Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

SATUAN ACARA PELATIHAN


Mata ajar

: Keperawatan Komunitas

Pokok bahasan

: Pelatihan Tanda-tanda Vital

Sub pokok bahasan

: * Pengukuran Antropometri (BB, TB, dan IMT)


* Tekanan Darah
* Screening Laboratorium (Glu, Chol, dan UA)

Sasaran pelatihan

: Kader RT 001 RW 007 Kel. Cipayung

Hari, Tanggal

: Senin, 09 November 2015

Waktu

: 20.40 21.30 (50 menit)

Tempat

: Mushola Miftahul Jannah RT 001 RW 007 Kel. Cipayung

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pelatihan tentang pengukuran antropometri (BB, TB, dan
IMT), tekanan darah, dan screening laboratorium (Glu, Chol dan UA) kader
dapat memahami serta dapat mempraktikannya.
II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti Pelatihan Kader, kader mampu menyebutkan garis besar
sub pokok bahasan, meliputi:
1. Menjelaskan pengertian antropometri (BB, TB, dan IMT), tekanan darah
dan screening laboratorium (Glu, Chol dan UA)
2. Menjelaskan interpretasi hasil dari IMT, tekanan darah, dan screening
laboratorium (Glu, Chol dan UA)
3. Menjelaskan hal hal yang penting diperhatikan dari pengukuran BB, TB,
tekanan darah, dan screening laboratorium (Glu, Chol dan UA)
4. Menjelaskan tahapan pengukuran antropometri (BB, TB), tekanan darah,
dan screening laboratorium (Glu, Chol dan UA)
5. Mempraktikan pengukuran antropometri (BB, TB, dan IMT), tekanan
darah, dan screening laboratorium (Glu, Chol dan UA) dengan benar
III. Materi Pelatihan
Outline :
1. Definisi pengertian antropometri (BB, TB, dan IMT), tekanan darah dan
screening laboratorium (Glu, Chol dan UA)

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi antropometri (BB, TB, dan IMT),


tekanan darah dan screening laboratorium (Glu, Chol dan UA)
3. Interpretasi hasil dari IMT, tekanan darah, dan screening laboratorium
(Glu, Chol dan UA)
4. Hal hal yang penting diperhatikan dari pengukuran BB, TB, IMT, tekanan
darah, dan screening laboratorium (Glu, Chol dan UA)
5. Cara pengukuran pengukuran BB, TB, IMT, tekanan darah, dan screening
laboratorium (Glu, Chol dan UA)
IV. Metode Pelatihan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi dan re-demonstrasi
V. Media
1. Laptop + LCD + layar
2. Hardcopy materi
3. Meteran
4. Timbangan
5. Tensimeter (stetoscop + sphygmomanometer)
6. Accu check + strip ((Glu, Chol dan UA) + alcohol swab + safety box

VI. Pengorganisasian
a. Leader

: Reno Ramalia, S.Kep

b. Fasilitator

: * Shucha Fithriya, S.Kep


* Naila Fitriah, S.Kep

* Awalia Bella R. P., S.Kep


* Yoga Teguh G., S.Kep

c. Perlengkapan : Novitasari, S.Kep


d. Observer

: Septiana, S.Kep

VII. Kegiatan Pelatihan


No
Waktu
1.
2 menit

Kegiatan Pelatih
Pembukaan :

Memberi salam

Menjelaskan tujuan pelatihan

Kegiatan Peserta
Menjawab salam
Menyimak

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

Kontrak waktu

2.

3.

4.

15 menit

5 menit

2 menit

Menyebutkan outline materi


latihan
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi dan demontrasi
pelatihan secara berurutan dan
teratur
a. Antropometri (BB, TB, dan
IMT)
b. Tekanan darah
c. Screening laboratorium (Glu,
Chol dan UA)
Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
Menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh peserta
Evaluasi :
Menanyakan perkembangan
pelaksanaan pelatihan (materi/ redemontasi)
Penutup :
Menyimpulkan materi pelatihan
yang telah disampaikan
Mengucapkan terimakasih atas
perhatian dan partisipasi peserta
Mengucapkan salam

Menyimak dan
re-demontrasi

Bertanya
Menyimak

Menjawab

Menyimak

Menjawab salam

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Alokasi waktu, sasaran pelatihan, tempat, media, dan anggaran sesuai
rencana
2. Evaluasi proses
a. Peran dan tugas pelatih serta peserta sesuai dengan perencanaan
b. Peserta ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan
c. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu melakukan re-demonstrasi materi dengan baik

Lampiran Materi Pelatihan


Antropometri (BB, TB, dan IMT), Tekanan Darah
dan Screening Laboratorium (Glu, Chol dan UA)

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

A. Antropometri (BB, TB, dan IMT)


1. BB (Berat Badan)
BB adalah ukuran yang lazim/ sering dipakai untuk menilai keadaan
gizi tubuh atau bobot optimal dari tubuh untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran. Pengukuran BB dilakukan dengan timbangan.
2. TB (Tinggi Badan)
TB adalah pengukuran yang menggambarkan pertumbuhan pada
skeletal/ tulang. Pengukuran TB dilakukan dengan meteran.
3. IMT (Indeks Massa Tubuh)
IMT merupakan korelasi antara tinggi dan berat badan. IMT
digunakan untuk mengukur ideal atau tidaknya berat badan, dan merupakan
salah satu cara pengukuran yang baik untuk menilai risiko penyakit yang
dapat terjadi akibat berat badan berlebih.
IMT =

BB (kg)
[TB (m)]2

Interpretasi IMT
Kategori IMT (kg/m2)
Kurus
Normal
BB lebih/ Pre-obesitas
Obesitas

Nilai
< 18.5
18.5 22.9
23 24.9
> 25

Source: Center for Obesity Research and Education 2007 WHO

B. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh darah
arteri, ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.
Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur
seperti berikut 120 /80 mmHg.

Nilai 120 atau batas atas adalah nilai sistolic


Nilai 80 atau batas bawah adalah nilai diastolic
Lingkungan yang paling baik dalam melakukan pengukuran tekanan

darah adalah lingkungan yang tenang dan nyaman bagi pemeriksa dan klien.
Klien dapat berbaring, duduk, dan berdiri ketika dilakukan pemeriksaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah:

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

1. Umur : tekanan darah akan meningkat dengan bertambahnya umur


2. Waktu pengukuran : bila pagi hari tekanan darah agak menurun sedangkan
bila siang hari dan sore hari sedikit lebih meningkat.
3. Latihan (exercise) dan aktivitas : tekanan darah meningkat selama exercise
dan aktivitas.
4. Stress : ansietas, takut, nyeri dan stress emosi mengkibatkan stimulasi
simpatik yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan
vascular perifer. Efek-efek stimulasi simpatik meningkatkan tekanan darah.
5. Ras : frekuensi hipertensi pada orang Afrika Amerika lebih tinggi dari pada
orang Eropa Amerika. Kecendrungan populasi ini terhadap hipertensi di
yakini berhubungan dengan genetik dan lingkungan.
6. Medikasi : banyak medikasi yang secara langsung maupun tidak langsung,
mempengaruhi tekanan arah. Selam pengkajian tekanan darah, perawat
menanyakan apakah klien menerima medikasi anti hipertensi yang
menurunkan tekanan darah.
7. Variasi diurnal : tekanan darah biasanya rendah pada pagi-pagi sekali, secara
berangsur-angsur naik pagi menjelang siang dan sore, dan puncaknya pada
senja hari atau malam. Tidak ada orang yang pola dan derajat variasinya
sama.
8. Jenis kelamin : secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari
tekanan darah anak laki-laki atau perempuan. Setelah pubertas, pria
cenderung memiliki bacaan tekanan darah yang lebih tinggi, setelah
menopause wanita cenderung memiliki teknan darah yang lebih tinggi dari
pada pria pada usia tersebut.
9. Emosi dan nyeri : emosi tinggi dan rasa nyeri yang tinggi dapat
meningkatkan tekanan darah, juga bila kandung kemih penuh atau pasien
kedinginan, merokok dan posisi kaki silang dapat meningkatkan tekanan
darah.
10. Miscellaneus faktor : bila dalam posisi berbaring tekanan darah lebih
rendah dari pada pasien duduk.

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

Macam- macam alat mengukur tekanan darah:


1. Tensimeter Digital

3. Tensimeter Air Raksa

2. Tensimeter Jarum

4. Stetoscop

Pemeriksaan tekanan darah


1. Persiapan
a. Klien
- Atur posisi duduk atau berbaring di tempat tidur
- Jika sudah beraktivitas, istirahatkan sampai tenang (sekitar 15 menit),
karena akan berpengaruh terhadap hasil pengukuran tekanan darah
b. Alat : Sphygmomanometer (tensimeter) dan stetoskop

2. Pelaksanaan
a. Kaji faktor yang mempengaruhi tekanan darah
b. Kaji tempat yang paling baik untuk melakukan pengukuran tekanan
darah.
c. Siapkan peralatan dan bahan serta pastikan alat-alat tersebut siap pakai
dan dalam kondisi baik.
d. Jelaskan prosedur pada klien

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

e. Cuci tangan
f. Dengan klien duduk atau berbaring, posisikan beban lengan atas
(sokong bila di perlukan) pada setinggi jantung dengan telapak tangan
mengahadap atas
g. Gulung lengan baju pada bagian atas lengan jika pakaian tebal
h. Palpasi arteri brakialis. Letakan manset 2,5 cm diatas nadi brakialis.
Tempatkan di tengah-tengah kantung manset di atas arteri.
i. Dengan manset masih kempis, pasang manset dengan rata dan pas
sekeliling lengan atas.
j. Pastikan bahwa manometer diposisikan secara vertical sejajar mata
pemeriksa.
k. Letakan diafragma steteskop pada lokasi arteri brakialis.
l. Tutup katup balon tekanan searah jarum jam sampai kencang.
m. Palpasi arteri radialis dengan ujung jari dari satu tangan sambil
mengembungkan manset dengan cepat sampai tekanan 20-30mmHg di
atas titik dimana denyut nadi tidak teraba.
n. Dengan perlahan kempiskan manset dan biarkan air raksa turun 2-3
mmHg per detik.
o. Catat titik pada manometer saat bunyi jelas pertama terdengar.
p. Lanjutkan mengempiskan manset, catat titik pada manometer dimana
bunyi tersebut hilang.
q. Kempiskan manset dengan sempurna. Buka manset dari lengan klien.
r. Beritahukan hasil pemeriksaan tekanan darah.
s. Cuci tangan
Interpretasi tekanan darah
Kategori TD (mmHg)
RR (Normal/ Risiko Rendah)
RT (Pre-hipertensi/ Risiko Tinggi)
Hipertensi stage I
T (Tinggi)
Hipertensi stage II

Sistol
90 129
130 139
140 159
> 160

Diastol
60 84
85 89
90 99
> 100

Source: Clinical Practice Pocket Book Cardiovascular Disease Series, 2008

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur tekanan darah :

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

1.
2.
3.
4.
5.

Ukuran manset harus sesuai untuk pasien


Manset dipasang dengan benar pada lengan
Lengan pasien harus setinggi jantung
Lakukan pemeriksaan tekanan darah pada sisi tubuh yang sehat
Pasien diminta tidak berbicara selama pengukuran tekanan darah. Banyak
peneliti menemukan bahwa tekanan darah dan frekuensi jantung akan
meningkat secara bermakna saat pasien berbicara

C.

Screening Laboratorium (Glu, Chol dan UA)

1. Glu (Glukosa/ kadar gula dalam darah)


Interpretasi
Kategori Glu (mg/dL)
RR (Normal/ Risiko Rendah)
RT (Risiko Tinggi)
T (Tinggi)

Puasa
70 110
110 125
110 199

2 Jam Sesudah Makan


100 139
140 179
> 180

Sewaktu
< 110
126
> 200

2. Chol (kolesterol total dalam darah)


Interpretasi
Kategori Chol (mg/dL)
RR (Normal/ Risiko Rendah)
RT (Risiko Tinggi)
T (Tinggi)

LDL
130
130 - 159
> 160

HDL
> 60
40 59
-

Total
< 200
200 239
> 240

3. UA (Uric Acid/ asam urat dalam darah)


Interpretasi
Kategori UA (mg/dL)
RR (Risiko Rendah)
Normal
RT (Risiko Tinggi)
T (Tinggi)

Laki-laki
3.5 5.2
5.3 7
>7

Perempuan
2.6 4.2
4.3 6
>6

Cara pemeriksaan Screening Laboratorium (Glu, Chol dan UA)

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

Lembar Observasi
Pelatihan Kader
Antropometri (BB, TB, dan IMT), Tekanan Darah
dan Screening Laboratorium (Glu, Chol dan UA)
Nama peserta :
1.
2.

3.
4.
5.

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
E-mail : nerskomunitasberseri@gmail.com

Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan, Ciputat 15412

8.
9.
10.

6.
7.
No

Penilaian Evaluasi

1.

Menyimak materi yang


disampaikan pelatih
Bertanya mengenai materi
pelatihan
Mampu melakukan redemonstrasi antropometri
dengan benar
Mampu mengukur tekanan
darah dengan urutan yang
benar
Mampu menentukan sistolik
pada pengukuran tekanan
darah
Mampu menentukan diastolik
pada pengukuran tekanan
darah
Mampu melakukan
pemeriksaan screening
laboratorium Glu/ UA dengan
benar
Mampu melakukan
interpretasi antropometri,
tekanan darah dan screening
laboratorium dengan benar

2.
3

4.

5.

6.

7.

8.

Nomor Peserta
4
5
6
7

10

Anda mungkin juga menyukai