USAHA RESTORAN
A. Latar Belakang
Membuka suatu usaha, tidak terkecuali usaha boga tentu
ada sesuatu yang ingin di capai, apakah hanya ingin mengisi
kesibukan saja, atau ingin agar dapat mempertahankan hidup
ataukah ingin mendapatkan laba usaha sehingga bisa hidup
berkecukupan bahkan mewah, ataukah apa?.
Membuka suatu usaha, dan usaha itu berhasil dalam arti
menghasilkan profit dan berkembang sudah barang tentu
menjadi tujuan yang diharapkan.
Namun demikian tidaklah
semudah itu bisa kita dapatkan, seperti halnya semudah
membalikkan telapak tangan, banyak hal yang mesti kita lakukan
dan upayakan bahkan dengan berbagai pengorbanan baik morel
maupun material.
Jelas berbagai persiapan perlu dilakukan, mulai dari
perencanaan sampai dengan pengendalian, atau dengan kata
lain langkah-langkah manajemen usaha baru perlu dipersiapkan
dengan sungguh-sungguh.
Untuk menyelenggarakan suatu usaha makanan, baik
yang bersifat komersiel maupun nonkomersiel, sekarang ini
pemerintah telah memberikan perhatian yang besar terhadap
masalah-masalah yang timbul sebagai akibat penyelenggaraan
makanan kelompok. Perhatian terutama terhadap kegiatan
penyelenggaraan makanan komersiel, yang merupakan
pemasok makanan jadi untuk berbagai institusi. Terlepas dari itu
semua, keberanian membuka suatu usaha membutuhkan
adanya suatu dorongan yaitu berupa motivasi untuk
berwirausaha.
B. Motivasi Berwirausaha
Peranan motivasi dalam tingkah laku manusia besar
sekali. Semua pekerjaan selain membutuhkan adanya
kecakapan pribadi juga membutuhkan motivasi yang cukup
untuk melaksanakan pekerjaan dengan berhasil. Peranan
motivasi bagi manusia adalah sebagai : (1) energi atau motor
penggerak, (2) pengatur dalam memilih alternatif diantara dua
atau lebih kegiatan yang bertentangan dan (3) pengatur arah
4. Pentingnya Perancangan
Pentingnya perancangan didasari oleh, misalnya:
a) perlunya media pembelajaran bagi siswa untuk
menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan, skill dalam
mengolah produk dan pelayanan, b) media bagi siswa
untuk mempelajari berbagai karakteristik konsumen, c)
media bagi siswa untuk memahami permasalahan secara
nyata di
lapangan, d) media bagi sekolah untuk
membentuk brand image di masyarakat.
5. Manfaat Perancangan
Sesuatu yang dapat dirasakan dan memberikan
nilai tambah baik bagi siswa, sekolah maupun pihak lain.
6. Asumsi Perancangan
Misalnya: a) tersedianya lahan yang luas dan
benar-benar dapat dimanfaatkan untuk pendirian suatu
restoran, b) ada sumber modal yang akan mendukung
pendirian restoran dan c) kesiapan mental siswa dan
guru untuk mengelola suatu restoran.
7. Implementasi Usaha
Implementasi usaha adalah proses yang merubah
rencana menjadi aktivitas yang meyakinkan bahwa
aktivitas tersebut memenuhi tujuan sesuai dengan yang
direncanakan. Ketika perencanaan menanyakan apa
dan mengapa, maka implementasi menanyakan siapa,
dimana, kapan, dan bagaimana.
Strategi dan implementasi berhubungan erat
dikarenakan strategi berisi implementasi yang sangat
taktis. Strategi didefinisikan oleh manajer puncak,
sedangkan implementasi dilaksanakan oleh manajer
bawah dan semua karyawan perusahaan.
Di dalam implementasi pimpinan atau manajer
melakukan aktivitas memimpin, mengarahkan dan
mempengaruhi
bawahannya
(orang-orang
yang
dipimpinnya) untuk mencapai tujuan atau sasaran
organisasi yang telah ditentukan. Pimpinan (manajer)
tidak melakukan semua kegiatan sendiri , tetapi
menyelesaikan tugas-tugasnya melalui orang lain,
dengan demikian pemimpin harus dapat mengarahkan,
mempengaruhi dan juga menciptakan iklim yang dapat
membantu para bawahan melakukan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya.
8. Pengendalian/pengawasan
Pengawasan/pengendalian
dilakukan
untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan dapat
dicapai. Hasil nyata apa yang sudah dicapai
dibandingkan dengan hasil yang diharapkan (sesuai
rencana yang dibuat), sehingga dapat berbuat sesuatu
terhadap penyimpangan yang ada. Apabila hasilnya
negatif (kurang atau tidak sesuai yang diharapkan)
maka, harus dilakukan perubahan-perubahan, dan jika
berhasil dapat diteruskan bahkan lebih ditingkatkan lagi.
9. Keterbatasan Perancangan
Berbagai hal yang pada kenyataannya tidak dapat
dilaksanakan secara maksimal misalnya:
aspek
permodalan, fasilitas produksi, pelayanan yang masih
terbatas dan profesionalisme serta manajemen yang
masih kurang baik.
E. Manajemen Usaha Boga
Manajemen dan ruang lingkupnya.
1. Pengertian Manajemen
Banyak pengertian tentang manajemen, salah
satunya mengemukakan bahwa manajemen adalah proses
(ramuan kegiatan) untuk menyediakan sarana dan sumber
daya serta mempergunakannya sedemikian rupa sehingga
berhasil mencapai tujuan atau sasaran dengan tepat
(efektif) dan hemat (efisien).
2. Proses, fungsi dan tujuan manajemen
Di dalam proses manajemen, langkah pertama yang
harus dilakukan adalah mengetahui tujuan kemana
usaha/bisnis akan dibawa, atau sasaran apa yang harus
dicapai. Banyak cara untuk mencapai tujuan ataupun
sasaran tetapi berdasarkan penelitian dan kajian ilmiah
dapat dirumuskan dasar-dasar langkah yang selalu sama
dan senantiasa dikerjakan di mana saja dan pada waktu
kapan saja oleh manajer.
Dasar-dasar langkah yang berupa kegiatankegiatan tersebut dikelompokkan secara konseptual dan
disebut
dengan
fungsi-fungsi
manajemen,
yaitu:
perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan
dan
pengawasan.
Masing-masing
fungsi
tersebut
penjabarannya adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan, yaitu merupakan proses pemikiran
tentang apa kegiatan yang akan dilakukan pada waktu
yang akan datang, dimana, kapan diselesaikan,.dan
siapa serta bagimana melaksanakannya. Perencanaan
seharusnya menjawab lima pertanyaan tersebut.
Secara garis besar perencanaan mencakup : (1)
penentuan tujuan (ends) dan (2) penentuan urutan
kegiatan/cara (means).
Perencanaan
bermanfaat
untuk
mengarahkan
bagaimana produk (barang dan jasa) yang dihasilkan
dapat terjual. Perencanaan pada dasarnya merupakan
proses penentuan bagaimana suatu bisnis mencapai
tujuannya, atau perencanaan dalam hal ini bertujuan
melancarkan
pencapaian
tujuan
usaha
yaitu
mendapatkan keuntungan melalui penjualan produk
baik berupa barang maupun jasa/pelayanan.
b) Pengorganisasian, yaitu merupakan fungsi manajemen
yang memperhatikan: (1) tugas-tugas yang akan
dilaksanakan, (2) siapa yang akan melakukannya, (3)
bagaimana pekerjaan dikelompokkan, (4) siapa yang
harus melapor kepada siapa dan (5) pada jenjang
manajemen yang mana keputusan harus diambil. Atau
dengan kata lain pengorganisasaian merupakan suatu
cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian
pekerjaan diantara anggota organisasi sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai secara efisien.
c) Pelaksanaan,
didalamnya
mencakup
kegiatan
memimpin,
mengarahkan
dan
mempengaruhi
bawahannya (orang-orang yang dipimpinnya) untuk
mencapai tujuan atau sasaran organisasi yang telah
ditentukan. Pimpinan (manajer) tidak melakukan semua
kegiatan sendiri , tetapi menyelesaikan tugas-tugasnya
melalui orang lain, dengan demikian pemimpin harus
dapat mengarahkan, memberikan pengaruh dan juga
menciptakan iklim yang dapat membantu para bawahan
melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
10
11
2. Peluang Usaha
Seseorang yang ingin memulai usaha selalu
menanyakan usaha apa yang baik untuk dikerjakan,
seseorang akan menanyakan kepada orang lain peluang
apa yang dapat diraihnya. Untuk menjawab pertanyaan
tersebut kita kembalikan kepada diri kita sendiri supaya
peluang usaha/bisnis yang ada dapat diraih sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki.
Peluang tidak sama artinya bagi setiap orang.
Peluang yang sama tidak dilihat dengan cara yang sama
oleh setiap orang. Tidak semua orang memburu peluang
mesti peluang itu kasat mata. Peluang bisa tercipta
melalui suatu kerjasama yang melibatkan pihak yang
berbeda-beda.
Gagasan atau pemikiran untuk mencari peluang
dapat diperoleh dari hasil pengamatan, intuisi atau
informasi yang menumbuhkan adanya keinginan usaha.
Informasi dapat diperoleh dari sumber media cetak atau
lembaga. Untuk mendapatkan peluang, informasi yang
diperlukan antara lain tentang:
1) Produk, meliputi: jenis, spesifikasi, desain, kegunaan,
mutu, proses, teknologi dan ketrampilan.
2) Pasar, meliputi: perkiraan besarnya permintaan pasar
untuk menentukan volume penjualan, siapa calon
konsumen, lokasi penyebaran konsumen, rantai tata
niaga, barang-barang sejenis yang menjadi pesaing
serta cara- cara pemasaran.
3) Pendanaan, meliputi jumlah dana yang diperlukan,
lembaga perbankan pemberi dana, kebijakan dan
persyaratan kredit, tingkat bunga, jangka waktu
pengembalian dan jaminan kredit.
4) Perijinan, ketenaga kerjaan, bahan baku, bahan
pembantu, transportasi dan komunikasi.
3. Peluang Usaha Bidang Boga
Makanan merupakan kebutuhan primer, tidak ada
orang yang dapat berhenti untuk tidak makan. Sejalan
dengan perkembangan teknologi, ekonomi dan sosial
yang ada maka kebutuhan pangan akan berbeda-beda.
Makin tinggi status ekonomi seseorang, makin tinggi pula
status makanan yang diperlukan terutama dalam hal
12
13
G. Pemasaran
Pentingnya Pemasaran Dalam Bisnis
Membuka suatu bisnis/usaha tentu mempunyai suatu
tujuan. Tujuannya bermacam-macam antara lain sekedar
mengisi kesibukan, untuk mempertahankan hidup ataupun
mencari laba dan mengembangkan usaha. Terlepas dari
berbagai tujuan yang ingin dicapai, apalagi bila tujuan dari
usaha tersebut adalah memperoleh laba/keuntungan/profit,
maka aktifitas pemasaran menjadi sangat penting tidak saja
bagi usaha berskala besar tetapi juga usaha kecil. Mengapa
pemasaran penting? untuk apa perusahaan menghasilkan
produk? Jawabnya tentu untuk dijual. Perusahaan akan
menderita rugi apabila produknya tidak terjual/tidak laku,
bahkan perusahaan dapat gulung tikar. Di sinilah terlihat
betapa pentingnya pemasaran.
14
15
P:
SE
RE
16
a. Produk (Product)
Pengertian Produk
Produk adalah apapun yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhan konsumen. Produk bisa bermakna barang
dan jasa. Barang bersifat tangible (berwujud) dan
jasa bersifat intangible (tidak berwujud tetapi dapat
dirasakan, misalnya: kepuasan). Produk adalah unsur
kunci dalam penawaran pasar. Bauran pemasaran
dimulai dengan memformulasikan penawaran untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.
Konsumen akan menilai penawaran tersebut
berdasarkan tiga unsur dasar, yaitu tampilan dan
kualitas produk, kualitas jasa layanannya, dan
kesesuaian harganya. Ketiga elemen inilah yang
akan menentukan kondisi persaingan produk yang
ditawarkan perusahaan.
Cakupan Produk
Penawaran produk perusahaan kepada pasar
mencakup:
- Keanekaraman
- Kemasan
- Kualitas
- Ukuran
- Desai/rancangan
- Pelayanan
- Bentuk
- Jaminan
- Merek
- Pengembalian
17
b. Harga (Price))
Pengertian Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan
konsumen kepada penjual atas dasar negosiasi dan
kesepakatan antara kedua pihak. Secara klasik,
harga adalah hal yang paling dominan menentukan
pilihan kosumen saat membeli produk. Saat ini, harga
masih merupakan hal penting karena kontribusinya
terhadap penjualan dan keuntungan.
Harga adalah bagian dari bauran pemasaran
yang menghasilkan laba, sedangkan bauran
pemasaran yang lain membutuhkan biaya. Harga
juga merupakan variabel yang fleksibel, mudah untuk
diubah. Di sisi lain, harga juga akan membentuk
persaingan ketat antar produsen. Masalah yang
sering terjadi adalah harga yang terlalu berorientasi
pada biaya, harga yang tidak diperbaiki seiring
dengan perubahan pasar, harga yang tidak
dipertimbangkan sebagai bagian dari bauran
pemasaran, dan harga yang tidak bervariasi pada
produk yang berbeda.
Rp. 20.000,-
Rp. 20.000,-
Rp. 15.000,-
Rp. 5.000,-
Rp. 10.000,-
18
19
20
e. Keryawan (People)
Dalam perusahaan jasa, hubungan antara
perusahaan-karyawan akan mempengaruhi hubungan
karyawan-konsumen. Pelaksanaan internal marketing
antara perusahaan-karyawan ini dilakukan perusahaan
dengan memberi dorongan kepada kinerja karyawan
dan memberikan reward untuk kinerja yang baik.
Karyawan yang tidak merasa senang bekerja di
perusahaan akan menjadi teroris. Tren saat ini adalah
Customer comes second, perusahaan mengutamakan
kepuasan karyawannya terlebih dahulu, baru kemudian
konsumennya. Hal ini dikarenakan karyawan yang puas
akan memuaskan konsumen.
Karyawan adalah ujung tombak perusahaan, baik
perusahaan dagang sebagai distributor, maupun dalam
perusahaan jasa sebagai karyawan yang melayani
konsumen. Hal penting lain yang harus diperhatikan
membantunya mengatur hidup di luar tempat kerja,
yaitu di lingkungan rumah atau keluarganya. Misalnya
untuk karyawan yang mempunyai anak, perusahaan
menyediakan tempat penitipan anak atau pengaturan
jadwal yang lebih fleksibel.
21
22
g. Proses (Process)
Perusahaan dapat memilih proses (process) yang
berbeda dalam menyampaikan jasanya kepada
konsumen.
Proses
memproduksi
jasa
yang
sesungguhnya, yaitu pelanggan dapat melihat semua
atau paling tidak sebagian dari proses. Mereka juga
dapat berpartisipasi dalam proses tergantung pada
seberapa besar manajer menginginkan untuk
menghemat uang dan melibatkan mereka sebagai
bagian dari pengalaman yang mereka beli.
Bagaimanapun proses pelayanan harus mempermudah
untuk menjalankan bisnis, dengan kata lain prose
tersebut harus membantu dan justru tidak mempersulit.
Elemen P tersebut di atas merupakan elemen
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Namun kita
perlu ingat bahwa dalam meramu bauran pemasaran
ada faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan, misalnya: munculnya pesaing baru,
ditemukannya mesin baru, produk baru, timbulnya
inflasi, adanya larangan atau peraturan baru dari
pemerintah, perubahan politik negara dan sebagainya.
Faktor-faktor tersebut biasanya dikelompokkan dalam:
1) faktor politik dan hukum, 2) faktor ekonomi, 3) faktor
sosial, dan 4) faktor budaya. Faktor-faktor tersebut
dapat menggagalkan usaha pemasaran. Untuk itu
harus pandai menyesuaikan faktor yang dapat
dikendalikan yaitu bauran pemasaran dengan faktor
yang tidak dapat dikendalikan, yang penting kita harus
waspada dan pandai memanfaatkan sehingga kita
dapat meningkatkan volume penjualan dan laba.
23
H. Latihan
1. Buatlah analisis SWOT untuk jenis usaha yang akan
saudara buka, tentukan analisis yang paling strategis bagi
usaha saudara tersebut.
2. Susunlah proposal sederhana untuk membuka suatu
usaha dengan berbekal ketrampilan yang sudah saudara
miliki/kuasai.
3. Buatlah perancangan pemasaran untuk usaha boga yang
akan saudara kelola!
4. Aplikasikan atau terapkan perancangan bisnis untuk
memulai membuka usaha kecil (Restoran)?
24