Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah insan yang hidup berkelompok (zoon politicon). Nalar dan naluri hidup
berkelompoknya adalah untuk mencapai kesejahteraan bersama. Sebagai insan yang berfikir,
maka berdasarkan cipta, rasa, dan karsanya seseorang akan memiliki pandangan hidup yang akan
menjawab permasalahan yang berkaitan dengan hidupnya.
Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945. kemerdekaan
Indonesia tersebut diraih atas berta rahmat Allah yang Maha Kuasa dan perjuangan seluruh
rakyat Indonesia. Segenap bangsa Indonesia bersatu menngusir penjajah dari bumi pertiwi
Indonesia. Untuk membentuk suatu Negara Indonesia yang kuat diperlukan suatu dasar Negara.
Oleh sebab itulah, para pendiri Negara berupaya sekuat tenaga untuk membentuk sebuah dasar
Negara Indonesia yaitu pancasila.
B. TUJUAN
Esai ini dibuat dengan tujuan agar kita mengetahui kronologi atau sejarah lahirnya
pancasila. Pancasila sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita karena fungsi dan kedudukan
pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia yang mengatur tatanan kehidupan bangsa
Indonesia ini.
C. PEMBAHASAN
Sebelum Indonesia merdeka, ada beberapa Negara yang pernah menjajah Indonesia.
Diantaranya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan Jepang. Terhadap penjajahan tersebut,
bangsa Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata maupun
politik.
Penjajahan Belanda berakhir pada tanggal 8 Maret 1942. Sejak saat itu Indonesia
diduduki oleh bangsa Jepang. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam melawan
tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu tentara Jepang
dalam melawan Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan dikelak kemudian hari. Janji itu
diucapkan oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 07 September 1994. Sebagai kelanjutan dari
janji Jepang tentang kemerdekaan Indonesia, maka pada tanggal 29 april 1945 dibentuk Badan

Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Anggotanya sebanyak 62


orang dan dilantik pada tanggal 28 mei 1945. Ketuanya adalah Dr. Radjiman Widyodiningrat.
Sidang I BPUPKI berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945-1 Juni 1945. Dalam sidang
tersebut Dr. Radjiman Widyodiningrat meminta kepada segenap peserta sidang untuk
memikirkan tentang dasar Indonesia merdeka.
Muncullah tanggapan dari peserta sidang mengenai pemikiran dasar Negara Indonesia
merdeka. Mereka yang mengajukan konsep dasar Negara Indonesia merdeka diantaranya adalah
Mr. Muhammad Yamin. Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Tanggal 29 Mei 1945, Mr. Muhammad Yamin mendapat kesempatan terlebih dahulu
untuk mengajukan konsep dasar Negara Indonesia merdeka. Beliau mengajukan konsep dasar
Negara Indonesia merdeka yang berjudul ASAS DAN DASAR NEGARA KEBANGSAAN
REPUBLIK INDONESIA sebagai berikut :
1.

Peri Kebangsaan.

2.

Peri Kemanusiaan.

3.

Peri Ketuhaan.

4.

Peri Kerakyatan.

5.

Kesejahteraan rakyat.
Selain itu, Mr. Muhammad Yamin juga menyampaikan secara tertulis suatu rancangan

UUD Negara Indonesia merdeka yang didalamnya memuat dasar Negara, sebagai berikut:
1.

Ketuhanan yang Maha Esa.

2.

Kebangsaan, persatuan Indonesia.

3.

Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.

4.

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

5.

keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.


Pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Mr. Soepomo menyampaikan gagasan tentang
penjelasan dasar Negara, yang isinya sebagai berikut :

1.

Persatuan

2.

Kekeluargaan

3.

Keseimbangan lahir dan batin

4.

Musyawarah

5.

Keadilan rakyat
Kemudiaan pada tanggal 01 Juni 1945, Bung Karno mengajukan usulan mengenai
calon dasar Negara yang terdiri atas lima hal, yaitu :
1.

Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia).

2.

Internasionalis (Perikemanusiaan).

3.

Mufakat atau Demokrasi.

4.

Kesejahteraan Sosial.

5.

Ketuhanan yang Berkebudayaan.


Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama pancasila. Lebih lanjut Bung Karno

mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
1.

Sosio nasionalisme.

2.

Sosio demokrasi.

3.

ketuhanan.
Berikutnya tiga hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong

Royong.
Sidang ini ditutup pada tanggal 01 Juni 1945. Sebelum ditutup, sidang menetapkan
sembilan orang yang diberi nama Panitia Sembilan ( panitia kecil) yang akan bertugas untuk
merumuskan pandangan-pandangan yang telah dikemukakan dalam sidang, terutama
menyangkut rumusan sila-sila pancasila.
Kesembilan orang tersebut adalah ;
Ir. Soekarno
Drs. Muhammad Hatta
Mr. A.A. Maramis
KH. Wahid hasyim
Abdul Kahar Muzakir
Abikusno Tjokrosujoso
Haji Agus Salim
Mr. Achmad Subardjo
Mr. Muhammad Yamin

Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan dokumenPiagam


Jakarta (Jakarta Charter), yakni Preambul yang berisi asas dan tujuan Negara Indonesia
merdeka.
Adapun rumusan pancasila sebagai asas dasar Negara Indonesia merdeka yang
tercantum dalam piagam Jakarta itu adalah, sebagai berikut :
1.

ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi para pemeluk-pemeluknya

2.

kemanusiaan yang adil dan beeradap

3.

persatuan Indonesia

4.

kerakyatan

yang

dipimpin

oleh

hikmat

kebijaksanaan

dalam

permusyawaratan/perwakilan
5.

keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia


Dalam preambul dinyatakan: .kemerdekaan indonesia suatu susunan Negara

republic Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan kepada ketuhanan,


dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya. Selain itu
disepakati bahwa Islam adalah agama negara dan Presiden Republik Indonesia harus seorang
yang berasal dari agama islam. Pada tanggal 22 Juni 1945, kesepakatan tersebut ditandatangani,
bertepatan dengan hari jadi kota Jakarta. Karena itu, dokumen tersebut dikenal dengan
nama Piagam Jakarta.
Akan tetapi, Sehari setelah kemerdekaan (18 Agustus 1945) kesepakatan itu
dipersoalkan. Orang-orang Kristen yang sebagian besar berada diwilayah timur Indonesia
menyatakan tidak bersedia bergabung dengan republic Indonesia kecuali jika beberapa unsur
dalam piagam Jakarta dihapuskan. Unsur-unsur islam yang dipersoalkan itu adalah:dengan
kewajiban menjalankan syariat islam bagi para pemeluk-pemeluknya. Para tokoh dari
Indonesia timur menghendaki agar ketujuh kata tersebut dihapus. Selain itu, mereka juga
menuntut agar kata-kata: islam adalah agama negara dan presiden harus seorang
muslim juga dihapus.
Keinginan masyarakat wilayah timur nusantara memaksa para perumus dasar Negara
kembali mengadakan musyawarah. Setelah melalui suatu proses yang melelahkan, akhirnya
kelompok islam bersepakat untuk menghapus unsur-unsur Islam yang telah mereka rumuskan
dalam Piagam Jakarta. Sebagai gantinya unsur ketuhanandimasukkan kedalam sila pertama

dalam pancasila. Dengan demikian, sila pertama berbunyi; Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sejak diterimanya usul perubahan tersebut, maka dasar Negara republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat adalah PANCASILA, dengan lima sila: Ketuhanan Yang Maha esa,
Kemanusiaan yang Adil dan beradab, Persatuaan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadialan Sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pancasila merupakan hasil karya yang besar, ide bangsa Indonesia. Pancasila itu sendiri
benar-benar merupakan kepribadian bangsa Indonesia sekaligus menjadi karakteristik bangsa
Indonesia yang membedakan dengan kepribadian bangsa-bangsa lain. Selain itu, sila-sila dari
pancasila merupakan kesatuan yang utuh dan bulat. Bila salah satu sila itu lepas atau hilang,
maka bukan pancasila namanya.
SUATU
D. KRITIK
Dewasa ini, bangsa Indonesia semakin lama, semakin terpuruk. Kriminalitas merajalela,
perdebatan antar partai politik yang tak kunjung mereda, dan yang lebih parah, kasus-kasus
korupsi yang tak akan pernah selesai. Inilah cerminan dari sebuah bangsa yang telah hancur.
Mengorbankan orang lain demi memuaskan nafsu sendiri yang sesaat.
Kemanakah nilai-nilai dari Pancasila yang selama ini kita akui dan anut sebagai dasar
landasan kita berwarganegara di Indonesia ini? Negara kita mengaku negara beragama, tetapi
tetap saja mengerjakan perbuatan-perbuatan yang melanggar baik hukum agama maupun hukum
negara. Negara kita mengaku negara beradab, tetapi nyatanya masih banyaknya pelecehanpelecehan yang terjadi di Indonesia. Negara kita mengaku sebagai negara kesatuan, tetapi pada
kenyataannya banyak warga negara Indonesia di perbatasan malah mencari nafkah di negeri
orang. Negara kita mengaku selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah, tetapi pada
kenyataanya setiap masalah yang ditemui selalu menemui jalan buntu dan tak pernah
terselesaikan. Negara kita mengaku adil dalam menghakimi, pada kenyataanya masih banyak
warga Indonesia yang main hakim sendiri.
Pengaruh Pancasila yang tadinya begitu besar di negara kita, lama kelamaan kian
memudar. Indonesia disebut-sebut sebagai satu-satunya Negara yang menganut ideologi yang
berlandaskan Pancasila. Segala yang ada di Indonesia berlandaskan Pancasila, mulai dari

bertingkah laku hingga membentuk suatu organisasi sosial. Seharusnya, Pancasila sudah
mendarah daging didalam jiwa anak bangsa. Tetapi pada kenyataannya, sangatlah bertolak
belakang.

E. SARAN
Dengan semakin hilangnya pemahaman Pancasila saat ini, maka Bangsa ini menjadi
kehilangan arah yang akan dituju. Keadaan ini terjadi dikarenakan tidak ada pandangan hidup
atau pegangan hidup yang bisa dijadikan landasan untuk memecahkan segala persoalan yang
terjadi di negeri ini.
Saat ini Pancasila semakin tua dan digerogoti oleh berjalannya waktu. Oleh karena itu,
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Bangsa Indonesia harus dikembalikan dan
ditegakkan. Kita sebagai anak bangsa harus tetap menjaga nilai-nilai Pancasila dan selalu
mengamalkan nilai-nilai yang kita dapat dari Pancasila. Kita tanamkan Pancasila pada sanubari
hatika kita. Kita kokohkan persatuan dan kesatuan Pancasila.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadias. Sejarah Lahirnya Pancasila. 2011 (Online)
(http://makalah-ahmadias.blogspot.co.id/2011/11/sejarah-lahirnya-pancasila.html, diakses
pada 11 Oktober 2015)
Rizal, Nauval. Hilangnya Nilai Pancasila Dari Jiwa Anak Bangsa. 2015 (Online)
(http://nauvallrizal.tumblr.com/post/47541591110/hilangnya-nilai-nilai-pancasila-darijiwa-anak, diakses pada 11 Oktober 2015)

Anda mungkin juga menyukai