PENDAHULUAN
Sumber : The sixth Report of The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure, sixth report (JNC VI). Dikutip oleh Debra A. Krummel.Medical Nutrition
Therapy in Hypertension. Dalam L. Kathleen M, Sylvia Escoott. Krauses Food, Nutrition, & Diet Therapy.
USA: Elsevier; 2004
tekanan
darah
tinggi
sebagai
akibat
seseorang
2.
Penyakit vaskuler
Pada keadaan ini terjadi iskemi yang kemudian merangsang
sistem renin angiotensin aldosteron.
3.
yang
meningkat
akibat
kerusakan
ginjal,
yang
meliputi
medikamentosa
antihipertensi,
aldosteronisme
primer
(Sindrom
Conn).
d. Sindrom Cushing
Sindrom cushing disebabkan oleh hiperplasi adrenal bilateral
yangdisebabkan oleh adenoma hipofisis yang menghasilkan
Adenocorticotropin Hormone (ACTH ).
e. Hipertensi adrenal kongenital
Hipertensi adrenal kongenital merupakan penyabab terjadinya
hipertensi pada anak (jarang terjadi).
f. Feokromositoma
Feokromositoma adalah salah satu hipertensi endokrin yang
patut dicurigai apabila terdapat riwayat dalam keluarga. Tanda
tanda yang mencurigai adanya feokromositoma yaitu hipertensi,
sakit kepala, hipermetabolisme, hiperhidrosis, dan hiperglikemia.
Feokromositomia disebabkan oleh tumor sel kromatin asal neural
yang mensekresikan katekolamin. Sebagian besar berasal dari
kelenjar adrenal, dan hanya 10% terjadi di tempatlain dalam rantai
simpatis. 10% dari tumor ini ganas dan 10% adenoma adrenal
adalah bilateral. Feokromositomia dicurigai jika tekanan darah
berfluktuasi tinggi, disertai takikardi, berkeringat atau edema paru
karena gagal jantung.
g. Koarktasi aorta
Koarktasi aorta paling sering mempengaruhi aorta pada distal
dari arteri subklavia kiri dan menimbulkan hipertensi pada lengan
dan menurunkan tekanan pada kaki, dengan denyut nadi arteri
femoralis lemah atau tidak ada. Hipertensi ini dapat menetap
bahkan setelah reseksi bedah yang berhasil, terutama jika
hipertensi terjadi lama sebelum operasi.
h. Hipertensi pada kehamilan
preaklampsia
mengakibatkan
risiko
sampai
retardasi
50%.
Terhadap
perkembangan
janin,
intrauterin,
10
11
12
4. Etnis
Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada
yang berkulit putih. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun
dalam orang kulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan
sensitifitas terhadap vasopresin lebih besar.
5. Penyakit Ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
a) Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran
garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah
dan mengembalikan tekanan darah ke normal.
b) Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan
garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah
kembali ke normal.
c) Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan
enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon
angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon
aldosteron.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah,
karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan
terjadinya tekanan darah tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang
menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan
hipertensi. Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga
bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
6. Obat-obataan
Penggunaan obat-obatan seperti beberapa obat hormon (Pil KB),
Kortikosteroid, Siklosporin, Eritropoietin, Kokain, dan Kayu manis
(dalam jumlah sangat besar), termasuk beberapa obat antiradang (antiinflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah
seseorang. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu
faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi.
13
darah
secara
umum
yang
mengakibatkan
iskemia
dengan
pengaruh
stress
yang
dialami
kelompok
14
2. Obesitas
Penelitian epidemiologi menyebutkan adanya hubungan antara berat
badan dengan tekanan darah baik pada pasien hipertensi maupun
normotensi. Pada populasi yang tidak ada peningkatan berat badan
seiring umur, tidak dijumpai peningkatan tekanan darah sesuai
peningkatan umur. Obesitas terutama pada tubuh bagian atas dengan
peningkatan jumlah lemak pada bagian perut.
3. Nutrisi
Sodium adalah penyebab penting dari hipertensi esensial, asupan
garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari
hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan meningkatkan
tekanan darah.
Asupan garam tinggi yang dapat menimbulkan perubahan tekanan
darah yang dapat terdeteksi adalah lebih dari 14 gram per hari atau jika
dikonversi kedalam takaran sendok makan adalah lebih dari dua sendok
makan.
4. Merokok
Penelitian terakhir menyatakan bahwa merokok menjadi salah satu
faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi. Merokok merupakan
faktor risiko yang potensial untuk ditiadakan dalam upaya melawan arus
peningkatan hipertensi khususnya dan penyakit kardiovaskuler secara
umum di Indonesia.
5. Kurang olahraga
Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang
diturunkan.
15
makanan
kaya
serat,
kurangi
konsumsi
garam
dan
pola diet rendah lemak jenuh, total lemak dan kolesterol serta aktivitas fisik
yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok dan mengkonsumsi
alkohol yang diduga berpengaruh dalam meningkatkan resiko hipertensi,
16
17
2.7 PENGOBATAN
Penatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit,
namun dapat dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan
pendahuluan dengan pemberian obat anti hipertensi oral. Penatalaksanaan krisis
hipertensi berdasarkan penilian awal dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3: Algoritma untuk Evaluasi Krisis Hipertensi
Parameter
Tekanan
Hipertensi Mendesak
Hipertensi Darurat
Biasa
Mendesak
> 180/110
> 180/110
> 220/140
Sakit kepala,
kecemasan;
sesak napas
nokturia, dysarthria,
darah
(mmHg)
Gejala
Pemeriksaan
seringkali tanpa
kelemahan, kesadaran
gejala
menurun
Tidak ada
Kerusakan organ
kerusakan organ
insufisiensi ginjal,iskemia
penyakit
jantung
penyakit
kardiovaskuler, stabil
kardiovaskular
18
Terapi
memulai/teruskan
pendek
obat IV
Periksa ulang
Rawat ruangan/ICU
dalam 3 hari
24 jam
dosis
Rencana
Adapun obat hipertensi oral yang dapat dipakai untuk hipertensi mendesak
(urgency) dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4: Obat hipertensi oral
Obat
Dosis
Perhatian khusus
Captopril
12,5 - 25 mg PO;
SL, 25 mg
Clonidine
PO 75 - 150ug,
ulangi per jam
Propanolo
10 - 40 mg PO;
Nifedipin
5 - 10 mg PO;
ulangi setiap 15
kering
15-30 min/3-6 jam
Bronkokonstriksi, blok
jantung, hipotensi ortostatik
Takikardi, hipotensi,
gangguan koroner
menit
SL, Sublingual. PO, Peroral
Dosis
Efek / Lama
Perhatian khusus
Kerja
19
Sodium
0,25-10 mg / kg /
langsung/2-3
nitroprusside
menit sebagai
menit setelah
infus IV
infus
keracunan tiosianat,
methemoglobinemia, asidosis,
keracunan sianida.
Selang infus lapis perak
Nitrogliserin
500-100 mg
sebagai infus IV
min
methemoglobinemia; membutuhkan
sistem pengiriman khusus karena
obat mengikat pipa PVC
Nicardipine
5-15 mg / jam
1-5 min/15-30
sebagai infus IV
min
Klonidin
30-60 min/ 24
per 250 cc
jam
koroner
5-15 ug/kg/menit
sebagi infus IV
30 min
Glukosa 5%
mikrodrip
Diltiazem
intrakranial; hipotensi
Obat Pilihan
Diseksi aorta
Nitroprusside + esmolol
AMI, iskemia
Nitrogliserin, nitroprusside,
mungkin
Sekunder untuk bantuan
Edema paru
nicardipine
Nitroprusside, nitrogliserin,
iskemia
10% -15% dalam 1-2 jam
20
Gangguan Ginjal
labetalol
Fenoldopam, nitroprusside,
Kelebihan katekolamin
Hipertensi ensefalopati
Subarachnoid
labetalol
Phentolamine, labetalol
Nitroprusside
Nitroprusside, nimodipine,
hemorrhage
nicardipine
Stroke Iskemik
nicardipine
AMI, infark miokard akut; SBP, tekanan sistolik bood.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Definisi Hipertensi :
Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah seseorang tekanan
sistoliknya 140 mmhg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmhg atau
lebih atau sedang memakai obat anti hipertensi.
22
adalah
melalui
terbentuknya
3.2 SARAN
Dalam upaya pencegahan penyakit hipertensi, hendaknya seseorang menerapkan
pola hidup sehat.Baik dari segi penerapan pola makan, mencakup menghindari
makanan yang berisiko meningkatkan tekanan darah, hindari pemicu stress
(stressor), serta asupan nutrisi yang seimbang.Selain itu aktifitas fisik seperti
olahraga secara teratur, agar tidak terjadi obesitas.Hindari kebiasaan yang
berakibat buruk seperti merokok serta konsumsi alkohol. Dalam pencegahan
23
DAFTAR PUSTAKA
24
7. Tohaga,
Edwin.
Tanpa
tahun.Hipertensi,
Gejala
dan
Komplikasi.
Wordpress.comhttp://id.wikipedia.org/
25