html
KONSERVASI DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA LAUT
KELOMPOK 8
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim terbesar di dunia terletak dikawasan
tropis memiliki tingkat keanekaragaman hayati laut tertinggi dunia dan sumber daya yang
melimpah. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi serta pertumbuhan
manusia yang sangat cepat mengakibatkan permasalahan lingkungan laut dan
pesisir.
Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan tingkat kerusakan terhadap
lingkungan diantaranya terjadinya degradasi habitat ekosistem laut, over exploitasi sumber
daya hayati laut, kasus pencemaran, dan konversi lahan (Dahuri, 2003). Pencemaran yang
terjadi akibat pembuangan limbah secara langsung maupun tidak langsung hal ini
mengakibatkan banyak kerugian pada ekosistem laut. Penangkapan yang melampaui batas
lestari (over exploitasi) seperti menggunakan alat pengumpul ikan yang tidak lestari, ukuran
mata jaring yang sangat kecil mengakibatkan ikan-ikan kecil terangkut olehnya, penggunaan
bahan peledak dan beracun efek samping rusaknya terumbu karang dan matinya organisme
lain yang tidak menjadi sasaran. Degradasi habitat fisik seperti konversi lahan/kawasan
mangrove menjadi tambak, pemukiman, pelabuhan, dan industri. Padahal
mangrove
merupakan tempat penting untuk pemijahan (spawning ground), perawatan
(nurserry
ground) dan feeding ground bagi organisme yang hidup disekitar mangrove (Romimohtarto,
2007). Manusia sering melihat nilai langusng pada sumber daya yang ada, namun jarang
bahkan tidak ada yang melihat nilai tak langsung sumber daya tersebut. Bila hal ini terus
terjadi akan mengakibatkan sumber daya hayati laut mengalami gangguan serius bahkan akan
berujung pada kematian. Perlu dicarikan solusi untuk mengurangi dampak yang diakibatkan
oleh ekosentrisme manusia.
Solution
Penetapanlaut
konservasi
daerah
Kawasan konservasi mesti ditetapkan terlebih dahulu agar menjadi jelas saat
pengelolaan konservasi dilaksanakan. Penetapan kawasan konservasi laut dibagi atas 3 zona :
1. Zona Preservasi : Suatu kawasan yang mengandung atribut biologis dan
ekologis yang sangat penting bagi kelangsungan hidup ekosistem serta
organisme yang hidup didalamnya.
2. Zona Konservasi : Kawasan diperbolehkan adanya kegiatan pembangunan