Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan adanya kejadian yang terlalu sering bayi dengan ikterus Neonaturum
pada beberapa bulan ini di rumah sakit - rumah sakit, maka kami mahasiswa tertarik
untuk mengambil kasus bayi dengan ikterus.
Dalam pengamatan kami para ibu yang telah bersalin sangat kurang sekali untuk
memberikan ASI-nya pada putranya. Yang mana ASI adalah sumber dari suatu immun
bagi bayi dari penyakit antara lain penyakit kuning atau disebut Ikterus Neonaturum.
Untuk ini para mahasiswa Diploma IV Kebidanan harus berpacu dalam
menggalakkan pemberian ASI sesering mungkin bagi para ibu meneteki dan bisa
memberi penyuluhan / penjelasan apa guna dan manfaat asi serta cara meneteki yang
benar dan sampai kapan ASI diberikan, agar bayi tumbuh berkembang secara sehat.
1.2 Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum
Mahasiswa agar mampu memberi asuhan kebidanan pada bayi dengan ikterus
dan berkolaborasi dengan dokter Sp.A

1.2.2

Tujuan Khusus
1. Mampu melaksanakan pengkajian / pengumpulan data pada bayi dengan Ikterus
neonatorum
2. Mampu merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas pada masalah
bayi dengan Ikterus neonatorum
3. Mampu melaksanakan dan mengantisipasi masalah potensial / diagnosa lain pada
bayi dengan Ikterus neonatorum
4. Mampu

melaksanakan

pengambilan

keputusan

tindakan

segera

kolaborasi pada bayi dengan Ikterus neonatorum


5. Mampu menyusun rencana / planning kebidanan pada bayi dengan Ikterus
neonatorum
6. Mampu melaksanakan tidakan kebidanan pada bayi dengan Ikterus neonatorum
agar rencana yang di inginkan tercapai
7. Mampu melaksanakan evaluasi hasil tindakan yang di lakukan pada bayi dengan
Ikterus neonatorum
1

1.3 METODE PENULISAN


Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini adalah:
1. Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa
dan gejala yang terjadi.
2. Teknik

pengumpulan

data

dan

pengidentifikasian

data

melalui

observasi,

wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumen dan studi kepustakaan.


3. Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas kesehatan.
1.4 LOKASI DAN WAKTU
a. LOKASI
Asuhan Kebidanan ini disusun saat penulis melaksanakan praktek lapangan di
PAV D III RUMKITAL Dr. RAMELAN Surabaya.
b. WAKTU
Penyusunan asuhan kebidanan ini dilakukan pada saat jam kerja di PAV D III
jam 07.00 14.00 WIB
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari:
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan umum, tujuan khusus, dan


sistematika penulisan

BAB II

Landasan teori meliputi batasan, konsep materi, pemeriksaan klinis, asuhan


kebidanan pada bayi dengan ikterus

BAB III

Tinjauan kasus meliputi pengkajian data, diagnosa/ masalah, diagnosa


potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan rasional, pelaksanaan rencana
tindakan dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Batasan
2.1.1

Pengertian Ikterus
Ikterus adalah warna kuning yang tampak pada kulit dan mukos, karena adanya
penumpukan bilirubin akibat peningkatan kadarnya dalam darah.
1.

Harga Normal bilirubin dalam darah : Direk < 1,0 mg, Indirek < 2,0 mg%.

2. Harga patologis (kelainan) bilirubin dalam darah

Indirek bayi aterm > 12mg%

Indirek bayi prematur > 10 mg%

Ataupeningkatankadar0;2rng/ja;natau4mg/hari

2.2 Konsep Materi


2.2.1

Potofsiologis terjadinya Ikterus


Penumpukan bilirubin disebabkan oleh :

2.2.2

1.

Pemecahan eritrosit (sel darah merah) berlebihan.

2.

Gangguan transportasi, misalnya hipoalbuminemia pada bayi kurang bulan.

3.

Gangguan konjugasi.

4.

Gangguan fungsi hepar atau imaturitas hepar.

5.

Gangguan ekskresi atau obstruksi

Metabolisme Bilirubin
Produksi

: Sumbernya adalah produk degradasi hemoglobin (terutama)


sebagaian dari sumber lain.

Transportasi

: Bilirubin indirek diangkut ke hepar dalam ikatan dengan


albumin.

Konjugasi

: di hear blirubin dikonjugasi menjadi bilirubin direk dengan


pengaruh enzim glukuronil transferase.

Ekskresi
2.2.3

: Bilirubin diekskresi ke usus melalui duktus koledokus

Bilirubin ada 2 jenis

1. Bilirubin inderek

: - Belum dikonjugasi
- Larut dalam lemak (tidak larut datam air)

2. Bilirubin direk

: - Larut dalam air


- Ekskresi melalui usus, bila terdapat obstruksi, ekskresi
melalui ginjal.

2.2.4

Ikterus Fisiologis
Bila penumpukan bilirubin tdak mengganggu
Tampak pada hari ke 3 - 4
Bayi tampak normal/sehat
Kadarnya < 12 mg%
Menghilang paling lambat 10- 14 hari
Tidak ada faktor resiko
Scbab : proses fsiologis

2.2.5

2.2.6

Ikterus Patologis

Biasanya timbul pada bayi umur < 36 jam

Cepat berkembang

Bisa disertai lebih lama > 2 Minggu

Ada faktor resiko

Dasar : proses patologis

Penyebab / Faktor resiko Ikterus


1. Proses hemolisis / produksi bilirubin meningkat

Golongan darah ibu-bayi tidak serasi (Rhesus, A B 0)

Hematoma, memor

Spherositosis kongenital

Enzim Gg PD rendah

2. Gangguan Transportasi

Albumin rendah (Prematur, kurang gizi)

Ikatan kometitif dengan albumin rendah (obat-obat atau bahan lain)

Kemampuan mengikat albumin rendah (asidosis)

3. Gangguan Konjugasi

Belum adekuatnya enzim glukoronil transferase (prematur, konginetal).

4. Gangguan Ekskresi

2.2.7

Obstruksi saluran empedu (cholestasis)

Obstruksi usus (sirkulasi enterohepatik meningkat)

Pendekatan untuk mengetahui penyebab ikterus neonetarum


Hari

Penyebab yang sering

tmbulnya
Hari I

Pemeriksaan

Gol. Darah ibu-anak tdak serasi


(Rh, ABO).
Infeksi

intrauteria

(virus,

toksoplasma sifilis, bakteri).


Defsiensi enzim Gg PD

Bilirubin serum
Darah lengkap
Gol. Darah ibu & bayi

Tes Coombs

Enzim Gg PD

Bilirubin serum

__f0Ikterus Fisiologis

Gol. Darah ibu & anak tidak

Darah lengkap

serasi

Enzim Gg PD

Defisiensi enzim Gg PD

Golongan Darah ibu dan

Polisitemia

bayi

Infeksi, umumnya oleh gram

pemeriksaan lain-lain bila

negatif

perlu.

Perdarahan tertutup (hematon,


fraktur)

2.2.8

RDS (hipoksia)

Dehidrasi - Asidosis

Bahaya Hiperbilirubin

Bilirubin melekat pada membran dan mitokodria sel otot


Derajat I

: Malas minum, hipotoni, lethargia, muntah, reflex moro

Derajat II

: Kejang, Hipertermi, Irritable, rigedity.

Derajat III

: Tuli, retardasi mental, gangguan pendengaran

2.3 Pemeriksaan Klinis


Penentuan derajat ikterus menurut pembagian zona tubuh (menurut KRAMER)

Kramer I. Daerah kepala


(Bilirubin total 5 - 7 mg)
5

Kramer II daerah dada - pusat


(Bilirubin total 7 10 mg%)

Kramer III Perut dibawah pusat s/d lutut


(Bilimbin total 10 - 13 mg)

Kramer IV lengan s/d pergelangan tangan tungkai


bawah s/d pergelangan kaki
(Bilirubin total 13 - 17 mg%)

Kramer V s/d telapak tangan dan telapak kaki


(Bilirubin total >17 mg%).

2.4 Asuhan Kebidanan Pada Bayi dengan Ikterus


2.4.1

Pencegahan Ikterus
Ikterus dapat dicegah dan dihentikan peningkatannya dengan :

Pengawasan antenatal yang baik.

Menghindari obat-obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi pada masa
kehaniilan dan kelahiran misalnya : Sulfafurazal, novobiosin, oksitosin dll.

Pencegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan neonatus.

Iluminasi yang baik, bangsal bayi baru lahir.

Pencegahan infeksi.

Ada yang menganjurkan penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari sebelum
partus.

2.4.2

Pengobatan Ikterus
1. Menghilangkan/mengatasipenyebab.
2. Mencegah peningkatan kadar bilirubin lebih lanjut dengan cara :

Meningkatkan kerja enzim dan konsentrasi ligandin


Phenobarbital (luminal) 1-2 mg / kg 1 x - 2-3x / hr (3 hari)

Merubah bilirubin tidak larut menjadi larut dalam air.


Fototerapi isomer bilirubin yang dapat dieksresi lagsung tanpa konjugasi
eksresi bilirubin, bertambah

Membuang bilirubin darah


Transfusi tukar (exchange transfusion).

2.4.3

Foto Terapi/Terapi Sinar


6

2.4.3.1 Indikasi
Bayi kurang bulan

Dimulai bila kadar bilirubin indirek > 10 mg%

Setelah 24 jam terapi sinar :


Bilirubin indirek > 12 mg % dilanjutkan terapi sinar 24 jam lagi

dihentikan bila kadar bilirubin indirek < 10 mg % (maksimal terapi sinar 2 x


24 jam).
Bilirubin indirek 10-12 mg istirahaM 2 jam dilanjutkan lagi selama 24
jam.

Bayi umur > 5 hari : bila kadar bilirubin tetap < 12 mg tetapi sinar tidak perlu
diberikan.

Bayi cukup bulan

Dimulai terapi sinar bila :


Bilirubin indirek > 15 mg (bayi umur < 96jam)
Bilirubin indirek > l mg% (>96jam)

Setelah 24 jam terapi sinar :


Bilirubin indirek > 18 mg diteruskan s/d 15 mg %.
Bilirubin indirek < 18 mg Istirahat 12 jam dilanjutkan lagi selama 24
jam.
Bilirubin indirek < 15 mg dihentikan bagi bayi umur > 15 hari.

2.4.3.2 Persiapan Alat

Lampu neon (Foto terapi).

Tempat tidur bayi dengan peralatannya.

Kain kasa, plester, gunting, kertas, karbon.

Salep mata.

2.4.3.3 Sebelum tindakan


Memberi penjelasan kepada keluarga pasien hal-hal yang akan dilakukan.
2.4.3.4 Pelaksanaan terapi sinar.
1. Jarak bayi dengan lampu 40 cm.
2. Bayi telanjang bulat.
3. Mata bayi ditutup kain / bahan lain yang tidak tembus cahaya.
4. Dilakukan terapi sinar kontinyu selama 24 jam.

5. Diistirahatkan 12 jam kalau perlu dosis II 24 jam.


6. Sebaiknya tutup mata dibuka bila bayi minum / diangkat dari lampu.
7. Tiap 6 jam posisi dirubah : telentang - miring kanan - tengkurap miring kiri, dsb.
8. Buat Flow Chart yang cermat:

Suhu dipertahankan 36 - 37 C (suhu tubuh diukur tiap 3 jam) hindari


hipotermi / hipertermi.

Catat berak (frekuensi & kualitasnya), diuresis

9. Monitor
Hubungan kadar bilirubin (selama & sesudah terapi sinar)
2.4.3.5 Transfusi Tukar
1. Indikasi

Neonatal hyperbilirubinemia .

Severe septicemia + selerema neonatorum

2. Tujuan

Menurunkan kadar bilirubin indirek ada mernatus

Menurunkan bahan-bahan toksik yang ada.

3. Manfaat : Memperbaiki keadaan umum pada pasien dan mcncegah komplikasi


yang lebih berat
4. Pemilihan darah

Bila karena ketidakcocokan darah golongan Rhesusu menggunakan golongan


darah 0 rhesus negatif.

Bila karena ketidakcocokan golongan darah A B 0 (biasanya ibu 0 anak A atau


B) menggunakan gol darah 0 dengan low titer golongan darah anak dengan
rhesus positif.

Bila bukan karena ketidakcocokan golongan darah menggunakan golongan


darah yang sama dengan gol darah bayi.

5. Persiapan, pelaksana, komplikasi & monitoring lihat protap.

BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGUMPULAN DATA
3.1 Pengkajian
Tanggal pengkajian

: 12 Juli 2010

Tempat

: RSI Darussyifa Surabaya

MRS

: 08 Juli 2010

3.1.1

Data Subyektif
Identtas :
Nama bayi

: Bayi Ny. M

Umur bayi

: 5 hari

Tanggal / jam / lahir : 07 Juli 2010 / 12.20 WIB / SC


Jenis

: Perempuan

BB / PB lahir

: 3500 gram / 52 cm

Data orang tua

3.1.2

Nama Ibu

: Ny. P

Nama Ayah

: Tn. S

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Penddikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: TNI AL

Suku / bangsa : Madura / Ind.

Suku / bangsa : Madura / Ind.

Alamat

Alamat

: Kamal Madura

: Kamal Madura

Keluhan Utama
Bayi dengan Ikterus neonatorum umur 5 hari

3.1.3

Riwayat Antenatal
G II P1ooo2
9

Sudah dapat TT 1 x, tablet tambah darah


3.1.4

Riwayat Penyakit
Diabetus Mellitus : tidak pernah

3.1.5

3.1.6

TBC

: tdak pernah

Asma

: tidak pernah

Kuning

: tidak pernah

Pola Kebiasaan Waktu Hamil


Makanan

: Makan nasi, lauk pauk, sayur, buah

Obat-obatan/jamu

: Tidak ada

Merokok

: Tidak merokok

Riwayat Natal Sekarang


Umur kehamilan 42 / 43 minggu
Jenis persalinan

: SC

Ditolong oleh

: Dokter

1) Ketuban pecah

: Amniotomi

Warna

: Jernih

Bau

: Anyir

Jumlah

: 1000 cc

2) Keadaan Bayi Baru Lahir


Nilai APGAR

1 menit : 8

5 menit : 9

BB / PB : 3500 gram / 52 cm
3.2 Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum

: baik

Suhu

: 36,5 C, rectal

RR

: 48 x /menit, teratur

HR

: 142 x /menit, teratur

BB sekarang

: 3500 gram

LK

: 34 cm

LD

: 35 cm
10

Lila

: 13 cm

Pemeriksaan Fisik
a. Kepala

: Simetris, tidak terdapat caput succedaneum, tidak ada chepal


hematoma

b. Ubun ubun

: UUK belum menutup

c. Muka

: tidak oedema, ikterus

d. Mata

: sklera ikterus, cornea mata hitam, simetris, conjungtiva tidak


anemis

e. Telinga :

simetris, tulang rawan pada daun telinga sudah terbentuk

f. Mulut

: bersih, tidak ada labio palatoskisis

g. Hidung

: simetris, pernafasan cuping hidung tidak ada, bersih

h. Leher

: tidak ada pembesaran vena jugolaris

i. Dada

: simetris, tidak ada tarikan diding torax

j. Tali pusat

: dibungkus dengan kasa steril, tidak ada perdarahan

k. Punggung

: tidak ada spina bifida

l. Extremitas

: simetris, lengkap

m. Genetalia

: normal, labia mayora menutupi labia minora

n. Anus

: tidak ada atresia ani

II. INTERPRETASI DATA DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN


Dx : Bayi Ny. P umur 5 hari dengan ikterus neonatorum, KU baik, muntah (-)
Ds : BAB teratur, BAK lancar, minum ASI (+), menangis kuat
Do : KU baik, tali pusat terbungkus kasa steril dan tidak ada perdarahan
TTV : Suhu

: 36,5 C, rectal

RR

: 48 x /menit, teratur

HR

: 142 x /menit, teratur

BB sekarang : 3500 gram


LK

: 34 cm

LD

: 35 cm

Lila

: 13 cm

BAB teratur, BAK lancar, minum PASI (+), reflek hisap kuat, muntah (-)
M : ikterus neonatorum
K : memberikan HE tentang : pemberian ASI sesering mungkin untuk membentuk
antibody, pemberian PASI
11

III. MENGANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Tidak ada
IV. MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Dilakukan kolaborasi dengan dokter
V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
Dx : Bayi Ny. P umur 5 hari dengan ikterus neonatorum, KU baik, muntah (-)
Kriteria : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 24 jam diharapkan bayi dalam
keadaan sehat.
Tujuan : TTV dalam keadaan normal :
S

: 36,5 37,5 C

HR : 120 - 160x /menit

RR : 30 - 50 x /menit

Akral hangat

Reflek menghisap baik tidak terjadi komplikasi

Perdarahan tali pusat tidak ada

Menangis kuat

Tidur yang cukup

BAK lancar / BAB teratur dan konsistensi lunak

Intervensi :
1. Lakukan komunikasi therapeutik dengan ibu mengenai kondisi bayinya
Rasional

: Dengan melakukan kamunikasi therapeutik dapat membina hubungan


baik dan saling percaya antara petugas kesehatan dengan pasien
maupun keluarga pasien

2.

Jelaskan hasil pemeriksaan bayi kepada orang tuanya


Rasional

: Deteksi dini bila ada tanda - tanda bahaya

3. Berikan PASI
Rasional

: Terpenuhinya nutrisi pada bayi

4. Berikan terapi sesuai dengan advis dokter


Rasional

: Agar terpenuhinya asupan nutrisi pada bayi

5. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin

12

Rasional

: Melatih reflek menghisap bayi disaat AS1 sudah keluar dan


membentuk antibody

6. Kolaborasi dengan dokter


Rasional

: Mengetahui tindakan lebih lanjut

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal

: 12 Juli 2010 Jam

: 07.00 WIB

Dx : Bayi Ny. P umur 5 hari dengan ikterus neonatorum, KU baik, muntah (-)
Jam 07.00 WIB Melakukan komunikasi therapeutik dengan ibu mengenai kondisi bayi
Jam 08.00 WIB Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bayinya
TTV : S : 36,5 C

HR : 142 x/menit

RR : 48 x/menit

BAB 1 kali konsistensi ada ampas, BAK lancar, reflek hisap kuat,
minum PASI (+)
Jam 09.00 WIB Memberikan PASI dan mengganti baju dan popok bayi
Jam 10.00 WIB Melakukan injeksi Cefri 2 x 150 mg dan Gentamicin 2 x 8 mg sesuai
dengan advis dokter
Jam 10.30 WIB Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI
Jam 11.30 WIB Melakukan observasi TTV : S : 36,5 C
HR : 142 x/menit
RR : 48 x/menit
BAK lancar
Jam 12.00 WIB Memberikan tindakan sesuai advis dokter :
Foto therapi 30 menit dengan posisi terlentang mata ditutup memakai
kacamata hitam dari kain dan dipakaikan alas saja
VII. EVALUASI
Tanggal : 12 Juli 2010 Jam
S

: 12.30 WIB

: Bayi tidak rewel, tidak panas


Minum ASI dan PASI (+) dan tidak muntah

: TTV dalam batas normal :


S

: 36,5 C

HR

: 142 x/menit

RR

: 48 x/menit
13

BB

: 3500 gram

BAK

: lancar

BAB

: teratur, konsistensi ada ampas

Reflek hisap kuat, minum PASI pintar


Kulit tidak kuning, turgor baik
A

: Bayi dengan Ikterus neonatorum teratasi

: Bayi kelihatan sudah tidak kuning, segera bisa dibawa pulang


Bayi kembali kontrol 2 minggu lagi atau sewaktu waktu bila ada keluhan

14

15

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • SOP Umpan Balik
    SOP Umpan Balik
    Dokumen2 halaman
    SOP Umpan Balik
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Skrip Si
    Skrip Si
    Dokumen14 halaman
    Skrip Si
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • ASKEB Kelompok Komunitas
    ASKEB Kelompok Komunitas
    Dokumen13 halaman
    ASKEB Kelompok Komunitas
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Analisis Kebutuhan Tenaga
    Analisis Kebutuhan Tenaga
    Dokumen14 halaman
    Analisis Kebutuhan Tenaga
    ANI T
    100% (1)
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen26 halaman
    Bab 2
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • BAB III Implan
    BAB III Implan
    Dokumen8 halaman
    BAB III Implan
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Program KB Di Indonesia
    Program KB Di Indonesia
    Dokumen13 halaman
    Program KB Di Indonesia
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Tinjauan Kasus
    Bab Iii Tinjauan Kasus
    Dokumen8 halaman
    Bab Iii Tinjauan Kasus
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Bab II Implant
    Bab II Implant
    Dokumen10 halaman
    Bab II Implant
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen2 halaman
    Bab 5
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • VeyY Imunisasi
    VeyY Imunisasi
    Dokumen23 halaman
    VeyY Imunisasi
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen6 halaman
    Bab 4
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Perawatan Payudara & Kelancaran ASi
    Perawatan Payudara & Kelancaran ASi
    Dokumen45 halaman
    Perawatan Payudara & Kelancaran ASi
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 New
    BAB 1 New
    Dokumen3 halaman
    BAB 1 New
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • SPO Penyuluhan Masyarakat
    SPO Penyuluhan Masyarakat
    Dokumen2 halaman
    SPO Penyuluhan Masyarakat
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Spo MMD
    Spo MMD
    Dokumen3 halaman
    Spo MMD
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen1 halaman
    Bab 6
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen1 halaman
    Bab 6
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat
  • JADWAL PENELITIANbbbbbbbbbbbbbbb 2003
    JADWAL PENELITIANbbbbbbbbbbbbbbb 2003
    Dokumen1 halaman
    JADWAL PENELITIANbbbbbbbbbbbbbbb 2003
    Homsy El-fathirah
    Belum ada peringkat