Anda di halaman 1dari 48

MANAJEMEN RESIKO

DALAM PRAKTEK
KEDOKTERAN
Budi Mulyono,
Bag. Patologi Klinik FKUGM/
SMF Patologi Klinik & Ked Laboratorium
RSUP DR Sardjito

HIDUP PENUH RESIKO


RESIKO INHERENT
KEGIATAN
RESIKO TERSEMBUNYI >>>

Resiko
terkandung
tantangan,

Resiko adalah:
Kemungkinan terjadinya sesuatu
atau peristiwa yang membawa
akibat yang tidak diinginkan atas
tujuan, strategi, sasaran, target dari
organisasi atau individu
Sesuatu yang dapat mengganggu
atas pencapaian hasil kerja dilihat
dari aspek
5 tu: tuju, mutu, waktu, catu dan

3 Tipe Resiko dari


Kecepatan Kesadaran /
Pemahaman:
1) Resiko segera dirasakan : memanjat
pohon, berkendara (sepeda, motor, mobil)
2) Resiko dipahami setelah melalui ilmu
pengetahuan & teknologi : diare karena
bakteri diketahui melalui uji laboratorium
3) Resiko virtual, disadari tetapi masih
kontroversial, ilmuwan masih
memperdebatkan : pemanasan global,
perokok pasif

4 Kuadran Resiko Bisnis


Operational risk:

Financial risk:

Misconduct
Salah informasi
Contraction

Cost of capital
Pengembangan usaha
Resiko pasar

Strategic risk:

Hazard risk:

Customer change
Branding
Competition

Kecelakaan kerja
Bencana alam
Ancaman pihak ke 3

Resiko Spesialis dalam


praktek Kedokteran :
1. Resiko keprofesian:
- kemajuan dlm teknologi Kedokteran
- profesi lain yg over-lapping
2. Resiko pelayanan:
- manajemen : aturan RS
- medikolegal : undang-undang, peraturan
pemerintah

Masalah Resiko Klinik


Keluhan/ komplain:
87,000 per tahun, peningkatan 20-25% dari
dekade lalu.
Efek merugikan terjadi pada 3,7% pasien rawat
inap : 28% terjadi karena kelalaian dan 14%
menimbulkan kematian, yang sebenarnya dapat
dicegah.
Penelitian Kent (1991): 70% tuntutan hukum
dapat dicegah dengan permohonan maaf dan
penjelasan.

Apa yang paling ditakutkan ?


Pemberian obat yang
salah (61%)
Pemberian 2 obat
yang saling
berinteraksi negatif
(58%)
Komplikasi prosedur
medis (53%)

Mengapa Keselamatan Pasien

Mengapa Patient Safety


Quality

Structure

Quality

Process of care

Cost: Invesment

Patient Safety
-Culture
-Reporting
-Learning/Analysis/Research
-K&R-based Standard-Guideline
-Implementasi,Monitor
-Patient Involvement
Kepercayaan meningkat

Quality

Outcome

: AE

Costly

Blaming
-Pengaduan, Tuntutan
-Tuduhan Malpraktek(Pid/Perd)
-Proses Hukum:Polisi,Pengadilan
-Blow-up Mass Media, 90%
Publikasi-opini negatif
-Pertahanan RS :
- Pengacara
- RS/Dr : Asuransi
- Tuntutan balik
- Dsb

Kecurigaan meningkat

Patient Safety di berbagai negara


1. Amerika : AHRQ (Agency for Healthcare Research and
Quality), 2001
2. Australia : Australian Council for Safety and Quality in
Health Care, 2000
3. Inggris : NPSA (National Patient Safety Agency), 2001
4. Canada : NSCPS (National Steering Committee on
Patient Safety), CPSI (Canadian Patient Safety
Institute), 2003
5. Malaysia : Patient Safety Council, 2004
6. Denmark : UU Patient Safety, 2003
7. Indonesia : KKP-RS, 2005

Near Miss

Accident Model

MISS!!

Management
Decisions/
Organisational
Processes

Latent Failures

Defences

Background
Factors:
workload
supervision
equipment
knowledge
training

Unsafe Acts:
mistakes
omissions
violations

Work
Active Failures
Conditions

Multi-Causal Theory Swiss


Cheese diagram (Reason, 1991)

12/23/15

14

Resiko harus dihadapi, diantisipasi


dan dikelola MANAJEMEN RESIKO

Tidak boleh
bingung Tidak

Manajemen Resiko: identifikasi,


pengukuran dan prioritisasi resiko, serta
koordinasi sumber daya utk mengendalikan
dampak kejadian yang tidak
menguntungkan

RISK MANAGEMENT should


be:
Take into account human
factors
Tailorable
Dynamic, iterative, responsive
to change
Capable of continual
improvement and enhancement
Systematic and structured

Langkah
pertama: adanya
perencanaan resiko
dlm setiap kegiatan

Risk Management Plan as a tool to


reduce errors:
1. Possible application:
- patient identification
- provision of new treatments and services
2. Should be alerted:
- high volume activities
- immediacy of treatment
- critical areas: blood banking, infection ,
molecular tx
- insufficient competency (low volume
procedures)

Pemantauan dan review


dilakukan untuk mengukur
efektivitas perencanaan

Tahap-tahap Pelayanan
Klinik

PRA
ANALITIK

INTRA
ANALITIK

PASCA
ANALITIK

Dengan kemajuan teknologi kesalahan pada tahap


PRA & PASCA >>> INTRA Analitik

Kontributor tahap praanalitik:


PENGABAIAN PADA:
Langkah-langkah / proses yang
berpengaruh thd kualitas hasil:
persiapan pasien, edukasi
Kondisi ideal untuk persiapan dari
pembuat alat
Instruksi-instruksi yang adekuat bagi
pasien & front-liner

Kontributor tahap intraanalitik:


Tidak cukup pemahaman teori dan
aplikasi QC
Tidak ada validasi metodik /teknik
pada pasien tertentu
Turnover staf yg terlalu cepat
tanpa disertai training yg cukup
Kurangnya komunikasi teknis antar
pelaksana
Tidak dilaporkannya interfering

Kontributor tahap pascaanalitik:


Tidak diadakan validasi hasil
pengobatan
Teknologi informasi belum diterapkan
Tidak dilakukan analisis retrospektif
QC
Tidak dilakukan review & verify
delayed side effect
Using different instruments/methods
without accounting for differences

Standard of ISO:
ISO 15189 particular requirements for
Quality and Competence in medical laboratory
ISO 22367 the use of risk reduction methods
in health care: RCA, FMEA
ISO 14971 application of risk management
to medical devices: RCA, FMEA
ISO/TS 16949 risk treatment plan, FMEA
Those standard do not provide detailed
guidance on risk management that would
help a medical services to set up a risk
management program

The JCI (Joint Commission


International) Standard
(sudah diadaptasi Komisi
Akreditasi RS)
Risk management technique to identify and
control medical error source
Describes how to use two tools:
1. FMEA in order to reduce and prevent
potential
errors
2. RCA in order to prevent the
recurrence of observed errors

FMEA: failure mode and effect analysis


(analisis pengaruh dan cara kegagalan)
FRACAS: failure, reporting, analysis,
corrective action system)

FMEA

FMEA

FMEA

Cantumkan dalam lembar kerja FMEA


(worksheet)

Root Cause Analysis


(RCA):
Mencari akar permasalahan untuk dibuat
penyelesaiannya
Berbeda dgn FMEA yg dipakai sbg
perhitungan kedepan , maka RCA sangat
bermanfaat pada kejadian yang sudah
terjadi
Fish bone diagram, melacak ke Man,
Method, Material, Machine, Money
Bersama dg FMEA & FRACAS utk formulasi
Integrated Risk Management

Quality & Safety

4 STRATEGI MENGENDALIKAN
RESIKO:
1. Avoidance: menghindari resiko dengan
merubah secara total kegiatan
2. Transference: pemindahan resiko kepada
pihak ketiga yg kapabel (eg.: asuransi)
3. Mitigation (Reduction): melakukan
langkah-langkah intermediasi untuk
mengurangi dampak buruk resiko aksi
awal, pemantauan ketat
4. Acceptance (Retention): menerima
resiko dg persiapan akibat pada CostSchedule-Scope-Quality

RISK MANAGEMENT IMPROVING


QUALITY & PATIENT SAFETY
COST EFFICIENCY

RESUME:
Resiko selalu ada dan harus diperhitungkan
pada setiap kegiatan pelayanan,
MANAJEMEN RESIKO merupakan alat untuk
mengendalikan
Profesi Spesialis Klinik seyogyanya
memahami aplikasi MANAJEMEN RESIKO,
terutama dalam aspek QUALITY
IMPROVEMENT & PATIENT SAFETY
Human factor merupakan hal utama dan
FMEA dan RCA merupakan langkah pokok
dalam Risk Analysis

Anda mungkin juga menyukai