Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Temperatur atau suhu merupakan salah satu besaran pokok fisika yang
penting. Hampir

setiap kegiatan manusia

selalu berkaitan dengan

suhu.

Temperatur merupakan ukuran panas atau dinginnya suatu objek atau benda. Oleh
karena temperatur atau suhu tersebut merupakan suatu ukuran, maka harus ada
suatu sistem pengukuran temperatur yang mana nilai ukuran panas suatu objek
dapat terkuantisasi secara

eksak. Sistem pengukuran

temperatur tersebut

kemudian dikenal dengan termometer. Jadi, ukuran panas atau dinginnya suatu
benda tidak cukup dengan perasaan misalnya dengan tangan, tetapi harus terukur
secara eksak.
Sistem pengukuran temperatur yang sekarang umum dipakai seperti
termometer raksa, alkohol, bimetal dan sebagainya tersebut alat ukur dan objek
ukur berada pada suatu tempat yang sama. Sehingga proses pengambilan data,
penyimpanan, pengolahan serta analisis hasil pengukuran yang dilakukan oleh alat
ukur dilakukan pada tempat yang sama dengan objek yang diukur. Inilah yang
membedakan dengan sistem pengukuran menggunakan sistem telemetri, yaitu
alat ukur dan objek ukur tidak berada pada suatu tempat yang sama. Hal ini
dikarenakan kendalanya karena objek yang diukur tersebut berada pada tempat
yang jauh, berbahaya, bergerak, dan sebagainya. Untuk mengatasi kendala
tersebut, maka sistem pengukuran suhu tidak lagi dapat dilakukan secara langsung

dari jarak dekat, tetapi sistem pengukuran tersebut harus dilakukan secara jarak
jauh baik menggunakan kabel ataupun tanpa kabel (wireless). Pengukuran jarak
jauh ini kemudian dikenal dengan sebutan telemetri.
Karena pada pengukuran temperatur ini alat ukur dan objek ukur tidak
pada tempat yang sama yaitu pengukurannya dilakukan secara jarak jauh
(telemetri), maka data hasil pengukuran harus dapat diubah ke dalam sinyal listrik.
Jadi sifat termometrik yang dipakai adalah tegangan listrik yaitu setiap perubahan
tegangan listrik dapat menunjukan derajat temperatur suatu benda. Untuk
mendapatkan sifat termometrik tegangan listrik, maka

digunakan sensor

temperatur sebagai sistem pengukurnya.


Karena sistem telemetri temperatur ini dilakukan tanpa kabel (nirkabel)
atau wireless maka data suhu yang berupa sinyal listrik harus diubah menjadi
sinyal gelombang melalui proses modulasi (gelombang radio digunakan sebagai
media komunikasi data) sehingga data suhu tersebut dapat diterima pada jarak
yang cukup jauh. Pada penelitian ini penulis menggunakan gelombang radio
dengan modulasi digital amplitudo atau Amplitudo Shift Keying (ASK).
Modulasi digital amplitudo atau Amplitudo Shift Keying (ASK) adalah
cara pengiriman data
amplitudo gelombang

digital dengan menumpangkannya pada

perubahan

pembawa dengan frekuensi dijaga tetap. Kelebihan

modulasi ini adalah harga yang relatif murah tetapi memiliki kelemahan yaitu
rentan terhadap gangguan luar sama seperti halnya pada radio gelombang AM.

Selain pemikiran tersebut alasan lain yang menginspirasikan penulis


adalah penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut adalah beberapa
penelitian yang mendasari penulisan tugas akhir ini, yaitu:
1. Suyamto, Yusuf Aziz Amrullah, dan Rusdani Ade Saputra. Seminar Nasional
IV SDM Teknologi Nuklir Yogyakarta ISSN 1978-0176. Tahun 2008. Dalam
penelitian: Rancang Bangun dan Analisis Perangkat Telemetri Suhu dan
Cahaya Menggunakan Amplitude Shift Keying (ASK) Berbasis PC.
2. Mohhamad Misbakul Munir, Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro. Tahun 2007. Berjudul: Rancang
Bangun Sistem Pengukuran Daya Listrik (Kwh Meter) Pada Rumah Tangga
Secara Telemetri dengan Menggunakan Mikrokontroler AT89S51.
3. Yhonan Novanda, Jurusan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia. Tahun 2009. Berjudul:
Rancang Bangun Sistem Telemetri Wireless dengan Modulasi FSK-FM untuk
Pengukuran Suhu.
Pada penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Suyamto, sistem

telemetri yang dibuat memiliki jangkauan pancar ideal hanya sejauh 60 cm.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Yhonan, sistem telemetri
memiliki jangkauan pancar ideal sejauh 5 m dengan teknik modulasi FSK-FM.
Jangkauan pancar ini jauh dari harapan bila dibandingkan dengan teknik modulasi
yang digunakan. Hal ini mungkin disebabkan antara lain oleh tipe pemancar dan
penerima, tipe antena, faktor daya pancar, gangguan eksternal misalnya noise
maupun rangkaian interface dengan sistem. Selain itu data telemetri hanya

ditampilkan melalui komputer dengan ukuran rangkaian sistem pemancar dan


penerima yang cukup besar sehingga kurang portabel.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya terutama dalam hal jangkauan efektif dan
rangkaian sistem telemetri. Sehingga akan terancang suatu sistem telemetri
wireless dengan daya jangkau lebih jauh tetapi bersifat portable.
Sesuai dengan maksud tujuan di atas, maka sistem telemetri temperatur
wireless yang dirancang ini akan memanfaatkan modul gelombang radio
TLP434A sebagai pemancar dan modul RLP434A sebagai penerima data. Modul
TLP/RLP434A ini bekerja pada frekuensi 433,92 MHz dengan teknik modulasi
ASK. Dengan menggunakan modul ini maka sistem telemetri yang dibangun akan
lebih ringkas karena ukuran modul yang kecil. Untuk menampilkan data telemetri
digunakan LCD yang terpasang pada sistem penerima. Selain itu pada sistem
penerima juga terpasang port COM dan USB untuk komunikasi dengan komputer.
Sedangkan untuk memperbaiki jangkauan digunakan rangkaian

LC yang

berfungsi sebagai penguat sinyal frekuensi tinggi pada antena.


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memiliki gagasan untuk
membuat sebuah sistem telemetri temperatur. Sistem telemetri yang akan penulis
buat berjudul Rancang Bangun Sistem Telemetri Temperatur Wireless
dengan Modulasi ASK Memanfaatkan Frekuensi Radio 433.92 MHz.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk memperjelas arah penelitian yang akan dilakukan, maka perlu
dilakukan perumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan
di atas. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana bentuk rancang bangun sistem telemetri temperatur wireless
memanfaatkan modul TLP/RLP434A?
2. Berapa baudrate transmisi data ideal untuk modul TLP/RLP434A?
3. Berapa jangkauan efektif dari sistem telemetri temperatur wireless modulasi
ASK?
4. Bagaimana pengaruh panjang antena terhadap kemampuan transmisi data?

1.3 Batasan Masalah


Agar penelitian dapat lebih terfokus maka diperlukan adanya batasan
masalah, yaitu :
1. Sebagai otak kerja sistem digunakan mikrokontroller ATmega8535. Fitur
yang digunakan adalah port I/O, ADC dan USART.
2. Baudrate transmisi komunikasi data untuk modul TLP/RLP434A dilakukan
pada rentang 1200 bps 57600 bps.
3. Komunikasi data sistem pemancar dan penerima dilakukan secara langsung
lurus mendatar (horizontal).
4. Antena menggunakan kawat atau kabel yang kaku (whip) dengan panjang
maksimal hingga 35 cm.
5. Menggunakan bahasa C sebagai bahasa pemrograman.

1.4

Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuat rancang bangun sistem

telemetri temperatur wireless dengan teknik modulasi ASK memanfaatkan modul


dengan frekuensi radio 433,92 MHz.
Adapun tujuan khusus disamping tujuan umum tersebut yaitu :
1. Mengetahui kemampuan modulasi ASK dalam mengirim dan menerima data
pengukuran suhu.
a. Mengetahui baudrate transmisi data ideal untuk modul TLP/RLP434A.
b. Mengetahui jangkauan efektif dari sistem telemetri temperatur wireless
modulasi ASK.
2. Mengetahui pengaruh panjang antena terhadap kemampuan transmisi data.

1.5 Manfaat
Bagi Penulis
Manfaat/kegunaan penelitian bagi penulis adalah :
1. Sebagai sarana pengaplikasian ilmu terapan tentang mikrokontroller,
bahasa pemrograman dan komponen elektronika secara lebih nyata.
2. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis

dalam merancang

bangun suatu sistem elektronika berbasis mikrokontroler.


3. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenal bagaimana sistem
komunikasi wireless khususnya gelombang radio.
4. Dapat menginspirasi penulis untuk merancang bangun sistem elektronika
berbasis mikrokontroler lainnya yang lebih aplikatif dan tepat guna.

Bagi Institusi
Hasil

penelitian

diharapkan

dapat

memberikan

konstribusi

dalam

pembelajaran dan pengembangan sistem telemetri wireless untuk digunakan


di lab Fisika Instrumentasi UPI.
Bagi Bidang Keilmuan
Penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Telemetri Temperatur
Wireless dengan Modulasi ASK ini diharapkan dapat menambah bukti
empiris tentang kemampuan sistem telemetri wireless melalui pemanfaatan
modul TLP434A (pemancar) dan modul RLP434A (penerima) sebagai sarana
komunikasi datanya.

Anda mungkin juga menyukai