PEMANTAUAN
LINGKUNGAN DI
PT PERTAMINA EP
REGION JAWA FIELD
JATIBARANG
Latar Belakang
Kegiatan produksi minyak dan gas
bumi mempunyai potensi dampak
terhadap
lingkungan
udara,
perairan, biota, dan sosial yang
akan dilakukan studi AMDAL dan /
atau UKL, UPL. Dalam kegiatan
operasinya PT PERTAMINA EP
Region Jawa telah melakukan
pengelolaan
terhadap
sumbersumber yang berpotensi mencemai
Telah
dilaksanakan
kegiatan
pemantauan
lingkungan di lokasi PT PERTAMINA EP Region Jawa
Field Jatibarang Tahun 2009 Semester I. Maksud
kegiatan pemantauan lingkungan ini adalah
memberi
masukan
yang
berharga
untuk
memperbaiki sistem pengelolaan yang sudah
dijalankan
sehingga
dapat
diwujudkan
Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan sesuai
dengan peraturan perundangan
lingkungan di
Indonesia.
Pelaporan
pemantauan
lingkungan
yang
dilaksanakan pada Semester I Tahun 2009 ini
mangacu pada KEPMENLH No. 45 Tahun 2005
tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan
Rencana Pemantantauan Lingkungan (RPL).
Maksud Kerja
Praktek
Maksud dari pelaksanaan Kerja
Praktek ini adalah sebagai
syarat bagi kelulusan mata
kuliah Kerja Praktek di Jurusan
Teknik Lingkungan Kebumian
Fakultas
Teknologi
Mineral,
Universitas
Pembangunan
Nasional Veteran Yogyakarta.
Tujuan Kerja
Praktek
Manfaat Kerja
Praktek
Mendapat pelajaran
tentang bagaimana cara
pengolahan air terproduksi yang berasal dari
berbagai stasiun pengumpul di field jatibarang
dan field subang.
Mendapat pelajaran tentang
rencana
pengelolaan lingkungan yang di terapkan di
PT.PERTAMINA EP REGION JAWA - FIELD
JATIBARANG.
Mendapat pengetahuan mengenai kegiatan
eksplorasi, produksi, pengelolaan lingkungan
secara langsung yang tidak di dapatkan di
lingkungan kampus.
Wilayah Kerja
PT PERTAMINA EP Region Jawa Field
Jatibarang
merupakan
pelaksana
kegiatan yang menangani kegiatan
eksplorasi dan produksi di wilayah
Jawa
Bagian
Barat
secara
administratif
meliputi
3
(tiga)
kabupaten yaitu Kabupaten Cirebon,
Kabupaten Indramayu dan Kabupaten
Majalengka.
WILAYAH KERJA
PT PERTAMINA EP REGION JAWA
SP KHT
I. KABUPATEN INDRAMAYU
1. SPU- A MUNDU
2. SPU- B MUNDU
3. SPU CEMARA
4. SP
GANTAR
5. SP TUGU BARAT I
6. SP TUGU BARAT II
7. SPG WALED UTARA
8. SP SINDANG
9. SP MELANDONG
10. SP KANDANG HAUR
TIMUR
11. TERMINAL BALONGAN
II. KABUPATEN
MAJALENGKA
12.
SP
RANDEGAN
Fasilitas Produksi
fasilitas produksi yang terdapat di field Jatibarang
Kabupaten Indramayu meliputi empat (4) stasiun
pengumpul utama, lima (5) stasiun pengumpul dan
1 terminal yaitu:
Stasiun Pengumpul Utama A Mundu
Stasiun Pengumpul Utama B Mundu
Stasiun Pengumpul Utama Randegan
Stasiun Pengumpul Utama Cemara
Stasiun Pengumpul Gantar
Stasiun Pengumpul Tugu Barat I
Stasiun Pengumpul Tugu Barat II
Stasiun Pengumpul Sindang
Stasiun Pengumpul Gas Waled Utara
Pusat Pengumpul Produksi atau Terminal Balongan
No
Jatibarang
2
3
Air Cerat
(BWPD)
24.003
1.730
22.273
Cemara
6.665
3.054
3.611
X-Ray
22.208
2.193
20.015
52.876
6.977
45.899
17.903
15.403
2.500
Sub Total
CMS
PDT/PDM
13
13
SKD
49
36
13
Sub Total
17.968
15.452
2.516
Total Penerimaan
70.844
22.429
48.415
Komitmen Manajemen
PERTAMINA EP Area
Jatibarang:
Integrasi Aspek HSE dari Tahap Desain
sampai Pasca Operasi.
Taat Prosedur Kerja.
Utamakan Keselamatan Kerja.
Menerapkan Standar Good Oil Practices.
Operasi Yang Handal dan Ramah
Lingkungan.
Sertifikasi ISO & OHSAS Tahun 2010.
Minimalisasi Limbah dan Zero Discharge
2011.
PARADIGMA PENYUSUNAN
PROGRAM HSE REGION JAWA
HSE
HSEPERFOMANCE
PERFOMANCE
TARGET
TARGET
Zero
ZeroAccident
Accident
No
NoHarm
HarmTo
ToPeople
People
PROPER
PROPERLH
LHMinimal
MinimalBiru
Biru
Audit
AuditSMHSE
SMHSEBB
Safety
SafetyRating
RatingDupont
Dupont
dan
danHSE
HSEWorld
WorldClass
Class
Company
Company
Sertifikasi
SertifikasiSarfas
Sarfas
(SKPI,SKKP)
(SKPI,SKKP)
Sertifikasi
SertifikasiHSE
HSE
Management
Management(OHSAS
(OHSAS
18001:2007
dan
18001:2007 danISO
ISO
14001:2000)
14001:2000)
PERTAMINA EP
VISI,
VISI,MISI
MISIDAN
DAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKANHSE
HSE
REGION
JAWA
REGION JAWA
U
K
O
T
I
PROGRAM HSE
COMPLIANCETERHADAP
TERHADAP
COMPLIANCE
PERATURAN
PERATURAN
PERUNDANGAN,
PERUNDANGAN,
STANDAR,STK
STK&&CODE
CODE
STANDAR,
ISSUEEKSTERNAL
EKSTERNAL
ISSUE
IssueLingkungan
Lingkungan
Issue
AspekSosial
Sosial
Aspek
OtonomiDaerah
Daerahdll
dll
Otonomi
PERTAMINA EP
RONA LINGKUNGAN
SEKARANG
PERTAMINA EP
TINJAUAN
PUSTAKA
PERTAMINA EP
PT PERTAMINA (PERSERO)
DAERAH OPERASI HULU JAWA BAGIAN BARAT
TIPIKAL PROSES PRODUKSI MIGAS
Flare
Sumur Gaslift
Srubber
SP
Utilities/LPG Plant
Gas
Separator
SP
Cairan
Tangki
Timbun
Sumur
Terminal
Balongan
Minyak
Mentah
Gross
Minyak
Mentah
Tanker
Air Cerat
IPAL
Pompa
Air Cerat
Sumur Injeksi
(Water Disposal)
KANAL
LAUT
PERTAMINA EP
Karakteristik limbah B3
1. Air Terproduksi
Merupakan air yang telah dipisahkan
dari minyak, tetapi masih
mengandung minyak. Proses
penceratan dilakukan di oil catcher.
Air terproduksi masih mengandung
beberapa parameter kimia, seperti
amonia, COD, fenol, sulfida (H2S),
minyak dan lemak.
2. Oil Sludge
Limbah padat yang dihasilkan dari proses
penyimpanan minyak mentah disebut oil
sludge. Oksidasi proses yang terjadi akibat
kontak antara minyak, udara dan air
menimbulkan adanya sedimentasi pada
dasar tangki penyimpanan, endapan ini
adalah oil sludge.
Pada kegiatan produksi minyak dan gas bumi,
oil sludge bersumber dati tank cleaning,
wastepit, perbaikan pipa, tanah
terkontaminasi minyak, dan lain-lain,
Oil Sludge terdiri dari minyak (hydrocarbon),
air, abu, karat tangki, pasir, dan bahan
kimia lainnya. Kandungan dari hydrocarbon
antaralain benzene, toluene, ethylbenzhene,
xylenes, dan logam berat seperti timbal (Pb)
pada oil sludge merupakan limbah B3.
Ceceran Minyak
4. Kebisingan
Kebisingan adalah semua suara yang
tidak dikehendaki yang bersumber
dari alat- alat proses produksi dan
atau alat-alat kerja yang pada
tingkat tertentu dapat menimbulkan
gangguan pendengaran, menurut
Surat Kep. Menteri Lingkungan Hidup
No. 48/11/1996 dengan
pertimbangan waktu pemajanan
selama 24 jam (BTK dalam kantor =
70 dB(A) ; Baku Tingkat Kebisingan
permukiman penduduk = 55 dB(A)).
a.Penceratan Tangki
Proses penceratan bertujuan untuk
memisahkan minyak dan air. Air yang
telah dipisahkan disebut air
terproduksi. Air terproduksi masih
mengandung beberapa parameter
kimia seperti fenol, ammonia, H2S,
minyak lemak, dan logam berat.
sehingga perlu dikelola agar tidak
PERTAMINA EP
PERTAMINA EP
PERTAMINA EP
e.Limbah cair
bahan kimia
mesin
sisa
dan
pemakaian
perawatan
PERTAMINA EP
2. Limbah Padat
a. Tank Cleaning
Pembersihan Tanki menghasilkan endapan
sludge. Pembersihan tanki di setiap
terminal disesuaikan dengan kebutuhan,
dan tidak mempunyai waktu yang tetap.
Endapan sludge terdiri dari minyak
(hydrocarbon), air, abu, karat tangki,
pasir, dan bahan kimia lainnya. Zat kimia
yang terkandung dalam sludge minyak
umumnya terdiri dari benzene, toluene,
ethylbenzhene, xylenes, dan logam berat.
PERTAMINA EP
PERTAMINA EP
PERTAMINA EP
3. LIMBAH GAS
a.Flare Stack
PERTAMINA EP
4. Kebisingan
PERTAMINA EP
PERTAMINA EP
1. Limbah Cair
(masingmasing
tangki)
LAU
air cerat
T
minyak
Diagram Alir
Pengolahan Air
Terproduksi
Tabel 5.1 Hasil Analisis Kualitas Air Terproduksi Semester I Tahun 2009
(Mengacu padaPeraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 04 Tahun 2007
tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Minyak dan Gas Serta
Panas Bumi, Lampiran I)
Outlet
Outlet
Baku
Metoda
No
Parameter
Satuan
IPAL
KANAL
Mutu
Standar
1.
Amoniak
mg/L
2,13
3,22
5
SNI
062.
(NH3)
COD
mg/L
183,44
167,24
200
2479-1991
SNI
066989.2-
3.
Fenol
mg/L
0,82
0,4
2004
SNI
06-
6989.214.
Minyak dan
5.
Lemak
Sulfida
6.
(H2S)
Suhu
mg/L
mg/L
o
2,55
0.48
31,0
1,35
0.2
23,7
25
2004
SNI
0,5
2502-1991
SM
4500-
40 oc
S2-F*
SNI
06-
06-
6989.237.
pH
7,20
8,51
6,0 9,0
2005
SNI
06-
6989.112004
2. Limbah Padat
Pengelolaan Oil
Terkontaminasi
Sludge
dan
Tanah
Tabel 5.2 Neraca Oil Sludge dan Tanah Terkontaminasi pada Bak
Penyimpanan Sementara di Terminal Balongan
Sisa
Sebelumn
No
ya di
Tanggal
Masuk
Sludge
Sumber
Jumlah(To Penyimpa
n)
nan
Tanggal
Keluar
Jumlah
Recovery
(m3)
Pond (m )
3
Masuknya Limbah B3
1.903,15
1.653,80
1653,2
September
2008
Januari
2009
Februari
2009
Sisa di
Sludge
Pond
(m3)
> 90 Hari
> 90 Hari
> 90 Hari
September
2008
Januari
2009
Februari
2009
249,35
1.653,80
21,6
1653,2
5,44
1626,76
3. Kualitas Udara
Pengendalian Polusi Udara
Dalam pengendalian kualitas udara dilakukan
pengoptimalisasian kinerja mesin pompa dengan
melakukan perawatan mesin secara teratur, serta
membuat buffer zone di sekeliling Terminal Balongan.
Parameter
Satuan
Dalam
Permukiman
Tapak
Penduduk
Baku
Mutu*)
Fisik
1
Temperatur
28,90
28,00
Kec. Angin
m/dt
1,20
0,30
Arah angin
Timur
Barat Daya
Kelembaban (RH)
79,80
73,00
Tekanan
Kpa
101,00
101,06
Kimia
1
g/Nm3
9,43
5,68
400
g/Nm3
20,30
19,44
900
g/Nm3
384,40
366,70
30.000
Oksidan (O3)
g/Nm3
3,43
2,56
235
Hidrokarbon (HC)
g/Nm3
0,10
Tt
160
Debu
g/Nm3
38,41
73,14
230
g/Nm3
Tt
Tt
Timbal (Pb)
g/Nm3
0,05
0,10
Sumber Emisi
Genset
Bahan
Bakar
Solar
Parameter
Satuan
Hasil
Pengamat
an
NO2
mg/m3
229,60
1000*
SO2
mg/m3
103,90
800*
Partikel
mg/m3
39,65
350*
Opasitas
20,00
35*
Baku
Mutu
Sumber Emisi
Komproser
Pompa
Flare
Bahan
Parameter
Satuan
Hasil
Baku Mutu
Gas
NO2
mg/m3
129,15
400*
Solar
NO2
mg/m3
303,40
1000*
SO2
mg/m3
88,66
800*
Partikel
mg/m3
68,40
350*
Opaistas
15
35*
NO2
mg/m3
274,70
1000*
SO2
mg/m3
385,20
800*
Partikel
mg/m3
77,85
350*
Opasitas
10
35*
Opasitas
20
40**
Bakar
Solar
PT PERTAMINA EP
LINGKUNGAN HIDUP
REGION JAWA
UNIT-UNIT IPAL
Separator minyak
Aerator
Unit
Sedimentasi
Filter Karbon
Aktif
Outlet IPAL ke
Kanal
4. Tingkat kebisingan
Pengelolaan
Kebisingan
Terhadap
Pemantauan
Kebisingan
Tingkat
S : 06o 21 40,5
E : 108o 22 50,2
dB(A)
Tingkat
Kebisingan Ratarata
46,5
2.
S : 06o 21 57,9
E : 108o 22 50,6
dB(A)
46,1
85*
3.
S : 06o 21 59,2
E : 108o 23 07,8
dB(A)
47,3
85*
4.
S : 06o 21 46,2
E : 108o 23 17,8
dB(A)
47,1
85*
5.
Dalam Kantor
S : 06o 21 44,6
E : 108o 23 06,3
dB(A)
47,4
70
6.
2 m dari kompresor
S : 06o 21 44,4
E : 108o 23 06,0
dB(A)
53,7
85*
7.
S : 06o 21 49,0
E : 108o 23 01,8
dB(A)
46,6
70
8.
S : 06o 21 54,9
E : 108o 23 05,1
dB(A)
46,00
70
9.
Permukiman penduduk
sebelah Utara
S : 06o 21 35,2
E : 108o 23 07,0
dB(A)
46,8
70
10.
Permukiman Penduduk
sebelah Selatan
S : 06o 21 01,5
E : 108o 23 17,8
dB(A)
46,2
55
No.
Lokasi
Koordinat
Satuan
BTK/NAB
85*
Kesimpulan
PT Pertamina EP Region Jawa telah memiliki dokumen
AMDAL yang telah disetujui badan yang berwenang,
mengingat
sebagian
besar
kegiatan
yang
ada
menghasilkan dampak besar dan penting.
Dalam proses produksi yang dilakukan oleh PT Pertamina
EP Region Jawa terdapat sumber pencemar dan bahan
pencemar yang meliputi limbah padat, limbah cair dan
limbah gas.
Limbah padat yang di hasilkan berupa tank cleaning,
tanah terkontaminasi, dan sampah dari luar proses
produksi. Limbah cair yang di hasilkan berupa
pembersihan tanki dan pipa, zat aditif yang digunakan
dalam pembersihan tanki, pengoperasian genset dan
pengoperasian pompa minyak, dan sampah dari luar
proses produksi. Limbah gas yang di hasilkan berupa
flare stack, dan penggunaan genset dan pompa minyak,
pompa air limbah, kompresor.
Saran
Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang telah
dilakukan
terhadap
kegiatan
Pengelolaan
dan
Pemantauan Lingkungan di PT PERTAMINA EP Region Jawa
Field Jatibarang, maka ada beberapa rekomendasi yang
diajukan demi mengatasi berbagai kekurangan dan
permasalah yang antara lain:
Untuk Pengolahan air terproduksi, hendaknya Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) perlu di redesain agar
dapat menampung dan mengolah lebih banyak air
terproduksi yang cenderung meningkat setiap tahunnya.
IPAL seharusnya memiliki penutup, agar pada musim
hujan, tidak terjadi limpasan air terproduksi dari bak
penampung,
mengingat
air
terproduksi
masih
mengandung beberapa parameter kimia, diantaranya,
minyak dan lemak, Amonia, COD, Fenol, H 2S atau sulfida ,
yang mana akan mencemari lingkungan.