a3 rb2 sb1
c3 = b3 r c2 sc1

bn = an rbn-1 sbn-2
cn = bn r cn-1 s cn-2
bn+1 = an+1 rbn sbn-1
cn+1 = bn+1 r cn s cn-1

b1
0
r

b2
b1 c1
r

b3
b
b2 r 2
r
r

b1
0
s
b2
0
s

b3
b1 c1
s

= b2 + rc1 = c2

bn
c n 1
r

bn 1
cn
r

bn
cn2
s

bn 1
cn 1
s

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW
Penentuan r* dan s* dari harga r dan s

cn1r cn2 s bn

cn r cn1s bn1
r

bn .c n1 bn1 .cn2

cn1 2 cn .cn2

r = r* - r dan s = s* - s .

bn 1 .cn 1 bn .cn

cn1 2 cn .cn2

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW
Algoritma penentuan faktor kuadratis
1. Pilih harga pendekatan awal r dan s, dan pilih harga toleransi.
2. Tentukan b(i) dan c(i) sebagai berikut :
b1 = a 1
c1 = b1
b2 = a2 + rb1
c2 = b2 rc1
bi = ai + rbi-1 + sbi-2
ci = bi rci-1 sci-2
( i = 3,4, .., n+1)
3. Tentukan :
DENOM = (cn-1 )2 - cn . cn-2
4. Bila D E N O M = 0, maka set R = R + 1, S = S + 1 ,dan kembali ke tahap 2 .
Bila DENOM # 0 lanjutkan ke tahap 5.
5. Tentukan DELR dan DELS yaitu :
DELR = [ -bn . cn-1 + bn-1 . cn-2 ] / D E N O M .
DELS = [-bn+1 . cn-1 + bn . cn ] / D E N O M .
6. Tentukan R baru dan S baru yaitu :
Rbaru = Rlama + DELR
Sbaru = Slama + DELS
7. Bila abs(DELR) + abs(DELS) < tol , Rbaru dan Sbaru adalah harga r dan s yang dicari
Bila abs(DELR) + abs(DELS) > tol, r = Rbaru, s = Sbaru, kembali ke 2

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW

Contoh 2-5:
Cari semua akar-akar persamaan berikut dengan
metoda Bairstow.
x3 - 6 x2 + 11 x - 6 = 0, Toleransi = 0.05,
Penyelesaian :
Sebagai pendekatan awal, dipilih : r = 0 s = 0,

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW
Iterasi 1:
1
r=0

-6

11

-6

S =0

bn

-------------------------------------------------------

1
r=0

-6

11

-6

s=0

--------------------------------------------------------

-6

11

cn-2

cn-1

cn

bn 1.cn1 bn .cn
bn .cn 1 bn 1.cn 2

3,4

2
,
4
2
2
cn1 cn .cn2
cn1 cn .cn2

R S 5,8 tol

-6

r* = r +r = 2,4
s* = s +s =3,4

bn+1

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW
Iterasi 2:
1
r = 2,4

-6

11

2,4

-8,64

S =3,4

3,4

-6
13,824
-12,24

bn

-------------------------------------------------------

1
r = 2,4

-3, 6

5,76

- 4,416

2,4

-2,88

15,072

3,4

- 4,08

s =3,4

bn+1

-------------------------------------------------------1
cn-2

-1,2

6,28

cn-1

cn

6,576

bn .cn 1 bn 1.cn 2
bn1.cn1 bn .cn

0
,
5157

6,3788
2
2
cn1 cn .cn2
cn1 cn .cn2

R S 6,8945 tol

r* = r +r = 1,8843
s* = s +s =-2,9788

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW
Iterasi

r*

s*

|r|+|s|

2,4

3,4

2,4

3,4

5,8

2,4

3,4

1,8843

-2,9788 0,6182

1,1135

2,5025

-1,8653 1,7317

2,5025

-1,8653 0,3749

-0,0092 2,8774

-1,8745 0,3841

2,8774

-1,8745 0,1169

-0,1119 2,995

-1,987

2,995

-1,987

-0,5157

0,00576

Jadi faktor kuadratis: x2 -3 x + 2

-6,3788 1,8843

-0,0136 3

-2,9788 6,8945

-2

0,2288
0,0194

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW
Iterasi 2:
1
r=3

-6

11

-6

-9

-2

S =-2

-------------------------------------------------------

-3

Polinomial hasil bagi: x - 3

Berarti: x3 6 x2 + 11 x
Akar-akar: x1 = 1,

- 6 = ( x2 3 x + 2 ) ( x 3) = ( x 1) (x 2) (x 3)

x2 = 2,

x3 = 3

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW
Start
N

i=1,N+1

B(1)=A(1)
B(2)=A(2)+R*B(1)
C(1)=B(1)
C(2)=B(2)+R*C(1)

A(i)

i=3,N+1

DELS=(-B(N+1)*C(N-1)+B(N)*C(N))/DENOM

R=R+DELR, S=S+DELS

ER=abs(DELR)+abs(DELS)
No

NN = N

B(i)=A(i)+R*B(i-1)+S*B(i-2)
C(i)=B(i)+R*C(i-1)+S*C(i-2)

ER<TOL
Yes

k=1
DENOM=C(N-1)^2-C(N)*C(N-2)

R =0, S=0
DELR=(-B(N)*C(N-1)+B(N+1)*C(N-2))/DENOM

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW
A

AA=1, BB=-R, CC = -S

RUMUS ABC

N = N-2

N=1

N=2

X(NN)= -B(2)/B(1)

CETAK

END

AA=B(1), BB=B(2), CC=B(3),k = NN-1

RUMUS ABC

i=1,N+1
A(i)=B(i)

k=k+2

CETAK

END

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINEAR


METODA BAIRSTOW
RUMUS ABC

DISK =BB^2 4 * AA * CC
Y
DISK<0

X(k)= -BB/(2*AA) +((|DISK|)/(2*AA)) i


END
X(k+1)= -BB/(2*AA) -((|DISK|)/(2*AA)) i

N
Y

DISK=0

X(k)= -BB/(2*AA)
X(k+1)= - BB/(2*AA)

N
X(k)= -BB/(2*AA) +((DISK)/(2*AA))
X(k+1)= -BB/(2*AA) -((DISK)/(2*AA))

END

END

Anda mungkin juga menyukai