ABSTRAK
Banjir besar yang terjadi setiap tahun akibat meluapnya Sungai Cikeas, mengakibatkan kerusakan
sarana fasilitas umum, kebun, sawah, daerah pemukiman dan jalan khususnya di Kabupaten Bogor , Provinsi
Jawa Barat.
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kapasitas sungai Cikeas masih mampu untuk
menampung debit dominan (Q2th) sebesar 50,589 m3/dt sepanjang 14 km pada daerah hilir sungai Cikeas (CK
114-396) karena pada daerah tersebut merupakan pemukiman yang padat penduduk sehingga perlu
diamankan dari bahaya banjir. Untuk rencana pengendali banjir, analisa profil aliran dilakukan dengan
menggunakan paket program HEC-RAS 4.1.0. Berdasarkan analisa hidrologi dan hidrolika tersebut dapat
diketahui bahwa daerah hilir hampir semua patok mengalami banjir, sedangkan di daerah hulu hanya
beberapa patok yang mengalami banjir. Oleh sebab itu pusat kajian dilakukan di daerah hilir sungai.
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan maka dilakukan pembangunan Tanggul untuk
mengendalikan masalah banjir di Sungai Cikeas. Tanggul direncanakan dengan ketinggian bervariasi antara
1-2 meter dengan pertimbangan ketinggian banjir yang terjadi ditambah dengan tinggi jagaan setinggi 0,6
meter.
Untuk mengetahui dimensi tanggul yang direncanakan aman, maka diperlukan suatu perhitungan
kestabilan lereng. Dalam kajian ini perhitungan stabilitas lereng tanggul menggunakan program Geoslope
Versi Studi. Dengan adanya upaya pengendalian banjir berupa pembuatan tanggul setinggi 2 meter dengan
kemiringan lereng 1:2, maka dari hasil running program HEC-RAS dapat diketahui bahwa Sungai Cikeas
mampu menampung debit banjir dengan kala ulang 2 tahun sebesar 50,589 m3/dt dan debit banjir dengan kala
ulang 25 tahun sebesar 89,464 m3/dt.
Kata Kunci: Banjir, Sungai, Tanggul.
ABSTRACT
Large floods that occur every year due to overflowing Cikeas river, resulting in damage of public
facilities, gardens, fields, residential areas and roads, especially in Bogor Regency, West Java Province.
This study aims to determine whether the capacity of the Cikeas river still able to accommodate the
dominant discharge (Q2) of 50,589 m3/s over 14 km in the downstream river Cikeas (CK 114-396) because
the area is so densely populated residential that needs to be safeguarded from flooding. For flood control
plan, the flow profile analysis performed using HEC-RAS program package 4.1.0. Based on the analysis of
hydrology and hydraulics, it is known that almost all section on downstream was flooded, while in the
upstream region just a few section flooding. Therefore, studies conducted in the river downstream river.
Based on the analysis that has been done it was decided to construct an embankment to control in
Cikeas River.the embankment is planned with various height between 1-2 metres considering the flood heigt
then added with 0,6 metres for freeboard.
To ensure safety of the embankment dimension that has been planned, then it is needed to analyze the
embankment slope stability.the embankment slope stability analysis in this study is using Geoslope Study
Version Program.from HECRAS analysis,it is concluded that the Cikeas river with the 2 metres height
embankment costruction and 1:2 slope factor,is able to accomodate the Q2 flood discharge in the amount of
50,589 m3 /s and Q25 flood discharge in the amount of 89.464 m3 /s.
Keywords: Flood, River, Embankment.
1. PENDAHULUAN
Banjir yang hampir setiap tahun terjadi akibat dari meluapnya Sungai Cikeas
menyebabkan kerugian kepada penduduk yang tinggal di sekitar Sungai
Cikeas. Ada beberapa faktor penyebab
terjadinya banjir, diantaranya adalah:
lokasi daerah yang berada di dataran rendah dan hampir rata dengan elevasi permukaan air laut, lokasi daerah yang merupakan dataran banjir dari pertemuan
beberapa sungai, pengaruh pasang air
laut, terjadinya sedimentasi menyebabkan
naiknya muka air sungai pada waktu
banjir.
Berkaitan dengan upaya untuk mengendalikan masalah banjir di Sungai
Cikeas, salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah usaha pembangunan
Tanggul untuk menanggulangi luapan
debit banjir dari Sungai Cikeas sehingga
muka air sungai pada saat terjadi debit
banjir tidak meluap dan menimbulkan
kerugian bagi masyarakat di sekitar
sungai.
Tujuan dari studi ini adalah untuk
merencanakan Tanggul pada Sungai
Cikeas dengan langkah awal melakukan
analisis hidrologi, analisis morfologi dan
aliran
Sungai
Cikeas
kemudian
melakukan perencanaan dimensi tanggul
berdasarkan analisis sebelumnya.
2.KAJIAN PUSTAKA
2.1.Analisa Hidrologi
Dalam analisis data hujan sering
dijumpai adanya data yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan dan atau tidak
lengkapnya data. Hal ini disebabkan oleh
berbagai sebab, yaitu kerusakan alat,
kelalaian petugas, data rusak sehingga
tidak dapat terbaca dan data hilang. Bila
hilangnya seri data hujan tersebut hanya
satu atau dua hari kemungkinan tidak
akan berpengaruh pada analisis. Tetapi
sebaliknya bila data yang hilang tersebut
dengan:
R
R1 R2 ...................Rn
A * Ro
3,6 * ( 0,3 * TP T0.3 )
dengan:
QP
= debit puncak banjir (m3/det),
R0
= hujan satuan (mm),
TP
= tenggang waktu dari permulaan
hujan sampai puncak banjir
(jam)
T0,3
= waktu yang diperlukan oleh
penurunan debit, dari debit
puncak sampai menjadi 30 %
dari debit puncak.
Bagian lengkung naik (rising limb)
hidrograf satuan mempunyai persamaan:
t
Qa QP
TP
2.4
dengan:
Qa
= limpasan sebelum mencapai
debit puncak (m3/dtk),
T
= waktu,
Qp
= debit puncak (m3/dtk)
Bagian lengkung turun (decreasing limb)
Untuk, Qd > Qp
t TP
Qd QP T0.3
Untuk,Qp > Qd > Qp
t TP 0,5T0.3
Qd QP 1,5T0.3
Untuk, Qp > Qd
t TP 1.5T0.3
Qd QP 2T0.3
T0.3 = . Tg
dengan ketentuan:
- untuk daerah pengaliran biasa = 2,
- untuk bagian naik hidrograf yang
lambat dan bagian menurun yang
cepat = 1,5
- untuk bagian naik hidrograf yang
cepat dan bagian menurun yang
lambat = 3.
Tenggang waktu,
Tp = tg + 0,8 tr
Untuk:
L < 15 km
tg = 0,21 L0.7
L > 15 km
tg = 0,4 + 0,058 L
dengan:
L
= panjang sungai (km),
Tg
= waktu konsentrasi (jam),
tr
= 0,5 tg sampai tg.
b. Koefisien Pengaliran
Koefisien pengaliran adalah suatu
variabel yang didasarkan pada kondisi
daerah pengaliran dan karakteristik hujan
yang jatuh di daerah tersebut. Adapun
kondisi dan karakteristik yang dimaksud
adalah:
Keadaan hujan
Luas dan daerah aliran
Kemiringan daerah aliran dan
kemiringan dasar sungai
Daya infiltrasi dan perkolasi tanah
Kelembaban tanah
Suhu udara, angin dan evaporasi
Tata guna lahan
c. Hidrograf Banjir Rancangan
Dari hasil perhitungan hidrograf satuan akan didapat suatu bentuk satuan hidrograf yang mendekati dengan sifat
aliran banjir sungai yang ada, yang selanjutnya hidrograf banjir untuk berbagai
kala ulang dapat dihitung dengan mempergunakan persamaan-persamaan yang
ada pada salah satu metode yang sesuai
tersebut di atas.
Hidrograf banjir untuk berbagai kala
ulang dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut (Harto,1993).
kebutuhan. Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui ketinggian muka air dan
limpasan apabila kapasitas tampungan sungai tidak mencukupi.
2.4.Tanggul
Tanggul merupakan bangunan
yang berada diantara aliran sungai yang
bertujuan untuk menahan aliran air
sungai agar tidak menuju ke wilayah
permukiman atuapun lahan yang tidak
memerlukan pengaliran air sungai.
Tinggi tanggul akan ditentukan
berdasarkan tinggi muka air rencana pada
kala ulang 25 tahun dengan penambahan
jagaan yang diperlukan. Jagaan adalah
tinggi tambahan dari tinggi muka air
rencana dimana air tidak diijinkan
melimpah,Ketentuan
tinggi
jagaan
tanggul:
No
1
2
3
4
5
6
Jagaan
(m)
0.6
0.8
1.0
1.2
1.5
2.0
tempat merupakan daerah cekungan. Perbaikan alur sungai ini direncanakan mulai
Patok 396 (hulu) sampai dengan Patok
114 (hilir) dengan jarak tiap antar patok
rata-rata antara 30-50 m.
No.
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tinggi Curah
Hujan
(mm/hari)
47.70
23.61
28.16
42.36
27.04
58.61
36.60
27.82
33.76
10
2011
37.35
Sumber : Hasil Perhitungan
Data hidrologi berupa data curah hujan daerah maksimum tahunan yang telah dihitung sebelumnya akan digunakan
untuk memperkirakan berapa besarnya
debit banjir rancangan Sungai Cikeas.
Tabel
2.
Tr
P (%)
(1)
(2)
(3)
1,0
99,01
-1,59
1
2
50
-0,16
5
20
0,76
10
10
1,34
20
5
1,81
25
4
2,04
50
2
2,54
100
1
3,02
Sumber : Perhitungan
(4)
X rancangan
(mm/har
i)
(5)
1,33
21,60
1,50
1,61
1,68
1,73
1,76
1,82
1,87
31,71
40,65
47,55
53,94
57,46
65,72
74,79
Log
X
Q (m3/detik)
1.01
35.842
50.958
64.327
10
74.643
20
84.209
25
89.464
50
101.822
100
115.383
8/18/2014
Kali Cikeas 1
60
Legend
WS Q 100
WS Q 50
55
WS Q25
Ground
LOB
ROB
50
Left Levee
Elevation (m)
Right Levee
45
40
35
30
25
20
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
4.7.Perencanaan Tanggul
Sebelum merencanakan tanggul
terlebih dahulu harus diperhatikan dengan
teliti situasi sungai, sehingga dalam
perencanaan pembuatan tanggul terutama
penempatan tanggul akan sesuai dengan
situasi sungai sesungguhnya dan juga
tidak mengganggu masyarakat sekitar.
Adapun Dasar perencanaan Tanggul
Sebagai berikut:
1. Debit
: Q 50 th
rencana
2.
: Urugan tanah
3. Bahan : Bervariatif antara 1-2
Tinggi
m ( el.muka air rencana
tanggul
+ tinggi jagaan)
8/18/2014
Kali Cikeas 1
60
Legend
WS Q 100
WS Q 50
55
WS Q25
Ground
LOB
ROB
Left Levee
Right Levee
Elevation (m)
Tinggi
4.
jagaan
50
45
40
35
30
25
20
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
4.8.Stabilitas Tanggul
Tanah selalu mempunyai peranan
penting pada suatu lokasi pekerjaan
konstruksi. Bahan tanah urugan untuk
tanggul dapat memanfaatkan tanah-tanah
sekitar bantaran sungai-sungai yang akan
dibangun tanggul, Jenis Tanah sungai
Parameter
sat
1.929
dry
1.492
Kohesi (C)
0.321
Sudut Geser Dalam () 1750'18"
Material Timbunan
g/cm
=
18.918
g/cm
=
14.632
kg/cm
=
31.479
=
17.8
kN/m
kN/m
kPa
Untuk perhitungan
stabilitas
lereng tanggul digunakan program
geoslope versi studi yang dalam
perhitungannya menggunakan metode
Fellenius Hasil perhitungan nilai
keamanan minimum (safety factor)
tanggul kiri pada patok 142 dapat adalah
sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Analisa Geo Slope 2007
No
1
2
3
4
Kondisi
Hulu Kosong
Hulu Banjir
Hilir Kosong
Hilir Banjir
Tanpa Gempa
SF
SF Kritis
1.5
1.822
1.5
1.648
1.5
1.989
1.5
1.511
Kondisi
Hulu Kosong
Hulu Banjir
Hilir Kosong
Hilir Banjir
Kondisi Gempa
SF
SF Kritis
1.1
1.41
1.1
1.125
1.1
1.518
1.1
1.153
Keterangan
Aman
Aman
Aman
Aman
210-213,218,231,258,255,257
262,282,313,315.
b.Kanan :
117-141,151,170,171,196,197,210,
218,141,244,247,286,353
2. Berdasarkan analisa yang dilakukan
perencanaan Tanggul direncanakan:
a. Pembuatan tanggul di sebelah kiri
direncanakan dengan tinggi yang
bervariatif antara 1-2 meter.tanggul
tertinggi adalah 2 meter dan terletak
pada patok 142.
b. Pembuatan
tanggul
Kanan
direncanakan
dengan
tinggi
bervariatif antara 1-1,73 meter
dengan tinggi tanggul tertinggi
adalah 1,73 meter dan terletak pada
patok 286.
3. Setelah
dilakukan
upaya
pengendalian
banjir
seperti
pembuatan tanggul, maka kapasitas
tampungan Sungai Cikeas mampu
menampung debit sampai dengan kala
ulang 50 tahun.
6.DAFTAR PUSTAKA
No
1
2
3
4
Keterangan
Aman
Aman
Aman
Aman
5.Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah
dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada kondisi eksisting hilir Sungai
Cikeas banyak patok yang mengalami
limpasan akibat tidak mampu
menampung debit banjir.perencanaan
digunakan debit dengan kala ulang 50
tahun.pada debit ini patok di yang
mengalami luapan akibat tidak
mampunya menampung debit yaitu:
a.Kiri :
114-118,120,121,125,129,132,
135-136,142-143,147-151,169171,174,184-188,198,203,207
LEMBAR PERSETUJUAN
STUDI PERENCANAAN TANGGUL DI SUNGAI CIKEAS
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
JURNAL ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T)
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II