Anda di halaman 1dari 35

Dr. Armein S.

Rowi

MENGAPA
MIKROORGANISME
MIKROORGANISME HIDUP DI ALAM
BERSAMA MANUSIA
HARUS
BERPENGARUH PADA MANUSIA
DIKENDALIKAN?
PENGARUH :

BAIK (MENGUNTUNGKAN)

DIMANFAATKAN
BURUK (MERUGIKAN)
DIKENDALIKAN

TUJUAN
PENGENDALIAN
MIKROBA
1. MENCEGAH ATAU MEMBUNUH

MIKROBA YANG
MERUGIKAN/MENYEBABKAN
PENYAKIT
2. MEMANFAATKAN MIKROBA AGAR
BERGUNA UNTUK MANUSIA

CARA-CARA PENGENDALIAN
MIKROBA
DENGAN TIGA CARA :
1.FISIK
2.KIMIA
3.BIOLOGI

PENGENDALIAN
MIKROBA
FISIK
MENGGUNAKAN UAP AIR PANAS DAN TEKANAN TINGGI,
DIPEROLEH PANAS LEMBAB
EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN AUTOKLAF
2. KIMIA
MENGGUNAKAN SENYAWA KIMIA UNTUK MENGENDALIKAN
PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
CONTOH :
HgCl (0,1%), MENYEBABKAN KOAGULASI PROTEIN
MIKROORGANISME, BEBERAPA ANTIBIOTIKA
2. BIOLOGI
MENGGUNAKAN MIKROORGANISME LAIN YANG BERSIFAT
MEMBUNUH MIKROORGANISME
CONTOH : ENTEROBACTER DAPAT MEMBUNUH PLASMODIUM
1.

PENGENDALIAN
MIKROBA SECARA
MEDIS
MEMAHAMI PRINSIP INFEKSI, CARA

TERJADINYA INFEKSI DAN PENCEGAHANNYA


MEMAHAMI ASEPTIK DAN TEKNIK ASEPTIK
MEMAHAMI ANTISEPTIK
MEMAHAMI STERILISASI
MEMAHAMI DESINFEKTAN
MEMAHAMI ANTIBIOTIKA/ ANTIMIKROBA/
ANTIMIKROBIAL

INFEKSI
Berkembang biaknya penyakit pada

hospes disertai timbulnya respon


imunologik dengan gejala klinik
atau tanpa gejala klinik
Manusia
host / penjamu
Penyakit
agent
Transmisi kuman adalah :
Proses masuknya kuman ke dalam
penjamu sehingga timbul radang /
penyakit

CARA PENULARAN INFEKSI


1. Kontak
Langsung, tidak langsung, droplet
2. Udara
Debu, kulit lepas
3. Alat
Darah, makanan, cairan intra vena
4. Vektor / serangga
Nyamuk, lalat

PENGERTIAN PRINSIP PENCEGAHAN


INFEKSI
Suatu usaha yang dilakukan untuk

mencegah terjadinya resiko penularan


infeksi mikro organisme dari lingkungan
klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )
Tujuan :
Mengurangi terjadinya infeksi
Memberikan perlindungan terhadap
klien, nakes

6 KOMPONEN PROSES
TERJADINYA PENYAKIT :
1. Reservoir
2. Penyebab penyakit
3. Jalan masuk
4. Cara keluarnya penyebab penyakit

dari host
5. Kepekaan penjamu
6. Lingkungan

TINDAKAN PENCEGAHAN
INFEKSI : KS (5 PRINSIP)
1.
2.

3.
4.
5.

Cuci tangan guna mencegah infeksi silang,


Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), yaitu
pemakaian sarung tangan, masker dan baju
pelindung/apron) guna mencegah kontak
dengan darah serta cairan infeksius yang lain.
Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai,
Pengelolaan jarum dan benda tajam lainnya,
Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan

CUCI TANGAN,
ASPEK PENTING :
Ada 2 kategori organisme yang ada di
1. Organisme residen ( flora normal )
S. aureus, diphteroids ( tidak hilang
secara permanen )
2. Organisme transien
Karena kontak, contoh : E. Colli
(mudah dihilangkan dengan cuci
tangan efektif)

CUCI TANGAN,
ASPEK PENTING :
Mengapa kita perlu mencuci tangan :
Penanganan pasien dengan kontak tangan
Kontaminasi flora normal pasien
kontak
perubahan flora normal
patogen
Apa yang harus digunakan untuk mencuci
tangan :
Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan
air mengalir
Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )

CUCI TANGAN,
ASPEK PENTING :
Kapan kita harus mencuci tangan :
Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Setelah kontak dengan cairan tubuh
Setelah memegang alat yang
terkontaminasi ( jarum, cucian )
Sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien di ruang isolasi
Setelah menggunakan kamar mandi
Sebelum melayani makan dan minum
Pada saat akan tugas dan akhir tugas

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


1. Pemakaian sarung tangan

Sarung tangan steril


Sarung tangan DTT
Sarung tangan bersih
Sarung tangan rumah tangga
Pemakaian masker
Pemakaian gaun
Steril
kamar bedah
Non Steril ICU, kamr bayi, KB
Skort Celemek plastik
Pemakaian kacamata pelindung
Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup
Kap
Duk

3.
4.

5.
6.
7.
8.

ASEPTIK DAN TEKHNIK ASEPTIK


Istilah umum yang digunakan untuk

menggambarkan upaya kombinasi


untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam area tubuh
manapun yang sering menyebabkan
infeksi
Tujuan asepsis adalah : membasmi
jumlah mikroorganisme pada
permukaan hidup (kulit dan jaringan)
dan obyek mati (alat-alat bedah dan
barang-barang yang lain)

ANTISEPTIK
Proses menurunkan jumlah

mikroorganisme pada kulit,


selaput lendir atau jaringan
tubuh lainnya dengan
menggunakan bahan
antimikrobial (antiseptik)

KRITERIA PEMILIHAN ANTISEPTIK :


1. Aksi yang luas (menghambat

2.
3.
4.

5.
6.
7.

mikroorganisme secara luas gram positif.


Negatif, Tb, fungi, endospora)
Efektivitas
Kecepatan aktivitas awal
Efek residu
Aksi yang lama setelah pemakaian untuk
meredam pertumbuhan
Tidak mengakibatkan iritasi kulit
Tidak menyebabkan alergi
Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.

BEBERAPA LARUTAN
Alkohol (60%- 90%)
ANTISEPTIK
:

Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)


contoh : Hibiscrub, Hibitane
Klorheksidin Glukonat (2%)
Contoh : Savlon
Heksaklorofen (3%)
Contoh : pHisoHex
tidak boleh digunakan pada selaput
lendir seperti mukosa vagina
Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)
Contoh : Dettol
tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina
karena dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan
mempercepat pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh
digunakan pada bayi baru lahir
Iodofor (7,5-10%)
Contoh : Betadine
Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin
Contoh : Yodium tinktur
Triklosan (0,2-2%)

STERILISASI
Tindakan yang dilakukan untuk

menghilangkan semua mikroorganisme


(bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk
endospora bakteri pada benda mati atau
instrumen dengan cara uap air panas tekanan
tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan
kimia atau radiasi

MACAM-MACAM STERILISASI :
1.

2.

3.

STERILISASI UAP
121 C , tekanan pada 106 kPa
20 ' untuk alat tidak terbungkus
30 ' untuk alat yang dibungkus
STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
170 C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai
setelah suhu yang diinginkan tercapai
160 C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2
jam
STERILISASI KIMIA
Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurangkurangnya 10 jam
Formaldehid 8 %, direndam 24 jam
Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali
atau sebelum disimpan

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :

Tindakan yang dilakukan untuk


menghilangkan semua mikroorganisme
kecuali endospora bakteri pada benda
mati dengan cara merebus, mengukus
atau penggunaan desinfektan kimiawi

DESINFEKTAN TINGKAT TINGGI (DTT) :


1.

2.

DTT dengan merebus


Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
Merebus 20 dalam panci tertutup
Seluruh alat harus terendam
Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1
minggu
DTT dengan mengukus
Selalu kukus 20 dalam kukusan
Kecilkan api sehingga air tetap mendidih
Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
Keringkan dalam kontainer DTT

3. DTT DENGAN KIMIA :


Desinfektan kimia untuk DTT
klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid

2%
Langkah-langkah DTT Kimia :
DEkontaminasi
Cuci+bilas keringkan
Rendam semua alat dalam larutan
desinfektan selama 20
Bilas dengan air yang telah direbus dan
dikeringkan di udara
Segera dipakai atau disimpan dalam
kontainer yang kering dan telah di DTT

CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN :

Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat 1


% larutan yang diinginkan

JB air = 5,0% - 1 = 10 1 = 9
0,5%

Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak)


kedalam 1 bagian larutan klorin konsentrat
Terdapat rumus 9 : 1
Air : Klorin
Contoh soal :
1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc
2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter

Jawab :
1. Air
Klorin

2.

1 liter
Air
Klorin

= 9 x 500 cc = 450 cc
10
= 1 x 500 cc = 50 cc
10
500 cc
= 1000 cc
= 9 x 1000 cc = 900 cc
10
= 1 x 1000 cc = 100 cc
10
1000 cc

DESINFEKTAN :
Adalah bahan kimia yang membunuh atau
menginaktivasi mikroorganisme
Contoh larutan desinfektan :
Klorin pemutih 0,5%

untuk dekontaminasi permukaan yang lebar


Klorin 0,1%
Untuk DTT kimia
Glutaraldehida 2%
mahal harganya biasa digunakan untuk DTT
kimia
atau sterilisasi kimia

Fenol, klorin
tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan
dipakaikan pada bayi baru lahir

DEKONTAMINASI :
Proses yang membuat objek mati
lebih aman ditangani staf sebelum
dibersihkan (menginaktifasi serta
menurunkan HBV, HIV tetapi tidak
membasmi)
Peralatan medis dan permukaan
harus di dekontaminasi segera
setelah terpapar darah atau cairan
tubuh

DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

CUCI DAN BILAS


Gunakan deterjen dan sikat
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam

Metode yang dipilih

Sterilisasi

OTOKLAF

Metode alternatif

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI

PANAS KERING KIMIAWI

106 kPa
170 C
Rendam
121 C
60 menit
10-24 jam
30 menit jika
Terbungkus
20 menit jika Tidak terbungkus

REBUS / KUKUS
Panci tertutup
20 menit

KIMIAWI

Rendam
20 menit

DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN


Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi
Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka

PENGGUNAAN PERALATAN TAJAM SECARA AMAN


Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk
jarum secara tidak sengaja
Jangan menutup kembali, memelengkungkan,
mematahkan atau melepaskan jarum yang akan
dibuang
Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan
segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh
wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator
Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum
harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan
penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one
hand tehnik) lalu ditanam dalam tanah.
Tempat sampah hitam
sampah tidak kontaminasi
Tempat sampah kuning
sampah terkontaminasi

ANTIBIOTIK
ANTIBIOTIK ADALAH SALAH SATU CARA

PENGENDALIAN MIKROBA SECARA KIMIA,


KHUSUSNYA MIKROBA YANG TERDAPAT DALAM
TUBUH MAKHLUK HIDUP (MANUSIA) YANG
MENYEBABKAN GANGGUAN/PENYAKIT
DUA MACAM ANTIBIOTIK :
1.ANTIBIOTIK YANG MEMBUNUH CIDAL
2.ANTIBIOTIK YANG MENEKAN STATIS

CARA KERJA
ANTIBIOTIK
Menghambat sintesis dinding sel kuman, contoh

basitrasin,sefalosporin, sikloserin, penisilin, ristosetin


dan lain-lain.
Merubah permeabilitas membran sel atau mekanisme
transport aktif sel, contoh amfoterisin, kolistin,
imidazol, nistatin dan polimiksin.
Menghambat sintesis protein, contoh kloramfenikol,
eritromisin (makrolida),linkomisin, tetrasiklin dan
aminogliosida.
Melalui penghambatan sintesis asam nukleat, contoh
asam nalidiksat, novobiosin,pirimetamin, rifampisin,
sulfanomida dan trimetoprim

JENIS-JENIS
ANTIBIOTIK
1. GOLONGAN PENISILIN
2. GOLONGAN SEFALOSPORIN
3. GOLONGAN AMFENICOL
4. GOLONGAN TETRASIKLIN
5. GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA
6. GOLONGAN MAKROLIDA
7. GOLONGAN LINKOSAMID
8. GOLONGAN POLIPEPTIDA
9. GOLONGAN ANTIMIKOBAKTERIUM
10. GOLONGAN SULFONAMID DAN TRIMETROPIM
11. GOLONGAN KUINOLON
12. NON GOLONGAN

Anda mungkin juga menyukai