Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
organisasi
dengan
pengorganisasian
melaksanakan
(organizing),
perencanaan
pelaksanaan
(planning),
(actuating)
dan
seminimal
pengaturan
yang
mungkin.
dapat
Oleh
karena
mengkoordinasi
itu
diperlukan
pekerjaan
dengan
suatu
baik,
dengan
tahan
perencanaan
(planning)
untuk
implementasinya.
Secara garis besar manajemen proyek didefinisikan sebagai proses
merencanakan, menyusun oranisasi, mempimpin dan mengendalikan
sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah
ditentukan.
DINA RIZKIA 121 13 5004
1
0
terwujudnya
tujuan
yang
telah
ditentukan.
Fungsi
perencanaan adalah :
Menetapkan arah/strategi dalam hal mencapai sasaran yang
diinginkan, dimana tidak pernah lepas dari efisiensi waktu
dan biaya
Menetukan titik awal kegiatan
Sebagai acuan dalam hal pelaksanaan pembangunan proyek
Meningkatkan koordinasi
Pengorganisasian (organizing) adalah kegiatan membagi-bagi
tugas serta tanggung jawab kepada tiap perorangan untuk
melaksanakan
rencana
yang
telah
disepakati
sebelumnnya.
1
1
1
2
Pemilik Proyek
PT. POHON ARTHA MAKMUR
Konsultan Arsitek
PT. ARKITEKTON LIMATAMA
Konsultan Struktur
Kontraktor
Pelaksana
PT PULAUINTAN
Sub Kontraktor
PT. PAKUBUMI
PT. KTB
PT. BETON ELEMENINDO PERKASA
PT. MOTIVE MULIA
PT. JAYA KENCANA
PT.TUNAS WIKARSA
PT. AIRINDO
Garis Tugas
Garis Koordinasi
1
3
perencana
bertugas
membuat
rencana
bangunan
1
4
untuk
mendukung perencanaan
5. Mempunyai tanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan
perencanaan.
6. Memberikan persetujuan/penolakan atas perubahan pekerjaan yang diajukan oleh
kontraktor.
1
5
II.2.4 Kontraktor
Kontraktor adalah suatu badan hukum yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan
bertugas untuk melaksanakan serta mewujudkan gagasan / rencana proyek dari pemberi
tugas yang masih berupa gambar gambar kerja ke dalam bentuk nyata berdasarkan
peraturan peraturan dan syarat syarat yang telah ditetapkan. Kontraktor pada proyek
pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini adalah PT. PULAUINTAN BAJA
PERKASA
Tanggung jawab dan kewajiban kontraktor :
1. Menyediakan semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pekerjaan proyek.
2. Membuat gambar rencana dan gambar kerja, diagram rencana, serta catatan lengkap
mengenai kemajuan dan prestasi pekerjaan.
3. Melaksanakn pekerjaan konstruksi sesuai dengan gambar rencana, rencana kerja
dan spesifikasi, termasuk didalamnya menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang
memadai.
4. Kontraktor tidak dibenarkan memberi pekerjaan yang telah diterima kepada pihak
lain, kecuali dengan persetujuan pemberi kerja.
1
6
PT. PAKUBUMI
PT. KTB
PT. MOTIVE MULIA
PT. BETON ELEMENINDO PERKASA
PT. JAYA KENCANA
1
7
STP
PT. AIRINDO
Genset
PT. ELCO POWER SYSTEM
1
8
2. Membina hubungan kerja yang baik dengan owner, konsultan perencana, dan mitra
kerja lainnya seperti supplier, sub kontraktor.
3. Mengelola dan bertanggung jawab atas seluruh sumber daya proyek sehingga dapat
efektif dan efisien guna tercapainya sasaran dan tujuan proyek.
4. Menggerakkan sumber daya guna tercapainya sasaran proyek dari segi biaya,
waktu, mutu dan keselamatan.
5. Meneliti rencana pelaksaan proyek yang dibuat oleh kontraktor.
6. Membuat rencana penyelesaian masalah apabila terjadi penyimpangan pada
pelaksanaan pembangunan proyek.
7. Memberikan persetujuan pembayaran kepada konsultan atau kontraktor.
8. Menyelenggarakan rapat mingguan.
9. Mempertanggungjawabkan secara langsung tugas yang diberikan kepada kepala
cabang.
Wewenang Project Manager adalah :
1.
2.
3.
4.
1
9
Seksi Keuangan).
Mengkoordinir pada bidang gudang, penyimpanan barang maupun laporan gedung.
Memelihara bukti-bukti kerjanya.
Melayani tamu-tamu dari intern maupun ekstern dan tugas umum.
Mengisi data-data kepegawaian dan kepersonalian dan lain-lain.
Menyimpan data-data kepegawaian karyawan di tingkat proyek.
Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan di tingkat proyek.
2
0
3. Membantu koordinasi rencana kerja engineering antara main kontraktor dengan sub
kontraktor agar dapat bekerja secara terpadu.
4. Menyiapkan kebutuhan contoh material
yang
akan
diajukan
ke
pihak
II.3.6 Logistik
Logistik berkaitan dengan penyediaan suatu bahan dan peralatan serta kebutuhan
material di proyek. Tugas bagian logistik adalah :
1. Bertanggung jawab terhadap sirkulasi barang dan peralatan.
2. Mencatat kedatangan dan kepergian material dan peralatan.
3. Menyimpan material dengan aman.
DINA RIZKIA 121 13 5004
2
1
II.3.7 Surveyor
Surveyor adalah orang yang bertugas memeriksa dan mengukur pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1. Membantu dalam mengatur kelancaran jalannya proyek.
2. Mengatur mandor atau pekerja agar bekerja sesuai schedule yang ada.
3. Mengatur pemakaian material seefisien mungkin tanpa mengurangi mutu yang telah
ditetapkan.
4. Melaksanakan semua pekerjaan lapangan sesuai metode konstruksi yang telah
disetujui.
5. Melaporkan pada manager konstruksi apabila ada permasalahan design di
lapangan.
6. Bertanggung jawab terhadap permintaan material pada gudang dari lapangan melalui
bon permintaan material.
7. Bertanggung jawab atas peminjaman material pada gudang melalui bon peminjaman
alat.
8. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja para pekerja.
9. Menyediakan alat-alat yang diperlukan di lapangan.
2
2
II.3.8 Supervisor
Supervisor bertugas menghitung ulang gambar kontrak yang dibuat oleh konsultan
dalam pekerjaan arsitek dan mengecek dan menganalisa apakah gambar yang dibuat sesuai
dengan yang diminta oleh pemilik proyek.
II.3.9 Mechanic
Mechanic bertugas mengawasi pelaksanaan instalasi mekanikal dan elektrikal
proyek seperti instalasi listrik, generator, instalasi AC, instalasi telepon dan lain-lain.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1.
2.
II.3.10 Security
Security adalah orang yang bertanggung jawab untuk keamanan proyek.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
1.
2.
2
3
Laporan ini dibuat setiap hari secara tertulis mengenai kegiatan yang sedang
berlangsung yang dibuat oleh kontraktor dan diketahui oleh konsultan pengawas.
Hal hal yang dimuat dalam laporan ini berisi :
Kejadian penting pada hari tersebut (seperti kesepakatan tambah/kurang pekerjaan,
perubahan desain, dan lain-lain).
Keadaan cuaca di lokasi proyek.
Situasi dan kondisi yang menyebabkan pekerjaan ditunda atau dihentikan.
Material dan peralatan yang digunakan beserta jumlahnya.
Jumlah tenaga kerja, waktu jam kerja, dan hal-hal spesifik lain yang terjadi
dilapangan. Pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini berisikan tentang
seluruh pekerjaan dalam satu hari. Pada laporan harian yang terlampir disebutkan mengenai
jumlah tenaga kerja beserta keahlian per orangnya, material yang masuk, alat-alat yang
digunakan beserta jumlah unitnya dan keadaan cuaca satu hari kerja. Jam kerja yang
dimulai dar jam 8.00 pagi sampai dengan jam 14.30 sore, ataupun sampai jam 22.00 malam
bila dihitung lembur. Uraian pekerjaan pun dijelaskan pada laporan harian tersebut.
Laporan Harian Terlampir Pada Lampiran II.2
2
4
Rapat Koordinasi dilaksanakan pada setiap hari Kamis yang bertempat di kantor
pemasaran dan dihadiri oleh Owner, Kontraktor, Konsultan Perencanaan, dan Sub
Kontraktor.
Rapat Engineering dilaksanakan pada setiap hari Jumat yang bertempat di proyek
Tree Park dan dihadiri oleh Kontraktor, Sub Kontraktor dan Mandor.
Rapat Internal yang dilaksanakan di kantor pemasaran oleh Owner dan Project
Manager.
Hasil Rapat Koordinasi dan Rapat Engineering Terlampir Pada Lampiran II.3
2
5
bawah kontrak ini memerlukan gambar kerja dan spesifikasi yang jelas sehingga
pelaksanaan.
Kontrak dengan Harga Satuan ( Unit Price Contract )
Kontraktor selaku pelaksana hanya menawarkan harga satuan pekerjaan kepada
pemilik proyek. Hal ini karena volume pekerjaan atau yang biasa disebut Bill of
Quantity (BQ) telah dihitung sebelumnya oleh konsultan perencana dan
dicantumkan dalam dokumen tender. Meskipun volume pekerjaan telah dihitung
oleh konsultan perencana, pihak kontraktor bisa meneliti ulang perhitungan volume
pekerjaan.
Dengan kontrak sistem Unit Price, resiko fluktuasi biaya di proyek ditanggung
bersama secara proporsional oleh pemilik proyek dan kontraktor.
Fluktuasi biaya akibat penambahan volume pekerjaan menjadi tanggung jawab
pemilik proyek sedangkan fluktuasi biaya akibat kenaikan harga bahan, upah kerja,
2
6
Waktu kerja biasa adalah 56 jam dalam seminggu terhitung dari jam 08.00 sampai
2.
hari kerja).
3. Waktu kerja lembur kedua (pengecoran) dari jam 22.00 sampai dengan jam 08.00
(terhitung 2 hari kerja).
2
7
II.7.1.2 Kurva - S
Kurva S adalah suatu metode untuk menganalisa kemampuan proyek berdasarkan
volume pekerjaan dalam waktu yang telah ditempuh selama proyek berlangsung. Kurva S
secara luas digunakan pada proyek proyek konstruksi, disamping metode konvesional.
Kurva-S ini terdiri dari dua sumbu, vertikal dan horizontal. Sumbu horizontal menunjukkan
keseluruhan pekerjaan., sedangkan sumbu vertikal digunakan untuk menunjukkan besar
nilai komulatif kemajuan pekerjaan tiap unit pekerjaan.
Kurva S ini berfungsi sebagai :
1. Alat pengontrol pekerjaan dalam persentasi di lapangan.
2. Sebagai referensi atau pegangan pihak owner dalam mengevaluasi prestasi.
3. Untuk referensi control pembayaran.
Ada beberapa kondisi kurva S yang dapat kita lihat dibawah ini :
1. Kurva S dimana rencana dan aktual berhimpit
2
8
Kondisi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan proyek sesuai dengan prestasi dan jadwal
pelaksanaan.
2. Kurva S aktual diatas kurva S rencana.
2
9
Kondisi ini menunjukkan bahwa prestasi dibawah target (mengalami keterlambatan kerja).
Kurva S Terlampir Pada Lampiran II.4
1.
2.
3.
4.
3
0
Para penyelenggara proyek harus mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap
material dan peralatan, karena mempunyai nilai terbesar dari total biaya proyek.
Pengendalian material dan peralatan bukan hanya meliputi pembelian saja, melainkan juga
melakukan pekerjaan pekerjaan lainnya yang dapat menunjang kelancaran pengadaan itu
sendiri, sehingga tidak mengganggu kelancaran proyek. Spesifikasi dalam pengadaan
material dapat dibagi menjadi dua bagian :
1. Spesifikasi tertutup
Jika suatu material dikatakan harus memakai satu jenis produk, jenis ataupun merek
tertentu dan tidak dapat digantikan oleh produk lain. Pada spesifikasi tertutup juga
disebutkan alasan berupa mutu dan sifat sifat merek material yang digunakan.
2. Spesifikasi terbuka
Jika suatu material dikatakan dapat dipakai oleh beberapa macam produk merek,
yang berarti pihak kontraktor dapat memilih dari beberapa pilihan material. Pada
spesifikasi terbuka ini dapat berupa kesamaan mutu ataupun sifat sifat bahan
material.
Pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini spesifikasi yang digunakan
dalam pengadaan material adalah spesifikasi tertutup.
3
1
pengendalian mutu mendapatkan cukup perhatian karena erat kaitannya dengan faktor
pembiayaan, perencanaan dan pengadaan. Semakin tinggi tuntutan mutu, tentu memerlukan
pembiayaan yang meningkat pula.
Pada prinsipnya pengendalian mutu adalah :
1.
2.
dokumen kontrak.
Mencakup pertimbangan ekonomi dan penetapan jenis material metode konstruksi
yang dipakai dengan memastikan bahwa perencanaannya telah memenuhi syarat
peraturan pembangunan.
Unsur utama pengendalian mutu pada tahap konstruksi fisik adalah pengawas lapangan,
dalam hal ini adalah konsultan pengawas yang bertanggung jawab agar kegiatan harian
kontraktor memberi hasil akhir yang sesuai dengan spesifikasi kontrak.
Pengendalian mutu pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini meliputi :
Pengetesan beton (slump test)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air beton yang berhubungan
dengan mutu beton. Pada proyek pembangunan Apartemen Tree Park ini nilai
slump yang dipakai yaitu 122 cm. pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
kerucut Abrams. Cara pengujiannya adalah sebagai berikut :
Siapkan tabung kerucut yang berukuran diameter bawah 20 cm, tinggi 30
panjang 50 cm.
Simpan kerucut dimana bagian atas berdiameter 10 cm.
Ambil beton dan masukan ke dalam kerucut hingga penuh dengan tiga kali
tahapan pengisian.
Setiap tahapan pemasukan beton tusuk-tusuklah dengan menggunakan
3
2
Toleransi dari kekentalan beton yang diinginkan untuk test ini yaitu 2 cm.
Ketentuan pada proyek ini kekentalan beton yang ditetapkan adalah 12 cm.
Jika tes benar maka beton dapat digunakan.
pengetesan beton.
Uji Tarik Besi
Pengecekan diameter tulangan dengan menggunakan jangka sorong.
Pemotongan panjang sampel benda uji sesuai dengan spesifikasi pengujian.
Pemberian tanda tiap 5 cm pada sampel (sebagai pembanding perubahan
3
3
Pengendalian biaya ini bertujuan untuk menjamin bahwa biaya final proyek tidak
melebihi anggaran. Biaya proyek dibagi menjadi dua, yaitu Fixed Cost dan Variable Cost.
Fixed Cost adalah biaya yang dikeluarkan berdasarkan RAB. Sedangkan Variable Cost
adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin pada setiap bulan seperti gaji karyawan,
kebutuhan kantor (listrik, telpon, ATK, dan lain-lain), kebutuhan K3. Untuk menghindari
pembengkakan biaya pada proyek, maka konsultan manajemen konstruksi melakukan
tugas-tugas berikut :
1. Mengadakan evaluasi terhadap estimasi biaya, alokasi dan cash flow untuk semua
kegiatan proyek, serta rekomendasi berupa koreksi-koreksi sehubungan dengan
program pencapaian sasaran secara efisien.
2. Menekan seminimal mungkin penyimpangan-penyimpangan pekerjaan, terutama yang
berkaitan dengan kualitas dan kuantitas material dan kegiatan konstruksi.
3. Menekan waktu pelaksanaan sesuai dengan waktu rencana awal.
4. Membuat laporan keuangan proyek yang dilengkapi dengan cash disdursement secara
periodic serta mengevaluasinya terhadap kurva S.
Dari rencana anggaran pelaksanaan dapat diketahui besaranya volume pekerjaan,
berapa banyaknya material yang dibutuhkan, jumlah realisasi biaya pekerjaan ini harusnya
lebih kecil atau lebih besar, supaya didapat keuntungan untuk perusahaan. Penekanan biaya
dapat dilakukan dengan adanya inovasi inovasi baru dibidang pelaksanaan tanpa
mengurangi kualitas dari mutu bangunan itu sendiri.
3
4
saat berikutnya. Sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek konstruksi dapat
dibagi menjadi 2 golongan utama, yaitu :
1. Kemahiran teknis, metode kerja dan manajemen yang baik.
2. Pekerja konstruksi, mesin, peralatan dan material.
Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan jumlah dan kemampuannya dapat
menunjang tercapainya efisiensi dalam suatu pekerjaan proyek (the right man in the right
place). Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian mutu tenaga kerja.
Pada proyek pembangunan Tree Park Apartement & Soho ini, seluruh pengadaan
tenaga kerja diserahkan pada tim pelaksana. Jika target proyek direncanakan selesai dengan
waktu yang terbatas, maka juga harus ditambah jumlah tenaganya sesuai dengan
kebutuhan. Perlu diperhatikan juga bahwa belum tentu dengan jumlah tenaga kerja yang
banyak, pekerjaan dapat segera terselesaikan. Hal ini juga menyebabkan pemborosan dalam
pembayaran upah tenaga kerja. Penentuan jumlah tenaga kerja juga harus sesuai dengan
produktifitas tenaga kerja itu sendiri. Diperlukan perhitungan yang matang agar diperoleh
jumlah tenaga yang efisien dan optimum agar target pekerjaan dapat terpenuhi.
Pengendalian Sumber Daya Manusia pada proyek pembangunan Tree Park Apartement &
Soho ini melalui Tahap Rekrutmen.
3
5
penentuan tolak ukur dalam menilai hasil pekerjaan dari segi kualitas dan ketepatan
waktu.
b. Pemeriksaan, yaitu melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan untuk
mengetahui sejauh mana kemajuan hasil pekerjaan.
c. Perbandingan, yaitu membandingkan hasil pekerjaan yang telah diketahui dan
dicapai dengan rencana yang ditentukan. Dari perbandingan ini dapat diketahui
apakah pelaksanaan proyek berjalan lancar atau mengalami keterlambatan.
d. Tindakan korektif, yaitu mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek. Bila
ada kesalahan atau penyimpangan maka perlu dipikirkan pemecahannya dan
pelaksanaan selanjutnya.
Perlindungan
secara
aman
tenaga kerja dalam suatu proyek dimaksudkan agar tenaga kerja dapat
melakukan
meningkatkan
3
6
3
7