Anda di halaman 1dari 3

ISSN 1978-9858

Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir Tahun 2008


PTBN-BATAN, Serpong 29 Juli 2008

TREATMENT MINYAK TRANSFORMATOR 2000 KVA TR 302


INSTALASI RADIOMETALURGI PTBN BATAN
Moh Suryadiman, Iskak Haryono
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN
Kawasan PUSPIPTEK Tangerang 15314

ABSTRAK
TREATMENT MINYAK TRANSFORMATOR 2000 KVA TR 302 INSTALASI
RADIOMETALURGI PTBN BATAN. Suatu proses treatment terhadap minyak
transformator 2000 KVA telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas daya tembus minyak
tersebut dari 11,83 KV/2,5 mm menjadi 30 KV/2,5 mm seperti yang di persyaratkan sebagai
minyak transformator. Proses treatment dilakukan dengan satu sistem peralatan yang sudah
terpasang secara terpadu untuk mensirkulasikan minyak transformator di dalam tangki timbun
transformator hingga mampu menaikkan kemampuan daya tembus minyak transformator agar
mencapai batas nilai yang diijinkan selama 1,5 jam. Hasil dari proses treatment minyak
transformator adalah mampu menaikkan kualitas rendah daya tembus minyak transformator dari
kondisi awal 11,83 KV/2,5 mm menjadi kualitas yang memenuhi persyaratan minimal sebesar
30 KV/2,5 mm dan kondisi akhir sebesar 60 KV/2,5 mm sehingga mampu meningkatkan unjuk
kerja transformator menjadi optimum.

persyaratan tegangan tembus minyak trafo sesuai


standar ada beberapa alternatif antara lain :
1. Penggantian total minyak trafo.
2. Penambahan peralatan pengering udara.
3. Treatment / filtrasi minyak trafo

PENDAHULUAN
Transformator (Trafo) TR 302 dirancang
sebagai peralatan yang mengubah tegangan tinggi
20 KV menjadi tegangan rendah 380/220V arus
bolak balik 50 Hz yang beroperasi secara terus
menerus dan harus selalu dalam kondisi siap
operasi. Sejak TR 302 terpasang pada tahun 1989,
belum pernah dilakukan pengecekan maupun
pengujian terhadap komponen komponen trafo,
termasuk minyak trafo (oli).
Dalam pengoperasian TR 302 diperlukan
oli berkapasitas 1490 liter yang berfungsi sebagai
pendingin dan isolator pada trafo. Mengingat
masa pakai sudah cukup lama dan untuk
menghindari kemungkinan adanya bahaya akibat
penurunan kemampuan daya tembus minyak trafo
serta mengurangi resiko kegagalannya sebagai
isolator, maka perlu dilakukan pengujian. Untuk
tujuan tersebut dilakukan kegiatan pengujian awal
terhadap kemampuan daya tembus minyak trafo
sebagai data dasar sehingga adanya penurunan
kinerja dapat segera diketahui. Adapun minimum
daya tembus minyak adalah 30 KV/2,5 mm [1.2].
Berdasarkan hasil pengujian awal yang
dilakukan terhadap kemampuan daya tembus
minyak trafo menunjukkan bahwa telah terjadi
penurunan kemampuan daya tembus menjadi
ratarata sebesar 11,83 KV/2,5 mm. Penurunan
kemampuan daya tembus dapat mempengaruhi
unjuk kerja trafo menjadi tidak optimum dan
dimungkinkan dapat terjadi hubungan pendek
antar fasa pada trafo.
Untuk memenuhi

Alternatif pertama dan kedua memerlukan


biaya yang cukup besar baik untuk penggantian
minyak maupun pembelian pengering udara.
Disamping itu, cara kedua tidak mungkin
dilakukan karena ruangan yang terbatas dan
masih
memerlukan
treatment, sedangkan
alternatif ketiga lebih layak dilakukan karena
relatif murah dan sederhana. Oleh sebab itu
alternatif ketiga yang dipilih untuk meningkatkan
daya tembus minyak trafo yang saat ini sudah
menurun.
DASAR TEORI
Pemakaian minyak trafo berfungsi sebagai
isolator dan pendingin pada trafo. Untuk itu
minyak trafo yang digunakan harus memenuhi
persyaratan diantaranya mempunyai kekuatan
isolasi yang tinggi, penyalur panas yang baik
dengan berat jenis yang kecil sehingga partikelpartikel dalam minyak dapat mengendap dengan
cepat, viskositas yang rendah agar lebih mudah
bersirkulasi dan kemampuan pendinginan menjadi
lebih baik, mempuyai titik nyala yang tinggi,
tidak mudah menguap dan tidak merusak bahan
isolasi padat.
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo
yang terendam minyak trafo berada didalam

119

Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir Tahun 2008


PTBN-BATAN, Serpong 29 Juli 2008

ISSN 1978-9858

Setiap 30 menit dilakukan pengambilan data uji


untuk mengetahui peningkatan kemampuan daya
tembus minyak trafo.

tangki trafo. Inti besi dan kumparan-kumparan


pada trafo akan menimbulkan panas. Bila panas
tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo,
maka untuk mengurangi kenaikan suhu yang
berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan
sistem pendingin guna menyalurkan panas keluar
trafo.
Pengaruh naik turunnya beban trafo
maupun suhu udara luar dapat menyebabkan suhu
minyak akan berubah-ubah. Bila suhu minyak
tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara
di atas permukaan minyak keluar dari dalam
tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun,
minyak menyusut menyebabkan udara luar masuk
ke dalam tangki. Kedua proses diatas disebut
pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan
selalu bersinggungan dengan udara luar yang
dapat menurunkan nilai tegangan tembus minyak
trafo. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka
pada ujung pipa penghubung udara luar
dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis
(silikagel).
Proses kegagalan minyak trafo sebagai isolasi
antara lain adanya butiran partikel padat, uap air
dan gelembung gas didalam minyak trafo yang
akan memulai terjadinya kegagalan.[4.5]. Untuk
menghindari kegagalan tersebut dilakukan
treatment/penyaringan minyak trafo guna
menangkap
butiran/partikel
zat
padat,
menghilangkan pengotor dan uap air di dalam
minyak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

T e g a n g a n te m b u s ( K V )

Hasil pengujian tegangan tembus (KV)


sebelum proses treatment
70
60
50
40

Tegangan
tembus (KV)

30
20
10
0
0

30 60 90 120 150 180


Menit

Gambar1. Grafik tegangan tembus versus hasil


sirkulasi minyak trafo sebelum dilakukan
treatment.

Tegangan tembus (KV)

Hasil pengujianTegangan tembus (KV)


setelah proses treatment

TATA KERJA
Proses
treatment/penyaringan
yang
dilakukan untuk maksud menaikkan kualitas
tegangan tembus minyak trafo mencapai hasil
yang memenuhi standar dilakukan memanfaatkan
peralatan treatment yang sudah terpasang secara
terpadu untuk membersihkan minyak dari uap air
dan pengotor lainnya yang terdapat dalam tangki
timbun minyak trafo. Pemakaian minyak trafo
pada TR 302 sejak tahun 1989 telah menurunkan
kemampuan minyak trafo sebagai pendingin dan
isolator. Proses treatment dilakukan dengan cara
memompa/menghisap minyak trafo dari tangki
timbun trafo dan disirkulasikan ke tangki filter
yang berfungsi sebagai penyaring pengotor.
Kemudian minyak trafo dialirkan ke bagian
pemanas untuk proses penguapan sisa air yang
tidak tersaring dan selanjutnya dialirkan ke tangki
timbun filtrasi. Uap air dihisap oleh pompa
vakum dan dialirkan keluar tangki. Minyak trafo
dipompa kembali ke dalam tangki timbun minyak
trafo dari tangki timbun filtrasi.
Proses ini secara terus menerus dilakukan
hingga tercapai hasil treatment minyak trafo
mencapai batas nilai yang memenuhi standar.

70
60
50
40

Tegangan
tembus (KV)

30
20
10
0
0

30

60

90 120 150 180


Menit

Gambar 2. Grafik tegangan tembus versus hasil


sirkulasi minyak trafo setelah dilakukan
treatment.
Tegangan
tembus
sebelum
proses
treatment dilaksanakan terhadap trafo TR 302
dapat diketahui bahwa daya tembus minyak trafo
saat ini telah menurun kemampuannya, yaitu
sebesar 11,83 KV/ 2,5 mm seperti pada gambar 1
dan hal ini tidak memenuhi persyaratan minimal
30 KV/2,5 mm. Untuk mencegah adanya bahaya
akibat penurunan kemampuan daya tembus
minyak trafo tersebut dan untuk mempertahankan
kinerja trafo tetap maksimal, maka dilakukan
suatu proses treatment/penyaringan minyak trafo.
Hasil treatment
menunjukkan bahwa untuk
mencapai persyaratan daya tembus minyak trafo
minimal sebesar 30 KV/2,5 mm diperlukan waktu
selama 90 menit seperti diperlihatkan gambar 2
atau setara dengan 3 kali sirkulasi. Gambar 2

120

ISSN 1978-9858

Prosiding Seminar Pengelolaan Perangkat Nuklir Tahun 2008


PTBN-BATAN, Serpong 29 Juli 2008

menunjukkan bahwa peningkatan daya tembus


minyak berbanding lurus dengan meningkatnya
waktu treatment. Dengan telah dilakukan proses
treatment/penyaringan minyak trafo ini, selain
kualitas daya tembus minyak trafo meningkat,
diharapkan fungsinya sebagai isolator dan
pendingin trafo juga meningkat.
Dengan
demikian kemungkinan kegagalan trafo TR 302
dapat dihindari dan trafo bekerja semakin baik.

TANYA JAWAB
1. Susworo
Kapan dilakukan penggantian minyak trafo
Apakah kita memiliki alat penguji kualitas
minyak trafo
Bagaimana cara mengetahui bahwa
kualitas minyak pada trafo masih baik /
sudah jelek
M.Suryadiman
Minyak trafo perlu diganti apabila sudah
tidak memungkinkan dilakukan treatment
PTBN tidak memiliki alat tersebut
Dilakukan pengujian/analisa secara berkala

KESIMPULAN
Dari hasil treatment minyak trafo dapat
disimpulkan bahwa :
Minyak trafo yang di-treatment selama 90 menit
daya tembus minyak trafo mampu dinaikkan dari
11,83 KV/2,5 mm menjadi 30 KV/2,5 mm. Untuk
waktu 180 menit daya tembus dapat meningkat
menjadi 60 KV/2,5 mm

2. Darma Adiantoro
Alat ukur apa yang dipergunakan untuk
treatment minyak trafo.
Apakah fungsi minyak pada trafo

DAFTAR PUSTAKA
1. ANONIM,
SPLN50-1982
dan
IEC
No.56.Thn.1991
2. ANONIM, SPLN 17 : 1979 Pedoman
Pembebanan Transformator Terendam
Minyak Jakarta, 1979
3. ANONIM, Manual Operasi Transformator
P.T Trafindo Perkasa, Serpong 1989
4. DJULIL AMRI, FALI OKLILAS, Kekuatan
dan rugi-rugi dielektrik minyak transformator
yang di pengaruhi oleh kontaminasi air dan
kenaikan temperatur, Seminar Nasional
Teknik Elektro, 2003
5. TADJUDIN, Analisis kegagalan minyak
transformator, Elektro Indonesia Edisi ke
Dua belas, maret 1998.

M.Suryadiman
Alat yang digunaka adalah Transformer
Insulating Oil Tester, Merck Megger
OTS60PB
Fungsi minyak pada trafo adalah sebagai
pendingin dan isolator
3. Nur Tri H
Apa ada parameter lain untuk oli selain
daya tembus
Apakah standard yang digunakan oleh PLN
M.Suryadiman
Tidak ada
Standar PLN (SPLN) No.50 /1982 dan No.
17/1979
serta
IEC
(International
Electrotechnical Commission) no.56 / 1991

121

Anda mungkin juga menyukai