PENDAHULUAN
suhu.
Temperatur merupakan ukuran panas atau dinginnya suatu objek atau benda. Oleh
karena temperatur atau suhu tersebut merupakan suatu ukuran, maka harus ada
suatu sistem pengukuran temperatur yang mana nilai ukuran panas suatu objek
dapat terkuantisasi secara
temperatur tersebut
kemudian dikenal dengan termometer. Jadi, ukuran panas atau dinginnya suatu
benda tidak cukup dengan perasaan misalnya dengan tangan, tetapi harus terukur
secara eksak.
Sistem pengukuran temperatur yang sekarang umum dipakai seperti
termometer raksa, alkohol, bimetal dan sebagainya tersebut alat ukur dan objek
ukur berada pada suatu tempat yang sama. Sehingga proses pengambilan data,
penyimpanan, pengolahan serta analisis hasil pengukuran yang dilakukan oleh alat
ukur dilakukan pada tempat yang sama dengan objek yang diukur. Inilah yang
membedakan dengan sistem pengukuran menggunakan sistem telemetri, yaitu
alat ukur dan objek ukur tidak berada pada suatu tempat yang sama. Hal ini
dikarenakan kendalanya karena objek yang diukur tersebut berada pada tempat
yang jauh, berbahaya, bergerak, dan sebagainya. Untuk mengatasi kendala
tersebut, maka sistem pengukuran suhu tidak lagi dapat dilakukan secara langsung
dari jarak dekat, tetapi sistem pengukuran tersebut harus dilakukan secara jarak
jauh baik menggunakan kabel ataupun tanpa kabel (wireless). Pengukuran jarak
jauh ini kemudian dikenal dengan sebutan telemetri.
Karena pada pengukuran temperatur ini alat ukur dan objek ukur tidak
pada tempat yang sama yaitu pengukurannya dilakukan secara jarak jauh
(telemetri), maka data hasil pengukuran harus dapat diubah ke dalam sinyal listrik.
Jadi sifat termometrik yang dipakai adalah tegangan listrik yaitu setiap perubahan
tegangan listrik dapat menunjukan derajat temperatur suatu benda. Untuk
mendapatkan sifat termometrik tegangan listrik, maka
digunakan sensor
perubahan
modulasi ini adalah harga yang relatif murah tetapi memiliki kelemahan yaitu
rentan terhadap gangguan luar sama seperti halnya pada radio gelombang AM.
telemetri yang dibuat memiliki jangkauan pancar ideal hanya sejauh 60 cm.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Yhonan, sistem telemetri
memiliki jangkauan pancar ideal sejauh 5 m dengan teknik modulasi FSK-FM.
Jangkauan pancar ini jauh dari harapan bila dibandingkan dengan teknik modulasi
yang digunakan. Hal ini mungkin disebabkan antara lain oleh tipe pemancar dan
penerima, tipe antena, faktor daya pancar, gangguan eksternal misalnya noise
maupun rangkaian interface dengan sistem. Selain itu data telemetri hanya
LC yang
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuat rancang bangun sistem
1.5 Manfaat
Bagi Penulis
Manfaat/kegunaan penelitian bagi penulis adalah :
1. Sebagai sarana pengaplikasian ilmu terapan tentang mikrokontroller,
bahasa pemrograman dan komponen elektronika secara lebih nyata.
2. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis
dalam merancang
Bagi Institusi
Hasil
penelitian
diharapkan
dapat
memberikan
konstribusi
dalam