Anda di halaman 1dari 19

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah


Listrik adalah suatu bentuk teknologi yang sangat luar biasa dan sangat

vital dalam kehidupan manusia. Semakin lama waktu bergulir semakin berkurang
alat kebutuhan manusia yang tidak menggunakan listrik. Berkat bantuan dari
listriklah manusia dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaan mereka.
Jenis energi listrik yang umumnya diketahui itu adalah Listrik Statis dan
Listrik dinamis.Akan tetapi, pengetahuan seseorangtentang listrik statis dan listrik
dinamis masih sangat minim, baik itu pengertian maupun contoh penerapannya.
Listrik statis (listrik tidak mengalir) adalah listrik yang tidak mengalir dan
perpindahan arusnya terbatas. Listrik statis atau elektrostatiska merupakan bagian
dari ilmu listrik yang mempelajari sifat -sifat muatan listrik. Dari pelajaran listrik
statis, kita dapat mengetahui bahwa elektron adalah muatan listrik negatif yang
mudah berpindah melalui bahan konduktor serta sulit berpindah melalui bahan
isolator. Namun demikian, pemanfaatan listrik lebih banyak berkaitan dengan
muatan listrik yang bergerak (listrik dinamis), seperti pemanfaatan listrik dalam
kehidupan seharai- hari, baik di rumah, di kantor, di perusahaan, maupun di
industri kecil dan besar.
B.

Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja cabang ilmu pengetahuan Listrik Statis dan Listrik Dinamis ?
2. Apa contoh pemanfaatan Listrik Statis dan Listrik Dinamis dalam
kehidupan sehari-hari ?

C.

Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cabang ilmu yang mempelajari tentang Listrik
Statis dan Listrik Dinamis.
2. Untuk mengetahui contoh pemanfaatan Listrik Statis dan Listrik
Dinamis dalam kehidupan sehari-hari.

D.

Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh sebagai berikut:
Pembaca dapat mengetahui Listrik Statis dan Listrik Dinamis lebih
jauh, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang listrik statis dan
dinamis, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
LANDASAN TEORI

Listrik sangat dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. Secara garis


besar, energi listrik dibedakan menjadi dua, yaitu listrik statis dan listrik dinamis.
Kedua jenis listrik tersebut menghasilkan energi listrik. Energi listrik dihasilkan
oleh sumber energi listrik. Contohnya, air,angin, sinar matahari, dan bahan kimia.
Dalam pemakaiannya, energy listrik mengalami perpindahan dan perubahan
bentuk. Perpindahan dan perubahan bentuk energi listrik terjadi pada alat listrik
yang terhubung dengan sumber listrik.
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik.
Muatan listrik bisa negatif atau positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom.
Setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang
mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron
mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua zat seperti balon dan tangan kamu
saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang mempunyai daya tarik yang
lemah (tangan) dan menempel pada material yang mempunyai daya tarik yang
kuat (balon).

Gambar 1 Macm-macam Atom


(sumber: https://gmzick.wordpress.com/, diakses pada 11 Oktober 2015 pukul
22:05 WIB)
Hal ini menyebabkan kedua material menjadi bermuatan listrik. Material
yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan material mendapatkan

elektron menjadi bermuatan negatif. Balon dan tangan merupakan listrik netral
(jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum digosok. Karena
jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, balon mempunyai
muatan negatif berlebih dan tangan mempunyai muatan positif yang berlebih.
Muatan listrik yang tidak sejenis saling tarik menarik, sehingga muatan negatif
balon ditarik ke muatan positif tangan karena perbedaan muatannya. Perhatikan
dalam gambar bahwa tidak ada perubahan jumlah muatan total gabungan.
Penggosokan menyebabkan elektron-elektron yang ada bergerak dari satu obyek
ke obyek yang lain.
Listrik dinamis adalah listrik yang mengalir atau listrik yang dapat
bergerak.Pengertian lainnya Listrik itu ialah suatu gejala listrik yang diakibatkan
oleh muatan listrik yang serta-merta bergerak atau mengalir dalam suatu
rangkaian listrik. Cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis adalah muatan
listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan

waktu adalah detik.


Gambar 2 Contoh Listrik Dinamis
(sumber: http://cahayaweb.com/genset-tanpa-bbm/listrik-dinamis/, diakses pada
11 Oktober 2015 pukul 22:00 WIB)
Kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuata arus yang masuk
sama dengan kuat arus yang keluar. Sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap
sama disetiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya tegangan berbeda pada
hambatan. Pada rangkaian seri tegangan sangat tergantung pada hambatan, tetapi
pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. Semua itu

telah dikemukakan oleh hukum Kirchoff yang berbunyi jumlah kuat arus listrik
yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar. Berdasarkan
hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus
hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat
arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan kuat arus adalah ampere (A) serta
hambatan adalah ohm.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Cabang Ilmu Pengetahuan Listrik Statis dan Dinamis


Listrik Statis dan Dinamis mempelajari tentang Energi Listrik. Kedua jenis
energi ini memiliki cabang ilmu masing-masing. Diantaranya sebagai berikut:
1. Listrik Statis
Listrik statis merupakan suatu cabang pengetahuan yang mempelajari
segala aspek tentang muatan listrik yang dalam keadaan diam dan interaksi
muatan listrik dengan lingkungan di sekitarnya.
a. Medan Listrik
Medan listrik merupakan suatu ruang di sekitar benda bermuatan
listrik dimana ketika benda-benda bermuatan lainnya diletakkan
dalam ruang itu maka akan mengalami gaya listrik. Dengan kata lain,
medan listrik adalah suatu daerah dimana gaya listrik masih bekerja.
Medan listrik merupakan efek yang ditimbulkan oleh adanya muatan
listrik di dalam suatu benda. Medan listrik digambarkan dengan garis
gaya listrik yang arahnya menjauhi (keluar) muatan postif dan
mendekati (masuk) muatan negatif.
b. Gaya Coulomb
Besar kecilnya muatan listrik dari suatu benda diukur dalam satuan
coulomb, misal besar muatan listrik dari satu partikel elementer
elektron yaitu 1,6.1019 coulomb dan besar muatan satu partikel
elementer proton yaitu 1,6.1019 coulomb. Jadi besarnya muatan satu
partikel elektron sama besarnya dengan muatan satu partikel proton,
tetapi hanya berbeda jenis muatannya. Coulomb pada tahun 1785
melakukan percobaan dengan menggunakan alat ukur yang sangat
peka yaitu neraca puntir. Dari hasil kesimpulan percobaannya,
Coulomb kemudian merumuskan hukum Coulomb yaitu Besarnya

gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua bauh benda
bermuatan sebanding dengan besarnya masing-masing muatan dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda
tersebut.
c. Energi Potensial Listrik
Dua buah benda bermuatan listrik yang terletak berdekatan akan
mengalami gaya listrik di antara keduanya. Suatu usaha diperlukan
untuk memindahkan (atau menggeser) salah satu muatan dari
posisinya semula. Karena usaha merupakan perubahan energi, maka
besar usaha yang diperlukan sama dengan besar energi yang
dikeluarkan. energi dari muatan listrik disebut energi potensial listrik.
Besar usaha (W) atau perubahan energi potensial listrik dari sebuah
muatan uji q yang dipindahkan dari posisi r1 ke posisi r2 adalah

2. Listrik Dinamis

Cabang teori fisika yang mempelajari tentang akibat dari gaya


elektromagnetik antara muatan listrik dan arus listrik. Teori ini
memberikan gambaran yang sangat baik dari fenomena elektromagnetik
setiap kali skala panjang yang relevan dan kekuatan medan cukup besar
bahwa efek mekanika kuantum dapat diabaikan. Adapun cabang ilmunya
sebagai berikut:
a. Kuat Arus Listrik (I)

Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di

dalam suatu penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada
penghantar

berlawanan

arah

dengan

arah

gerak

elektron.

Gambar 3 Rangkaian Listrik


(sumber: https://smkpbbarjasari.wordpress.com/2013/01/17/teknikdasar-listrik/, diakses pada 11 Oktober 2015 pukul 22:30 WIB)
Muatan listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu
penampang dari suatu penghantar dalam satuan waktu tertentu disebut
sebagai kuat arus listrik. Jadi kuat arus listrik adalah jumlah muatan
listrik yang mengalir dalam kawat penghantar tiap satuan waktu. Jika
dalam waktu t mengalir muatan listrik sebesar Q, maka kuat arus
listrik I adalah:

para ahli telah melakukan perjanjian bahwa arah arus listrik mengalir
dari kutub positif ke kutub negatif. Jadi arah arus listrik berlawanan
dengan arah aliran elektron.
b. Hukum Ohm
Dalam Ilmu Elektronika, Hukum dasar Elektronika yang wajib
dipelajari dan dimengerti oleh setiap Engineer Elektronika ataupun
penghobi Elektronika adalah Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang
menyatakan hubungan antara Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan

Hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa Inggris disebut dengan


Ohms Laws. Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh
seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (17891854) pada tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan Hukum
Ohm tersebut pada Paper yang berjudul The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically pada tahun 1827. Pada dasarnya, bunyi
dari Hukum Ohm adalah :
Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan
(V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan
hambatannya (R).
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi
persamaan seperti dibawah ini :
V=IxR
I=V/R
R=V/I
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya
adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah
Ohm ())
Dalam aplikasinya, Kita dapat menggunakan Teori Hukum Ohm
dalam Rangkaian Elektronika untuk memperkecilkan Arus listrik,
Memperkecil Tegangan dan juga dapat memperoleh Nilai Hambatan
(Resistansi) yang kita inginkan.
c. Tegangan Listrik
Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan
aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif, disebabkan oleh
adanya beda potensial antara kutub positif dengan kutub negatif,

10

dimana kutub positif mempunyai potensial yang lebih tinggi


dibandingkan kutub negatif.
Beda potensial antara kutub positif dan kutub negatif dalam
keadaan terbuka disebut gaya gerak listrik dan dalam keadaan tertutup
disebut tegangan jepit.
d. Energi Listrik

Karena q = I . t, dimana I adalah kuat arus listrik dan t waktu, maka


besar usaha yang dilakukan adalah:
W=V.I.t
Karena V = I . R, maka besar usaha W yang sama dengan energi
listrik adalah

e. Daya Listrik
Besar Daya listrik (P) pada suatu alat listrik adalah merupakan
besar energi listrik (W) yang muncul tiap satuan waktu (t), kita
tuliskan.

11

B. Penerapan Listrik Statis dan Listrik Dinamis


Adapun contoh penarapan atau pemanfaatan Listrik Statis akan dibahas
pada bab ini, sebagai berikut:
1. Listrik Statis
Listrik Statis di definisi kan sebagi fenomena fisika yang bisa
memperlihatkan terjadinya suatu interaksi diantara benda-benda yang
memiliki muatan listrik. Jenis muatan listrik yang ada di tiap-tiap benda
tersebut dapat saja muatannya negatif ataupun positif. Bila dicontohkan
mengenai fenomena fisika ini, maka seperti pada saat kita menggosokkan
batu ambar dengan kain sutra hingga dihasilkannya muatan listrik. Bukti
terjadinya listrik ini bisa kita saksikan dengan mendekatkan potongan
kertas kecil, yang menyebabkan kertas tersebut akan tertarik dan
menempel pada batu ambar. Contoh lainnya adalah sebagai berikut:
a. Pengendap elektrostatis/penggumpal asap

12

Alat ini berfungsi untuk membersihkan partikel-partikel abu hasil


pembakaran

gas

pada

cerobong

asap,

sehingga

mengurangi

pencemaran udara. Terdiri dari 2 pelatlogam datar dan kawat vertikal


yang terbentangdiantaranya. Pelat-pelat logam yang ditanahkan, tetapi
kawat-kawat diantara pelat dijaga bermuatan sangat kuat. Dengan
demikian, ada medan listrik kuat dalam daerah diantara kawat dan
kepin. Listrik kuat ini menyebabkan ion-ion terbentuk dalam udara di
anatara

kawat. Ion

positif

udaraditarik

ke

kawat

bermuatan

negatif, tetapi ion negatif udara ditang partikel polutan. Partikel


polutan bermuatan positif ini kemudian bergerak menuju pelat logam
dan terkumpul dibagian dasar.
Gambar 4. Penggumpal Asap
(sumber: http://vikialliffia.blogspot.co.id/2014/08/penerapan-listrikstatis-dalam.html, diakses pada 11 Oktober 2015 pukul 22:44 WIB)
b. Halilintar (petir)
Halilintar terjadi disaat belum terjadinya hujan adalah awan dalam
keadaan netral, yaitu jumlah dari elektron dan proton nya sama. Disaat
hujan turun, terjadilah pergesekan diantara partikel diawan dengan
udara yang menyebabkan dihasilkanya awan bermuatan listrik statis.
Kemudian disaat proses pelepasan dari muatan listrik dari awan
dimulai, maka akan menghasilkan bunga api listrik yangg kita kenal
dengan sebutan halilintar.

13

Gambar 5. Halilintar
(sumber: http://vikialliffia.blogspot.co.id/2014/08/penerapan-listrikstatis-dalam.html, diakses pada 11 Oktober 2015 pukul 22:44 WIB)
Benjamin Franklin ialah orang yg pertama kalinya pada tahun 1700
menyebutkan bahwa halilintar merupakan salahsatu penerapan listrik
statis

dalam

kehidupan

sehari-hari.Dalam

penyelidikan

yang

diungkapkannya disebut bahwa listrik statis itu bisa bergerak dengan


cepat tergantung pada media yang menjadi perantaranya atau bahanbahan tertentu. Disebut juga bahwa permukaan yang bentuknya
lancip atau uncing juga akan dengan mudah menarik lebih banyak
elektron jika dibandingkan dengan permukaan datar.
c. Generator Van De Graff
Rambut

akan

berdiri

Dilaboratorium-laboratorium

karena

Generator

penelitan

biasa

Van

de

Graaff.

dipakai

mesin

pembangkit listrik yang bernama Generator Van de Graff. Generator


inilah contoh kedua penerapan listrik statis dalam kehidupan seharihari karena merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan listrik
statis tersebut.

14

Gambar 6. Generator Van De Graff


(sumber: http://vikialliffia.blogspot.co.id/2014/08/penerapan-listrikstatis-dalam.html, diakses pada 11 Oktober 2015 pukul 22:44 WIB)
Cara kerjanya adalah dengan metode gesekan, yaitu gosokan antara
silinder bagian bawah dengan sabuk karet yang menjadikan adanya
muatan listrik negatif di sabuk karetnya.
2. Listrik Dinamis
a. Transmisi Daya Listrik
Pembangkit tenaga listrik biasanya terletak jauh dari pemukiman
penduduk sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
energi listrik di perlukan jaringan kabel yang cukup panjang.
Dengankapasitas daya tertentu, ada dua plihan cara mentransmisikan
daya listrik dari pembangkit listrik ke pemukiman penduduk.
Pertama, transmisi daya yang di lakukan dengan arus listrik yang
besar (berarti tegangan listriknya rendah). Cara ini memerlukan kabel
dengan penampang cukup besar untuk memperkecil hambatannya
(makin luas penampang penghantar, makin kecil hambatannya). Akan
tetapi, jarak tempuh yang sangat jauh mengharuskan di gunakannya
kebel

yang

sangat

panjang.

Dalam

hal

ini hambatan

listrik padakabel menjadi besar (makin panjang penghantar, makin


besar hambatannya). Ini berarti rugi daya (P =I2R) juga menjadi sangat

15

besar. Pilihan ini menjadi tidak ekonomis, butuh kabel yang besar dan
panjang dan rugi daya yang besar.
Pilihan kedua, yaitu transmisi daya yang menggunakan tegangan
tinggi, di anggap lebih ekonomis. Dengan tegangan tinggi (berarti arus
listriknya kecil), kawat yang di perlukan tidak perlu terlalu besar
meskipun sangat panjang. Jadi, pilihan kedua ini terkait dengan arus
listrik yang kecil dan hambatan yang lebih kecil di bandingkan
penggunaan tegangan tinggi, dan yang tak kalah pentingnya adalah
rugi daya yang relatif lebih kecil.
Penyaluran daya listrik dari pembangkit listrik dalam jarak jauh
memerlukan transformator,

baik step

up (penaik

tegangan)

maupun step down (penurun tegangan). Tegangan dari pembangkit


listrik sebelum di transmisikan (sekitar 10 kV) biasanya dinaikkan
dulu menggunakan transformator step up (menjadi sekitar 150 kV).
Selanjutnya, transmisi daya di lakukan dengan tegangan sangat tinggi
tersebut. Untuk Penyaluran daya ke pemukiman penduduk dalam
tingkat yang aman, didirikan gardu listrik untuk menurunkan tegangan
dangan nilai tertentu (misal 10 kV). Pada transmisi berikutnya,
tegangan di turunkan lagi ke tiang-tiang listrik sekitar pemukiman
menjadi 220 V untuk langsung didistribusikan ke pemakai listrik.
b. Rangkaian listrik di rumah tangga
1) Penggunaan sekering
Pada rangkaian listrik di rumah tangga, kawat yang
mengalirkan arus listrik sebenarnya memiliki hambatan. Jika arus
listrik

yang

mengalir

dalam kawat cukup

besar

sedangkan penampang kawat cukup kecil, kawat akan menjadi


panas. Salah satu resiko hal semacam ini adalah terjadinya
kebakaran. Kawat penghantar yang relatif besar mampu menahan
arus yang relatif besar pula tanpa menjadi terlalu panas. Jadi, ada
ukuran batas aman kawat penghantar sehubungan dengan besar
arus yang akan di alirkannya. Jika besar kawat tak sebanding

16

dengan besar arus listrik yang di alirkannya, akan terjadi


kelebihan

beban

yang

dalam

kondisi

kelebihan

beban

tertentu

dapat

mengakibatkan kebakaran.
Untuk

mencegah

pada rangkaian

listrik biasanya di gunakan sekering. Jika terjadi kelebihan beban,


sekering akan putus sehingga rangkaian terbuka, aliran listrik
terhenti. Selain akibat kelebihan beban, putusnya sekering dapat
juga di akibatkan adanya hubung pendek di mana hambatan
rangkaian menjadi sangat kecil dan arus menjadi sangat besar.
2) Pemanasan peralatan secara paralel
Rangkaian listrik di rumah-rumah biasanya di pasang secara
paralel. Ini karena dalam rangkaian paralel, setiap peralatan (yang
memiliki hambatan tertentu) akan mendapatkan tegangan yang
sama besar (dalam rangkaian paralel tidak terjadi pembagian
tegangan). Sedangkan arus listrik yang diperlukan masing-masing
peralatan dapat di hitung berdasarkan nilai daya yang di
butuhkannya (biasanya tertera peralatan tersebut).
Jika akan menggunakan/menyalakan beberapa peralatan listrik
secara bersamaan, anda perlu memperhitungkan batas maksimal
arus yang di gunakan. Jika arus total yang di gunakan semua
peralatan tersebut melebihi kekuatan sekering, maka sekering akan
putus.
Sebuah

setrika

listrik

dengan

daya P=300

watt

pada

tegangan V = 220 volt (tertulis 300W/220V), akan mengkonsumsi


arus sebesar I = P/V atau sebesar 1,36 ampere. Sebuah bola lampu
100W/220V akan mengkonsumsi arus sebesar 0,45 ampere. Jika
ketiga peralatan tersebut di gunakan secara bersamaan, arus total
yang di serap sebesar 1,36 A + 0,45 A + 2,73 A = 4,54 A.
Andaikan sekering pada rangkaian listrik di rumah anda
memiliki kekuatan maksimal 4 A, maka sekering tersebut akan

17

putus dan aliran listrik di rumah anda akan padam. Anda harus
mengganti sekering agar aliran listrik di rumah anda mengalir
kembali. Agar sekering tidak putus, anda perlu mempertimbangkan
agar pemakaian peralatan listrik tersebut tidak bersamaan.

18

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu listrik dinamis dan listrik statis.
Listrik dinamis mempelajari tentang muatan-muatan listrik

bergerak, yang

menyebabkan munculnya arus listrik, sedangkan listrik statis mempelajari tentang


muatan listrik yang diam. Adapun contoh pemanfaatan atau aplikasi listrik statis
yaitu, Pengendap elektrostatis/penggumpal asap, halilintar (petir), dan Generator
Van De Graff. Sedangkan pada listrik dinamis yaitu, Transmisi Daya Listrik dan
Rangkaian listrik di rumah tangga(seperti penggunaan sekring dan pemanasan
peralatan secara palalel.
B. Saran
Listrik statis dan listrik dinamis adalah jenis listrik, kita perlu berhati-hati
dalam menggunakan listrik. Demikian yang dapat dipaparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

19

WEBTOGRAFI
http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2014/12/kumpulan-rumus-kuat-medanlistrik-dan-gaya-coulomb.html (diakses tanggal 26 November 2015 pukul
08:20 WIB)
http://cahayaweb.com/genset-tanpa-bbm/listrik-dinamis/, diakses pada 11 Oktober
2015 pukul 22:00 WIB)
http://catatankecilanto.blogspot.co.id/2015/02/makalah-fisika-listrik- statissmk.html (diakses tanggal 23 Oktober 2015 pukul 23:20 WIB)
http://chelseaepriyani.blogspot.co.id/2013/10/makalah-listrik-statis.html (diakses
tanggal 23 Oktober 2015 pukul 23:13 WIB)
http://gmzick.wordpress.com/ (diakses tanggal 11 Oktober 2015 pukul 22:05
WIB)
http://iskabere.blogspot.co.id/2014/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html (diakses
tanggal 23 Oktober 2015 pukul 23:22 WIB)
http://smkpbbarjasari.wordpress.com/2013/01/17/teknik-dasar-listrik/ (diakses
tanggal 11 Oktober 2015 pukul 22:30 WIB)
http://vikialliffia.blogspot.co.id/2014/08/penerapan-listrik-statis-dalam.html
(diakses tanggal 11 Oktober 2015 pukul 22:44 WIB)

Anda mungkin juga menyukai