PENDAHULUAN
dapat
berpengaruh
terhadap
kinerja
perawat,
institusi
kesehatan dan tentunya akan berpengaruh pada klien sendiri. Oleh karena
itu perlu ditingkatkan kwalitas dari tenaga kesehatan, standart praktik yang
tinggi, serta pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah
melalui
lembaga-lembaga
yang
dibentuk
oleh
pemerintah
yang
prakteknya
dalam
memberikan
asuhan
keperawatan?
malpraktek
dalam
pelaksanaan
praktek
keperawatan?
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah
untuk mengidentifikasi kasus yang berkaitan dengan malpraktek
yang terjadi dalam praktek keperawatan ditinjau dari konsep
malpraktek, etik, dan peraturan atau hukum yang berlaku.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Hukum dalam keperawatan
Hukum adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah-kaidah
hukum, sedangkan etika adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidahkaidah non hukum, yaitu kaidah-kaidah tingkah laku (etika) (Supriadi,
2001).
Hukum adalah Suatu keterikatan adat atau praktek dari suatu
kelompok: aturan dari tindakan atau aksi,secara umum bersifat mengikat
atau dikuatkan oleh suatu otoritas pengontrol (Websters, 2003).
Banyak sekali definisi-definisi yang berkaitan dengan hukum, tetapi
yang penting adalah hukum itu sifatnya rasionalogic, sedangkan tentang
hukum dalam keperawatan adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidahkaidah hukum keperawatan yang rasionalogic dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Fungsi hukum dalam keperawatan, sebagai berikut:
a. Memberi
tentang
izin
dan
menjalankan
prakteknya
secara
hukum
perawat
harus
memperhatikan baik aspek moral atau etik keperawatan dan juga aspek
hukum yang berlaku di Indonesia. Fry (1990) menyatakan bahwa
akuntabilitas mengandung dua komponen utama, yakni tanggung jawab
dan tanggung gugat. Hal ini berarti tindakan yang dilakukan perawat dilihat
dari praktik keperawatan, kode etik dan undang-undang dapat dibenarkan
atau absah (Priharjo, 1995).
2.2 Definisi Malpraktik
Malpraktik adalah kelalaian seorang tenaga kesehatan untuk
mempergunakan tingkat ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim
digunakan dalam merawat klien atau orang yang terluka menurut ukuran di
lingkungan yang sama (Hanafiah dan Amir,1999).
Balcks law dictionary mendefinisikan malpraktek sebagai
professional misconduct or unreasonable lack of skill atau failure of one
rendering professional services to exercise that degree of skill and learning
commonly applied under all the circumstances in the community by the
average prudent reputable member of the profession with the result of
injury, loss or damage to the recipient of those services or those entitled to
rely upon them.
4
Bila dilihat dari definisi diatas maka malpraktek dapat terjadi karena
tindakan yang disengaja (intentional) seperti pada misconduct tertentu,
tindakan
kelalaian
(negligence),
ataupun
suatu
kekurang-
menurut
World
Medical
Association
(WMA)
Professional misconducts
2.2.2
Negligence (kelalaian)
3. Nonfeasance
Adalah
tidak
melakukan
tindakan
dari
bentuk
pelayanan
kesehatan
khususnya
dalam
aturan
tertentu
mengenai
penggunaan
alat-alat
untuk
baik
bersifat
pelanggaran
autonomy,
justice,
perbuatan pidana dan perdata (pasal 339, 360 dan 361 KUHP).
BAB III
KASUS
8
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
9
Kitab
Undang-undang
Hukum
Pidana
sebagaimana
1. Pasal
360
ayat
Barangsiapa
karena
kelalaiannya
Hal
tersebut
biasanya
dilakukan
agar
korban
dapat
menyelesaikan
perkara
yang
berlaku
dalam
masyarakat.
dari
pihak
yang
berkepentingan
untuk
menindak
11
Oleh
karena
delik
aduan
pendekatannya
lebih
kepada
tindakan
medis
terhadap
seseorang
dengan
12
Pasal 54 :
(1). Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau
kelalaian dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan
tindakan disiplin.
(2).
Penentuan
ada
tidaknya
kesalahan
atau
kelalaian
Ganti
rugi
sebagaimana
dimaksud
dalam
ayat
(1)
13
memberikan
pelayanan
kesehatan.
Berdasarkan
hasil
untuk
mengambil
tindakan
disiplin
terhadap
tenaga
Terhadap Pasien
1)
Terjadinya
kecelakaan
atau
injury
dan
dapat
3)
Kemungkinan
terjadi
komplikasi/munculnya
masalah
kesehatan/keperawatan lainnya.
4)
Terdapat
pelanggaran
hak
dari
pasien,
yaitu
4.4.2
14
4.4.4
Bagi profesi
1. Kepercayaan masyarakat terhadap profesi keperawatan
berkurang, karena menganggap organisasi profesi tidak
dapat menjamin kepada masyarakat bahwa perawat yang
melakukan asuhan keperawatan adalah perawat yang sudah
kompeten dan memenuhi standar keperawatan.
2. Masyarakat atau keluarga pasien akan mempertanyakan
mutu dan standarisasi perawat yang telah dihasilkan oleh
pendidikan keperawatan.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Malpraktik merupakan kelalaian seorang tenaga kesehatan dalam
mempergunakan tingkat ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim
16
perawat
profesional
dituntut
untuk
selalu
meningkatkan
5.2 Saran
Malpraktik merupakan sebuah tindakan yang menyalahi hukum.Setiap
tindakan malpraktik dapat dikenai tuntutan dan hukuman berdasarkan
undang-undang malpraktik yang berlaku.Oleh karena itu kita sebagai perawat
seharusnya hati-hati dalam melakukan tindakan keperawatan.Selain itu, kita
17
sebagai perawat harus menjalankan tindakan yang sesuai dengan SOP agar
terhindar dari tindakan Malpraktik.
Dari kasus perawat Anu dan bayi Ani diatas, maka diharapkan semua
tenaga kesehatan dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan setiap
tindakan professional untuk menghindari kejadian malpraktek yang dapat
merugikan pasien, keluarga, bahkan tenaga kesehatan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Amir & Hanafiah, (1999). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, edisi
ketiga: Jakarta: EGC.
Craven & Hirnle. (2000). Fundamentals of nursing. Philadelphia. Lippincott
Guwandi,1984.Malpraktik Dalam Ilmu Keperawatan.Jakarta: Pustaka
Utama.
18
19