Rumusan Masalah
Persoalan mencari solusi persamaan nonlinier
dapat dirumuskan secara singkat sebagai
berikut:
tentukan nilai x yang memenuhi persamaan f(x)
= 0,
yaitu nilai x = s sedemikian hingga f(s) sama
dengan nol.
Penyelesaian konvensional
Langkah analisis
1. Hitung fungsi pada interval yang sama dari x sampai
pada perubahan
tanda dari fungsi f(xn) dan f(xn+1), yaitu f(n) x f(xn+1)
<0
2. Estimasi awal dari akar xt dihitung dengan ;
3. Buat evalusi berikut untuk menentukan didalam sub
interval mana akar
persamaan berikut berada :
a) Jika f(xn) x f(xn+1) < 0, tetapkan xn+1=xt, lanjutkan
langkah 4
b) Jika f(xn) x f(xn+1) > 0, tetapkan xn=xt, lanjutkan
langkah 4
c) Jika f(xn) x f(xn+1) =0, akar persamaan adalah xt dan
4. Hitung perkiraan baru dari akar persamaan dengan,
hitungan selesai
5. Apabila perkiraan baru sudah cukup kecil (sesuai batas toleransi
yang ditentukan)
maka hitungan selesai, dan xt adalah akar persamaan yang
dicari. Jika belum maka hitungan kembali ke langkah 3.
Contoh :
Hitung salah satu akar dari persamaan berikut :
Penyelesaian :
xn
xn+1
xt
f(xn)
f(xn+1)
f(xt)
f(xt)*f(xn)
1.000
2.000
1.500
-4.0000
3.0000
-1.8750
7.5000
1.500
2.000
1.750
-1.8750
3.0000
0.1719
-0.3223
1.500
1.750
1.625
-1.8750
0.1719
-0.9434
1.7688
1.625
1.750
1.688
-0.9434
0.1719
-0.4094
0.3862
1.688
1.750
1.719
-0.4094
0.1719
-0.1248
0.0511
1.719
1.750
1.734
-0.1248
0.1719
0.0220
-0.0027
1.719
1.734
1.727
-0.1248
0.0220
-0.0518
0.0065
1.727
1.734
1.730
-0.0518
0.0220
-0.0150
0.0008
1.730
1.734
1.732
-0.0150
0.0220
0.0035
-0.0001
10
1.730
1.732
1.731
-0.0150
0.0035
-0.0057
0.0001
11
1.731
1.732
1.732
-0.0057
0.0035
-0.0011
0.0000
h
B
Nilai
x*
digunakan
untuk menghitung nilai
f(x*) yang kemudian
digunakan lagi untuk
interpolasi linier dengan
nilai f(xn) atau f(xn+1)
sedemikian
hingga
kedua fungsi memiliki
tanda
berbeda.
Prosedur ini diulang lagi
sampai didapat nilai
f(x*) mendekati nol.
Contoh :
Hitung salah satu akar dari persamaan
Penyelesaia
n
Mencari x1 dan x2 yang berseberangan.
Misal :
x1 =1
f(x1=1) = -4
x2 = 2
f(x2=2) = 3
karena f(x1) dan f(x2) berbeda tanda, maka x1 dan x2
berseberangan dan
dapat digunakan untuk langkah selanjutnya.
Menghitung x* dan
f(x*)
Karena f(x*) dan f(xn) bertanda sama, maka akar persamaan terletak
antara x=1.57142 dan x=2.
Selanjutnya dihitung x* yang
baru ;
xn
1.000
0
1.571
4
1.705
4
1.727
9
1.731
xn+1
f(xn)
f(xn+1)
x*
f(x*)
f(xn)*f(x*)
2.000 -4.000
3.000 1.571429
-1.36443
5.45772595
2.000 -1.364
3.000 1.705411
-0.24775
0.33803121
2.000 -0.248
3.000 1.727883
-0.03934
0.00974618
2.000 -0.039
3.000 1.731405
-0.00611
0.00024039
METODE NEWTON
RAPHSON
Contoh :
Hitung salah satu akar dari persamaan
Penyelesaian
Persamaan yang diselesaikan
Turunan pertama dari persamaan
:
:
xi
f(xi)
f'(xi)
xi+1
1.000
-4.000
2.000
3.000
24.000
30.000
2.200 5.88800
2.200
5.888
15.920
1.830 0.98900
1.830
0.989
10.709
1.738 0.05457
1.738
0.055
9.535
1.732 0.00020
1.732
0.000
9.464
1.732 0.00000
3.000
f(xi+1)
24.00
METODE SECANT
Kelemahan Metode Newton Raphson adalah diperlukannya
turunan pertama (deferensial) dari f(x) dalam hitungan.
Kadang-kadang sulit untuk mendeferensialkan persamaan yang akan
diselesaikan. Untuk itu maka diferensial didekati dengan nilai
perkiraan berdasarkan diferensial beda hingga.
Gambar
disamping
menunjukkan bahwa garis
singgung di titik xi didekati
dengan gradient garis AB
dengan rumus berikut :
Contoh :
Hitung salah satu akar dari persamaan
Penyelesaian :
Iterasi ke-1 :
Diambil dua nilai awal (sembarang),
misalnya :
x1 = 1, maka f(x1=1) = -4
x2 = 2, maka f(x2=2) = 3
Dengan menggunakan persamaan dari metode
secant, maka ;
Iterasi ke-2 :
x1 = 2
f(x1=2)=3
x2 = 1.57142 f(x2=1.57142) =
-1.36449
Iterasi
x1
1.000
2.000
1.571
1.705
1.735
x2
2.000
1.5714
29
1.7054
11
1.7351
36
1.7319
96
f(x1)
f(x2)
-4.0000
3.0000
3.0000
-1.3644
-1.3644
-0.2477
-0.2477
0.0293
0.0293
-0.0005
x3
1.5714
29
1.7054
11
1.7351
36
1.7319
96
1.7320
51
f(x3)
-1.36443149
-0.24774510
0.02925540
-0.00051518
-0.00000104