TUJUAN
Memperlihatkan pertambahan efek obat akibat dosis obat
Memperlihatkan efek interaksi obat ( efek kerja kombinasi obat - obatan )
ADRENALIN
Adrenalin (epinefrin) yang merupakan zat adrenergikini dengan efek alfa + beta adalah
Bronkchodilata terkuat dengan kerja cepat tetapi singkat yang digunakan untuk serangan
asma yang hebat. Seringkali senyawa ini dikombinasikan dengan tranguillizer peroral
guna melawan r4asa takut dan cemas yang menyertai serangan. Secara oral, adrenalin
tidak aktif.
Adrenalin adalah sebuah hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan
gerak tubuh kita. Tidak hanya gerak, hormon ini pun memicu reaksi terhadap efek
lingkungan seperti suara derau tinggi atau cahaya yang terang. Reaksi yang kita sering
rasakan adalah frekuensi detak jantung meningkat, keringat dingin dan keterkejutan.
Adrenalin selalu akan dapat menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah arteriel dan
memicu denyut dan kontraksi jantung sehingga menimbulkan tekanan darah naik seketika
dan berakhir dalam waktu pendek. Betabloker akan selalu juga menghambat frekuensi dan
konduksi jantung pada dosis terapi dan morfin juga selalu akan mengurangi rasa sakit dan
menghambat pernapasan dalam dosis lebih besar. Semua reaksi ini merupakan dosedependent reactions yang nyata. Dengan demikian banyak obat lain bisa kita golongkan
kedalamnya seperti kontaseptif oral, insulin, dsb. Obat sejenis ini termasuk daftar Obat
Esensial.
: Pipet tetes
Pupilometer
Lampu senter
Kapas
Stopwatch / jam
Diameter pupil ( dalam mm ) jarak horizontal kedua pimggir paling lateral pupil
Kelainan gerakan bola mata ( misal seperti nystagmus ( kedua bola mata di tengah ))
Setelah melakukan observasi di atas, tetesi kedua mata kelinci dengan larutan adrenalin
sebanyak 3 tetes ( dilakukan pada waktu yang bersamaan ). Perhatikan efeknya ( lakukan
observasi di atas ). Setelah 10 menit kemudian, teteskan pada mata kanan 3 tetes larutan
sulfasatropin dan mata kiri 3 tetes larutan 0,5 % larutan adrenalin HCl. Kemudian lakukan
lagi observasi di atas
V. HASIL PENGAMATAN
Waktu awal
Setelah
ditetesi
larutan 0,5
% adrenalin
HCl
Setelah 10
menit mata
kanan
(sulfasatropin
)
Setelah 10
menit mata
kiri (0,5 %
adrenalin
HCl)
Diameter
pupil
5 mm
6 mm
6 mm
8 mm
Besar bola
mata
Normal
Normal
Lebih ke
dalam dari
mata kiri
Lebih
menonjol
dari mata
kanan
Refleks
ancaman
Normal
Normal
Normal
Normal
Refleks
cahaya
Direct:pupil
mengecil
Direct:pupil
mengecil
Direct:pupil
mengecil
Direct:pupil
tidak
mengecil
Indirect:pupil
mengecil
Indirect:pupil
tidak
mengecil
Indirect:pupil
tidak
mengecil
Konsistensi
bola mata
Keras
Keras
Keras
Keras
Kelainan
gerakan
bola mata
Normal
Normal
Normal
Normal
VI.
Indirect:pupil
tidak
mengecil
KESIMPULAN
Percobaan ini membuktikan bahwa obat memiliki efek tertentu jika kita memberikan obat
secara berturut-turut dengan dosis yang sama. Efek tersebut diantaranya adalah
Sinergisme dan Antagonis. Sinergisme adalah meningkatnya efek yang terjadi saat
memberikan obat dengan dosis yang sama. Antagonis adalah kerja obat saling
merugikan. Saat diberikan obat berbeda dengan dosis yang sama, akan menurunkan efek
yang terjadi.
7. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Farmakologi Dan Terapeutik FKUI. Farmakologi Dan Terapi. Jakarta: Gaya
Baru; 2007 p.56-61 & 63