Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
Beta
8.771
1.886
.504
.113
4.650
.000
4.456
.000
1
X1
.644
a. Dependent Variable: Y
Y = 8,771 + 0,504 X1
Nilai keterlambatan proyek saat tidak ada pengaruh dari variable proyek (X1=0) adalah sebesar 8,771 total progress. Jika ada kenaikan nilai
dari variable proyek sebesar 1 unit maka akan menyebabkan adanya pertambahan keterlambatan proyek sebesar 0,504 unit dari total
progress.
Model Summaryb
Model
R Square
Adjusted R Square
.644a
.415
.394
2.77847
Change Statistics
R Square Change
.415
F Change
19.859
df1
Durbin-Watson
df2
Sig. F Change
28
.000
1.878
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil analisis korelasi, nilai korelasi ( r ) untuk variable proyek (X1) dan keterlambatan proyek (Y) adalah sebesar 0,644. Dari
nilai r tersebut maka kedua variable ini mempunyai hubungan positif yang cukup kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa jika terjadi kenaikan
nilai variable proyek (X1) maka akan meningkatkan nilai variable keterlambatan proyek (Y).
Berdasarkan hasil analisis pengaruh, dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien determinasi (r 2) untuk variabel proyek (X1) dan keterlambatan
proyek (Y) adalah sebesar 0,415. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan dalam segi proyek memberikan sumbangan pengaruh sebesar
41,50% terhadap total keterlambatan proyek, sedangkan sisanya yaitu 59,50% dipengaruhi oleh variabel lain diluar lingkup variabel ini. Hal
tersebut dikarenakan tidak hanya variabel permasalahan dalam segi proyek saja yang memiliki pengaruh terhadap keterlambatan proyek
tetapi masih ada faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap keterlambatan proyek.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
1
Std. Error
(Constant)
10.720
2.348
VAR_SDM
.353
.131
Beta
.455
4.565
.000
2.704
.012
Y = 10,720 + 0,353 X2
Persamaan ini merupakan fungsi regresi dari variabel sumberdaya (X2) terhadap keterlambatan proyek (Y), dimana fungsi tersebut memperlihatkan bahwa besarnya nilai keterlambatan proyek saat tidak ada pengaruh dari variabel sumberdaya (X2= 0) adalah sebesar 10,720 dari
total progress, dan jika ada kenaikan nilai dari variabel sumberdaya sebesar 1 unit maka akan menyebabkan adanya pertambahan
keterlambatan proyek sebesar 0,353 dari total progress.
Model Summary
Model
.455a
R Square
.207
Adjusted R
Square
Estimate
.179
3.23462
Berdasarkan hasil analisis korelasi maka dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi (r) untuk variabel sumberdaya (X2) dan keterlambatan
proyek (Y) adalah sebesar 0,455. Dari nilai r tersebut maka kedua variabel ini mempunyai hubungan positif yang cukup kuat. Hal ini
mengindikasikan bahwa jika terjadi kenaikan nilai variabel sumberdaya (X2) maka akan meningkatkan nilai variabel keterlambatan proyek (Y).
Berdasarkan hasil analisis pengaruh maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien determinansi (r2) untuk variabel sumberdaya (X2) dan
keterlambatan proyek (Y) adalah sebesar 0,207. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan dalam segi sumberdaya memberikan sumbangan
pengaruh sebesar 20,70% terhadap total keterlambatan proyek, sedangkan sisanya yaitu 79,30% dipengaruhi oleh variabel lain diluar lingkup
variabel yang ditinjau. Hal tersebut dikarenakan tidak hanya variabel permasalahan dalam segi sumberdaya saja yang memiliki pengaruh
terhadap keterlambatan proyek tetapi masih ada faktor-faktor lain diluar ini yang memiliki pengaruh terhadap keterlambatan proyek.
C. Hubungan antara keterlambatan proyek (Y) dengan variable proyek (X1) dan variable sumberdaya (X2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
1
Std. Error
Beta
8.961
2.129
X1
.530
.171
X2
-.035
.169
4.209
.000
.677
3.107
.004
-.045
-.206
.838
a. Dependent Variable: Y
Correlations
Y
Pearson Correlation
X2
1.000
.644
.455
X1
.644
1.000
.738
X2
.455
.738
1.000
.000
.006
X1
.000
.000
X2
.006
.000
30
30
30
X1
30
30
30
X2
30
30
30
Y
Sig. (1-tailed)
X1
Artinya hubungan penyebab keterlambatan proyek secara parsial terhadap variabel proyek adalah searah dan sifatnya erat sebesar 0,644
dengan menganggap sumber daya konstan. Dari nilai tersebut maka kedua variabel ini mempunyai hubungan positif yang cukup kuat. Hal ini
mengindikasikan bahwa jika terjadi kenaikan nilai variabel proyek secara simultan maka akan meningkatkan nilai variabel keterlambatan
proyek.
Artinya hubungan penyebab keterlambatan proyek secara parsial terhadap sumber daya adalah searah dan sifatnya kurang erat sebesar
0,455 dengan menganggap variabel proyek konstan. Dari nilai tersebut maka kedua variabel ini mempunyai hubungan positif yang kurang
kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa jika terjadi kenaikan nilai variabel proyek secara simultan maka akan meningkatkan nilai variabel
keterlambatan proyek.
Artinya hubungan antara variabel proyek dan variable sumber daya adalah searah dan sifatnya erat dengan nilai sebesar 0,738, dengan
menganggap penyebab keterlambatan proyek konstan. Dari nilai tersebut maka kedua variabel ini mempunyai hubungan positif yang sangat
kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa jika terjadi kenaikan nilai variabel proyek secara simultan maka akan meningkatkan nilai variabel
sumberdaya.
Model Summaryb
Model
R Square
Adjusted R Square
.645a
.416
.373
2.82724
Change Statistics
R Square Change
.416
F Change
9.611
df1
Durbin-Watson
df2
Sig. F Change
27
.001
1.927
Berdasarkan hasil analisis pengaruh, dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien determinansi (r2) untuk variabel proyek (X1) dan variabel
sumberdaya (X2) dengan keterlambatan proyek (Y) adalah sebesar 0,416. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan dalam segi proyek dan
sumberdaya secara simultan memberikan sumbangan pengaruh sebesar 41,6% terhadap total keterlambatan proyek, sedangkan sisanya
yaitu 58,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar lingkup variabel ini. Hal tersebut dikarenakan tidak hanya variabel permasalahan dalam segi
proyek dan sumberdaya saja yang memiliki pengaruh terhadap keterlambatan proyek tetapi masih ada faktor-faktor lain yang memiliki
pengaruh terhadap keterlambatan proyek.