Di susun Oleh:
SAYTRIYARSA MAHENDRA LT 2B / 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Praktek Instalasi Listrik Indutri merupakan materi inti yang merupakan praktikum
yang mengimplementasikanpengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari mata kuliah
lain yang ada pada Program StudiTeknik Listrik. Teori yang didapatkan dari beberapa
mata kuliah dipraktekkan pada praktikum ini seperti rancangan listrik gedung, rangkaian
kendali otomatis maupun manual, serta instalasi penerangan.
Diharapkan melalui praktikum ini Mahasiswa dapat melatih keterampilan mereka,
baik itu dalam perancangan, pemasangan, hingga perawatan dan troubleshooting jika
terdapat kerusakan dalam instalasi listrik gedung.
1.2
Tujuan
Praktikum Instalasi Listrik Industri ini bertujuan agar Mahasiswa dapat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.3
alat
pelindung
diri
seperti
sepatu
dan
sarung
tangan
berfungsi
sebagai
pengaman
yang
diakibatkan
dari
bagian
yang
panas,berputar,dan bertegangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Teori dasar
Instalasi listrik adalah suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah bangunan
gedung , yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan penghuninya .Di Indonesia
dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL (Persyaratan Umum Instalasi
Listrik). Dalam suatu perancangan, produk yang dihasilkan adalah gambar dan analisa
.Gambar adalah bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan simbol.Gambar ini
dapat berupa gambar sket, gambar perspektif, gambar proyeksi, gambar denah serta
gambar situasi.Gambar denah ruangan atau bangunan rumah (gedung) yang kan dipasang
instalasi digambar dengan menggunakan lambang-lambang (simbol-simbol) yang berlaku
untuk instalasi listrik.
Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu
proyek pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL
2000. Rancangan instalasi listrik terdiri dari:
1. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan
instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan
listrik PLN.
2. Gambar instalasi meliputi :
a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan
listrik
pelaksanaan, rencana anggaran biaya dan lama waktu pengerjaan . Bangunan gedung
baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana pendukung listrik
dalam membangun agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi
keselamatan memerlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan
mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik.
Gambar instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan
dalam suatu perencanaan instalasi, karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan
pemasangan instalasi dapat dilaksanakan .Untuk instalasi penerangan yang kecil dengan
nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi listrik penerangan 1 phase, 1 group dengan
pengaman arus (MCB) 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke
pemakai (kwh + MCB) merupakan tugas dari PLN sedangkan dari panel bagi (kotak
sekering) sampai ke pemasangan titik nyala (lampu dan kotak kontak) dan satu unit
grounding (pentanahan) merupakan tugas Biro Teknik Listrik (BTL). Penempatan Saklar
dan Kotak Kontak Penempatan saklar dekat pintu dan mudah dicapai oleh tangan, arah
tuas (kutub) saklar harus sama baik saat di-on-kan maupun di-off-kan, sedangkan
pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan dengan beban yang akan
disambung. Tinggi penempatan saklar dan kotak kontak 150 cm diatas lantai.
NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini umum
dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya
hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan
mudah digigit tikus. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran
gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
Huruf kode
N
Y
A
Re
Rm
Kabel
Komponen
jenis standart
penghantar tembaga
Isolator PVC
Kawat berisolasi
Penghantar pada bulat
Penghantar
bulat
dengan
berkawat
banyak
b. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga. Kabel
NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang
berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat
keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).Kabel ini
dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
Huruf kode
N
Y
M
Re
Rm
Kabel
Komponen
jenis standart
penghantar tembaga
Isolator PVC
Berselubung PVC
Penghantar pada bulat
Penghantar
bulat
dengan
berkawat
banyak
c. Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.Kabel
NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi
yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).Kabel NYY memiliki
isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
d. Tanda kabel / warna
Merah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2. Macam macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan listrik.Saklar
banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk kebutuhan instalasi penerangan, instalasi
tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari hari
dirumah maupun dimana saja. Ada saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan
diluar tembok (out bow). Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk
menyalakan dan mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :
a. Saklar kutub satu
b. Saklar kutub ganda
c. Saklar kutub tiga
d. Saklar kelompok
e. Saklar seri
f. Saklar tukar
g. Saklar silang
3. Macam macam fitting
a. Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang menempel
pada langit-langit(eternity/lainnya).
b. Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit.Pada bigian atas fiting ini
terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik hingga kedudukannya
menjadi kuat.
c. Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan terjadipercikan air.
Contohnya kamar mandi, kolam dan sebagainya
4. Pipa
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa.Pipa digunakan sebagai pelindung
kabel atau hantaran darigangguan.Dengan pipa pemasangan hantaran atau kabel lebih
rapi.Pipa yang digunakan biasanya jenis pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan
ukuran 5/8 dlm.
5. Stop Kontak
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan.Tegangan ini diperoleh dari
hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan kontak-kontak stopkontak. Stop kontak
dipasang untuk memudahkan mendapatkan tegangan yang diperlukan bagi peralatan
listrik yang dapat dipindahkan.
6. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding
atau langit-langit.Klem ini dibuatdari pelat besi atau plastic dengan ukuran disesuaikan
dengan ukuran pipa.jarak pemasangan klem satu dengan lainny maksimal 80 cm.
7. Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus menggunakan kotak sambung.
Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan tidak boleh dalam pipa terdapat
sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam pipa.
Macam-macam kotak sambung:
a. Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk menyambung lurus.
b. Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian
saklar, stop kontak.
c. Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.
8. Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa menggunakan pipa digunakan rol
isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain 50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm.
Rol isolator dibuat dari keramik atau plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar
hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan
kerja untuk kepentingan peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.
9. Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi besar arus yang mengalir dalam
suatu rangkai]an listrik.Fungsinya sebagai pengaman. Apbiladialiri arus melebihi
ketetapa maka sekring akan putus, sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam
rangkaian. Ada dua tipe sekring yang terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan
sekring otomat. Keduanya memiliki fungsi yang sama tapi kerja teknis yang berbeda.
10. MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih atau hubung singkat.Bila
terjadi arus beban lebih atau hubung pendek MCB memutuskan sirkit dari sumber.
Komponen
untuk mengamankan
sedangkanuntuk
mengamankan arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung singkat
atau arus lebih yang besar maka kumparan magnetic R akan memerintahkan kontak jatuh.
Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB dipakai sampai 50 A.
MCB berfungsi sebagai pengaman juga sebagai saklar utama yang bekerja bila terjadi
hubung singkat, dan ada 2 cara kerja mcb tersebut thermal (panas) dan
elektromagnetik (kemagnetan).
2.
MCCB cara kerjanya sama dengan MCB tapi lebih cepat merespon bila terjadi hubung
singkat di bandingkan MCB.
3.
LAMPU INDIKATOR berfungsi sebagai isyarat atau indikator dalam sebuah panel
untuk mengetahui apakah sebuah panel bekerja dengan baik ataukah terjadi sebuah
gangguan.
4.
VOLT METER berfungsi sebagai pengukur tegangan yang ada dalam rangkaian di
panel.
5.
AMPERE METER berfungsi sebagai pengukur arus yang ada dalam rangkaian panel.
6.
TDR (Timer Delay Relay) berfungsi sebagai saklar yang sifatnya otomatis dan bekerja
berdasarkan waktu yang kita inginkan.
7.
OL (Over Load) berfungsi sebagai pengaman yang bekerja apabila terjadi beban lebih.
8.
9.
mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal
dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama kumparan utama
kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi
operasinya.
Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi maka akan
menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor tersebut. Tetapi jika
tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan menimbulkan tekanan antara kontakkontak dari kontaktor menjadi berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada
permukaannya serta dapat merusak kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk
kumparan kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.
mana
tidak
sesuai
dengan
pengaturan
yang
telah
di
tetapkan.
Sebab-sebab terjadinya overload atau kelebihan muatan listrik bisa di karenakan terlalu
besar sumber listrik yang di gunakan, atau terjadi kegagalan pada salah satu rangkaian
yang menyebabkan naiknya beban listrik yang berlebihan.
Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus
listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari
saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki
kontak NC (normally close) dan NO (normally open).
Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka
kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop
(memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya
digunakan pada sistem pengontrolan motor motor induksi untuk menjalankan
mematikan motor pada industri industri.Push button dibedakan menjadi beberapa tipe,
yaitu:
a. Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan
dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan
menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
b. Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan
dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap
sehingga arus listrik akan terputus.
c. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka
sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak
tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup
Delta Kontaktor: Jika kontaktor ini yang terhubung, maka settingan motor
tersebut adalah delta.
Star Kontaktor: Jika kontaktor ini yang terhubung maka settingan motor
tersebut adalah star.
Awal mula semua kontaktor dalam posisi normal atau tidak adanya aliran arus ke
motor.Tahap selanjutnya controller akan memberikan arus ke koil Kontaktor Main dan
Kontaktor Star, sehingga arus pada kedua kontaktor tersebut akan mengalir ke motor.
Dan hal ini disebut star. Setelah sekian detik (hal ini bisa disesuaikan sesuai kebutuhan,
saya tidak tau apakah ada formula khusus agar starting star berjalan sekian waktu), arus
pada koil Kontaktor star akan dihentikan dan controller akan memberikan arus kepada
koil kontaktor Delta, sehingga arus mengalir ke motor melewati kontaktor delta, dan hal
ini disebut Delta. Sehingga, cara kerja diatas memunculkan nama Starting Star Delta.
agar operator tidak capek terus menahan tombol FWD, sebuah anak kontak dari K1 akan
mengunci rangkaian kontrol tetap dalam kondisi close-loop untuk memastikan suplai ke
koil K1 tetap ada.
2.2
NAMA BAHAN
konduit plastoflex ukuran nominal 11
konduit plastoflex ukuran nominal 13
konduit plastoflex ukuran nominal 16
konduit KRF ukutan nominal 11
JUMLAH
1,3 meter
3,5 meter
0,5 meter
3,3 meter
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
0,5 meter
0,8 meter
2,0 meter
6 buah
2 buah
2 buah
1 set
7 buah
1 buah
3 buah
12 buah
6 buah
5 dm3
2,5 dm3
25 dm3
40 buah
40 meter
15 meter
15 meter
10 meter
3,5 meter
3,5 meter
2 buah
1 buah
3 buah
0,1 m2
4 buah
2 buah
2. Bahan Inventaris
no
1
2
3
4
5
6
NAMA BAHAN
lampu TL 1x40W lengkap dengan fitting dan kapasitor 3,5mF, 400
VAC
panel jenis tanam lengkap
kotak kontak PNE jenis tanam
kotak kontak 3PNE jenis tanam
Fitting E27
sakelar tunggal jenis tanam
JUMLAH
3 set
1 set
2 buah
1 buah
3 buah
1 buah
7
8
2 buah
4. buah
Instalasi Tenaga
1. Bahan habis pakai
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
NAMA BAHAN
kotak tarik siap pakai
cable tray/ channal
penyangga untuk cable tray
profil-C untuk KSV
penyangga untuk konduit baja, terbuat dari plat
besi
kotak hubung
bend baja nominal 29mm
konduit baja nominal 29mm
konduit baja nominal 16 mm atau 5/8"
konduit PVC 36mm
konduit PVC 29 mm
konduit PVC 16 mm
klem, sadles iron 36 mm atau PVC
klem, sadles iron 29 mm atau PVC
klem, sadles iron 16 mm atau PVC
Fisher S6
Fisher S8
Fisher S10
paku sekrup 3,5 x25 kepala bulat
paku sekrup 4x30 kepala bulat
paku sekrup 6 x40 kepala bulat
mur, ring dan baut M 4x20, kepala bulat
mur, ring dan baut M 6x20, kepala bulat
kabel NYM atau NYY 5x2,5mm, warna standar
kabel NYM atau NYY 5x2,5mm, warna standar
kabel NYM atau NYY 4x2,5mm, warna 4P
kabel NYM atau NYY 3x2,5mm, warna 2PN
KSV diameter 14 mm untuk profil-C
KSV diameter 12 mm untuk profil-C
Cable gland 21 mm, bahan sintetis lengkap
sekrup penutup 21mm
Cable gland 16 mm, bahan sintetis lengkap
sekrup penutup 16 mm
JUMLAH
1 buah
1,6 meter
4 buah
1 meter
1 buah
2 buah
1 meter
6 meter
2 meter
2,5 meter
3 ,eter
4 buah
18 buah
32 buah
100 buah
50 buah
10 buah
100 buah
50 buah
10 buah
4 buah
10 buah
2 meter
21 meter
8 meter
8 meter
12 buah
8 buah
5 buah
2 buah
36 buah
10 buah
34
35
1 buah
1buah
2. Bahan inventaris
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2.3
NAMA BAHAN
Panel keseluruhan telah siap dibuat
starter motor DOL dengan push botton
starter motor dengan dua kecepatan
starter pemanas bintang-segitiga
saklar mekanikal 3P, 16A
unit push botton off/on
sakelar pilih I-O-II
unit indikator
simulasi motor / pemanas listrik
JUMLAH
1 set
1 set
1 set
1 set
1 set
1 set
1 set
1 set
5 set
Langkah kerja
Hari
Latihan
Materi / Kegiatan
Pendahuluan
Menyiapkan peralatan
kerja dan bahan
Pembuatan panel
Pemasangan komponen
panel
5-6
Pemasangan pipa
7-8
Penarikan kawat
9-10
Penyambungan peralatan
diluar panel
11
Penyambungan peralatan
didalam panel
12
Penyambunganantarapera
latandidalam panel
denganperalatan yang
adadiluar panel
13
Menandai
Pengecekan
Ujicoba
14
Evaluasi
15
Pengembangan , trouble
shootingdanpembongkara
n
2.4
Gambar rangkaian
LAMPIRAN
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Melalui praktikum instalasi listrik industri ini, penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada praktek Instalasi Listrik industri ini diperlukan ketilitian, ketepatan dan
kesabaran.
2. Jika terjadi kesalahan dalam rangkaian segera cek kembali sambungan kabel dalam
kotak hubung, panel, atau pun kabel yang terhubung ke dalam tiap komponen.
3. Lampu tanda digunakan sebagai indikator apakah rangkaian direct on line dalam
panel bekerja atau running,itu ditandakan dengan indicator warna hijau. Sedangkan
indicator warna merah berfungsi sebagai pendeteksi apabila terjadi beban lebih atau
overload.
4. Pada rangkaian double speed menggunakan switch I-0-II, maka dalam rangkaian
double speed tidak memerlukan pengunci, pada posisi I motor dalam keadaan Low
Speed kemudian posisi II motor dalam keadaan High Speed dan posisi 0 motor
dalam keadaan OFF (mati).
3.2
Saran
Berdasarkan praktikum instalasi listrik industri yang telah penulis laksanakan,
penulis ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Adanya Peralatan yang harus dipakai secara bergantian, sehingga memperlambat
proses mencoba rangkaian dan pengecekan apabila terjadi kesalahan. Diharapkan
untuk kedepannya peralatan tersebut dilengkapi agar tidak memperlambat kerja
praktik.
2. Kurangnya kabel penghantar, kabel lama yang tersedia dalam kotak banyak yang
sudah pendek dan tidak layak. Sedangkan untuk meminta kabel baru terbatas,
apabila kabel habis para praktikum harus mencari atau meminta pada praktikum
lain. Disarankan sebelum dilakukan praktik kabel penghantar dicek kira-kira
cukup atau tidak.
3. Prosedur permintaan alat sebaiknya dipermudah demi kelancaran dan ketepatan
waktu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas praktikumnya.