PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak bukanlah miniatur orang dewasa, namun anak merupakan bagian
dari orang dewasa, karena nantinya anak-anak akan beranjak menjadi dewasa
melalui tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan
perkembangan ini dipandang sebagai proses dinamik yang berlanjut dimulai
pada saat konsepsi.
Menurut
Sacharin
(1994)
untuk
mendefinisikan
pertumbuhan
merupakan hal yang sulit, namun definisi yang dianggap paling sesuai adalah
suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluruh atau sebagian
organisme, sementara perkembangan adalah peningkatan kemahiran dalam
penggunaan tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan anak mempunyai
beberapa fase sesuai dengan tingkatan usia, dimulai sejak lahir sampai tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak berakhir.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut perihal pertumbuhan dan
perkembangan pada anak usia pra sekolah.
B. TUJUAN PENULISAN
Diharapkan mahasiswa mampu memahami konsep pertumbuhan dan
perkembangan pada anak usia pra sekolah yang terdiri dari:
1. mengetahui definisi dari Anak usia pre-sekolah
2. mengetahui konsep pertumbuhan pada anak usia pre-sekolah
3. mengetahui konsep perkembangan pada anak usia pre sekolah
menurut para ahli
4. mengetahui proses perkembangan seksual pada anak usia pre
sekolah
5. mengetahui permainan yang sesuai pada anak usia pre sekolah
6. mengetahui teknik komunikasi yang digunakan pada anak usia pre
sekolah
1
BAB II
KONSEP ANAK USIA PRA SEKOLAH
A. DEFINISI
Anak usia prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun,
menurut Biechler dan Snowman (1993), mereka biasanya mengikuti program
prasekolah.
Menurut teori Erik Erickson yang membicarakan perkembangan
kepribadian seseorang dengan titik berat pada perkembangan psikososial,
tahapan 3-6 tahun mereka berada dalam tahapan dengan krisis autonomy
versus shame & doubt.(Patmonodewo,2003:19).
Menurut Elizabeth dalam Buku Psikologi Perkembangn usia Prasekolah
adalah usia mainan, karena pada masa itu anak menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk untuk bermain dengan mainanya.
b. Motorik
Aspek motorik anak usia prasekolah lebih berkembang dari usia
sebelumnya. Keterampilan motorik kasar dan halus bertambah baik.
1) Ketrampilan motorik kasar
Pada anak usia 3 tahun anak ketrampilan motorik kasar diantaranya
dapat mengendarai sepeda roda tiga, berjalan jinjit, menaiki tangga
menggunakan kaki bergantian, berdiri satu kaki selama beberapa detik
dengan seimbang, dan melompati sesuatu. (Wong, dkk. 2008)
Pada anak usia 4 tahun anak mampu melompat dengan satu kaki,
menangkap bola dan menuruni tangga dengan kaki bergantian. Pada
anak usia 5 tahun anak dapat melompat dengan kaki bergantian,
melempar dan menangkap bola, melompati tali, dan berdiri seimbang
satu kaki bergantian dengan mata tertutup. (poter dan perry,2005 hal
665).
2) Ketrampilan motorik halus
Ketrampilan motorik halus pada anak usia 3 tahun diantaranya
dapat membangun menara 9 atau 10 balok, membuat jembatan dari 3
balok, meniru bentuk lingkaran, dan menggambar tanda silang,
menanamkan apa yang telah digambarnya, tidak mampu menggambar
figur yang tepat tetapi dapat membuat lingkaran dengan karakteristik
wajah. Dengan mahir memasukkan benda kecil ke dalam botol
berleher sempit. (Wong, dkk. 2008)
Pada anak usia 4 tahun anak dapat merekatkan sepatu, meniru
gambar bujur sangkar, menjiplak segilima dan mampu menggunakan
gunting dengan berhasil untuk memotong gambar mengikuti garis.
Pada anak usia 5 tahun anak dapat mengikat tali sepatu,
menggunakan gunting dengan baik, meniru gambar segilima dan
segitiga, menambahkan 7 sampai 9 bagian pada gambar garis dan
menulis beberapa huruf dan angka serta nama depan (Wong, dkk.
2008)
2. PERKEMBANGAN
a. Teori Perkembangan Menurut Freud
Sidmund Freud terkenal sebagai pengganti teori alam bawah
sadar dan pakar psikoanalisis. Tapi kita sering lupa bahwa Freud lah
3
disamakan
dengan
stadium
matahari turun karena lelah. (Behrmaan dan Kliegman, 2000 hal 6069)
Piaget menunjukan dominasi persepsi di atas logika dengan
urutan yang terkenal dari uji coba pengawetan dalam salah satu uji
coba, air dituangkan bolak- balik dalam pot yang tinggi dan kecil ke
piring lebar yang lebih rendah. Dan anak-anak ditanya mana yang
berisi lebih banyak. Mereka selalu memilih yang lebih besar (biasanya
pot yang tinggi), bahkan ketika peneliti menunjukan bahwa tidak ada
air yang telah diambil atau ditambah pada pot ataupun piring. Salah
pengertian demikian menggambarkan hipotesis perkembangan anak
tentang
sifat
alamiah
dunia,
juga
kesulitan
mereka
dalam
terutama
adalah
tidak
dihukum,
tindakan
tersebut
berarti
baik
tanpa
Periode
Orang
Penting
Orang tua
Proses
Pencapaian
Perkembangan
Interpersonal
Utama
Melindungi rasa Belajar melalui
Negatif
Perfomansi as
Childhood
aman melalui
1,5-4
imaji teman
preokupansi
Berbicara-
sebaya
sublimasi
transformasi
hubungan
mengganti suatu
jahat
sebaya
kepuasan dengan
kepuasan yang lain
e. Teori Perkembangan Menurut Sullivan
Dalam hal ini Sullivan menggolongkan anak pra sekolah dalam
tahap ke dua yaitu dimana Anak (Childhood); Bisa Mengucap Kata-Butuh
Kawan Bermain (1,5-4 Tahun)
Tahap anak dimulai dengan perkembangan bicara dan belajar
berpikir sintaksis, serta perluasan kebutuhan untuk bergaul dengan
kelompok sebaya. Anak mulai belajar menyembunyikan tingkahlaku yang
diyakininya bisa menimbulkan kecemasan atau hukuman seperti dengan
rasionalisasi (memberi alasan palsu) mengenai segala hal yang telah
mereka kerjakan atau sedang mereka rencanakan. Mereka memiliki
tampilan seolah-olah (as if performance), yakni:
1) Dramatisasi (dramatization): permainan peran seolah-olah dewasa,
f. Bahasa
Dengan aspek bahasa, anak umur 3 tahun mampu untuk berbicara
dengan normal bahkan bisa dikatakan terlalu banyak bicara, tetapi
kadang-kadang terdapat substitusi fonetik yang infantil. Kosakata yang
telah dikuasai kira-kira 900 kata. Anak dapat menggunakan bentuk
jamak dan kata ganti serta bahasa berlanjut dari fase holoprastik
menjadi fase pembentukan kalimat yang kompleks, secara spesifik
kalimat tersebut terdiri dari 6 kata. Anak dapat pula melakukan
percakapan dengan berbagai derajat yang kompleks dan menanyakan
banyakmpertanyaan-pertanyaan. Dalam hal ini anak senang sekali
mendengarkan cerita-cerita dan seringkali mampu mengadakan
improvisasi.
Ketika usia beranjak 4 tahun, anak menguasai 1500 kosakata,
karena pencapaian bahasa telah mencapai suatu tingkat yang tinggi.
Anak dapat menghubungkan cerita dari peristiwa-peristiwa dan
8
pertanyaan-pertanyaan.
Lagu-lagu
sederhana
dapat
C. KEBUTUHAN BERMAIN
Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional
dan sosial dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena
dengan bermain anak-anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukan
dan mengenal waktu, cara, serta suara. (Wong, 2000)
1. Karakteristik Dan Jenis Permainan
Menurut Hurlock ( 1998 ) dan soetjiningsih ( 1995 ),Bermain dalam hal ini
terbagi menjadi 2 yaitu bermain aktif dan Pasif.
a. Bermain Aktif
1). Bermain mengamati / menyelidiki ( Exploratory Play )
Perhatian pertama anak pada alat bermain
adalah
apabila
permainan
9
tersebut
sudah
tidak
menyenangkannya.
Dalam
permainan
ini
anak
melakukan
seperti
akan
sulit
memindah-mindahkannya
serta
akan
11
Sensorimotorik.
Memperbaiki
keterampilan
12
pengaturan
pada
perilaku
sendiri.
kemampuan
Memungkinkan
sendiri
(keahlian
D. TEKNIK KOMUNIKASI
Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat dilakukan adalah
1. Memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya
13
2.
3.
4.
BAB III
PENUTUP
15
A.
KESIMPULAN
Anak usia prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun.
Rata-rata tinggi badan pada usia 3 tahun adalah 95 cm, pada usia 4 tahun
adalah 103 cm, dan pada usia 5 tahun adalah 110 cm. (Wong, dkk. 2008)
Perkembangan anak pra sekolah menurut para ahli itu berbedabeda. Menurut Freud, anak pra sekolah masuk dalam Fase Falik yaitu
antara umur 3-12 tahun. Fase ini dibagi 2 yaitu fase oediopal antara 3-6
tahun dan fase laten antara 6-12 tahun. Fase oediopal dengan pengenalan
akan bagian tubuhnya umur 3 tahun. Disini anak mulai belajar
menyesuaiakan diri dengan hukum masyarakat dan proses identifikasi
seksual. Anak pada fase praoediopal biasanya senang bermain dengan
anak yang jenis kelaminnya berbeda, sedangkan anak pasca oediopal lebih
suka berkelompok dengan anak sejenis. Untuk usia pra sekolah menurut
Erik Erikson masuk dalam Masa Bermain. Masa Bermain merupakan
masa Inisiatif vs bersalah. Masa ini berkisar antara umur 4-6 tahun. Anak
pada umur ini sangat aktif dan banyak bergerak. Menurut Sullivan, tahap
anak dimulai dengan perkembangan bicara dan belajar berpikir sintaksis,
serta perluasan kebutuhan untuk bergaul dengan kelompok sebaya.
Menurut Kohlberg, anak pra sekolah berperilaku sesuai dengan kebebasan
atau batasan yang berlaku pada suatu tindakan, anak mulai menilai tingkah
lakunya dengan apresiasi orang tuanya seperti hukuman atau pujian.
Sedangkan menurut Piaget, anak pra sekolah mulai mengembangkan
kemampuan bahasa yang memungkinkan untuk berkomunikasi dan
bermasyarakat dengan dunia kecilnya.
Jadi pada masa pra sekolah, anak mempunyai perkembangan baik
segi motorik, sensorik, kognitif, seksual, spiritual yang sangat pesat. Oleh
karena itu, orang itu harus bisa mengarahkan anaknya ke hal yang positif
untuk membantu anak menyelesaikan tahap ini dengan baik.
B.
SARAN
16
oleh
para
orang
tuanya
sesuai
pada
tahap
17