5 - Analisa Statik Ekivalen
5 - Analisa Statik Ekivalen
PERANCANGAN STRUKTUR
BANGUNAN GEDUNG TAHAN GEMPA
PERANCANGAN STRUKTUR
BANGUNAN GEDUNG TAHAN GEMPA
TUJUAN PERANCANGAN
Menghindari terjadi keruntuhan fatal yang menimbulkan
korban jiwa akibat gempa yang kuat. Dengan kata lain
stabilitas struktur tetap terjamin walaupun terjadi gempa
kuat
Membatasi kerusakan struktur, sehingga masih mungkin
diperbaiki jika terjadi gempa sedang. Artinya kerusakan
tidak mengurangi kekuatan struktur tetapi terbatas pada
elemen2 non struktur
Menjaga kenyamanan pemakai akibat gempa ringan
sampai sedang. Ini berarti deformasi akibat fleksibilitas
struktur masih dalam batas toleransi.
Terlaksananya semua fungsi atau vitalitas gedung jika
terjadi gempa ringan.
15/12/2015
GEMPA RENCANA
Gempa rencana atau gempa kuat yang harus
ditinjau adalah gempa dengan perioda ulang 500
tahun
Dengan asumsi umur gedung normal adalah 50
tahun, maka probabilitas terjadinya gempa kuat
dalam masa umur struktur adalah 10%.
Untuk bangunan monumental atau bangunan
penting yang dirancang dengan umur lebih
panjang, nilai gempa rencana dapat dikalikan
dengan faktor keutamaan bangunan.
faktor keutamaan
SNI-1726-2002
Kategori Gedung
Faktor
Keutamaan
Gedung
umum,
Hunian,
Perkantoran,
1.0
Perniagaan
Bangunan Monumemtal
Gedung penting, rumah sakit, instalasi listrik dan
1.6
1.4
1.6
1.5
15/12/2015
Struktur beraturan
Struktur gedung masih dikategorikan sebagai struktur
beraturan jika memenuhi ketentuan berikut
Struktur beraturan
Pada struktur beraturan, beban gempa
rencana dihitung dengan metode beban statik
ekivalen. Dengan metode ini pembebanan
gempa nominal ditentukan berdasarkan faktor
daktilitas struktur, faktor jenis tanah, wilayah
gempa dan berat bangunan
15/12/2015
15/12/2015
DAKTILITAS STRUKTUR
Daktilitas adalah kemampuan struktur
melakukan deformasi plastis tanpa timbul
pemisahan diantara elemennya
Daktilitas struktur ditunjang oleh daktilitas
penampang dalam membentuk deformasi
plastis, dan daktilitas penampang ditunjang
oleh pemakaian bahan plastis seperti tulangan
dari baja lunak
15/12/2015
Daktilitas bahan
Bahan daktail dan bahan getas dapat dilihat dari
kurva tegangan regangan pada uji uni-aksial.
Daktilitas bahan adalah rasio antara regangan
saat putus dan regangan awal leleh.
Bahan plastis
Bahan getas
do
dm
dm
do
Daktilitas bahan
Daktilitas penampang
Daktilitas penampang balok dapat dilihat dari kurva
momen-rotasi pada uji lentur. Daktilitas penampang
beton bertulang adalah rasio antara rotasi saat beton
hancur dan rotasi awal baja leleh.
M
Penampang liat
(tulangan lemah)
m
o
Penampang getas
(tulangan kuat)
Daktilitas penampang
15/12/2015
Daktilitas struktur
Daktilitas struktur terhadap beban lateral ditinjau
dari hubungan beban lateral dengan simpangan
lateral. Daktilitas struktur adalah rasio antara
simpangan saat sendi plastis terbentuk dengan
simpangan saat sendi plastis pertama terbentuk
Daktilitas struktur
15/12/2015
Daktilitas rencana
Struktur gedung dapat dirancang dengan daktilitas 1.0
(kondisi elastik) sampai 5 (kondisi sangat daktail). Jika
diasumsikan akibat gempa rencana struktur ini
mengalami simpangan maksimum yang sama maka
gaya geser rencana pada kedua kondisi ini adalah.
gaya geser rencana struktur elastik
akan menjadi lima kali lebih besar
dari gaya geser struktur daktail
Vy =
Ve
15/12/2015
Ve
1.6
Vy
1.6
15/12/2015
Ve
V
= e
R 1,6
Daktail Parsial
Daktail penuh
1.6
1.5
2.4
2.0
3.2
2.5
4.0
3.0
4.8
3.5
5.6
4.0
6.4
4.5
7.3
5.3
8.5
10
15/12/2015
Daktilitas terbatas
Walaupun merencanakan struktur dengan
daktilitas penuh akan mereduksi beban
nominal sampai tinggal 20%, tidak semua tipe
struktur dapat dirancang dengan kinerja
daktilitas penuh.
Beberapa struktur memiliki faktor daktilitas
yang terbatas sehingga beban nominal
menjadi lebih besar.
Daktilitas terbatas
Sistim struktur
Daktilitas
SISTIM DINDING
Dinding
1.8 2.8
Rangka
3.3 4.6
Rangka
Rangka
2.1 5.2
Rangka
2.6 5.2
PENUMPU
MOMEN
SISTIM GANDA
rangka bresing
SISTIM KOLOM
Kolom kantilever
1.4
3.4
KANTILEVER
SISTIM INTERAKSI
DINDING DAN RANGKA
Rangka
dinding berangkai
11
15/12/2015
SISTEM STRUKTUR
DS
DS
12
15/12/2015
13
15/12/2015
SDP
SRG
SRPM
SG
1&2
DSBB
-
SRPMB +
DSBB
SRPMB
SRPMB +
DSBB
3&4
DSBB
SRPMB* +
DSBB
SRPMM
SRPMM +
DSBB
5&6
DSBK
SRPMB* +
DSBK
SRPMK
SRPMK +
DSBK
WG
1
2
3
4
5
6
PGA
0,09 g
0,10 g
0,15 g
0,20 g
0,25 g
0,30 g
ZONE
1
2A
2B
3
4
PGA
0,075 g
0,15 g
0,20 g
0,3 g
0,4 g
RG
Low
Moder
at
Moder
at
High
High
SNI 2847
Pasal 23.2
RG
Rendah
Rendah
Menengah
Menengah
Tinggi
Tinggi
28
14
15/12/2015
WG
Rendah
1& 2
Menenga
h
3&4
biasa
menenga
h
khusus
SRPM
DSBB
SRPMM
DSBB
(+PDATB)
Tinggi
5&6
SRPMK
DSBK
15
15/12/2015
Kecepatan rambat
gelombang
Nilai SPT
Tanah Keras
Vg > 350
N > 50
Su > 100
Tanah Sedang
15 < N < 50
Tanah Lunak
Vg < 175
N < 15
Su < 50
SNI 1726-2002
16
15/12/2015
34
17
15/12/2015
V =
C 1 .I
Wt
R
18
15/12/2015
Wi.Hi
Fi = ____________ . V
Wi.Hi
37
10. PENGARUH P-
M sekunder
> 0.1
M primer
s
0.02.hi
R
38
19