Regresi Linear (r1)
Regresi Linear (r1)
Gambar 3. Linear
Dalam bab ini kita batasi kepada hal yang linear saja dan
untuk mendapatkan garis lurus yang paling baik, kita
gunakan metode kuadrat terkecil.
S d12 d 22 d 32 ........... d n2
S ( y1 a b x1 ) 2 ( y 2 a b x2 ) 2 ( y3 a b x3 ) 2 ........... ( y n a b x n ) 2
s
2 ( y1 a b x1 ) 2 ( y 2 a b x 2 ) 2 ( y3 a b x3 ) ........ 2 ( y n a b x n ) 0
a
s
2.x1 ( y1 a b x1 ) 2.x 2 ( y 2 a b x 2 ) 2.x3 ( y3 a b x3 ) ........ 2.x n ( y n a b x n ) 0
b
xi y i a xi b x
y n.a b x
2
i
atau
x y a x b x 2
n . x y x . y
b
n x 2 ( x ) 2
n . x y x . y
d
n y 2 ( y ) 2
Penyelesaian :
a. Gambar diagram pencar :
y n.a b x
dan
x y a x b x 2
n . d F d . F
n d 2 ( d ) 2
Korelasi
Pada pembahasan sebelumnya dari bab ini telah dibahas
tentang persoalan regresi mengenai penaksiran variabel
tidak bebas jika variabel bebasnya diketahui.
Korelasi adalah ukuran mengenai hubungan antara dua
variabel tersebut (bebas dan tidak bebas).
Apabila pada diagram pencar semua titik terletak pada
garis lurus (gambar 3), kita katakan ada korelasi
sempurna antara x dan y. Jika tidak ada hubungan sama
sekali antara x dan y gambar 1), kita katakan x dan y
tidak berkorelasi. Jika pada diagram pencar semua titik
terletak dekat dengan satu garis lurus maka korelasi
adalah linear. Korelasi dalam hal ini ada 2 hal (bisa
positif, bisa negatif).
Gambar 5
Gambar 6
Kuat tidaknya hubungan antara x dan y, diukur dengan
suatu nilai yang disebut Koefisien Korelasi (r), dengan
nilai antara -1 dan +1
( dapat ditulis -1 r 1 )
n . X
n . XY X . Y
2
( X ) 2 . n . Y 2 ( Y ) 2
xy
x . y
2
xX X
dan
atau
y Y Y
Contoh :
Tabel berikut menyatakan hubungan antara F dan d pada
hasil pengujian uji tarik
Penyelesaian :
Buat tabel sebagai berikut :
xy
x 2 . y 2
no
1
2
3
4
5
d [mm]
4
6
8
10
12
F [N/mm ]
2
7536
15072
30144
47100
67824