Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANALISA PEMASARAN
Dosen Pembimbing:
Wilda Wildaniah, S.Si
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Dessi Anggreani
138913
Ginanti Saputri
138925
Rifqi Nusirwan
138969
Ririn Andreana
138971
138975
Syarifah Nurhayati
138987
138989
Wiranti Febrina
139003
Yessi Dwisanti
139005
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta taufik dan hidayahnya kepada kami untuk dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Analisa Pemasaran. Makalah ini sebagai
penunjang dalam mata kuliah praktikum bahan alam.
Tak lupa ucapan terima kasih penyusun ucapkan kepada semua pihak yang
telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini, baik itu berupa saran, dan
materi sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, sekian dan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................5
ANALISA PEMASARAN................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat Indonesia sejak dahulu telah mengenal dan memakai tanaman
obat sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah kesehatan, sebelum
pelayanan kesehatan formal dengan pengobatan modern menggunakan obat
farmasi dikenal masyarakat. Pengetahuan tentang tanaman obat tradisional
merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan
keterampilan secara turun temurun dari nenek moyang yang diteruskan kepada
generasi penerus bangsa. Penelitian secara ilmiah juga terbukti adanya sifat
penyembuhan dalam tanaman obat yang telah digunakan dalam pengobatan
tradisional. Oleh sebab itu penggunaan tanaman obat untuk kesehatan ada
kecenderungan meningkat.
Industri pengolahan mengolah tanaman obat sehingga mempunyai nilai
tambah. Tanaman obat dijadikan komoditi komersial yang dapat dipasarkan dalam
berbagai bentuk yaitu simplisia utuh (segar/kering), bentuk ekstrak/instant
maupun bentuk produk jadi yang biasanya disebut sebagai obat tradisional yang
sekarang lebih dikenal dengan obat herbal. Menurut Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) ada tiga kategori sediaan obat herbal yaitu jamu, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka. Jamu adalah sediaan obat herbal Indonesia yang
keamanan dan khasiatnya telah diketahui secara turun temurun berdasarkan
pengalaman (empiris). Obat herbal terstandar adalah sediaan obat herbal
Indonesia yang dibuat dari bahan berupa ekstrak atau serbuk yang telah
distandarisasi. Status keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara ilmiah
yaitu melalui uji pra-klinik (uji khasiat dan toksisitas pada hewan percobaan).
Fitofarmaka adalah sediaan obat herbal Indonesia dengan bahan baku yang telah
distandarisasi, telah dilakukan uji praklinik dan uji klinik (uji pada orang sakit).
Back to nature, kembali ke alam, kini menjadi semboyan masyarakat
modern. Mereka merindukan segala sesuatu yang selaras, seimbang dan
menyejukkan yang diberikan alam. Dalam industri farmasi, misalnya, obat-obatan
kimia yang banyak diproduksi perusahaan farmasi dengan teknologi modern,
diyakini menimbulkan dampak negatif (mempunyai efek samping) bagi
3. BAB II
4. PEMBAHASAN
5.
6. 2.1 Deskripsi Tanaman Meniran
7. 2.1.1 Taksonomi
8. Klasifikasi tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri L.) :
9. Kingdom : Plantae
10. Sub kingdom
: Trachebionta
11. Super divisi
: Spermatophyta
12. Divisi
: Magnoliophyta
13. Kelas
: Magnoliopsida
14. Sub kelas : Rosidae
15. Ordo
: Euphorbiales
16. Famili
: Euphorbiaceae
17. Genus
: Phyllanthus
18.
Spesies : Phyllanthus niruri L.
19.
(Plantamor, 2011)
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26. Gambar 2.1 Meniran (Phyllanthus niruri L.)
27. 2.1.2 Morfologi
28.
daun yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun
majemuk yang mempunyai ukuran kecil dan berbentuk lonjong
(Dalimartha, 2000 dalam Aldi, Yufri., dkk., 2013).
29.
41.
Kingdom
: Plantae
42.
Divisio
: Spermatophyta
43.
Sub-divisio
: Angiospermae
44.
Kelas
: Monocotyledoneae
45.
Bangsa
46.
Suku
: Zingiberaceae
47.
Marga
: Curcuma
48.
Jenis
: Curcuma longa L.
: Zingiberales
49.
50.
51.
52.
53.
54. Gambar.2 Rimpang Kunyit (Curcuma longa L)
55.
Batang merupakan batang semu, tegak berbentuk bulat, tersusun dari pelepah
daun.
Daun tunggal, bentuk bulat telur memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5
cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Ujung dan pangkal
daun runcing tepi daun rata.
Bunga majemuk berambut dan bersisik panjang 10-15 cm dengan mahkota
panjang sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan.
Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga
kekuning-kuningan (Hapsoh dan Rahmawati, 2008).
57.
memiliki akar serabut. Rimpang kunyit memiliki dua bagian tanaman yaitu
rimpang induk (umbi utama empu) dan tunas atau rimpang cabang.
Rimpang utama ini biasanya ditumbuhi tunas-tunas yang tumbuh kearah
samping. Jumlah tunas umumnya banyak, tumbuh mendatar atau
melengkung, serta berbuku-buku pendek, lurus atau melengkung. Kulit
rimpang berwarna jingga kecoklatan. Warna daging jingga kekuningan
dengan bau khas dan rasanya agak pahit. Rimpang cabang akan
berkembang secara terus-menerus membentuk cabang-cabang baru dan
batang semu sehingga pada akhirnya terbentuk rumpun (Nugroho, 1997).
58. 2.2.4 Kandungan kimia dan manfaat tanaman kunyit
59.
fellandren,
seskiterpen
alkohol,
borneol,
kurkumin,
seperti
mudah
mengalami peruraian oleh mikroba bila dalam keadaan lembab atau bila
disimpan dalam larutan berair . Sebagai contoh yang lain, cangkang kapsul
gelatin menjadi rapuh jika disimpan pada kondisi kelembaban relatif yang
rendah.
Walaupun disebut "teh", ramuan atau minuman ini tidak mengandung daun
dari tanaman teh (Camellia sinensis).
73.Teh herbal biasanya diseduh dengan air panas untuk mendapatkan
minuman yang beraroma harum. Namun, teh herbal dari komposisi biji
tumbuhan atau akar sering perlu direbus lebih dulu sebelum disaring dan siap
disajikan. Walaupun mengandung racikan bunga atau buah kering, teh yang
berasal dari daun teh seperti teh melati atau teh Earl Grey tidak disebut
sebagai teh herbal. Campuran tersebut dimaksudkan sebagai pengharum
untuk membuat variasi aroma teh.
74.Teh herbal memiliki banyak manfaat dan khasiat sebagai obat
alami untuk mengatasi berbagai macam penyakit dan menjaga kesehatan,
yang tergantung dari jenis komposisi teh herbal tersebut. Ada teh herbal
murbei sebagai teh alami yang terbuat dari daun murbei, ada teh herbal
Sarang Wallet plus Sirih Merah, ada teh herbal Daun Sirsak yang terbuat dari
daun sirsak, ada teh herbal Sarang Semut Dawa, ada teh herbal Satoimo yang
terbuat dari umbi talas satoimo, ada teh herbal yang terbuat dari Daun atau
Bunga Alfala yang kaya akan vitamin dan sebagainya.
75.
76. 2.5 Minuman Instan
77.Minuman serbuk instan didefinisikan sebagai produk pangan
berbentuk butiran-butiran (serbuk) yang praktis dalam penggunaannya atau
mudah untuk disajikan (Permana, 2008). Menurut Standar Nasional Indonesia
(SNI) 01-4320-1996, serbuk minuman tradisional adalah produk bahan
minuman berbentuk serbuk atau granula yang dibuat dari campuran gula dan
rempah-rempah dengan atau tanpa tambahan makanan yang diizinkan
(Anonim, 1996).
78.Keuntungan dari suatu bahan ketika dijadikan minuman serbuk
adalah mutu produk dapat terjaga, tidak mudah terkotori, tidak mudah
terjangkiti penyakit, dan produk tanpa pengawet. Semua hal tersebut
dimungkinkan karena minuman serbuk instan merupakan produk dengan
kadar air yang cukup rendah yaitu sekitar 0,6-0,85%. Melalui proses
berikut :
87. a. Analisis Internal
1. Analisis Kekuatan (Strenght)
2. Analisis Kelemahan (Weaknesses)
3. Opportunities (peluang)
88. b. Analisis Eksternal
1. Analisis Peluang (Opportunity)
2. Analisis Ancaman (Threats)
89.
90.
91.BAB III
92.ANALISA PEMASARAN
93.
94.
95. ASPEK
96. HASIL
N
97.
100.
Bentuk Sediaan
1. Kapsul
2. Teh Celup
3. Serbuk instan
Komposisi
1. Herba Meniran
2. Herba Meniran
3. Rimpang Kunyit
1
99.
2
101. 102.
3
103. 104.
tubuh
2. Teh berguna sebagai daya tahan
tubuh
3. Minuman instan berguna sebagai
obat sakit perut dan mengobati
tekanan darah tinggi
105. 106.
5
Produk Pesaing
Meniran
Tazakka
111.
Produsen
112.
113.
114.
115.
Volume (isi)
2gram
: Tazakka group
: 20 celup @
116.
310331146034318
117.
group
2. Kapsul Menirofit
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
Meniran
125.
100%
126.
Manfaat
127.
Membantu mengobati:
Radang ginjal
Susah kencing
Batu ginjal
Disentri
Hepatitis
Rabun senja
ayan
128.
129.
MeniroFit:
130.
131.
HIDAYAH
140.
Harga : Rp 15000
141.
Netto : 18 gram
142.
kanker
- Membantu penyembuhan kanker
- Mengatasi keputihan
- Mengatasi perut kembung
- Mengatasi panas dalam
- Mengatasi sakit amandel
- Membantu penyembuhan typus
- Mengatasi radang usus dan diare
- Meredakan sakit perut
- Mencegah kerusakan gen
- Melancarkan air seni
- Meningkatkan nafsu makan
- Menyegarkan kulit
- Menyembuhkan masuk angin
- Menyehatkan badan
- sabagai antioksidan alami
Strategi promosi
yang dipilih
nafas
Periklanan
Pemasaran langsung
Aldi, Yufri., dkk., 2013, Uji Aktivitas Beberapa Subfraksi Ekstrak Etil
Asetat dari Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) terhadap Titer
Antibodi dan Jumlah Sel Eukosit pada Mencit Putih Jantan, Universitas
Andalas, Fakultas Farmasi.
149. Aldi, Yufri., dkk., 2013, Uji Aktivitas Beberapa Subfraksi Ekstrak Etil
Asetat dari Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) terhadap Reaksi
Hipersensitivitas Kutan Aktif, Universitas Andalas, Fakultas Farmasi.
150.
10
Desember
2015.
151. Ansel, Howard C, 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi 4. Jakarta
: UI Press
152.
153. Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Menkes. Jakarta
154. Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: DepKes.
155.
156.
Rengga Pita W.D dan Handayani Astuti P, 2004. Serbuk Instan Manis
Daun Pepaya Sebagai Upaya Mempelancar Air Susu Ibu. Jurnal Fakultas
157.