Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP

5.1 Simpulan untuk Perfomance Appraisal


Dari hasil common size pada neraca dan laporan arus kas laporan laba rugi serta
analisis rasio likuiditas, rasio manajemen aset, rasio manajemen utang,
profitabilitas, rasio pasar, serta analisis rasio du pont dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Melalui analisis common size neraca dapat terlihat bahwa perusahaan

menggunakan pendanaan dengan pecking order theory. Neraca PT Lion


Metal Works Tbk secara konstan pada tahun 2010 hingga 2014 menunjukkan
komposisi penggunaan ekuitas yang lebih besar dibandingkan dengan
liabilitas. Di dalam komponen ekuitas menunjukkan bahwa akun saldo laba
mempunyai persentase yang lebih besar dibandingkan dengan akun modal
ditempatkan dan disetor. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan
menggunakan pendanaan internal yang lebih besar dibandingkan dengan
pendanaan eksternal
2. Common size laba rugi menunjukkan penurunan beban pokok penjualan
berkaitan dengan penurunan pengeluaran kas terhadap bahan baku dan beban
pabrikasi. Sedangkan peningkatan beban pokok penjualan dapat diakibatkan
oleh kenaikan harga persediaan barang yang terus meningkat akibat adanya
inflasi dan nilai uang yang terus meningkat. Beban usaha perusahaan
mengalami penurunan persentase pada tahun 2011 hingga 2012 hal tersebut
menunjukkan bahwa beban umum dan beban penjualan perusahaan
61

62

meningkat. Laba bersih menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat


meningkatkan laba bersih perusahaan bahkan mengalami penurunan yang
signifikan.
3. Common size arus kas menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat
mempertahankan penerimaan kas dari pelanggan secara stabil. Arus kas dari
kegiatan investasi mengalami pergerakan yang fluktuatif dari tahun 2010
hingga 2014. Arus kas dari kegiatan pendanaan menunjukkan pergerakan yang
stabil pada tahun 2010 hingga 2013 namun meningkat pada tahun 2014 karena
perusahaan pada tahun 2014 membayarkan dividen kas lebih besar dan
perusahaan menggunakan pinjaman bank.
4. Rasio Likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan mampu melunasi utang
jatuh tempo dengan baik dan menunjukkan bahwa perusahaan masih dapat
memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa harus mengandalkan penjualan
persediaan.
5. Rasio manajemen aset yaitu rasio perputaran persediaan, DSO, rasio
perputaran aset tetap dan rasio perputaran total aset menunjukkan bahwa
perusahaan kurang mampu mengelola manajemen asetnya dengan baik.
6. Rasio manajemen utang menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan
manajemen utang dengan cukup baik. Perusahaan mampu melindungi kreditor
terhadap kerugian dengan tidak menggunakan pendanaan melalui kreditor
dengan jumlah yang besar Perusahaan juga mampu memenuhi pembayaran
bunga tahunannya dengan baik dan dapat mengurangi tingkat utang yang
relatif tinggi pada tahun-tahun sebelumnya..
7. Rasio Profitabilitas menunjukkan bahwa hasil akhir dari seluruh kebijakan dan
keputusan operasional perusahaan yang digambarkan dalam rasio profitabilitas
mengalami penurunan. Namun operasi perusahaan masih berjalan dengan

63

efisien, dan masih dapat memberikan pengembalian atas total aset dan ekuitas
biasa dengan baik.
8. Rasio pasar menunjukkan bahwa jumlah rupiah yang rela dibayarkan investor
untuk setiap rupiah yang dilaporkan semakin menurun dan prospek
pertumbuhan perusahaan kurang baik. Namun perusahaan masih dipandang
baik oleh investor. Secara keseluruhan walaupun nilai pasar perusahaan
mengalami penurunan namun masih jauh melebihi nilai buku perusahaan.
9. Rasio du pont menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam tingkat

pengembalian atas aset melalui margin laba menurun. Kemampuan


perusahaan dalam perputaran total aset, dan penggunaan utang untuk
menghasilkan pengembalian atas ekuitas juga menurun.

Anda mungkin juga menyukai