Anda di halaman 1dari 18

PEMANIS BUATAN

Pemanis Buatan
Pemanis

buatan

adalah

zat

tambahan

dalam

makanan yang dapat menimbulkan rasa manis atau


dapat membantu mempertajam penerimaan rasa
manis yang tidak atau hamper tidak mempunyai
nilai gizi, sedangkan kalori yang dihasilkan jauh
lebih rendah dari gula.

Penggunaan Pemanis

1.

2.

3.
4.
5.

Sebagai pangan bagi penderita diabetes mellitus


karena tidak menimbulkan gula darah.
Memenuhi kebutuhan kalori rendah untuk penderita
kegemukan.
Sebagai penyalut obat.
Menghindari kerusakan gigi.
Pada industri pangan, minuman, termasuk industri
rokok, pemanis sintesis yang dipergunakan denga
tujuan untuk menekan biaya produksi

Efek Farmakokinetik
Sakarin sebagai pemanis buatan sering
digunakan pada jajanan yang dijual bebas. Sakarin
sering digunakan terutama pada jajanan anak, karena
sifatnya yang dapat memberikan rasa manis seperti
gula biasa dengan harga yang lebih murah
dibandingkan dengan gula dan bahan pemanis buatan
lainnya, sehingga lebih menguntungkan. Biasanya
sakarin terdapat pada jajanan anak-anak berupa
minuman kaleng, jeli, dan es krim, dengan berbagai
rupa.

Pengguna sakarin dalam pangan


Jenis Pangan

Maksimum Penggunaan

Minuman berbasis susu

400mg/kg

Permen karet

3000mg/kg

Gula dan sirup

300mg/kg

Kopi,teh dan sereal panas

200mg/kg

Permen keras/permen lunak

3000mg/kg

Selai, jeli

200mg/kg

Toksokinetika
- Sakarin yang masuk kedalam tubuh melalui saluran
ingesti (penelanan) berasal dari makanan dan minuman
yang dikonsumsi .
Pada PH yang rendah atau dalam suasana asam
biasanya sakarin masuk dalam bentuk yang tidak
terionisasi.

- Nilai asupan yang diterima oleh tubuh perharinya,


untuk sakarin adalah 0-5mg/kg berat badan. Sakarin
lebih banyak diserap pada PH yang rendah, sedangkan
pada PH tinggi sangat lambat untuk diserap, namun
lebih cepat dikeluarkan dalam urin.

Sweatman dan Renwick (1980) telah melakukan penelitian


tentang distribusi dan farmakokinetik sakarin dalam beberapa
jaringan. Dan penelitian yang dialakukan sebelumnya,
diketahui bahwa pada tikus yang diberi 1-10% sakarin selama
22 hari ternyata konsentrasi sakarin dalam jaringan ginjal dan
kandung kemih lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi
sakarin dalam plasma. Sementara konsentrasi sakarin dalam
hati, paru-paru, lemak dan otot lebih lebih sedikit dalam
konsentrasi sakarin dalam plasma.

Pada mamalia, termasuk manusia sakarin tidak


dimetabolisme oleh tubuh, sehingga sakarin yang
masuk kedalam tubuh mudah diserap oleh usus dan
dioekskresikan melalui urin dalam bentuk sakarin itu
sendiri (IPCS, WHO 1999).

Efek Biologis Pemanis


Buatan
1. Aspartame adalah

nama pemanis buatan sangat dikenal

dikalangan orang-orang sangat dikenal dikalangan pengguna


pemanis yang rendah kalori. Namun, seperti zat kimia
lainnya jenis aspartame ini memiliki efek yang berbahaya
pada tubuh (biologis) bahkan sampai menyebabkan kematian
jika terlalu banyak mengkonsumsinya dan adanya kelainan
pada tubuh yang mempengaruhi antibodi.

2. Sakarin merupakan garam natrium dari asam sakarin.


Pemanis ini mempunyai tingkat kemanisan 200-700
kali gula. Nama lainnya dari Sakarin yaitu Gucide,
Glucid, Garantose, Saccharimol, Saccharol, dan
Sykosa. Pemanis buatan ini juga memiliki bahaya bagi
kesehatan manusia seperti kanker kandung kemih dan
migrain.

3. Siklamat merupakan garam natrium dari asam siklamat..


Siklamat menimbulkan rasa manis tanpa rasa ikutan (tidak ada
after taste-nya), memiliki sifat yang mudah larut dalam air dan
mempunyai tingkat kemanisan 30 kali gula. Nama lainnya
yaitu Assugrin, Sucaryl, dan Sucrosa.
Adapun efek berbahaya yang ditimbulkan dari Siklamat
seperti migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat,
bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut,
alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan
kanker otak.

Perbedaan asparteme, sakarin


dan siklamat
1.

Aspartame
Secara fisik aspartame sebagian besar bebentuk
serbuk putih.
Masuk secara normal dalam proses metabolisme
Larut kedalam air dan lebih larut dalam asam
dibandingkan dalam larutan minyak dan lemak.
Labih larut dalam suhu panas dari pada suhu dingin
Mudah terhidrolisis pada suhu tinggi, sehingga rasa
manisnya akan berkurang.
Batas konsumsi perhari yang aman adalah 2,5 mg/kg
bb.

2. Sakarin

Sakarin diserap kedalam tubuh dan tidak mengalami


metabolisme sehingga dikeluarkan melalui urin tanpa
perubahan

Sakarin tidak stabil jika dipanaskan dan pada konsentrasi


tinggi sakarin mempunyai rasa pahit.

Intensitas kemanisan 200-700 kali gula

Batas konsumsi perhari yaitu 2,5 mg/kg bb.

3. Siklamat
Siklamat biasanya dipakai dalam bentuk garam natrium
dan asam siklamat
Tahan panas serta mudah larut dalam air
Stabil pada kisaran yang luas baik dalam temperatur
atau ph
Digunakan sebagai pemanis penyandang DM
Intensitas kemanisan 30-80 kali gula dan tidak
memberikan perubahan efek pahit.
Batas konsumsi perhari yaitu 0-11 mg/kg bb.

Pencegahan
Perhatikan penggunaan bahan pemanis buatan
dalam setiap produk yang dibuat. Gunakan bahan
pemanis buatan sesuai porsinya, jangan melebihi batas
rata-rata

yang

memikirkan

telah

ditentukan.

keuntungan

semata,

kepuasan konsumen jauh lebih penting.

Jangan
kesehatan

hanya
dan

Anda mungkin juga menyukai