Anda di halaman 1dari 2

1

BAB 1
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang
akan meningkat jumlahnya di masa mendatang. Diabetes Melitus sudah
merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan pada abad 21. WHO
memperkirakan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap DM diatas umur
20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam waktu kurun waktu 25
tahun, jumlah itu akan meningkat menjadi 300 juta orang. Indonesia
diperkirakan WHO akan menempati peringkat nomor 5 sedunia dengan
jumlah pengidap DM sebanyak 12,4 % pada tahun 2025.

Gambar 1. Perkiraan penderita DM pada tahun 2030


Peningkatan insidensi DM terutama di Indonesia, memerlukan
perhatian dari seluruh aspek tidak terkecuali dokter umum. Dalam terapi
DM terdapat banyak kendala, salah satunya adalah komplikasi akut DM.
Komplikasi akut DM yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat

darurat meliputi Hipoglikemik, Ketoasidosis Diabetik (KAD) dan Koma


Hiperosmolar Hiperglikemik Non Ketotik.
KAD adalah keadaan dekompensasi kekacauan metabolik yang
ditandai oleh trias hipoglikemia, asidosis dan ketosis terutama disebabkan
oleh defisiensi insulin absolut maupun relatif. Data komunitas di AS
menunjukkan bahwa insidensi KAD sebesar 8 per 1000 pasien DM per
tahun untuk semua kelompok umur. Data komunitas di Indonesia belum
ada tetapi insidensi KAD di Indonesia lebih rendah dari di Negara barat.
Seiring peningkatan insidensi DM di Indonesia setiap tahun maka dokter
umum perlu mempersiapkan segala aspek terutama untuk mencegah
maupun mengatasi komplikasi akut DM yaitu Hipoglikemik, KAD dan
Koma Hiperosmolar Hiperglikemik Non Ketotik.

Anda mungkin juga menyukai