Anda di halaman 1dari 12

DIGRAM ALIR PEMBUATAN NATRIUM ALGINAT

lgEsaPeymhcdKovpDe60HC1%jRfB(:3/),4
ubknatrim

1. PROSES PEMBUATAN NATRIUM ALGINAT


Bahan yang digunakan adalah rumput laut coklat jenis
Sargassum sp. yang diperoleh dari Perairan Sumedang Jawa
Barat. Setelah dipanen dari alam, penangan-an rumput laut
coklat di lapangan meliputi sortasi dan pem-bersihan dari
kotoran, pencucian dengan air tawar, perendam-an dengan
larutan

KOH

0,1

selama

jam,

pencucian

untuk

menghilangkan residu alkali dan penjemuran sampai kadar


airnya kurang dari 15 %. Selanjutnya rumput laut dikemas dan
dibawa ke lokasi penelitian untuk diekstraksi alginatnya.
Metode

ekstraksi

yang

dikembangkan

adalah

metode

ekstraksi alginat melalui jalur kalsium alginat (Mc.Hugh, 2008)


dan sebagai kontrol digunakan metode ekstraksi melalui jalur
asam

alginat

yang

dikembangkan

di

Balai

Besar

Riset

Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan


Jakarta (Gambar 1). Tahapan metode ektraksi yang dilakukan
dapat dilihat pada Gambar 2.
Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi dengan metode
melalui jalur kalsium alginat dengan tiga perlakuan konsentrasi
CaCl2 yang digunakan yaitu 0,5; 0,75 dan 1 M, dengan jumlah
rumput laut kering sebanyak 150 g. Tahap pertama ekstraksi
natrium alginat melalui jalur Ca-alginat adalah proses pemisahan
alginat dari filtrat melalui pengendapan dalam bentuk Ca-alginat.
Proses ini dilakukan dengan penambahan CaCl 2 pada filtrat yang
diperoleh dari hasil ekstraksi.
Tahapan proses ekstraksi setelah diperoleh Ca-alginat adalah
pemucatan dan konversi menjadi asam alginat. Tujuan proses ini
adalah untuk merubah garam alginat menjadi asam alginat agar
dapat dikonversi lagi menjadi Na-alginat yang larut air. Proses

konversi Ca-alginat menjadi asam alginat dilakukan dengan


merendam Ca-alginat dalam asam seperti HCl. Setelah diperoleh
asam alginat maka tahapan penting lainnya adalah konversi
menjadi natrium alginat yang larut dalam air. Konversi asam
alginat menjadi natrium alginat dilakukan dengan penambahan
Na2CO3

DIGRAM ALIR PEMBUATAN KITOSAN

Lp
i m
pD
D
bK
a
h
D
eKPe
EE
kIEnE
u
l i t
n
IPM
uTA
d
a
n
gN
TRIg N
gICeG
r
hO
EdN
u
EiEa n i c
TSR
cTgR
i
n
EA
I
A
Y
aIc
N
L
II
LnN
r
SSu
A
G
a
A
A
SA
SSn
II
IN
2. PROSES PEMBUATAN KITOSAN

Cara Pembuatan Kitosan (Muminah, 2008):

Sampel Limbah Udang


Sampel limbah udang kering yang terdiri dari bagian kulit
badan di haluskan.

Isolasi Kitin dari Limbah Udang


1. Penghilangan Protein
Pada tahap ini protein dari limbah udang dipisahkan
dengan cara memasukkan 50 g bubuk limbah udang ke
dalam 500 mL larutan NaOH 3,5 % b/v dan dipanaskan
pada suhu 650 C selama 2 jam sambil terus diaduk
menggunakan pengaduk magnetik. Selanjutnya campuran
ini didinginkan dan disaring dengan penyaring kain. Residu
yang telah disaring, dicuci dengan air sampai netral
kemudian dibilas dengan aquades. Residu netral yang
merupakan kitin kasar dikeringkan dalam oven dengan
suhu 650 C selama 24 jam dan ditimbang.
2. Penghilangan Mineral
Limbah udang yang telah dihilangkan

proteinnya

dimasukkan ke dalam larutan HCl 1 M pada suhu kamar


dengan perbandingan 1:15 b/v selama 1 jam. Kitin kasar
dimasukkan kedalam larutan secara perlahan. Proses
pengadukan dilakukan di atas pengaduk magnetik. Hasil
reaksi disaring dengan menggunakan penyaring kain.
Residu yang disaring dicuci dengan air sampai netral
kemudian dibilas dengan menggunakan aqua dm. Residu
netral yang merupakan kitin kasar, dikeringkan dalam
oven dengan suhu 650 C selama 24 jam dan ditimbang.
3. Deacetylasi
Kitin hasil isolasi dimasukkan ke dalam gelas kimia yang
berisi larutan NaOH 50% b/v selama 4 jam pada suhu 1000
C dengan perbandingan 1:10 b/v. Campuran tersebut
diaduk dengan menggunakan pengaduk magnetic, suhu
diusahakan

konstan.

Hasil

ekstrak

kitin

disaring

menggunakan penyaring kain. Residu yang merupakan


kitosan, dicuci dengan air sampai netral dan dibilas

menggunakan aquades. Kitosan dikeringkan dalam oven


dengan

suhu

650

selama

24

jam.

DIGRAM ALIR PEMBUATAN DEXTRIN DENGAN ENZIM


Pati sagu

Air

Pembuatan
suspensi
Pembuat
an
suspensi

Enzim - amilase

Pemanasan &
Pengadukan 7580C, 300 rpm,
30 menit
Inaktivasi
Enzim 147C,
10 menit

Pengering
an 43C, 43 hari

Penggilingan/
Penghancuran

Pengayakan
80 mesh

Tepung Dekstrin

NaoH atau
HCl

10

3. PROSES PEMBUATAN DEXTRIN DENGAN ENZIM


Mula-mula pati sagu disuspensikan dengan air sesuai dengan
konsentrasi yang diterapkan (25,30 dan 35 persen substrat
kering)lalu tidak diaduk sampai merata. Keasaman larutan diatus
pada kisaran pH 6,5 7,0 dengan bantuan pH meter dan
penambahan

larutan

natrium

hidroksida

atau

asam

klorida.

Kemudian ditambahkan enzim -amilase sesuai dengan dosis ynag


diterapkan (0,7; 0,9 dan 1,1 g/kg substrat kering). Suspensi
dipanaskan dan dijaga suhunya antara 75 sampai 80C sambil terus
diadyk. Pengadukan dilakukan pada suatu kecepatan yang tetap
yaitu sekitar 300 rpm. Proses dihentikan setelah waktu dekstrinisasi
standar dicapai dan diperoleh dekstrin cair.
Kerja enzim dalam dekstrin cair diinaktivasi dengan pemanasan
dalam oven pada suhu 147C selama 10 menit. Desktrin cair
dituang setebal satu sampai dua mm ke dalam loyang alumunium
yang sudah dilapisis dengan alumunium foil, kemudian dikeringkan
dalam oven pada suhu 43C selama tiga sampai empat hari.
Setelah kering dekstrin diambil dan utnuk mendapatkan desktrin
dengan

ukuran

partikel

yang

seragam,

dekstrin

keting

tadi

dihancurkan dengan blender lalu diayak dengan ayakan mesh 80.

DAFTAR PUSTAKA
Prasetyaningrum.2007.
ProsesPembuatan

Optimasi
Chitosan

Derajat
Dan

Deasetylasi

Pengaruhnya

Sebagai

Pengawet Makanan.Sumedang
http://tekpan.unimus.ac.id/wpcontent/uploads/2013/07/DEXTRIN.pdf
Husni. 2012. Pengembangan metode ekstraksi alginat dari
rumput laut sargassum sp. Sebagai bahan pengental.
Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada

Pada

SATUAN PROSES II
PEMBUATAN DEXTRIN, NATRIUM ALGINAT DAN
KITOSAN

Oleh
ASRI NURDIANA
NIM 141424007
2A-TKPB

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI D4- TEKNIK KIMIA PRODUKSI


BERSIH
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

Anda mungkin juga menyukai