Dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah sosiologi olahraga yang
dibimbing oleh Kartono Pramdhan M.pd
Oleh
KELOMPOK 4 :
KRISNA LUKMAN R
EGI ANGGA N
HANDRI WAHYUDI
FAJAR GUMILAR
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
penyusunan makalah ini berhasil kami rampung dengan baik. Penyusunan
makalah ini di maksudkan untuk menyajikan pokok-pokok tentang materi
sosiologi olahraga.
Materi sajian dalam makalah ini disusun berdasarkan teori dari para ahli
dan gagasan-gagasan dari teman-teman yang mendukung isi dari makalah ini.
Kemudian sudah barang tentu,dalam penyusunan makalah ini terdapat
kekurangan dan kelemahan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak
sangat di harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah untuk
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah...................................................
b. Rumusan masalah............................................................
c. Tujuan..............................................................................
BAB II LANDASAN TEORITIS
a. Pengertian olahraga..........................................................
b. Pengertian karakter..........................................................
BAB III PEMBAHASAN
a. Membentuk karakter lewat olahraga................................
b. Faktor penentu karakter manusia.....................................
BAB IV KESIMPULAN
a. Kesimpulan......................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kajian olahraga terhadap ilmu olahraga diawali dengan keterlibatan
sosiologi sebagai salah satu ilmu yang digunakan untuk mengkaji fenomena
keolahragaan. Konsep sosiologi dipaparkan sebagai dasar untuk memahami
konsep-konsep sosiologi olahraga, khususnya berkaitan dengan proses sosial yang
menyebabkan terjadinya dinamika dan perubahan nilai keolahragaan dari waktu
ke waktu. Fenomena olahraga mengalami perkembangan begitu pesat sampai
kedalam seluruh aspek olahraga. Olahraga tidak hanya dilakukan untuk tujuan
kebugaran badan dan kesehatan, tetapi juga menjangkau aspek politik, ekonomi,
sosial,dan budaya. Oleh karenanya pemecahan masalah dalam olahraga dilakukan
dengan pendekatan inter-disiplin, dan salah satu disiplin ilmu yang dimanfaatkan
adalah sosiologi.
Sosiologi olahraga merupakan sosiologi terapan yang dikenakan pada
olahraga, sehingga dapat dikatakan sebagai sosiologi khusus yang berusaha
menaruh perhatian pada permasalahan olahraga.Sebagai ilmu terapan, sosiologi
olahraga merupakan gabungan dari dua disiplin ilmu, yaitu sosiologi dan
olahraga, yang oleh Donald Chu disebut sebagai perpaduan antara sosiologi dan
olahraga.
Sebagai ilmu murni yang bersifat non-etis, teori-teori sosiologi
berpeluang untuk dicercap oleh disiplin ilmu lain, dan sebagai disiplin ilmu yang
relatif baru, olahraga masih menggunakan teori-teori dari disiplin ilmu lain untuk
menyusun teori ataupun hukum-hukum keilmuannya. Dalam hal ini ilmu olahraga
bersifat integratif, yaitu berusaha menerima dan mengkombinasikan secara selaras
keberadaan ilmu lain untuk mengkaji permsalahan yang dihadapi. Sosiologi
olahraga berupaya membahas perilaku sosial manusia, baik sebagai individu
maupun kelompok, dalam situasi olahraga, artinya, saat melakukan kegiatan
olahraga, pada dasarnya manusia melakukan kegiatan sosial yang berupa interaksi
sosial dengan manusia lainnya.
B. Rumusan Masalah
Apakah Olahraga dapat membentuk karakter seseorang ?
Bagaimana cara membentuk karakter melalui olahraga ?
C. Tujuan
Mengetahui apakah olahraga dapat membentuk karakter seseorang
Mengetahui bagaimana cara membentuk karakter melalui olahraga
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. PENGERTIAN OLAHRAGA
Olahraga adalah investasi masa depan. Melalui olahraga manusia akan
menjadi makhluk yang sehat dan bugar sehingga mental dan karakter dapat
terbangun. Seiring dengan pepatah dalam dunia olahraga yang mengatakan
''Men Sanna in corpore sanno" yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat
jiwa yang kuat memiliki makna yang sangat dalam, bahwa kesehatan tubuh
memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap pembangunan jiwa. Dalam situasi
seperti ini, olahraga seharusnya dan sudah selayaknya menjadi pilar keselarasaan,
keseimbangan hidup sehat dan harmonis. Seperti halnya pernyataan yang
dikemukanan oleh Cholik Mutohir :
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau
usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensipotensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak
dalam pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan
berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila.
Atas dasar itulah mengapa banyak orang yang menggemari olahraga,
terlebih sekarang olahraga bukan hanya untuk kesehatan saja tetapi banyak
manfaat-manfaat lain yang bisa kita dapatkan diantaranya adalah dengan
berolahraga kita dapat melepaskan kepenatan dan merefleksikan ketegangan otototot selama bekerja, selaian itu aktifitas berolahraga bagi sebagian orang menjadi
kebanggan
tersendiri.
Misalnya
para
atlet
dapat
memperoleh
prestasi,
Saunders,
(1977:
126)
memiliki
pendapat
sendiri
dalam
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
BAB III
PEMBAHASAN
MEMBENTUK KARAKTER MELALUI OLAHRAGA
Dalam kehidupan sehari-hari olahraga sering sebagai media hiburan,
pengisi waktu luang, senam, rekreasi, kegiatan sosialisasi, dan meningkatkan
derajat kesehatan. Secara fisik olahraga memang terbukti dapat mengurangi risiko
terserang penyakit, meningkatkan kebugaran, memperkuat tulang, mengatur berat
badan, dan mengembangkan keterampilan. Sayangnya, nilai-nilai yang lebih
penting dalam konteks pendidikan dan psikologi, yaitu pembentukan karakter dan
kepribadian, masih kurang disadari oleh semua orang.
Kepribadian, karakter, dan pendidikan olahraga,adalah hal yang sangat
penting dalam proses pendidikan. Sebagaimana pentingnya membaca, menulis,
dan berhitung. Dalam sejarah sudah sejak lama pendidikan jasmani dan olahraga
dijadikan sebagai sarana yang efektif untuk pembentukan watak, karakter, dan
kepribadian. Bahkan pembentukan sifat kepemimpinan seseorang dapat dicapai
melalui media ini.
Dalam kehidupan masyarakat, orang tua mengharapkan generasi baru
memahami norma salah-benar, kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat,
memiliki sikap sportif, disiplin, serta taat peraturan. Hidup bersama melalui
olahraga bagi anak-anak dapat memberi pelajaran bahwa permainan dengan tata
aturan tertentu dapat menguntungkan semua pihak dan mencegah konflik . Anakanak juga dapat belajar bersosialisasi melalui permainan-permainan, yang
sayangnya fasilitas seperti ini nyaris luput dari perhatian publik. Padahal melalui
aktivitas seperti ini, mereka yang memiliki minat sejenis dapat berbagi
pengalaman dalam kelompok yang dapat ditransformasikan melalui komunikasi
dan interaksi.
Peran olahraga makin penting dan strategis dalam pengembangan kualitas
SDM yang sehat, mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki sifat kompetitif yang
tinggi. Selain itu juga penting dalam pengembangan identitas, nasionalisme, dan
kemandirian bangsa. Olahraga yang dikelola dengan cara yang betul akan mampu
mengangkat martabat bangsa dalam percaturan internasional.
Sejarah telah mencatat bahwa olahraga dapat menjadi media pendidikan
atau menjadi ikon bisnis dan industri yang prospektif. Itu sudah terbukti misal
pada piala dunia yang lagi ramai dibicarakan sekarang ini,banyak merk-merk
ternama tertempel di bola,baju,sepatu dan lain-lain. Olahraga secara potensial dan
aktual dapat menjadi rujukan yang efektif bagi pembentukan watak kepribadian
dan karakter masyarakat.
Sekarang ini rata-rata kompetisi lebih mencerminkan jiwa sportivitas,
kejujuran, persahabatan, rasa hormat, dan tanggung jawab dengan segala
dimensinya. Olahraga dengan segala aspek dan dimensinya, lebih-lebih yang
mengandung unsur pertandingan dan kompetisi, harus disertai dengan sikap dan
perilaku berdasarkan kesadaran moral. Kepatutan tindakan itu bersumber dari hati
nurani yang disebut dengan istilah fair play.
Dalam kode fair play terkandung makna bahwa setiap penyelenggaraan
olahraga harus dijiwai oleh semangat kejujuran dan tunduk pada tata aturan, baik
yang tersurat maupun tersirat. Setiap pertandingan harus menjunjung tinggi
sportivitas, menghormati keputusan wasit/juri, serta menghargai lawan, baik saat
bertanding maupun di luar arena pertandingan.
Kemenangan dalam suatu pertandingan, meski penting, tetapi ada yang
lebih penting lagi, yaitu menampilkan keterampilan terbaik dengan semangat
persahabatan. Lawan bertanding sejatinya adalah juga kawan bermain.
Tidaklah diragukan bahwa pendidikan olahraga adalah wahana yang
sangat ampuh bagi perkembangan karakter dan kepribadian anak bangsa apabila
dikembangkan secara sistematis. Olahraga mengandung dimensi nilai dan perilaku
positif yang terbukti faktanya. Pertama, sikap sportif, kejujuran, menghargai
teman dan saling mendukung, membantu dan penuh semangat kompetitif. Kedua,
sikap kerja sama team, saling percaya, berbagi, saling ketergantungan, dan
kecakapan membuat keputusan bertindak. Ketiga, sikap dan watak yang
senantiasa optimistis, antusias, partisipasif, gembira, dan humoris. Keempat,
Sebagai fenomena sosial dan kultural, olahraga tidak bisa melepaskan diri
dari ikatan moral kemodernan, yang kompleks. Penerimaan eksistensinya secara
sosiologis dijamin oleh kemampuannya menyesuaikan diri dengan pasar, atau
sebaliknya, pasar yang akan menjadikannya sebagai sasaran ekstensifikasinya.
Langkah strategis untuk pengembangan dan penanaman moral serta pembentukan
karakter melalui olahraga adalah dengan menjadikan prestasi. Hal ini seiring
dengan perkembangan dunia yang semakin kompleks dan syarat akulturasi.
Dengan demikian olahraga sangat berpeluang besar di era sekarang dan masa
depan.
Untuk membentuk karakter peserta didik dapat ditempuh dengan tiga
tahap: (1) mengidentifikasi prinsip-prinsip karakter yang akan ditransferkan, (2)
mengajarkan prinsip-prinsip karakter, dan (3) memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mempraktikkan karakter. Pada tahap mengajarkan prinsipprinsip karakter meliputi enam strategi pendekatan yang dipakai, yaitu: (1)
menciptakan suasana moral tim yang kondusif, (2) model perilaku moral, (3)
menyusun regulasi untuk perilaku yang baik, (4) menerangkan dan mendiskusikan
perilaku moral, (5) menggunakan dan mengajarkan pengambilan keputusan yang
etis, dan (6) memotivasi pemain untuk mengembangkan karakter yang baik.
Sampai saat ini olahraga telah digunakan untuk pembentukan karakter,
namun implementasi untuk
hal tersebut
kepribadian masyarakat yang kuat. Selain itu, olahraga sebagai ikon sebuah
negara dapat menjadi sarana untuk sosialisasi dan promosi serta meningkatkan
harga diri sebuah negara. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat pencapaian
olahraga warga negaranya maka akan semakin tinggi pula prestasi Negara tersebut
di mata Negara-negara lain.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka jelaslah bahwa terdapat simbiosis
antara olahraga dan pembentukan karakter. Dengan olahraga, maka akan terbentuk
manusia yang sehat dan berkarakter kuat serta memiliki jiwa-jiwa fairplay,
BAB IV
KESIMPULAN
Olahraga merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai
alat pembentukan karakter manusia. Olahraga dengan slogan sport for all,
merupakan langkah awal yang strategis menuju pembentukan karakter.
Pembentukan karakter selain dilandasi oleh budaya nasional juga diwarnai oleh
budaya dan ciri khusus cabang olahraga yang dilakukan. Oleh karena itu untuk
mengangkat citra Indonesia di mata dunia maka salah satu cara adalah
membangun kebesaran Indonesia kembali, bangunlah olahraganya.
Dengan berolahraga, banyak karakter positif yang dapat terbentuk pada
perilaku olahraga tersebut. Melalui olahraga, seseorang akan memiliki
tanggungjawab, rasa hormat dan memiliki kepedulian dengan sesama. Nilai-nilai
ketekunan, kejujuran dan keberanian juga dapat diperoleh dari aktivitas olahraga
dan tentu masih banyak lainnya. Selain itu merupakan langkah awal untuk
memosisikan kembali olahraga dalam pembentukan karakter.
DAFTAR PUSTAKA
Mutohir, Cholik (1992). Definisi Penjas Dan Olahraga. http://berachunkamarank.blogspot.co.id. Di unduh 26 November 2015
Agus
Sarengat.
2010.
Pembentukan
karakter
lewat
olahraga.
http://agustsarengat.blogspot.com. Di unduh tanggal 26 November 2015.
Akhmad
Sobarna.
2010.
Benarkah
olahraga
membangun
karakter.http://sobarnasblog.blogspot.com. Di unduh tanggal 26 November 2015.
Maksum, Ali (2009) Kualitas pribadi atlet : Kunci keberhasilan meraih prestasi
tinggi. http://www.tandfonline.com
Saunder, W.B (1977) Definisi karakter . http://www.kompasiana.com. Di unduh
tanggal 20 Oktober 2015