Anda di halaman 1dari 18

INTEGRAL GARIS

Dalam materi ini, didefinisikan integral yang serupa dengan integral tunggal, hanya saja interval
integrasinya bukan sebuah interval [ a, b] , tapi sebuah kurva C yang dinyatakan oleh
sebuah persamaan. Integral yang demikian ini disebut sebagai integral garis.
Misalkan diketahui suatu kurva C yang dinyatakan oleh persamaan parametrik
x x(t ) y y (t ) a t b .
Integral garis sepanjang kurva C , didefinisikan dengan
b

f ( x, y ) ds

dx

dt

dy

dt

f ( x (t ), y (t ))

dt

Contoh
1.

Tentukan

(2 x

y ) ds dengan C adalah setengah bagian atas lingkaran x 2 y 2 1 .

Penyelesaian
Ingat kembali, bahwa persamaan lingkaran dapat dinyatakan dalam persamaan parameter

x cos t

y sin t 0 t

. Sehingga

2.

Tentukan

2 xds

f ( x, y )ds ( 2 cos 2 t sin t )dt 2


0

dengan C terdiri dari C1 parabola y x 2 dari (0,0) ke (1,1)

dilanjutkan garis vertikal C 2 dari (1,1) ke (1,2) .


Penyelesaian

2 xds 2 xds 2 xds 2 xds

3.

C1 C 2

Hitung

C1

2
3

C2

5 5 1
2
6

dx xdy , dengan C adalah

a.
Ruas garis dari (-5,-3) ke (0,2)
b.
Busur parabola x 4 y 2 dari (-5,-3) ke (0,2).
Penyeleaian diserahkan kepada Anda.

INTEGRAL GARIS DALAM RUANG


Analog dengan integral garis dalam bidang pada pembahasan di atas, integral garis dalam ruang
didefinisikan dengan

f ( x, y , z )ds

dx

dt

f ( x(t ), y (t ), z (t ))

dy

dt

dz

dt

dt

Contoh
1. Hitung

y sin zds , dimana

C adalah heliks melingkar yang dinyatakan oleh

persamaan x cos t y sin t z t ; 0 t 2


Penyelesaian

y sin z ds

2. Tentukan hasil dari

sin

t sin 2 t cos 2 t 1 dt 2

y dx z dy x dz

dimana C adalah ruas garis dari

(2,0,0) (3,4,5) (3,4,0)

Penyelesaian
Persamaan ruas garis (2,0,0) (3,4,5) adalah C1 : x t , y 4t 8, z 5t 10
sehingga

29 2

4t 8 dt 5t 10 4dt t 5dt 29t 48 dt t 48t


2

24,5
2

Persamaan ruas garis (3,4,5) 3,4,0 adalah C 2 : x 3, y 4, z 5 5t sehingga


1

15 dt 15t

1
0

15

Sehingga

y dx z dy x dz y dx z dy x dz 9,5
C 1C 2

INTEGRAL GARIS DARI MEDAN VEKTOR


Misalkan F Pi Qj Rk adalah medan vektor kontinu yang terdefinisi pada kurva mulus C
yang dinyatakan oleh fungsi vektor r (t ) x (t )i y (t ) j z (t ) k , a t b , maka integral garis
dari F sepanjang C didefinisikan oleh:
b

F dr F (r (t )) r ' (t )dt

Contoh
Carilah kerja yang dilakukan oleh medan gaya F ( x, y ) x 2 i xyj untuk mengerakkan partikel
sepanjang seperempat lingkaran r (t ) cos ti sin tj , 0 t

.
2

Penyelesaian

F dr (cos

t i cos t sin t j ) ( sin t i cos t j )dt

(cos3 t cos t sin 2 t ) dt


0

cos t dt cos t sin 2 t dt


3

1 sin t d (sin t ) sin


2

t d (sin t )

sin t

2
1
sin 3 t
3
3
0
2

TEOREMA DASAR INTEGRAL GARIS


b

Ingat kembali teorema dasar Kalkulus bahwa

F ' ( x) dx F (b) F (a)

dengan F ' ( x )

kontinu pada [ a, b] . Demikian pula teorema dasar untuk integral garis diberikan oleh Teorema
berikut
Teorema
Misalkan C adalah kurva mulus yang diberikan oleh fungsi vector r (t ); a t b .
Misalkan f adalah fungsi dua atau tiga variable yang vector gradiennya f kontinu
pada C. Maka

f dr f r (b) f r (a)

Teorema ini mengatakan bahwa kita dapat menghitung integral garis dari medan vector
konservatif (medan vector gradient dari fungsi potensial f ), cukup dengan mengetahui nilai f
di titik ujung C. Sehingga jika f adalah fungsi dua variable dan C adalah kurva bidang dengan
titik awal A( x1 , y1 ) dan titik akhir B ( x 2 , y 2 ) , maka Teorema dasar untuk integral menjadi

f dr f x

, y 2 f x1 , y1 . Sedangkan jika f adalah fungsi tiga variable dan C adalah

kurva ruang dengan titik awal A( x1 , y1 , z1 ) dan titik akhir B( x 2 , y 2 , z 2 ) , maka Teorema dasar
untuk integral garis menjadi f dr f x 2 , y 2 , z 2 f x1 , y1 , z1
C

KEBEBASAN LINTASAN
Umumnya, jika F medan vektor kontinu dengan domain D , dikatakan bahwa integral garis

F dr

adalah bebas lintasan jika

F dr F dr

C1

C2

untuk sebarang lintasan C1 dan C 2

dalam D dengan titik awal dan titik akhir sama.


Suatu kurva dikatakan tertutup, jika titik akhirnya berimpit dengan titik awalnya, yaitu
r (b) r (a )

Teorema
Integral garis

F dr

F dr 0 untuk

adalah bebas lintasan dalam D jika hanya jika

setiap lintasan tertutup C dalam D .


Menurut Teorema Green (akan dibahas berikutnya), untuk setiap C lintasan tertutup bila
F P i Q j; r (t ) x (t ) i y (t ) j , berlaku

Sehingga bila

F dr 0 , hal ini mengakibatkan

Dengan kata lain, Integral garis

F dr

Q P
dA .

x
y

F dr Pdx Qdy
D

Q
P
Q P

dA yaitu

.
x
y
x
y
Q

dikatakan bebas lintasan bila berlaku x y .

Teorema
Andaikan F adalah medan vector yang kontinu pada daerah terhubung terbuka D . Jika

F dr 0 adalah bebas lintasan dalam

D , maka F adalah medan vector konservatif

pada D , yakni terdapat fungsi f sedemikian sehingga f F


Teorema
Jika F ( x, y ) P ( x, y )i Q( x, y ) j adalah medan vector konservatif, dengan P dan
Q mempunyai turunan parsial yang kontinu pada D , maka sepanjang D berlaku
P
Q

.
y
x

Untuk daerah D adalah terhubung sederhana, digunakan teorema berikut


Teorema
Misalkan F ( x, y ) P ( x, y )i Q( x, y ) j adalah medan vector pada daerah terhubung
sederhana terbuka D . Andaikan P dan Q mempunyai turunan orde satu yang kontinu
P

dan y x sepanjang D , maka F adalah konservatif.

Contoh
1. Apakah medan vector F ( x, y ) (3 2 xy )i ( x 2 3 y 2 ) j konservatif/tidak?
Penyelesaian
Karena P dan Q adalah polinomial dalam ( x, y ) berarti domain dari F adalah R 2 ,
P

dan turunan pertamanya juga kontinu di R 2 , yaitu y 2 x x . Jadi menurut


Teorema F ( x, y ) (3 2 xy)i ( x 2 3 y 2 ) j konservatif.
2. Dari soal nomor 1, tentukan f sedemikian sehingga f F , kemudian hitung

F dr , bila C adalah kurva parameter

r (t ) e t sin t i e t cos t j; 0 t

Penyelesaian
Dari definisi turunan fungsi vector

f i
f j fx i fy j
x
y

2
2
Karena f F , berarti f x i f y j (3 2 xy )i ( x 3 y ) j
2
Dari kesamaan diperoleh f x (3 2 xy ) f (3 2 xy )dx 3 x x y g ( y )
2
Dari f yang diperoleh, bila diturunkan terhadap y , f x (3 2 xy ) f y x g ' ( y )

2
2
Sementara f y x 3y , sehingga

x 2 3 y 2 x 2 g ' ( y ) g ' ( y ) 3 y 2 g ( y )

3y

dy y 3 c

Jadi f 3 x x 2 y y 3 c
Kemudian menurut teorema dasar integral garis

F dr f dr

f (0,e ) f (0,1) e 3 1

TEOREMA GREEN
TEOREMA GREEN
Misalkan C adalah kurva yang berorientasi positif, mulus sepotong-sepotong, tertutup
sederhanan di bidang dan D adalah daerah yang dibatasi oleh C. Jika P dan Q mempunyai
mempunyai turunan parsial yang kontinu pada daerah terbuka yang memuat D, maka:
Q P
dA

x
y

Pdx Qdy

Dengan kalimat lain, Teorema Green mengatakan bahwa integral tunggal sepanjang lintasan
tertutup C sama dengan integral lipat dua dengan domain integrasi bidang D yang batasnya
adalah lintasan C
Contoh

1. Akan dihitung

dx xy dy , dengan C adalah ruas garis dari (0,0) ke (1,0) ke (0,1)

kembali ke (0,0) dengan menggunakan teorema Green, yaitu

dx xy dy

1 1 x

y dy dx 6
0

2. Akan ditentukan hasil dari

dx 3 xy dy dengan C adalah bidang perbatasan dari

daerah setengah cincin D di setengah bidang atas di antara lingkaran-lingkaran


x 2 y 2 1 dan x 2 y 2 4 .
Penyelesaian perhitungan contoh 2. Lebih sulit bila menggunakan integral biasa maupun
integral garis. Dengan domain integrasi bidang setengah cincin bagian atas, akan lebih
mudah menggunakan koordinat polar untuk menyelesaikannya.
P
Q
2
3 y dan D ( r , ) / 1 r 2; 0
Dengan P y y 2 y ; Q 3xy
x
diperoleh
2
y dx 3xy dy

Q P
D x y dA

3 y 2 y dA r sin r dr d
D

0 1

CURL DAN DIVERGENSI


1. CURL
Jika F P i Qj R k adalah medan vector pada R 3 dan turunan parsial dari P , Q, R
semuanya ada, maka curl F adalah medan vector dari R 3 yang didefinisikan dengan
curl F F

R Q
Q P


P R
i
k
i
j
k P i Qj R k

j
y
z
z
x
y
z
x
y
x

Teorema
Jika F adalah medan vector yang terdefinisi pada keseluruhan vector R 3 yang fungsi
komponennya mempunyai turunan parsial kontinu dan curl F 0 , maka F adalah
medan vector konservatif
Contoh
Akan ditunjukkan bahwa F y 2 z 3 i 2 xyz 3 j 3xy 2 z 2 k adalah medan vector
konservatif.

14
3

curl F
x
y2z3

y
2 xyz 3

0
z
3 xy 2 z 2

Selanjutnya karena F y 2 z 3 i 2 xyz 3 j 3xy 2 z 2 k adalah medan vector konservatif,


akan dicari fungsi potensial f -nya, yaitu f F
f
f
f
i
j
k y 2 z 3 i 2 xyz 3 j 3xy 2 z 2 k
x
y
z
fx y2z3
f y 2 z 3 dx xy 2 z 3 g ( y, z )
3
3
3
Padahal f y 2 xyz 2 xyz g y ( y, z ) 2 xyz

g y ( y, z ) 0
g ( y, z ) k

Jadi f xy z k
2

2. DIVERGENSI
Jika F P i Qj R k adalah medan vector pada R 3 dan turunan parsial dari P , Q, R
semuanya ada, maka divergensi F ( div F ) adalah fungsi tiga variable yang didefinisikan
oleh
div F F


i
j
k P i Qj R k
y
z
x
P Q P

x
y
z

Contoh
P

Divergensi dari F xz i xyz j y 2 k adalah div F x y z z xz

BENTUK VEKTOR DARI TEOREMA GREEN


Misalkan C adalah kurva tertutup sederhana, mulus pada bidang XY dengan persamaan
parameter x x (s ) dan y y (s ) , maka vektor singgung satuan dari kurva C adalah
dx
dy
dy
dx
i
j dan vektor normal satuannya adalah n
i
j . Jika
ds
ds
ds
ds
F P ( x, y )i Q ( x, y ) j adalah medan vektor, maka

1.

dx
dy
i
j ds Pdy Qdx
ds
ds
C

F n ds Pi Qj

P Q

x y

P Q
dA
x y

dA

Sementara div F F x i y j Pi Qj x y . Sehingga

F n ds div F F

Yang disebut sebagai Teorema Divergensi Gauss pada Bidang atau Fluks yang melintasi
C.
2. Terdapat pula bentuk vector yang lain untuk Teorma Green.
dy
dx
i
j ds Pdx Qdy
ds
ds
C

F T ds Pi Qj

Q P
dA

x y

Sementara curl F F
x
P

y
Q

k
Q P

k . Sehingga

z
y
x
0

Q P
. Jadi
curl F k

y
x

F T ds curl F k dA

LUAS PERMUKAAN
Definisi
Bila permukaan mulus S diberikan oleh persamaan r (u , v) x(u , v)i y (u , v ) j z (u , v )k ;
(u , v ) D , dan S dikelilingi hanya sekali ketika (u , v ) bergerak sepanjang daerah asal D,
maka luas permukaan S adalah
A( S )

rv dA

dengan ru

x
y
z
x
y
z
i
j
k dan rv
i
j
k
u
u
u
v
v
v

Secara khusus, jika permukaan S diberikan oleh persamaan z f ( x, y ) , dengan ( x, y ) terletak


di D dan f mempunyai turunan parsial kontinu, dan diambil x dan y sebagai parameter, dengan
persamaan parameternya x x, y y, z f ( x, y ) sehingga rx i
i

rx ry 1

k
f
f
f

i
j k rx ry
x
x
y
f
y

f
f
k ; ry j
k dan
x
v

Jadi, luas permukaan menjadi


A( S )

1 dA

Pikirkan ke-analog-an rumus luas permukaan ini dengan rumus panjang busur pada Kalkulus I
Contoh
1. Tunjukkan bahwa luas permukaan bola adalah L 4r 2
Penyelesaian
Ingat kembali transformasi koordinat kartesius ke koordinat polar pada system koordinat
bola, yaitu:
x l sin cos ; y l sin sin ; z l cos

Dengan daerah asal parameter D ( , ) / 0 ; 0 2


Sehingga r
r

x
y
z
i
j
k l cos cos i l cos sin j sin k

x
y
z
i
j
k l sin sin i l sin cos j 0 k

i
r r l cos cos

l sin sin

r r

j
l cos sin
l sin cos

k
sin l 2 sin 2 cos i l 2 sin 2 sin j l 2 sin cos k
0

l 4 sin 4 cos 2 l 4 sin 4 sin 2 l 4 sin 2 cos 2 l 2 sin

Jadi A( S ) ru rv dA
D

l
0

sin d d 4 l 2

2. Tentukan luas permukaan paraboloida x 2 y 2 z 0 yang dibatasi oleh bidang z 4 .


Penyelesaian
a. Cara I
z x 2 y 2 z x 2 x ; z y 2 y , sehingga dS 1 z 2 x z 2 y 1 4 x 2 4 y 2

A( S ) dS 1 4 x 2 4 y 2 dA
D

b. Cara II

1 4 x 2 y 2 rdrd

2 2

1 4r 2 rdrd

1
8

1
12

1 4r 2 d 1 4r 2 d

1 4r
2

2
2

17 17 1
6

r xi yj zk xi yj x 2 y 2 k

Sehingga rx i 0 j 2 xk dan ry 0i j 2 yk
i
rx ry 1
0

j
0
1

k
2 x 2 xi 2 yj k rx ry
2y

A( S )

2
2
rx ry dA 1 4 x 4 y dA
D

2x 2

2 y 1
2

4x 2 4 y 2 1

Selanjutnya sama seperti cara sebelumnya.

1 4 x 2 y 2 rdrd

INTEGRAL PERMUKAAN
Dalam memahami integral permukaan, ingat kembali rumus tentang integral garis. Karena
hubungan antara integral garis dan panjang busur, sangat menunjang untuk memahami hubungan
antara integral permukaan dan luas permukaan. Artinya panjang busur analog dengan luas
permukaan, dan integral garis analog dengan integral permukaan.
Jika permukaan S adalah grafik dari fungsi dua variabel z g ( x, y ), ( x, y ) D , maka integral
permukaan dari S dirumuskan dengan

f ( x, y, z ) dS

dx

f x , y , g ( x, y )

dy

1 dA

Untuk permukaan S dengan persamaan parametrik r (u , v) x(u , v)i y (u , v ) j z (u , v )k ;


integral permukaan dirumuskan dengan

f ( x, y, z ) dS

f x, y, g ( x, y ) r

rv dA

Contoh
Hitung
1.

y dS

2.

3.

z dS

dengan S adalah permukaan z x y 2 ; 0 x 1; 0 y 2

dS dengan S adalah bola satuan x 2 y 2 z 2 1

dengan S adalah permukaan yang merupakan gabungan dari S1 silinder

x 2 y 2 1 ; S2 cakram x 2 y 2 1 ; S3 bidang z x 1 yang terletak di atas S2

Penyelesaian
1. z x y 2 z x 1; z y 2 y 1 z 2 x z 2 y 1 1 4 y 2 2 4 y 2
2 1

Sehingga y dS

2
y 2 4 y dx dy

0 0

1
2 4y2 d 2 4y2
8 0

3
12

2 4y2 2
83

2
0

13
2
3

2. Koordinat bola dengan berpusat di (0,0,0) berjari-jari 1 adalah


x sin cos ; y sin sin ; z cos dan r r
Sehingga
2

2
x dS

3.

2
2
sin cos sin d d
0

sin

cos 2 d sin 3 d
0

4
3

z dS z dS z dS z dS
S

S1

S2

S3

Permukaan S1 silinder x y 2 1 , sehingga x cos ; y sin ; z z


2

x
y
z
i
j
k sin i cos j 0 k

x
y
z
rz
i
j
k 0 i 0 j 1k
z
z
z

Sehingga r

i
r rz sin
0

Jadi

1 x

j
cos
0

k
0 cos i sin j r rz 1
1

1 cos

z dS z d d z
S1

z d dz

3
2

Permukaan S2 cakram x y 1 , sehingga z 0


2

Jadi

z dS

S2

Permukaan S3 bidang z x 1 yang terletak di atas S2 sehingga


z

Jadi

z dS
S3

Sehingga

1 1 0 1

1 x

2 dA

S3

2
2 1

1 cos r dr d

0 0

z dS z dS z dS z dS
S

S1

S2

S3

INTEGRAL PERMUKAAN DARI MEDAN VEKTOR


Bagaimana bila soal yang dijumpai adalah sebagai berikut

1. Hitung integral permukaan, bila F y i x j z k dengan permukaan S adalah


daerah pejal yang dilingkupi oleh paraboloida z 1 x 2 y 2 dan di bidang z 0 .
Untuk menyelesaikan soal tersebut, perhatikan bahwa yang diketahui adalah medan
vector F y i x j z k yang berarti soal tersebut adalah penentuan integral permukaan
dari suatu medan vector.
Perhatikan rx ry pada rumus luas permukaan, dengan r x i y j z k . Ingat bahwa
hasil dari cross product dua vektor adalah vektor yang tegak lurus terhadap dua vektor
yang dicrossproductkan, dan yang hasilnya positif adalah yang arahnya keluar bidang.
Pada soal tersebut r x i y j 1 x 2 y 2 k , sehingga rx i 0 j 2 x k ; ry 0i j 2 y k
dan

i
rx ry 1
0

j
0
1

k
2x 2x i 2 y j k
2y

(arahnya keluar permukaan), sehingga

F ( x, y, z ) dS
S

F x, y, g ( x, y ) r

ry dA

yi xj 1 x

4 xy 1 x

y k 2 xi 2 yj k dA
2

yi xj zk 2 xi 2 yj k dA

y 2 dA

Sementara, karena irisan antara paraboloida z 1 x 2 y 2 dan di bidang z 0 adalah


lingkaran 1 x 2 y 2 , maka penyelesaian akan lebih mudah dengan menggunakan
koordinat polar, sehingga

4 xy 1 x
D

y 2 dA

4r

cos sin 1 r 2 r dr d

Cross productnya adalah rx ry , bukan ry rx karena bila ry rx , maka

hasilnya adalah
vektor yang arahnya ke bawah paraboloida (bernilai negative)
Integral permukaan dari medan vektor di permukaan S disebut juga FLUKS yang
melintasi S

2. Tentukan fluks dari medan vektor F ( x, y , z ) z i y k x k yang melintasi bola satuan


x2 y2 z2 1

Penyelesaian
Untuk permukaan bola, maka penyelesaian akan lebih mudah menggunakan penyajian
secara parameter untuk persamaan bola. Jadi untuk S : x 2 y 2 z 2 1 , dan orientasi
dikatakan positif bila r r dengan 0 ; 0 2 , persaman parametrik untuk
bola berjari-jari 1 da berpusat di (0,0,0) adalah
x sin cos ; y sin sin ; z cos r sin cos i sin sin j cos k

r cos cos i cos sin j sin k


r sin sin i sin cos j 0 k
i
r r cos cos
sin sin

j
cos sin
sin cos

k
sin
0

sin 2 cos i sin 2 sin j sin cos k

Sehingga

F ( x, y, z ) dS F ( x, y, z ) r r dA
S

cos i sin sin j sin cos k sin

cos i sin 2 sin j sin cos k d d

0 0

cos sin
0 0

cos sin 3 sin 2 sin 2 cos cos d d

4
3

LATIHAN

TEOREMA STOKES
Misalkan S adalah permukaan mulus sepotong-sepotong terorientasikan yang dibatasi
kurva perbatasan mulus sepotong-sepotong yang tertutup dan sederhana C dengan
prientasi positif. Sedangkan F adalah medan vektor yang komponennya mempunyai
turunan parsial kontinu pada daerah terbuka R 3 yang mengandung S. Maka

F dr curl F dS

Teorema Stokes menyatakan bahwa integral garis sekeliling kurva perbatasan S dari komponen
singgung F pada daerah terbuka R 3 sama dengan integral permukaan dari komponen normal
dari curl F .
Contoh
Hitung
1.

F dr

dengan F y 2 i xj z 2 k dan C adalah kurva perbatasan/perpotongan dari

bidang y z 2 dan silinder x 2 y 2 1


2.

curl F dS
S

dengan F zy i xz j xy k dan S adalah bagian bola x 2 y 2 z 2 4

yang terletak dalam silinder x 2 y 2 1 dan berada di atas bidang XY


Penyelesaian
1. Dari yang diketahui

curl F
x
y2

y
x

1 2 y k
z
z2

, sementara

r xi yj xk xi yj (2 y )k sehingga rx i 0 j 0k ; ry 0i j k
i
rx ry 1
0

. Jadi

j
0
1

k
0 jk
1

F dr curl F dS

2 1

1 2 y k j k r dr d
0 0

2 1

1 2r sin r dr d
0 0

2.

curl F
x
yz

y
xz

( x x)i ( y y ) j ( z z ) k oi oj ok . Sehingga
z
xy

curl F dS 0
S

Atau dapat juga dicari dengan

F dr , dengan C adalah kurva irisan antara bola

x 2 y 2 z 2 4 dan silinder x 2 y 2 1 , yaitu x 2 y 2 1; z


r cos i sin j

F dr

dan

3 sin i

Sehingga
dan

3 cos j sin cos k

3k

3.

3 sin i 3 cos j sin cos k sin i cos j d

3 sin 2 3 cos 2 d

3 cos 2 cos 2 d 3 cos 2d 0

Bagaimana bila soal yang dijumpai adalah sebagai berikut.


Hitung

F dS , dengan
S

F xy i y 2 e xz

j sin ( xy) k dan S adalah permukaan daerah

pejal E yang meliputi silinder parabolic z 1 x 2 dan bidang-bidang z y 0; y z 2


Tentunya sulit untuk menghitung
empat

F dS
S

permukaan

yang

F dS ,

S 1 S 2 S 3 S 4

F dS
S

ada.

dengan
Artinya

karena ada empat

permukaan seperti yang diketahui. Untuk itu


solusinya akan lebih mudah bila menggunakan
Teorema Divergensi Gauss
Teorema Divergensi Gauss
Misalkan E adalah daerah pejal sederhana dan misalkan S adalah permukaan perbatasan
E, yang diberikan dengan orientasi positif. Misalkan F adalah medan vektor yang fungsi
komponennya mempunyai turunan parsial kontinu pada daerah terbuka yang
mengandung E. Maka

F dS div F
S

dV

Sehingga bila soal di atas diselesaikan dengan menggunakan teorema Divergensi Gauss,
diperoleh solusi

F dS div F
S

dV


i
j
k xy i y 2 e xz j sin ( xy ) k dV
x
y
z

3 y dV
E

1 x 2

2 x

3 y dy dz dx

184
35

LATIHAN
1. Buktikan teorema Divergensi Gauss, untuk A ( 2 xy z ) i y 2 j ( x 3 y ) k yang
diambil pada daerah yang dibatasi oleh 2 x 2 y z 6, x y z 0
2. Hitung

F dS
S

dimana F ( z 2 x) i xy j 3 z k dengan S adalah permukaan

daerah yang dibatasi oleh z 4 y 2 , x 0, x 3 dan bidang XY .


3. Hitung

A dS
S

dimana A (2 x 3 z ) i ( xz y ) j ( y 2 2 z ) k dengan S adalah

permukaan bola dengan pusat (3,1,2) dan berjari-jari 3.

Anda mungkin juga menyukai