PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan hukum
sangat
kompleks,
karena
itu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Politik Hukum Nasional
Setiap masyarakat yang terartur memiliki tujuan yang
perlu untuk dicapai, dan politik merupakan bidang dalam
masyarakat yang berhubungan dengan tujuan masyarakat
tersebut.
Struktur
politik
menaruh
perhatian
pada
pengorganisasian kegiatan kolektif untuk mencapai tujuantujuan yang secara kolektif menonjol. Memiliki tujuan, didahului
oleh proses pemilihan tujuan diantara berbagai tujuan yang
mungkin. Dengan demikian, dalam politik juga merupakan
aktifitas yang memilih suatu tujuan sosial tertentu.
Dalam hukum, kita juga akan dihadapkan pada persoalan
yang serupa, yaitu dengan keharusan untuk menentukan suatu
pilihan mengenai tujuan maupun cara-cara yang hendak dipakai
untuk mencapai tujuan tersebut. Pada saat dibicarakan hukum
sebagai fenomena sosial, persoalan-persoalan tersebut juga
sedikit anyak telah disinggung. Hukum bukanlah suatu lembaga
yang sama sekali otonom, melainkan pada kedudukan yang kaitmengait
dengan
masyarakat.
sektor-sektor
lain
dalam
kehidupan
1 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, cet. Ke-7 (Bandung, PT. Citra Aditya
Bakti, 2012), hal. 297-398
Hukum
diartikan
sebagai
kebijakan
dasar
yang
yang
menjadi
masing-masing
sendi-sendi
komponen
didalam
tersebut
saling
membentuk
suatu
pola
dengan
ciri
tersendiri.
untuk
memperjuangkan
realisasi
harus
pembangunan
dicermati
lainnya.
pada
pola-pola
Diantaranya
pilihan
terdapat
dua
konsep
strategi
negara
(pemerintah
dan
parlement)
dalam
dari masyarakat
memungkinkan
dan
lembaga
peradilan
menjadi
lebih
kreatif.
kebijakan
politik
hukum
(legal
policy)
yang
akan
konstruksi
baru
pada
sistem
ketatanegaraan
pembangunan
hukum,
dan
pembangunan
pada
penyelenggaraan
negara
dalam
garis-garis
besar
pembangunan
dari
presiden
terpilih,
dengan
dihasilkan
perumusan
oleh
garis
DPR
besar
bersama
rencana
pemerintah
pembangunan
tentang
nasional,
diantaranya adalah:6
a. Rencana untuk jangka waktu 20 tahun, atau jangka waktu
panjang.
b. Rencana pembangunan 5 tahun, atau jangka menengah.
c. Rencana pembangunan tahunan.
Menyikapi
atas
rencana
pembangunan
nasional,
khususnya
dalam
bidang
hukum,
minimal
ada
tiga
UUD
1945
(Presiden
terpilih
dan
partai
antar rencana
paradigma
atau
grand
design
apakah
yang
permasalahan
menyangkut
implikasi
sebagaimana
dari
hasil
hasil
penelitian
amandemen
UUD
KHN
1945
10
memaparkan
ruang
lingkup
pembangunan
hukum
sebagai
suatu
paket
pembangunan
nasional,
11
membahas
RUU,
Pasal
22
mengenai
Pasal
20
ayat
(1).
Penguatan
peran
DPR
dalam
mengkoordinasikan
penyusunan
Program
Legalisasi
Nasional (Prolegnas).
Sedangkan pada posisi kekuasaan yudikatif, UUD 1945
menetapkan dua lembaga pemengang kekuasaan yudikatif yaitu
MA dan MK, serta yang terkait dengan pelaksanaan kekuasaan
yudikatif ialah Komisi Yudisial. Penguatan lembaga yudikatif
yang bebas dan mandiri diatur lebih rinci dalam UU yang
mengatur masing-masing lembaga negara tersebut yaitu: UU
No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, UU No.5 Tahun
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Politik
hukum
nasional
adalah
kebijakan
dasar
kata
nasional
sendiri
diartikan
sebagai
wilayah
13
Sendi-sendi
membentuk
hukum
sistem
menjadi
hokum,
yang
kebijakan
didalamnya
politik
terdiri
yang
atas
hukum,
14
kebijakan
politik
hukum
(legal
policy)
yang
akan
15