Anda di halaman 1dari 23

Sistem Kesehatan

Nasional
Subsistem Sumber Daya Manusia
Kesehatan
Delvira Parinding (07120100093)
Nathasia Suryawijaya (07120100046)
Leni Lukman (07120100006)
Clara Natasya (07120100048)
Arlha Aphoria Debinta (07120100068)
Yessy Christina Tanujaya (07120100066)
Maria Andrea Feraldho (07120100007)

Pengertian SKN
Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pengelolaan kesehatan: proses/cara mencapai tujuan
pembangunan kesehatan melalui pengelolaan subsistem
yang terkandung di dalam SKN

Maksud dan Kegunaan SKN


Merupakan dokumen kebijakan pengelolaan kesehatan
Dipergunakan sebagai pedoman dalam pengelolaan
kesehatan baik oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat termasuk badan hokum, badan
usaha, dan lembaga swasta.

Perkembangan dan Tantangan


Sumber Daya Manusia Kesehatan
Upaya pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia
kesehatan belum memadai, baik dari jumlah, jenis,
kualitas tenaga kesehatan yang dibutuhkan.
Selain itu, rasio jumlah dokter di Indonesia adalah
19:100.000 penduduk, jumlah ini masih lebih rendah
dibandingkan negara ASEAN lainnya seperti Filipina,
yaitu 58:100.000, atau Malaysia yaitu 79:100.000

Masalah Strategis:
1. Pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan
belum memenuhi kebutuhan sumber daya manusia untuk
pembangunan di daerah terpencil

2. Perencanaan kebijakan dan program sumber daya


manusia masih lemah dan belum didukung dengan
tersedianya sistem informasi

3. Masih kurang serasi antara kebutuhan dan pengadaan


jenis sumber daya manusia, kualitas hasil pendidikan dan
pelatihan kesehatan masih belum merata

4. Kurangnya pemberdayaan SDM berkualitas


SDM belum sebagaimana mestinya, antara pengembangan
karier, sistem penghargaan maupun sanksi

5. Pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya


manusia masih kurang, masih membutuhkan dukungan.

Bentuk Pokok Subsistem Sumber


Daya Manusia Kesehatan
SDM Kesehatan harus mencukupi dalam Jumlah, Jenis, dan
Kualitas, serta terdistribusi secara adil dan merata, sesuai
tuntutan kebutuhan pembangunan kesehatan

Yang termasuk dalam SDM Kesehatan :


Tenaga
Tenaga
Tenaga
Tenaga
Tenaga
Tenaga
Tenaga
Tenaga
Tenaga

medis
farmasi
perawat dan kebidanan
kesehatan masyarakat
kesehatan lingkungan
gizi
keterapian fisik
keteknisian medis
kesehatan lainya ( peneliti kesehatan )

Pemberdayaan SDM Kesehatan menjadi penting karena


untuk menjamin ketersediaan, pendistribusian, dan
peningkatan kualitas SDM Kesehatan.
Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan,
meliputi :
Perencanaan kebutuhan dan program SDM yang diperlukan
Pengadaan ( pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan
SDM kesehatan )
Pendayagunaan SDM Kesehatan, ( peningkatan
kesejahteraan nya)
Pembinaan serta pengawasan mutu SDM Kesehatan.

Cara Penyelenggaraan
Subsistem Sumber Daya
Manusia Kesehatan

Perencanaan Sumber Daya


Manusia Kesehatan
Merencanakan kebutuhan SDM kesehatan dengan
memperhatikan kebutuhan kesehatannya baik primer
sekunder maupun tersier
Perencanaan SDM kesehatan harus meliputi jenis,
jumlah dan kualifikasi harus memperhatikan tujuan
dari pembangunan kesehattan dan masalah kesehatan di
masa depan
Perencanaan yang dilakukan harus berdasarkan pada
bukti nyata di lapangan.

Pengadaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan
Standar pendidikan serta standar pelatihan tenaga
kesehatan disesuaikan dengan standar kompetensi dan
standar pelayanan yang juga didukung oleh etika profesi
Pemerintah bekerjasama dengan organisasi profesi dan
masyarakat bersama-sama menetapkan
standar kompetensi
standar pendidikan

yang berlaku secara nasional

Pemerintah bertanggungjawab dalam pembangunan


kesehatan dengan cara:
mengatur pendirian institusi pendidikan
pembukaan program pendidikan tenaga

Tujuan:
menghasilkan lulusan tenaga kesehatan yang bermutu dan
dapat bersaing secara global

Titik berat:
Dinamika pasar baik dalam maupun di luar negeri
Kemampuan pengadaan tenaga kesehatan dengan yang
sudah ada

Pemerintah dengan melibatkan organisasi profesi


membentuk badan regulator profesi yang bertugas:
Menyusun berbagai peraturan persyaratan
Menentukan kompetensi umum
Prosedur penetapan kompetensi khusus tenaga kesehatan
Menentukan sertifikasi institusi pendidikan dan pelatihan
profesi

Kompetensi tenaga kesehatan harus setara dengan


kompetensi tenaga kesehatan di dunia internasional,
sehingga registrasi tenaga kesehatan lulusan dalam
negeri dapat diakui di dunia internasional

Penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan harus:


memenuhi akreditasi sesuai dengan peraturan perundangundangan. Institusi/fasilitas pelayanan kesehatan yang
terakreditasi wajib mendukung penyelenggaraan
pendidikan tenaga kesehatan
responsif gender yang berorientasi kepada kepentingan
peserta didik (student centered)

Pendayagunaan Sumber Daya


Manusia Kesehatan
Pemerintah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah melakukan
upaya penempatan tenaga kesehatan yang ditujukan untuk
mencapai pemerataan yang berkeadilan dalam pembangunan
kesehatan.
Dalam rangka penempatan tenaga kesehatan untuk kepentingan
pelayanan public dan pemerataan, Pemerintah/Pemerintah Daerah
melakukan berbagai pengaturan untuk memberikan imbalan
material atau non-material kepada tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan di daerah yang tidak diminati
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta melakukan rekrutmen
dan penempatan tenaga kesehatan dan tenaga pendukung
kesehatan

Pemerintah/Pemerintah Daerah bersama unit pelaksana teknisnya


(UPT) dan masyarakat melakukan rekrutmen dan penempatan
tenaga penunjang (tenaga masyarakat) yang diperlukan untuk
mendukung Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) sesuai
dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta mengembangkan dan
menerapkan pola karir tenaga kesehatan yang dilakukan secara
transparan, terbuka, dan lintas institusi melalui jenjang jabatan
structural dan jabatan fungsional.
Pemerintah/Pemerintah Daerah, bersama organisasi profesi dan
swasta mengupayakan penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan
dalam rangka peningkatan karir dan profesionalisme tenaga
kesehatan

Pendayagunaan tenaga kesehatan untuk keperluan luar


negeri diatur oleh lembaga pemerintah dalam rangka
menjamin keseimbangan antara kemampuan pengadaan
tenaga kesehatan di Indonesia dan kebutuhan tenaga
kesehatan Indonesia di luar negeri serta melindungi hak-hak
dan hak asasi manusia tenaga kesehatan Indonesia di luar
negeri.
Pendayagunaan tenaga kesehatan warga Negara asing hanya
dilakukan pada tingkat konsultan pada bidang tertentu,
dalam rangka alih teknologi dan ditetapkan melalui
persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Tenaga kesehatan warga Negara Indonesia lulusan institusi
pendidikan luar negeri mempunyai hak dan kewajiban yang
sama dengan tenaga kesehatan lulusan dalam negeri

Perlu dilakukan peningkatan kualitas sumber daya


manusia kesehatan secara terus menerus (pra
jabatan/pre-service dan in-service)
Perlu dikembangkan dan melaksanakan program
pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan yang
dibiayai oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
swasta.

Pembinaan dan Pengawasan Mutu


Sumber Daya Manusia Kesehatan
Memerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah serta
dukungan peraturan undang-undang
Pembinaan dan pengawasan praktik progesi melalui uji
kompetensi, sertifikasi, registrasi, dan pemberian izin
praktek
Sertifikat kompetensi diberikan setelah melalui uji
kompetensi yang dilaksanakan oleh institusi pendidikan
yang terakreditasi

Registrasi dilakukan oleh lembaga pemerintah yang berwenang sebagai


bentuk pengesahan kompetensi dan dasar pemberian kewenangan
melakukan praktik profesi di seluruh wilayah di Indonesia.
Pemberian izin praktik atau izin kerja bagi tenaga kesehatan secara
mandiri, harus mendapatkan izin dari pemerintah daerah kabutan/kota
di bidang kesehatan.
Pemberian gaji untuk hidup layak sesuai dengna tata nilai di masyarakat
dan beban tugasnya, agar dapat bekerja secara professional.
Pengawasan untuk mencegah terjadinya pelanggaran
etik/disiplin/hukum yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pelanggaran
etik atau disiplin akan dikenakan sanski sesuai peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai