Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
SAMBUNGAN SEDERHANA
PENDAHULUAN
Main Menu
fv =
P
P
=
A d 2 / 4
P = fv A
Main Menu
Main Menu
Main Menu
Contoh 7.1
Periksa bantalan, ruang baut dan jarak tepi untuk sambungan yang
ditunjukan pada gambar berikut.
Penyelesaian:
Dari AISC J3.3, ruang minimum dalam berbagai arah adalah:
2 d = 2.66() = 2.00 in
ruang aktual = 2.50 in > 2.00 in
(OK)
Jarak tepi minimum dalam berbagai arah didapatkan dari AISC tabel
J3.4.
Jika kita asumsikan Sheared Edges (keadaan terburuk) jarak tepi
minimum adalah 1 in.
Main Menu
65
= 16.25 kips < 29.36
4
(OK)
Gambar Soal
Main Menu
BAUT BIASA
Kita mulai pembahasan dengan kekuatan baut dengan baut biasa, yang
mana berbeda dari baut kekuatan tinggi tidak hanya pada bagian bahan
penting saja, tetapi juga pada bagian dimana kita tidak bisa menghitung
untuk himpitan gaya dari pengencangan baut. Baut biasa, juga dikenal
sebagai Unfinished bolts, yang didesain oleh ASTM A307.
Perencanaan kekuatan geser dari baut A307 adalah Rn, dimana faktor
reduksi adalah 0.75, dan kekuatan geser nominal adalah:
Rn = FvAb
Dimana:
Fv
= tegangan geser ultimate
Ab
= luas penampang bagian unthreaded baut (ini juga
disebut sebagai luas baut nominal atau luas badan
nominal)
Tegangan geser ultimate diberikan oleh tabelAISC J3.2 adalah 24 ksi,
memberikan kekuatan nominal sebesar :
Rn = FvAb
Main Menu
Contoh 7.2
Tentukan perencanaan kekuatan dari sambungan yang ditunjukan
gambar 7.9 berdasarkan geser dan tekan.
Penyelesaian:
Sambungan yang ada bisa diklasifikasikan sebagai sambungan
sederhana, dan tiap baut bisa dianggap untuk menahan beban
perhitungan yang diberikan. Ini akan tepat pada kasus terbesar untuk
menentukan strength coresponding pada satu baut dan kemudian
dikalikan dengan jumlah total baut.
Kuat geser: pada kasus ini geser tunggal, dan kekuatan desain baut
adalah;
Rn = 0.75(24Ab).
Main Menu
d
4
( 34 ) 2
4
= 0 . 4418 in
Main Menu