Kuliah Genesa 1
Kuliah Genesa 1
1. Genesa bahan galian pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari beberapa
aspek bahan galian:
a. keterdapatan endapan mineral di alam,
b. proses pembentukannya,
c. faktor pengontrol bijih/ endapan (geologic control), komposisi
(kandungan/ jenis mineral utama, mineral asesoris dan mineral
gangue), serta
d. model endapan (genetic atau empirik) berupa bentuk, ukuran,
dimensi serta letak.
2. Ilmu genesa bahan galian dapat digunakan sebagai landasan pegangan
dalam:
a. menemukan dan mencari endapan endapan baru,
b. mengungkap sifat-sifat fisik dan kimia suatu jenis endapan,
c. membantu dalam penyusunan model eksplorasi yang akan
diterapkan,
d. membantu dalam pemilihan metoda penambangan yang sesuai,
serta
e. membantu dalam pemilihan metoda pengolahan yang sesuai.
3. Hubungan
GEOKIMIA
GEOLOGI
MINERALOGI
DAN PETROLOGI
GENESA
BAHAN
GALIAN
GEOFISIKA
PENGOLAHAN
DATA
PEMBORAN
PENAMBANG
BAHAN GALIANAN
PENGOLAHAN
BAHAN GALIAN
EKSTRAKSI
MINERAL
EKONOMI
MINERAL
INFRA
STRUKTUR
a. SDA yang dapat diperbaharui yaitu SDA yang selalu diperbaharui setiap
saat dan tidak akan ada habisnya seperti hutan, angin, termasuk air
tanah.
b. SDA yang tidak dapat diperbaharui yaitu SDA yang hanya bisa diambil
satu kali habis meliputi :
1. Sumber daya mineral seperti mas, perak, besi, tembaga, dsb.
2. Sumber daya energi fosil, seperti batubara, minyak dan gas bumi.
Sumber daya geologi merupakan bagian dari sumber daya alam
Berdasarkan pembentukannya dapat dibagi menjadi:
1. Sumber daya geofluida: yaitu suatu kumpulan atau material yang ada di
kerak bumi yang bersifat fluida, dalam hal ini termasuk minyak, gas bumi
dan geotermal serta air tanah. Terjadinya di karenakan proses akumulasi/
terkumpulnya geofluida yang mempunyai nilai ekonomis.
Contoh dari jenis ini ;
a. akumulasi Hidrokarbon yang populer dengan minyak dan gas bumi.
b. Geotermal berakumulasinya uap dan air panas, serta
c. air tanah yaitu akuifer tempat berakumulasi atau berkumpulnyanya air
yang masuk ke dalam tanah.
2. Sumber
daya
mineral
(Mineral
Resource)
yaitu
terjadi
karena
mineral
mempunyai
arti
pada
waktu
sekarang
serta
dilakukan
pengkajian
kelayakan
tambang
serta
3. Indikasi
mineral
(mineral
occurrence)
atau
ada
yang
menyebut
Indikasi mineral bisa saja berupa cebakan mineral yang belum dikenal atau
tempat tempat termineralisasi yang dinilai dapat dilakukan kegiatan eksplorasi
lebih lanjut.
Pada tingkatan ini belum bisa dinilai dengan ukuran volume/ tonase, atau kadar/
kualitas.
4. Cebakan mineral (mineral deposit) adalah suatu konsentrasi dari unsur
atau logam tertentu dalam kerak bumi yang mempunyai ukuran dan kadar
tertentu dapat dianggap mempunyai potensi ekonomi dan dipertimbangkan
untuk ditambang secara komersial menguntungkan, seandainya persaratan
teknologi, biaya, termasuk politik memungkinkan.
Jenis jenis dari cebakan mineral:
a. Cebakan mineral logam atau lebih dikenal cebakan bijih, yaitu unsur
yang terkonsentrasi berupa logam, seperti besi, tembaga, emas.
b. Cebakan mineral bukan logam, sering dikenal dengan mineral industri,
seperti calsit, lempung, kaolin, silika.
c. Endapan batubara
Batu bara termasuk kepada sumber daya mineral akan tetapi tidak lajim
digunakan istilah cebakan, karena batu bara kumpulan zat organik yang disebut
maceral
5. Bijih atau Cebakan bijih adalah kumpulan mineral logam atau cebakan
mineral logam yang telah teruji dan diketahui mempunyai ukuran dan kadar
yang memadai dan dari padanya dapat diekstrasi satu atau lebih logam yang
dapat diusakan secara menguntungkan.
6. Ore yang mempunyai terjemah bijih, oleh karenanya sering diberi istilah ore
deposit atau cebakan bijih. Ore atau bijih mempunyai konotasi bahan untuk
Konsentrasi unsur unsur dari cebakan mineral terjadi karena adanya proses
geologi yang beroprasi dalam keadaan tertentu dan sangat bervariasi tergantung
kepada jenis mineralnya serta kadar rata-rata dalam kerak bumi. Kadar rata-rata
tersebut memegang peranan besarnya faktor konsentrasi yang diperlukan untuk
terjadinya endapan mineral/ cebakan bijih dari beberapa logam. Beberapa
proses geologi mempunyai kemampuan mengkonsentrasikan logam yang
berlainan.
Pada hakekatnya cebakan mineral merupakan anomali atau mempunyai
kelainan dalam kadar berbagai unsur tertentu, dan keadaan anomali anomali itu
sebenarnya adalah suatu keadaan yang sangat langka dalam kerak bumi ini.
Anomali tersebut terbentuk karena terjadinya proses geologi di dalam maupun
dipermukaan kerak bumi dalam keadaan yang has. Faktor faktor has ini perlu
dipahami oleh para akhli geologi dan pertambangan terutama akhli tambang
eksplorasi sehingga diketahui bangaimana terjadinya serta dapat diprediksi dan
ditentukan dimana berada, penyebaran kemudian jumlahnya (cadangan).
Konsentrasi dari sebaran unsur atau logam yang merupakan cebakan
mineral/bijih sering berasosiasi atau berada dalam satu agregat mineral tertentu
atau dalam istilah teknisnya disebut gangue misalnya mineral kuarsa dan
mineral silika lainnya, mineral-mineral sulfida, mineral-mineral karbonat,
membetuk suatu tubuh tertentu, seperti membentuk urat kuarsa. Urat kuarsa
tersebut dapat mengandung emas yang membentuk cebakan emas atau juga
bisa logam lainnya.
2. Peran ekonomi, teknologi dan politik.
Juga perlu disadari bahwa cebakan mineral sangat tergantung kepada faktor
ekonomi, teknologi dan politik.