PENDAHULUAN
1.1
Profil Perusahaan
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan
Alamat
No. Telp.
General trading
Pantja Niaga (Persero) yang berlaku efektif sejak tanggal 31 Maret tahun 2003
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 tahun 2003.
Ketiga eks-BUMN Niaga tersebut merupakan kelompok Perusahaan The Big Five
milik Pemerintah Belanda di Indonesia pada era penjajahan Belanda yang
dinasionalisasikan menjadi BUMN di tahun 1950-an. Pelaksanaan merger ketiga
eks-BUMN
Niaga
ditujukan
untuk
meningkatkan
effisiensi
management,
VISI
Menjadi Perusahaan Dagang yang kompetitif, berkualitas, berkompetensi,
serta mengauasai sumber dan jaringan pemasaran di dalam dan luar negeri.
MISI
1.2
Isi Wawancara
1.
2.
lainnya?
Jawab : menggunakan kartu stok dan kartu stelling (kartu gudang)
dikartu steril itu isinya ada nama, tanggal, ada item apa, jumlahnya
berapa, nomor fraktur, dan kemana tujuan kita mengirimkan serta
4.
5.
6.
7.
ke toko obat
Bagaimana pembagian area gudangnya?
Jawab : Terlampir dalam gambar.
Penyimpanan barangnya menurut apa ?
Jawab: Kalau penyimpanan barangnya tidak menurut abjad, di PBF
ini penyimpannya berdasarkan kategori golongan obat itu sendiri.
8.
barang
9.
10.
11.
12.
13.
14.
dulu
kemudian
didokumentasikan
baru
nanti
fisik
mengoreksinya?
Jawab : pengecekan biasanya dilakukan per akhir tahun dan dicek
oleh apoteker , kemudian dicocokan misalnya ada yang barang
keluar dan habis langsung dikoreksi. Sehingga tidak membutuhkan
waktu lama. Kalau belum diinput akan dicek di software agar cepat
diketahui jika ada barangf yang tidak sesuai.
17.
18.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat, aktual, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan.
Sarana penunjang yang ada di gudang PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN
INDONESIA, antara lain:
a. Pallet.
b. Forklift.
c. Rak.
d. Pengatur udara (AC, ventilator, kipas angin).
e. Timbangan.
f. Kulkas/lemari pendingin/refrigelator
g. Troli.
h. Pest control.
i. Pengatur kelembaban.
j. Termometer.
k. Komputer.
l. Generator.
m. Lemari.
n. Fire extinguisher (tabung pemadam kebakaran).
o. Alarm kebakaran (Anonim, 2010 dan BPOM, 2006).
Manajemen gudang yang dilakukan oleh pengelola gudang PBF ITC PT.
PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA terdiri dari:
1. Kepala gudang mempunyai tugas pokok antara lain:
a. Mengelola penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian material dan
peralatan.
b. Melakukan perencanaan, pengendalian dan pelaporan pergudangan.
c. Mengamankan pergudangan beserta isi dan lingkungannya dari segala
sesuatu yang mengancam keberadaan gudang beserta isinya.
d. Mendukung percepatan pendistribusian material.
2. Apoteker mempunyai tugas pokok antara lain:
a. Mengelola penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian material dan
peralatan.
untuk
mempermudah
pengawasan
dan
pengendalian
di
gudang.
Proses
penerimaan
barang
di
PBF
ITC
PT.
penyimpanannya tidak
kategori golongan
obat itu sendiri seperti vaksin , obat psikotropika dan obat umum (obat
bebas). Untuk penyimpanan vaksin disimpan di refrigerator pada suhu 280C, untuk penyimpanan obat umum diletakkan pada rak yang beralaskan
pallet pada suhu ruangan, serta penyimpanan obat psikotropika disimpan
di tempat yang terpisah, dikunci serta harus diberi tanda bahwa itu adalah
psikotropika.
4. Pengepakan barang
Proses pengepakan barang di PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN
INDONESIA sebagai berikut :
produk
di
PBF
ITC
PT.
PERUSAHAAN
PERDAGANGAN
yang
memiliki
masa
kadaluarsa
yang
lebih
dekat
harus
produk
yang
pertama
masuk
harus
diprioritaskan
untuk
INDONESIA
langsung
dimonitor
oleh
acc bahwa penjualan sekian disesuikan dengan kartu debittur ,isinya itu
berapa ada piutang , hutang dan pelunasan, yang berarti boleh di kredit.
Kalau difarmasi boleh 3 kali saja. Kalau sudah bagus baru kita kasi 30 hari
sampai 60 hari, berarti paling lama 60 hari.
Untuk pemusnahan obat di di PBF ITC PT. PERUSAHAAN PERDAGANGAN
INDONESIA belum pernah dilakukan, karena belum ada barang yang sampai
kadaluarsa dan menggunakan kesepakatan dengan pabrik dan distributor lain
apabila obat tersebut kadarluasa, bisa dikembalikan minimal 6 bulan sebelum
kadaluarsa. Ada 2 istilah disini, yang pertama tukar guling yaitu tukar barang
yang sama dengan kondisi yang berbeda dan kalau kadaluarsa ditukarkan
dengan barang yang baru. Barang yang kadaluarsa dikelola langsung ke pabrik.
Setiap pabrikan produk dan dari pemerintah mengeluarkan aturan mengenai
dengan berupa
potongan tagihan pada saat sales minta tagihan ke konsumen. Tidak semua
barng yang rusak langsung dimusnahkna bisa dikumpulkan dulu kemudian
didokumentasikan baru nanti dimusnahkan secara berkala. Waktu berkalanya
paling awal 3 bulan paling lama 6 bulan .
BAB III
KESIMPULAN
Dari wawancara yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan, bahwa untuk
mencapai manajemen pergudangan yang baik harus didukung manajemen yang
baik juga.
DAFTAR PUSTAKA