PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang pendidikan dasar memfokuskan
kajiannya kepada hubungan antar manusia dan proses membantu pengembangan
kemampuan
dalam
hubungan
tersebut.
keterampilan
dan
sikap
yang
optimal.
Secara
umum
penguasaan
pengetahuan
sosial
atau
faktor-faktor
yang
berpengaruh
lainnya.Banyak
penyebab
yang
pelaksanaan
ataupun
faktor-faktor
pendukung
pembelajaran.
IPS di SD
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pendidikan IPS
IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan
penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari
konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi,
Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2001: 9). Geografi, Sejarah dan Antropologi
merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran
Geografi memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dengan
wilayah-wilayah, sedangkan Sejarah memberikan kebulatan wawasan berkenaan
dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi
komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai kepercayaan, struktur sosial,
aktivita-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekpresi dan spritual,
teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu Ekonomi
tergolong kedalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang
berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi merupakan ilmu-ilmu tentang
perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol
sosial.
Muriel Crosby menyatakan bahwa IPS diidentifikasi sebagai studi yang
memperhatikan pada bagaimana orang membangun kehidupan yang lebih baik
bagi dirinya dan anggota keluarganya, bagaimana orang memecahkan masalahmasalah, bagaimana orang hidup bersama, bagaimana orang mengubah dan
diubah oleh lingkungannya (Leonard S. Kenworthi, 1981:7). IPS menggambarkan
interaksi individu atau kelompok dalam masyarakat baik dalam lingkungan fisik
dan lingkungan sosial. Interaksi antar individu dalam ruang lingkup lingkungan
mulai dari yang terkecil misalkan keluarga, tetangga, rukun tetangga atau rukun
warga, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, negara dan dunia.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan IPS adalah disiplin ilmu-ilmu
sosial ataupun integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi yang mempelajari masalah-masalah
sosial.
Dengan demikian Pendidikan IPS di sekolah dasar adalah disiplin ilmu-ilmu
sosial seperti yang disajikan pada tingkat menengah dan universitas, hanya karena
utama
Ilmu
Pengetahuan
Sosial
ialah
untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa
masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran
IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat
dirinci sebagai berikut (Awan Mutakin, 1998).
1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,
melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan mastarakat.
2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode
yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial.
3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.
4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu
membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang
tepat.
5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri
sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun
masyarakat.
proses
pendidikan
IPS
di
SD,
pembelajarannya
kurang
yang
terorganisasikan
secara
sistematik
dalam
mengorganisasikan
data,
menginderai
masalah,
teori,
namun
kapasitasnya
berguna
pula
untuk
b. Model-model Personal
Model-model
yang
termasuk
ke
dalam
rumpun
personal
tersebut, secara parsial terliput dalam kerangka teknis model pilihan berikut,
antara lain: Model Inkuiri, VCT, Bermain Peta, ITM (STS), Role Playing, dan
Portofolio.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pendidikan IPS adalah disiplin ilmu-ilmu sosial ataupun integrasi dari
berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan
antropologi yang mempelajari masalah-masalah sosial.
Dalam
proses
pendidikan
IPS
di
SD, pembelajarannya
kurang
2. Saran
Dalam mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah
sosial yang terjadi di masyarakat, kita harus memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi
setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun
yang menimpa masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, program-program
pelajaran IPS di sekolah haruslah diorganisasikan secara baik.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Lamri Ichas Hamid dan Tuti Istianti Ichas. 2006. Pengembangan Pendidikan
Nilai dalam Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional
http://massofa.wordpress.com/2008/02/27/pendekatan-konsep-ilmu-teknologidan-masyarakat-dalam-pembelajaran-ips-di-sd/
http://www.puskur.net/produkpuskur/form/upload/52_Kajian%20Kebijakan
%20Kurikulum %20IPS.pdf
10