Difusi
Dlm skala kecil, jarak pendek
Efektif pada bat yg belum matang
MIGRASI SEKUNDER
Pergerakannya dipengaruhi oleh buoyancy, krn
densitas HC < air formasi, shg terapung
Buoyancy pressure X capillary entry pressure
Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Migrasi Sekunder
Menurut England et al., (1991), 3 faktor yg berperan
dlm migrasi sekunder adalah :
Gaya pengapungan (buoyancy)
Tekanan kapiler (capillary pressure)
Hidrodinamik
Mekanisme Migrasi Sekunder
1. Larut di dlm air
Sebagian besar peneliti menolak mekanisme ini sbg
mekanisme utama dlm proses migrasi, disebabkan
daya larut yg rendah dari sebagian besar unsur-unsur
petroleum dlm air (McAuliffe, 1980).
2.Migrasi dlm dua fase
Migrasi sekunder terjadi dlm 2 fase, petroleum & air
Petroleum yg dikeluarkan dr bat induk, secara
berangsur terkumpul sbg fase yg terpisah dgn air
Petroleum dlm bentuk gas atau cairan mempunyai
densitas < dari air pori disekitarnya, terjadi gerakan
ke arah atas, dlm bentuk globule or stringer
Ketika stringer bertambah banyak, tekanan pada
bagian atas meningkat, shg secara lateral bergerak
ke arah updip, melampaui tekanan capillary
Migration Style
1. Laterally drained petroleum systems
Memerlukan regional seal yg menerus secara lateral,
yg terletak di atas batuan yg permeabel, dengan
tingkat deformasi struktur lemah sedang.
Pada umumnya mempunyai kenampakan :
Akumulasi oil cenderung terjadi di lapisan sedimen yg
belum matang, jauh dari batuan induk yg matang
Sesar pada seal rock sedikit
In supercharged, akumulasi heavy oil yg besar sering
didapatkan pada lapisan sedimen yg belum matang, yg
terdapat pada kedlman yg dangkal
Pustaka :
1.Demaison G. & Huizinga B.J., 1994, Genetic
Classification of Petroleum Systems Using Three Factors
: Charge, Migration, and Entrapment, AAPG Memoir 60
2.England W.A., et al., 1991, Migration from Source to
Trap, AAPG
3.Dr. Charlie Wu & Dr. Imam Sosrowidjojo, 1998,
Managing Petroleum System