Anda di halaman 1dari 16

UMUM

Dalam perencanaan / perhitungan struktur dapat dilakukan dengan berbagai cara atau
metode sesuai dengan keinginan si Perencana (Engineer) asal kontruksi tersebut dapat
dipertanggung jawabkan keamanannya dengan tidak mengabaikan kekuatan dan
kekakuan struktur.
Secara Umum Tahapan perhitungan struktur adalah :
o

Merencanakan bentuk struktur

Menentukan ukuran penampang balok/kolom ataupun ukuran rangka batang

Pembebanan yang disesuaikan dengan bentuk struktur dan denah bangunan.

Gaya-gaya

dalam

(Momen,

Geser/Lintang,

Reaksi)

untuk

struktur

Frame/portal dan Gaya batang untuk struktur rangka batang. Mekanika Teknik
o

Penulangan (jumlah&diameter) untuk struktur beton , dimensi dan kekuatan


Profil baja untuk struktur baja dan rangka batang.

Perencanaan pondasi

Sesuai dengan perkembangan teknologi, perencanaan struktur dapat dilakukan dengan


menggunakan program komputer untuk mempercepat hasil perhitungan, namun
dengan tidak melakukan kesalahan pemasukan input data. Salah satu program
komputer yang ada adalah Structure Analysis Program ( SAP 2000 )

Kriteria Ukuran elemen struktur (Balok/Kolom) dan Pembebanan


Dimensi Balok dan Kolom
Dimensi balok dan kolom ditentukan dengan ketentuan
Balok : h balok minimum = 1/16 L

; balok dua tumpuan

= 1/18,5 L

; balok satu ujung menerus

= 1/21 L

; balok kedua ujung menerus

= 1/8 L

; balok kantilever

L=panjang bentang

SKSNI-91
Pasal 3.2.5

b balok = sampai 2/3 h


Kolom : b kolom > lebar balok
Luas Tulangan
Tulangan Balok
Batasan tulangan ini adalah 0,35 % untuk tulangan ulir dan 0,58 % untuk tulangan
polos ( minimum = 1,4 / fy ) terhadap luas penampang efektif ( b x d ).

Diktat SAP 2000

STTC

fy = 240 MPa ( tulangan polos ) ; fy = 400 MPa ( tulangan ulir )


Luas tulangan minimum (As minimum = minimum x b x d )
Luas tulangan ( As= x b x d )
Tulangan tumpuan (dekat kolom) ; untuk tulangan tarik dibagian atas, tulangan tekan
dibagian bawah.
Tulangan lapangan ( tengah bentang) ; untuk tulangan tarik dibagian bawah, tulangan
tekan dibagian atas.
Tulangan tekan

Contoh tulangan bagian lapangan balok

h d

(ditengah bentang)

Tulangan tarik

b
Tulangan kolom
Tulangan kolom pada umumnya merata di empat sisinya, namun boleh juga
direncanakan dua sisi. Meskipun secara umum luas tulangan total ( 4 sisi ) kolom
diijinkan antara 1 % - 6 % dari luas penampang kolom

h
Contoh tulangan kolom 3 buah per sisi ( 9 buah )
b
Tulangan plat
Pada umumnya tulangan plat bisa diberikan 2 lapis atau satu lapis. Pelat 2 arah
dengan bentang tidak lebih dari 2 m dapat diberikan satu lapis ditengah (d=1/2h)
Kombinasi Pembeban dan Faktor Keamanan
Kombinasi Pembebanan, misal sesuai SKSNI T-91 :
1. Bila hanya terjadi beban mati (WD) dan beban hidup (WL)
Beban ultimite : WU = 1,2 WD + 1,6 WL
2. Bila beban angin (WW) diperhitungkan
Beban ultimite : WU = 0,75 ( 1,2 WD + 1,6 WL + 1,6 WW )
3. Bila ketahanan struktur terhadap beban gempa E turut pula diperhitungkan,
Beban ultimite : WU = 1,05 ( WD + WLr + E )

Diktat SAP 2000

STTC

Dengan WLr = beban hidup yang telah direduksi (lihat SNI 1726-1989-F) tentang
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung
Fakor Reduksi Kekuatan ()
Pada SAP 2000, gunakan menu Options Prefereces Concrete ; kemudian
masukan reduksi kekuatan sesuai SKSNI misal :
ACI

SKSNI

Lentur

= 0.90

= 0.80

Geser

= 0.85

= 0.60

Lentur + Aksial (sengkang) = 0.70

= 0.65

= 0.75

= 0.70

Lentur + Aksial ( spiral )


Bahaya Tekuk

Karena kolom menahan gaya aksial yang cukup besar, maka struktur kolom yang
kaku akan memberikan keuntungan dari bahaya tekuk. Namun lebih baik juga kalau
dichek terhadap tekuk akibat momen pada ujung-ujung kolom.
Desain akibat Gaya Horisontal ( Gaya Gempa )
Gedung dengan ketinggian kurang dari 4 lantai boleh diabaikan gaya gempanya.
Mengapa ?
Mari kita melakukan percobaan sederhana untuk mencari tahu dari mana aturan
umum ini datang.
1. Coba tancapkan tusuk gigi ke dalam adonan. Biarkan mengeras lalu coba
dorong(beri gaya horizontal) dan perhatikan akibatnya.
2. Coba lagi menancapkan lidi dari sapu ke adonan yang sama, biarkan mengeras
dan beri gaya horizontal seperti percobaan pertama dan perhatikan akibatnya.
Mana yang lebih stabil ? , Mengapa ?
Jika kita berbicara tentang gaya horizontal, maka kekakuan struktur, khususnya
kolom akan sangat mempengaruhi perilaku struktur. Meskipun bukan satu-satunya
parameter, kolom dengan tulangan minimum akan memberikan keuntungan
karena memberikan kekakuan yang lebih besar yang tentunya akan lebih stabil
jika dikenai gaya horizontal akibat gempa.
Namun Bila Perencana khawatir struktur tersebut terhadap Gempa, boleh
dilakukan/dimasukan gaya horizontal akibat gempa mulai dari struktur lantai 3 ke
atas.

Diktat SAP 2000

STTC

Diktat SAP 2000

STTC

Diktat SAP 2000

STTC

Diktat SAP 2000

STTC

TAHAPAN TAHAPAN PERENCANAAN STRUKTUR


dengan SAP 2000
MEMBUKA PROGRAM SAP 2000
MEMILIH JENIS SATUAN
MEMBUAT/MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR
MEMILIH JENIS TUMPUAN
MENGISI DATA STRUKTUR
o Jenis Material
o Ukuran/dimensi penampang (balok/kolom)
o Pembebanan
o Kombinasi Pembebanan , Faktor Keamanan Pembebanan , Faktor
Reduksi Kekuatan sesuai referensi ( ACI ataupun SKSNI )
MENEMPATKAN (assign) DIMENSI PENAMPANG
PROSES ANALISIS DATA ( RUNING )
CHECK ANALISIS DESAIN UNTUK BETON / BAJA
OUTPUT DATA ( MOMEN, GESER, REAKSI, LUAS TULANGAN )
REDESIGN ( DESAIN ULANG ) BILA PERLU

Diktat SAP 2000

STTC

1. MEMBUKA PROGRAM SAP 2000

Buka program SAP 2000 nonlinier yang sudah diinstall


Klik : Star > Program > SAP 2000 Nonlinear > SAP 2000 Nonlinear > OK

2. MEMILIH JENIS SATUAN


Pilih jenis satuan yang digunakan : kg-m , kg-cm , kg-mm , ton-m , dll.
Misal kgf-m ( satuan berat dalam kg , satuan jarak dalam m ) pilih dan klik di
layar sebelah kanan paling bawah
3. MEMBUAT/MENENTUKAN BENTUK STRUKTUR
Cara 1 : Membuat bentuk struktur yang ada di templete

File New model templete Filih gambar-gambar di templete.


Misal; klik gambar portal 2 dimensi , keluar dan isilah data data :
- number of stories (jumlah lantai)
= .
- number of bays (jumlah bentang portal)= ....
Selanjutnya klik OK
- story hight (tinggi tiap lantai)
=.
- bay width (lebar bentang tiap kolom) =.

Klik tanda X (di close) di 3-D view ; jika ingin hanya satu tampilan di sumbu
X-Z ( dua dimensi ) saja

Diktat SAP 2000

STTC

Untuk merubah jarak bentang portal dan tinggi struktur tiap lantai
Caranya : di blok elemen(balok/kolom) yang akan dirubah jarak Edit move ketik
jarak yang diinginkan (pertambahan/pengurangan), arah ke kanan/atas (+) kekiri/bawah (-)

sesuai sumbu X (kanan/kiri) atau Z (atas/bawah).

Cara lain : Membuat

bentuk struktur yang kita inginkan sesuai grid-grid yang

dibuat

Hapus gambar yang ada di layar , caranya : di blok semua gambar , tekan
delete

Membersihkan layar, caranya : View restore full view

Menghapus grid/garis bantu yang ada, caranya : Draw edit grid , klik X
terus delete all, klik Y terus delete all, klik Z terus delete all , OK

Membuat grid-grid baru yang diinginkan, caranya : Draw edit grid


Untuk sumbu X: klik direction X , klik X location , isi jarak yang diinginkan
(misal 0), add grid line/menambah grid , terus yang selajutnya ( misal 0,4,10,16 )
Untuk sumbu Z : klik direction Z , klik Z location , isi jarak yang diinginkan,
(misal 0 ), add grid line/menambah grid , terus yang selajutnya ( misal 0,4,8,11 )

Membuat garis untuk penampang balok dan kolom, sesuai garis grid
Caranya : klik symbol

, tempatkan ke garis grid perpotongan yang akan

dimulai, klik kiri, lakukan ke garis selanjutnya,


Untuk mengakhiri atau berhenti dulu tekan Esc . Lakukan selanjutnya.

Diktat SAP 2000

STTC

4. MEMILIH JENIS TUMPUAN

Di blok titik tumpuan yang dituju Assign Joint Restrains klik gbr
tumpuan jepit

5. MENGISI DATA STRUKTUR


o Jenis Material
Catatan : sebelumnya dirubah dulu satuan yang digunakan misal ke : kgf-cm

Define Materials klik Conc (bila material beton) ,atau klik STEEL
(bila material baja) Modifi/Show materials ketik dan isi data-data
material (data material Misal : mutu beton (f c) = 250 kg/cm 2 , mutu baja
tulangan (fy) = 4000 kg/ cm2 (tulangan ulir) , tulangan sengkang (fys) = 2400
kg/cm2 (sengkang polos), modulus of elasticity = 200000 kg/cm2 . lalu OK.
o Membuat/mengisi Ukuran/dimensi penampang (balok/kolom)
Define Frame sections Add I/Wide Flange Add Rectangular (bila
ingin bentuk segi 4/sama sisi)
Section name

: ketik misalnya B25x45

Material

: Conc (beton)

Diktat SAP 2000

STTC

Klik OK
10

Depth (tinggi balok) : 45 (dalam cm)


Width (lebar balok)

: 25 (dalam cm)

Klik Reinforcement (tulangan) : pilih beam untuk balok dan isi selimut beton
(concrete cover) ; untuk jumlah tulangan (number of bar) dibiarkan tulis 0 ,OK
Ulangi step tsb untuk menentukan ukuran balok lain yang digunakan dengan
klik Add Rectangular, terus isi nama balok, tinggi balok dsb.seperti di atas
Begitu juga untuk kolom, isi data kolom,
o Kombinasi Pembebanan , Faktor Keamanan Pembebanan , Faktor
Reduksi Kekuatan sesuai referensi ( ACI ataupun SKSNI )
-

Mengisi factor pengali beban ( load cases ) : klik Define static load cases

Ada 2 alternatif :
Pilihan 1 : Beban mati+hidup yang dimasukan sudah tergabung menjadi beban
ultimate (WU) termasuk factor keamanan beban;(WU=1,2 WD+1,6 WL)
Load : misal ketik WU

; Type : dead ; Self weight multiplier : 0

Pilihan 2 : Beban yang dimasukan terpisah antara beban mati, hidup, ataupun gempa.
Pengisian beban mati
Load : misal ketik mati ; Type : dead ; Self weight multiplier : 1 (jika berat
sendiri elemen balok/kolom tidak dimasukan pada pembebanan) atau 0 (jika
dihitung/dimasukan pada pembebanan)
Pengisian beban hidup
Load : misal ketik hidup ; Type : live ; Self weight multiplier : 0 (jika
dihitung/dimasukan ke beban)
Pengisian beban gempa (jika dimasukan)
Load : misal ketik gempa ; Type : quake

; Self weight multiplier : 0 (jika

dihitung/dimasukan ke beban)
-

Mengisi kombinasi/factor keamanan pembebanan : klik Define Load


combinations Modify/show combo Pilih dan masukan besar
kombinasi beban , misal sesuai SKSNI T-91 :
1.

Bila hanya terjadi beban mati (WD) dan beban hidup (WL)
Beban ultimite : WU = 1,2 WD + 1,6 WL

2. Bila beban angin (WW) diperhitungkan


Beban ultimite : WU = 0,75 ( 1,2 WD + 1,6 WL + 1,6 WW )
3. Bila ketahanan struktur terhadap beban gempa E turut pula diperhitungkan,
Diktat SAP 2000

STTC

11

Beban ultimite : WU = 1,05 ( WD + WLr + E )


Dengan WLr = beban hidup yang telah direduksi (lihat SNI 1726-1989-F)
tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan
Gedung
o Mengisi Pembebanan
Beban pada balok (merata/terpusat)
Di Blok elemen struktur (balok) yang dituju Assign Frame static loads
Point and uniform (untuk beban merata) atau pilih beban yang lainnya.
Catatan : sesuaikan/rubah terlebih dahulu satuan yang diinginkan

Beban pada kolom ( terpusat vertical / terpusat horizontal )


Di Blok titik kolom yang dituju Assign Joint static loads Forces isi
nilai beban sesuai sumbu X = kanan (+) kiri (-) , Z = atas (+) bawah (-).
6. MENEMPATKAN (assign) DIMENSI PENAMPANG

Di Blok elemen batang yang dituju Assign Frame Section filih jenis
frame (ukuran balok/kolom yang telah dibuat) OK
Ulangi frame-frame yang lainnya.
7. PROSES ANALISIS DATA ( RUNING )

klik : Analyze Run OK


Beri nama file bila belum di save as, proses run sampai ada tulisan complete run
Bila ternyata tida ada complete run, berarti data yang dibuat sebelumnya ada yang
salah eror ( harus dibuat ulang / dicheck lagi )

8. CHECK ANALISIS DESAIN UNTUK BETON / BAJA


Chek desain untuk beton

Design klik Concrete design ( jika beton ) Start design/check of structure.


Jika elemen (balok/kolom) ada nilai luas tulangan memenuhi syarat.

Jika

elemen (balok/kolom) nilainya N/A, tidak kuat,maka harus diperbesar.


Selanjutnya harus di desain ulang.
Untuk

melihat nilai luas tulangan, maka satuan notasi harus cm, atau mm.

Selanjutnya untuk mendapatkan jumlah tulangan dihitung secara manual sesuai


diameter tulangan yang kita gunakan.
Diktat SAP 2000

STTC

12

9. REDESIGN ( DESAIN ULANG ) BILA PERLU

Jika tidak memenuhi syarat (N/A bila beton ; dan ratio > 1 (warna merah) bila baja.
Maka harus redesign ( desain ulang ). Terlebih dahulu buka kunci dengan cara klik
Lock / unlock model
Selanjutnya ganti dimensi/ukuran balok/kolom atau mutu material beton/baja
Selanjutnya di Runing dan check analisis/desain

MELIHAT TAMPILAN-TAMPILAN
Klik Display : - Show deformed shafe untuk melihat deformasi (goyangan akibat
beban)
- Show load untuk melihat pembebanan yang sudah dimasukan
- Show elemen forces / stresses untuk melihat gambar Momen,
lintang(geser) dan Normal.
MENCETAK
File Print Grafics : untuk mencetak gambar yang ada di layar
File Print input : untuk mencetak data masukan
File Print output : untuk mencetak hasil keluaran ( gaya batang, reaksi ditumpuan,
displacement)
Catatan :Output (data keluaran), bisa di dicopy ke program Microsoft exel ).

Diktat SAP 2000

STTC

13

TAMPILAN-TAMPILAN
Contoh Portal Lantai 3 2D

Ukuran balok dan kolom

Displacement (goyangan) akibat beban

Beban merata (mati + hidup)

Beban terpusat akibat beban balok arah y

Diktat SAP 2000

STTC

14

Gambar diagram momen

Gambar diagram gaya geser (lintang)

Luas tulangan yang diperlukan/dibutuhkan

Diktat SAP 2000

STTC

15

Detail Output (hasil) untuk balok lantai bawah dengan luas tulangan (As) paling besar

Diktat SAP 2000

STTC

16

Anda mungkin juga menyukai