Anda di halaman 1dari 4

Tipe

Elemen
B1

600 X 400

Tipe
Elemen
RB1

550 X 350

Tipe
Elemen
K1

B2

600 X 400

RB2

550 X 350

K2

650 X 650

B3

600 X 400

RB3

550 X 350

K3

400 X 400

B4

500 X 300

RB4

350 X 250

K4

600 X 600

BK1

600 X 400

RB5

450 X 250

K5

600 X 600

BK2

600 X 400

RB6

350 X 250

K6

600 X 600

BK3

600 X 400

RBK1

600 X 400

K7

400 X 300

BK4

500 X 300

RBK2

350 X 250

K8

400 X 400

Ba1

500 X 300

RBK3

300 X 200

Ba2

400 X 250

RBK4

450 X 250

Ba3

400 X 250

RBT1

300 X 200

BaK1

400 X 250

RBT2

300 X 200

Bak2

300 X 200

RBP

200 X 150

Bak3

400 X 250

Bak4

300 X 200

Bt1

400 X 200

Bt2

350 X 200
Dimensi dan Elemen Kolom Balok (Eksisting)

Dimensi Elemen

Dimensi Elemen

Dimensi Elemen
650 X 650

1,4DL
1,2DL + 1,6LL
1,2DL + 1LL + 1EX + 0,3EY
1,2DL + 1LL - 1EX + 0,3EY
1,2DL + 1LL + 1EX - 0,3EY
1,2DL + 1LL - 1EX - 0,3EY
1,2DL + 1LL + 0,3EX + 1EY
1,2DL + 1LL - 0,3EX + 1EY
1,2DL + 1LL + 0,3EX - 1EY
1,2DL + 1LL - 0,3EX - 1EY
0,9DL + 1EX + 0,3EY
0,9DL + 1EX - 0,3EY
0,9DL - 1EX + 0,3EY
0,9DL - 1EX - 0,3EY
0,9DL + 0,3EX + 1EY
0,9DL + 0,3EX - 1EY
0,9DL - 0,3EX + 1EY
0,9DL - 0,3EX - 1EY
Keterangan :
DL= Beban mati (DeadLoad)
LL= Beban Hidup (LiveLoad)
EX= Beban gempa searah sumbu x(Earthquake-X)
EY = Beban gempa searah sumbu y (Earthquake- Y)
No

Konstruksi

Berat

Satuan

Baja

7850

kg/m3

Beton bertulang

2400

kg/m3

Beton

2200

kg/m3

Dinding pas bata bt

250

kg/m2

Dinding pas bata 1 bt

450

kg/m2

Curtain wall+rangka

60

kg/m2

Cladding + rangka

20

kg/m2

Pasangan batu kali

2200

kg/m3

Finishing lantai (tegel)

2200

kg/m3

Plafon+penggantung

20

kg/m2

10

Mortar

2200

kg/m3

11

Tanah, Pasir

1700

kg/m3

12

Air

1000

kg/m3

13

Kayu

900

kg/m3

14

Baja

7850

kg/m3

15

Aspal

1400

kg/m3

16

Instalasi plumbing

50

kg/m2

2. Beban hidup (Live load)

Beban hidup yang bekerja pada lantai bangunan Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk
Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F), adalah sebagai berikut :
Lantai dan rumah tinggal = 200 kg/m2
Sekolah, kantor, toko, hotel, RS, restoran, asrama = 250 kg/m2
Ruang olahraga = 400 kg/m2
Ruang dansa = 500 kg/m2
Balkon dan lantai dalam ruang pertemua = 400 kg/m2
3. Beban gempa (Earthquake)
Wilayah Indonesia terdiri dari 6 wilayah gempa, dimana wilayah gempa 1 adalah wilayah
kegempaan paling rendah dan wilayah gempa 6 adalah wilayah kegempaan paling tinggi.
Pembagian wilayah gempa ini, didasarkan pada percepatan puncak batuan dasar akibat pengaruh
gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun dengan asumsi umur bangunan adalah 50 tahun.
Berikut adalah Gambar Pembagian Zona Gempa di Indonesia

Gambar Pembagian Zona Gempa di Indonesia


Analisis terhadap beban gempa digunakan cara statik ekivalen maupun dinamik (response
spectrum analysis). Dari hasil analisis kedua cara tersebut diambil kondisi yang memberikan
nilai gaya atau momen terbesar sebagai dasar perencanaan. Struktur bangunan dirancang mampu

menahan gempa rencana sesuai peraturan yang berlaku yaitu SNI 03-1726-2002 tentang Tatacara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. Dalam peraturan ini gempa rencana
ditetapkan mempunyai periode ulang 500 tahun, sehingga probabilitas terjadinya terbatas pada
10 % selama umur gedung 50 tahun.
a. Metode Statik Ekivalen
Gaya geser dasar nominal pada struktur akibat gempa dihitung dengan rumus :
V = C . I / R .Wt
Dimana :

C= nilai faktor response gempa, yang ditentukan berdasarkan wilayah gempa kondisi
tanah dan waktu getar alami.
R = faktor reduksi gempa representatif.
I = faktor keutamaan (diambil, I = 1 )
Wt = jumlah beban mati dan beban hidup yang direduksi (faktor reduksi diambil = 0,5)
yang bekerja di atas taraf penjepitan lateral.
Analisis statik dilakukan dengan meninjau secara bersamaan 100% gempa arah X dan 30%
gempa arah Y, dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai