Oleh:
Een Nurpiah
NIM A1H012010
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam peningkatan
pendapatan ekonomi, oleh karena dengan penerapan teknologi yang sesuai,
peningkatan nilai tambah dapat dilaksanakan secara berganda. Teknologi perlu
diarahkan pada semua tahapan, termasuk didalam proses pascapanen. Persyaratan
dari teknologi yang dimaksud adalah mudah dibuat, mudah dioperasikan,
sederhana, praktis, efisien, dan mudah diserap oleh petani karena harganya
terjangkau. Untuk meningkatkan nilai ekonomis hasil pertanian tersebut perlu
dilakukan pengolahan lebih lanjut serta mempunyai daya simpan lama terutama
untuk keperluan ekspor. Pengolahan yang dimaksud yaitu berupa proses
pengecilan ukuran.
Pegecilan ukuran (reducing size) adalah penghancuran suatu bahan padat
menjadi partikel-partikel kecil secara mekanik tanpa dipengaruhi sifat-sifat kimia
bahan. Operasi pengecilan ukuran membutuhkan energi yang lebih besar oleh
karena hanya sebagian kecil dari energi yang ditransformasikan secara efisien.
Oleh karena itu, peningkatan efisiensi merupakan hal yang kritis dalam suatu
peralatan pengecilan ukuran. Penanganan bahan pangan didasarkan pada
kebutuhan penanganan atau pengolahan selanjutnya. Pemecahan bahan pangan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil umum dilakukan dalam proses
penanganan bahan pangan untuk berbagai tujuan. Pengecilan ukuran juga
membantu dalam upaya penyeragaman ukuran bahan.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Menentukan Finenees modulus (FM) dan fraksi ukuran butiran.
2. Menentukan klasifikasi dimensi ukuran butiran.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengecilan
ukuran
dapat
didefinisikan
sebagai
penghancuran
dan
permukan padat, sehingga bahan terpecah dengan bentuk yang tidak tertentu.
Umumnya, permukaan alat dibuat dengan kekerasan tertentu, sehingga dapat
membentuk pencabikan bahan (Dewi, 2008).
3. Menggiling atau shearing
Cara ini menggunakan prinsip impact, yaitu dengan mengikis buah atau
menggiling buah. Alat yang biasa digunakan dalam metode ini adalah disc
atrition mill. Alat ini untuk menghasilkan bahan dengan ukuran yang halus.
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Neraca digital
2. Ayakan (mesh)
3. Tepung beras
4. Tepung tapioka
5. Tepung jagung
6. Tepung kentang
7. Tepung ketan putih
8. Wadah
B. Prosedur Kerja
1
Tepung diayak menggunakan mesh 7, 80, 100, 200 dan yang terakhir
menggunakan pan dengan menggerakkannya sampai 10 menit.
A. Hasil
Tabel 1. Hasil praktikum kelompok 1.
Persen berat
Berat yang
Mesh
yang
tertahan (gr)
tertahan (%)
7
84,94
42,47
80
112,53
56,27
100
1,1
0,55
Angka
pengali
Hasil
4
3
2
169,88
168,81
1,1
200
Pan
Jumlah
0,03
1,4
0,01
0,7
100
1
0
Angka
pengali
4
3
2
1
0
Angka
pengali
4
3
2
1
0
Angka
pengali
4
3
2
1
0
0,01
0
339,80
Hasil
248,36
113,4
0,09
0,035
0
361,885
Hasil
217,94
123,705
0,56
0,02
0
342,225
Hasil
0,04
297,015
1,54
0,01
0
298,605
Berat yang
tertahan (gr)
Mesh
7
80
100
200
Pan
Jumlah
36,63
152,65
8,46
0,03
2,23
Persen berat
yang
tertahan (%)
18,315
76,325
4,23
0,015
1,115
100
Perhitungan
FM =
total hasil ( )
total persen berat yang tertahan
D=0,0041 (2)
FM
Indeks keseragaman
bahan yang te tampung 7
kasar =
10
sedang=
halus=
Kelompok 1
339,80
FM =
=3,39
100
D=0,0041 (2)3,39 =0,043
Angka
pengali
4
3
2
1
0
Angka
pengali
4
3
2
1
0
Hasil
73,26
228,975
8,46
0,015
0
310,71
Hasil
210,22
137,74
0,86
0,01
0
348,84
kasar =
42,47
=4,25
10
sedang=
halus=
56,27+0,55
=5,68
10
0,01
=0,001
10
Kelompok 2
361,885
FM =
=3,6188
100
D=0,0041 (2)3,6188 =0,05036
kasar =
62,09
=6,209
10
sedang=
halus=
37,8+0,045
=3,7845
10
0,035
=0,0035
10
Kelompok 3
342,225
FM =
=3,42225
100
D=0,0041 (2)3,42225 =7,254 108
kasar =
54,485
=5,4485
10
sedang=
halus=
41,515
=4,1515
10
0,02
=0,002
10
Kelompok 4
298,605
FM =
=2,98605
100
D=0,0041 (2)2,98605 =0,0306
kasar =
0,01
=0,001
10
sedang=
halus=
99,775
=9,9775
10
0,01
=0,001
10
Kelompok 5
310,71
FM =
=3,1071
100
D=0,0041 (2)3,1071 =0,0353
kasar =
18,315
=1,8315
10
sedang=
halus=
76,325+4,23
=8,055
10
0,015
=0,0015
10
Kelompok 6
348,84
FM =
=3,4884
100
D=0,0041 (2)3,4884 =0,046
kasar =
52,555
=5,2555
10
sedang=
halus=
45,915+ 0,43
=4,6345
10
0,01
=0,001
10
B. Pembahasan
Pengecilan
ukuran
dapat
didefinisikan
sebagai
penghancuran
dan
Mesh adalah jumlah lubang yang terdapat dalam satu inchi persegi (square
inch), jika dinyatakan dalam mm maka angka yang ditunjukkan merupakan besar
material yang diayak. Dalam praktikum yang dilakukan, ukuran mesh
pengayaknya adalah mesh 7, 80, 100, 200 dan yang terakhir menggunakan pan.
Pengayakan merupakan proses pemisahan partikel yang berdasarkan atas
ukuran partikel terutama dalam keadaan kering dan dikenakan terhadap bahanbahan yang bersifat heterogen padat. Bahan yang lolos ayakan disebut oversize
atau overflow. Ayakan Tyler adalah salah satu cara penentuan kelembutan butiran
hasil penggilingan. Mesin pengayak disebut Ro-tap memiliki gaya ayakan tertentu
dan dapat diatur waktu pengoperasiannya.
Manfaat pengayakan adalah kita bisa mendapatkan bahan pangan yang
seragam dari segi ukurannya, sehingga kualitas dari bahan pangan yang diayak
dapat terjaga. Selain itu Pengayakan juga berfungsi untuk memisah kan
kontaminan pada tepung yang memiliki perbedaan ukuran.
Terdapat tiga gaya yang digunakan dalam operasi pengecilan yaitu dengan
penekanan, pukulan, dan sobekan atau potongan. Ketiga cara tersebut dilakukan
sesuai dengan karakteristik bahan yang akan direduksi.
1
Kompresi
Prinsip kerja dari kompresi adalah dengan tekanan yang kuat terhadap
buah, Biasannya, penghancuran ini untuk menghancurkan buah yang keras.
Alat dari kompresi ini dinamankan chrushing rolls. Proses ini dilakukan
dengan memberikan gaya tekan yang besar sambil dilakukan penggesekan
pada suatu permukan padat, sehingga bahan terpecah dengan bentuk yang
tidak abrasif.
Pemotongan
Merupakan cara pengecilan ukuran dengan menghantamkan ujung suatu
benda tajam pada bahan yang dipotong. Struktur permukaan yang terbentuk
jenis tepung ketan putih indeks keseragaman sedang lebih besar atau
mendominasi dengan nilai 99,775%. Pada jenis tepung tapioka kelompok 5 indeks
keseragaman sedang lebih besar atau mendominasi dengan nilai 8,055%
sedangkan tepung tapioka kelompok 6 indeks keseragaman kasar lebih besar atau
mendominasi dengan nilai 5,2555%.
Kendala-kendala yang dihadapi selama praktikum size reduction antara lain
kurangnya peralatan dalam hal ini timbangan dan pengayakan sehingga setiap
kelompok berkesan menunggu giliran dan praktikum terlalu lama.
A.
1
Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, M.K.Kemala, 2008, Proses Cleaning, Sortasi, Grading Dan Size Reduction
Pada Buah Apel. [online] http://maharni.wordpress.com/2009/01/09/teknikpengolahan-hasil-petanian/ diakses 17 Juni 2015 pukul 14.20 WIB.
Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. 2nd edition. Pergamon
Press, Sidney.
Henderson, S.M. dan R.L. Perry. 1976. Agricultural Process Enginering. The AVI
Pub. Co., Inc., Westport, Connecticut.
Rifai, Hakim. 2009. Pengecilan Ukuran Kedelai Dan Jagung. PT. Erlangga,
Jakarta.
Sembiring, Bagem. 2007. Teknologi Penyiapan Simplisia Terstandar Tanaman
Obat. Warta Puslitbangbun Vol.13 No. 2.
SNI 03-1750-1990. 1990. Agregat beton, Mutu dan Cara Uji. Badan Standarisasi
Nasional. Bandung.