Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL


MODUL : 1 (KONFIGURASI TRANSISTOR)

COMMON EMITTER
NAMA

: Aji Nuryaman, Hasbi Ash Siddiq

NIM

: 1137070006, 1137070031

KELAS

: 5 A (A1)

KELOMPOK

:8

HARI, TANGGAL

: Senin, 14 September 2015

WAKTU

: 07.00-09.30

DOSEN/ASISTEN

: Slamet Indriyanto, S.T

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015
0

Modul 1

KONFIGURASI TRANSISTOR
COMMON EMITTER
Aji Nuryaman (1137070006), Hasbi Ash Siddiq (1137070031) / Kelompok 8 / Senin, 14 September 2015
Email : ajinuryaman@gmail.com, kang.shiddiqq@gmail.com
Dosen/Asisten : Slamet Indriyanto, S.T
Abstract
Praktikum Elektronika Analog dan Digital bertujuan untuk
mengenalkan kepada mahasiswa mengenai perangkat atau
alat-alat yang berhubungan dengan dunia keelektroan
terutama mengenai komponen-komponen dasar serta alat
penunjang lainnya. Praktikum elektronika analog dan digital
lebih memfokuskan kepada pembelajaran tentang bagaimana
merangkai beberapa komponen dasar seperti resistor,
transistor dan yang lainnya untuk dijadikan sebuah rangkaian
yang memiliki fungsi sebagaimana yang diinginkan oleh
mahasiswa, serta mahasiswa harus mampu melakukan
pengukuran dengan alat yang disediakan. Contohnya
mahasiswa membuat rangkaian penguat atau amplifier
kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan
oscilloscope seperti yang dipraktikumkan pada modul 1 .
Index Terms transistor, rangkaian penguat,
mengukur rangkaian.

Penguat Common Emitor mempunyai karakteristik sebagai


berikut :
-

PENDAHULUAN

Pada praktikum kali ini mahasiswa akan melakukan


percobaan mengenai rangkaian penguat common emitter.
Tujuan dari praktikum kali ini mahasiswa harus mampu
membuat rangkaian penguat common emitter, mampu
menganalisis rangkaian penguat common emitter, dan
mengetahui bentuk gelombang masuk dan gelombang keluar
pada rangkaian penguat common emitter tersebut.
II

TEORI DASAR

Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki


emitor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke
basis dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat
Common Emitor juga mempunyai karakter sebagai penguat
tegangan.

Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap


sinyal input.
Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan
balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik
negatif untuk mencegahnya.
Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah
(terutama pada sinyal audio).
Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena
bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor.

Jika tegangan keluaran turun oleh pertambahan arus beban ,


maka VBE ( tegangan basis emiter ) bertambah dan arus
beban bertambah beasr pula , sehingga titik q( kerja )
bergeser keatas sepanjang garis beban , dan VEC( tegangan
emiter colector) berkurang . Akibatnya Vo (tegangan
keluaran ) bertambah besar melawan turunnya Vo oleh arus
beban sehingga keluaran Vo akan tetap.
Emiter menjadi bagian bersama untai masyukan dan keluaran
. Resistansi keluarannya adalah resistansi didalam penguat
yang terlihat oleh beban , resistansi keluaran, diperoleh
dengan membuat Vs = 0 dan RL ( hambatan beban ) = .
Dengan menghubungkan pembangkit luar pada ujung
keluaran , maka arus mengalir kedalam penguat.
III
a.

METODOLOGI

Alat
- Projectboard
- Power supply
- Function Generator
- Oscilloscope

b.

Bahan
- Transistor 9013
- Resistor 1k2 ohm : 2
- Resistor 5k6 ohm
- Resistor 15k ohm
- Resistor 82k ohm
- Capasitor 100Nf

c.

Langkah kerja
- Susun rangkaian seperti pada modul pada
projectboard, perhatikan kaki E, B, C transistor.
- Hubungkan +Vcc dan ground dengan power
supply.
- Hubungkan Vin dengan function Generator dan
Vout dengan osiloskop.
- Pada osiloskop, channel 1 dihubungkan dengan
Vin dan channel 2 dihubungkan dengan Vout.
- Aktifkan rangkaian. Lalu dengan function
generator berikan sinyal Vin sinus dengan
frekuensi 1 kHz. Atur amplitudo Vin hingga
didapatkan sinyal maksimum tak cacat pada
Vout.
- Amati dan gambarkan Vin (coupling AC) dan
Vout (gambarkan dengan coupling AC dan
coupling DC).
- Kemudian ganti nilai Rc1 dengan Rc2 (5k6
ohm). Lakukan langkah seperti sebelumnya.

IV
a.

HASIL DAN ANALISIS

Hasil percobaan

Vout coupling AC (R 1k2 ohm)

Vout coupling AC (R 5k6 ohm)

Vout coupling DC (R 5k6 ohm)

b.

Analisis

Pada praktikum ini membahas bagaimana cara kerja


rangkaian penguat common emiter yang menggunakan
transistor sebagai penguat. Transistor merupakan komponen
dasar untuk sistem penguat, transistor di gunakan untuk
bekerja sebagai penguat, transistor harus berada dalam
kondisi aktif. Kondisi aktif dihasilkan dengan memberikan
bias pada transistor. Bias dapat dilakukan dengan
memberikan arus yang konstan pada basis atau pada kolektor.
Untuk kemudahan, dalam praktikum ini akan digunakan
sumber arus konstan untuk memaksa arus kolektor agar
transistor berada pada kondisi aktif. Jika pada kondisi aktif
transistor diberikan sinyal (input) yang kecil, maka akan
dihasilkan sinyal keluaran (output) yang lebih besar. Hasil
bagi antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang
disebut faktor penguatan, yang sering diberi notasi A atau C.
Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat transistor
yaitu
: Common-Emitter
(CE), Common-Base
(CB),
dan Common-Collector (CC).

Vout coupling DC (R 1k2 ohm)

Setelah merangkai alat berdasarkan buku panduan


selanjutnya rangkaian dihubungkan ke function generator dan
osciloscop. function generator berfungsi sebagai pemroses
sinyal masukan yang kemudian akan diubah menjadi
tegangan keluaran yang berbentuk grafik gelombang yang
berbeda . Grafik tegangan masukan yang kita berikaan berupa
gelombang sinusoida. Setelah pengkaibrasian dilakukan dan
pengaturan pada osciloscop dan function generator didapat
grafik tegangan keluaran berupa grafik gelombang sinusoida
yang memiliki beda fase 180 derajat yang menghasikan
gambar gelombang yang terbalik dari gelombang sinusoida .
Ini menunjukkan bahwa rangkaian common emiter ini

berfungsi sebagai penguat. Penguat emiter mempunyai titik


kerja yang stabil. Pada tegangan emiter ini tidak terdapat
tegangan emtter AC karna pengaruh dari penggunaan
kapasitor bypass . Jika kapasitor bypass terhubung terbuka ,
akan terdapat tegangan antara emitter dan ground . Gejala ini
akan segera dapat diidentifikasi sebagai kapasitor yang
terhubung terbuka. Jika tegangan keluaran turun oleh
pertambahan arus beban , maka VBE ( tegangan basis
emiter ) bertambah dan arus beban bertambah beasr pula ,
sehingga titik q( kerja ) bergeser keatas sepanjang garis beban
, dan VEC( tegangan emiter colector) berkurang .
Akibatnya Vo (tegangan keluaran ) bertambah besar melawan
turunnya Vo oleh arus beban sehingga keluaran Vo akan
tetap. Emiter menjadi bagian bersama untuk masukan dan
keluaran . Resistansi keluarannya adalah resistansi didalam
penguat yang terlihat oleh beban , resistansi keluaran,
diperoleh dengan membuat Vs = 0 dan RL ( hambatan
beban ) = . Dengan menghubungkan pembangkit luar pada
ujung keluaran , maka arus mengalir kedalam penguat dan
akan dihasilkan penguat emiter yang membuat grafik
tegangan keluaran yang berbentuk gelombang sinusoida yang
terbalik dengan gelombang sinusoida masukan.

V
1.

2.
3.

[6] http://Loveheart.blogspot.org// di akses pada tanggal 20


September 2015.
[7] http://winna10.blogspot.co.id/ di akses pada tanggal 20
September 2015

LAMPIRAN

Rangkaian pada projectboard

KESIMPULAN

Pada grafik tegangan masukan yang berupa


gelombang sinusoida, dihasilkan grafik tegangan
keluaran berupa gelombang sinusoida yang tebalik
180 derajat.
Jika kapasitor bypass terhubung terbuka , akan
terdapat tegangan antara emitter dan ground.
Dengan menghubungkan pembangkit luar pada
ujung keluaran , maka arus mengalir kedalam
penguat yang menghasilkan penguat emiter.

Oscilloscope pada posisi coupling AC

Oscilloscope pada posisi coupling AC


DAFTAR PUSTAKA

[1] Sri widodo, thomas .2002. Elektronika Dasar .Jakarta


:Salemba Teknika.
[2] Sutrisno.1986.Elektronika Teori dan
Penerapannya.Bandung:ITB.
[3] Malvino.2003.Prinsip-Prinsip Elektronika .Jakarta:
Salemba Teknika.

Function Generator pada posisi sinyal sinus


frekuensi 1 kHz

[4] http://Wikipedia.org// di akses pada tanggal 20


September 2015.
[5] http://Scrib.blogspot.org// di akses pada tanggal 20
September 2015.

Nama saya Hasbi Ash Siddiq lahir di


Kab. Sumedang sedang berkuliah di
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati
Bandung. Asal sekolah dari SMA Negeri
1 Cileunyi, jurusan IPA.

Nama saya Aji Nuryaman lahir di Ciamis


sedang berkuliah di Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Gunung Djati Bandung. Asal
sekolah dari SMK Negeri 6 Bandung,
jurusan Teknik Audio Video.

Anda mungkin juga menyukai