UMUM
Dalam perencanaan / perhitungan struktur dapat dilakukan dengan berbagai cara atau
metode sesuai dengan keinginan si Perencana (Engineer) asal kontruksi tersebut dapat
dipertanggung jawabkan keamanannya dengan tidak mengabaikan kekuatan dan
kekakuan struktur.
Secara Umum Tahapan perhitungan struktur adalah :
o
Gaya-gaya
dalam
(Momen,
Geser/Lintang,
Reaksi)
untuk
struktur
Frame/portal dan Gaya batang untuk struktur rangka batang. Mekanika Teknik
o
Perencanaan pondasi
= 1/18,5 L
= 1/21 L
= 1/8 L
; balok kantilever
L=panjang bentang
SKSNI-91
Pasal 3.2.5
Edi Rohadi
Pembeban
Beban yang bekerja pada suatu struktur digolongkan menjadi tiga bagian yaitu :
beban mati (WD) , beban hidup (WL) , dan beban pengaruh alam.
a. Beban Mati (WD)
Beban mati merupakan berat sendiri dari suatu bangunan, sehingga besarnya dapat
dihitung secara akurat berdasarkan ukuran, bentuk dan berat jenis material.
Beban Mati
Berat jenis
Kg/m3
1.600
1.800
1.650
1.850
2.200
2.400
1.900
1.700
2.200
1.450
7.250
7.850
11.400
2.750
2.600
Berat
Kg/m2
a. Lantai dan tangga rumah tinggal, kecuali yang disebut dalam (b)
b. Lantai dan rumah tinggal sederhana dan gudang-gudang tidak penting,
yang bukan untuk toko atau ruang kerja
c. Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, restoran, hotel, dan asrama.
d. Lantai ruang olah raga
e. Tangga, bordes tangga, dan gang yang disebut dalam (c)
f. Lantau ruang dansa
g. Lantai dan balkon dalam dari ruang untuk pertemuan, tidak termasuk
yang disebut dalam a s/d f, seperti gereja, ruang konser, ruang
pertunjukan, ruang rapat, bioskop, dsb. Juga panggung penonton dengan
tempat duduk tetap.
h. Panggung penonton tempat berdiri atau dengan tempat duduk tidak tetap
i. Tangga, bordes tangga, lantai, dan gang dari ruang-ruang yang disebut
Analisa Mekanika Teknik Balok Kantilever
Cara Manual dan Program SAP 2000
200
150
250
400
300
500
400
500
500
Edi Rohadi
SKSNI
Lentur
= 0.90
= 0.80
Geser
= 0.85
= 0.60
= 0.65
= 0.75
= 0.70
Edi Rohadi
LUAS TULANGAN
Tulangan kolom
Tulangan kolom pada umumnya merata di empat sisinya, namun boleh juga
direncanakan dua sisi. Meskipun secara umum luas tulangan total ( 4 sisi ) kolom
diijinkan antara 1 % - 6 % dari luas penampang kolom
h
Contoh tulangan kolom 3 buah per sisi ( 8 buah )
b
Tulangan plat
Pada umumnya tulangan plat bisa diberikan 2 lapis atau satu lapis. Pelat 2 arah
dengan bentang tidak lebih dari 2 m dapat diberikan satu lapis ditengah (d=1/2h)
Tulangan Balok
Batasan tulangan ini adalah 0,35 % untuk tulangan ulir dan 0,58 % untuk tulangan
polos ( minimum = 1,4 / fy ) terhadap luas penampang efektif ( b x d ).
fy = 240 MPa ( tulangan polos ) ; fy = 400 MPa ( tulangan ulir )
Luas tulangan minimum (As minimum = minimum x b x d )
Luas tulangan ( As= x b x d )
Balok Dua Tumpuan ( Jepit Jepit )
Tulangan tumpuan (dekat kolom) ; untuk tulangan tarik dibagian atas, tulangan tekan
dibagian bawah.
Tulangan lapangan ( tengah bentang) ; untuk tulangan tarik dibagian bawah, tulangan
tekan dibagian atas.
Tulangan tarik
(bagian atas balok)
sengkang
Tulangan tekan
(bagian bawah balok)
Tulangan tekan
(bagian atas balok)
sengkang
(ditengah bentang)
b
Analisa Mekanika Teknik Balok Kantilever
Cara Manual dan Program SAP 2000
Tulangan tarik
(bagian bawah balok)
Edi Rohadi
Tulangan tarik
(bagian atas balok)
Balok
sengkang
3m
Bangunan
Tempat Tinggal
1,5 m
B
Tulangan tekan
(bagian bawah balok)
1,5 m
2m
3m
2m
Balok Kantilever ( konsol )
Beban terpusat ( P )
Berupa beban mati : berat pagar tembok pasangan bata ( tinggi 1,2 m )
Berat pagar =
( b x h x beton bertulang ) / L
3
720 kg/m'
330 kg/m'
1122 kg/m'
( tebal 5 cm )
72 kg/m'
( tebal plat 10 cm )
qD
Beban hidup ( q L )
- Beban hidup untuk dak beton/atap beton = 100 kg/m
qL
( 6 m x 100 kg/m ) / 2 m
300 kg/m'
Edi Rohadi
Ukuran balok :
h min = 1/8L=1/8x2=0,25m=25cm
h = 30 cm ; b 20 cm (b=1/2s/d2/3h)
Contoh :
Balok terjepit di satu tumpuan atau dikenal dengan nama kantilever/konsol , bentang
L = 2 m menerima beban merata ( q ) = 1,85 ton/m dan beban terpusat ( P ) = 1,1 ton
P= 1,1 ton
q = 1,85 ton/m
L= 2 m
Ditanyakan :
Hitung Reaksi perletakan
Hitung Momen ( M ) dan gambarkan bidang M
Hitung Gaya Lintang ( D ) dan gambarkan bidang D
Hitung Gaya Normal / gaya horizontal ( H ) dan gambarkan bidan ( N )
Penyelesaian :
MA
P= 1,1 ton
q = 1,85 ton/m
Hitung Reaksi Perletakan
A
C
RAH
RAV
MA = 0
P . L + q . L . L - MA = 0
L= 2 m
MA = P . L + q . L . L
5,9
Bidang M
Bidang D
4,8
0
1,1
0
Bidang N
Menghitung Momen ( M )
V = 0
RAV q. L P = 0
RAV = q . L + P
= 1,85 . 2 + 1,1 = 4,8 ton
H = 0
RAH = 0
MC = 0
MA = P . 2 q . 2 . 1 = 1,1 . 2 1,85 . 2 .1 = 5,9 ton m
Menghitung Gaya Lintang ( D )
DC = P = 1,1 ton
DA = P + q . L = 1,1 + 1,85 . 2 = 4,8 ton
Edi Rohadi
Klik tanda
Buka file yang ada di template : File New model templete Filih gambar
yang ada di templete ( pada cara ini klik gambar apa saja bisa digunakan,
karena pada tahap awal kita hanya membutuhkan lembar kerja. )
pada 3 D View
Edi Rohadi
Hapus gambar yang ada di layar , caranya : di blok semua gambar , tekan
delete
Menghapus grid/garis bantu yang ada, caranya : Draw edit grid , klik X
terus delete all, klik Z terus delete all , OK
Di blok titik tumpuan yang dituju Assign Joint Restrains klik gbr
tumpuan jepit ( jika ingin jepit ) OK
Jepit
Sendi
Rol
Bebas
Edi Rohadi
5. MENGISI PEMBEBANAN
Beban pada balok berupa beban terpusat ( P ) ; jika terletak pada titik joint
Di Blok titik joint yang dituju Assign Joint static loads Forces ketik
nilai beban pada sumbu z sesuai jenis satuan yang tampil, misal : -1100 ( -arah
kebawah ) berarti P = 1100 kg ( arah ke bawah )
Beban pada balok berupa beban merata ( q )
Di Blok elemen struktur (balok) yang dituju Assign Frame static loads
Point and uniform isi beban pada uniform load ( misal : 1850 , tidak perlu ada
tanda negatif (sudah arah ke bawah ) berarti q = 1850 kg/m
Catatan :
- sesuaikan/rubah terlebih dahulu satuan yang diinginkan ( kg-m )
- jika klik Add maka beban yang sebelumnya yang sudah dimasukan bertambah
- jika klik replace maka beban yang sudah dimasukkan ditimpa (dihapus)
6. Merubah Static Load Case
Define Static Load Cases
pada self weight multiplier ( Berat sendiri element / balok ) ganti angka 1 menjadi angka
0 ; angka 0 ( berarti berat sendiri balok sudah masuk pada pembebanan yang akan diisi )
Selanjutnya klik Change Load OK
10
Edi Rohadi
Bila ternyata tida ada complete run, berarti data yang dibuat sebelumnya ada yang
salah.
8 MELIHAT TAMPILAN-TAMPILAN YANG SUDAH DI RUNING
- Melihat Deformasi (goyangan akibat beban);
Display Show deformed shafe, atau klik star animation ( dibawah layer )
Membatalkan : Display undeformed shafe atau klik stof animation (dibawah layer)
-Melihat beban yang sudah dimasukan
Beban terpusat pada titik joint : Display Show load Joint
Beban merata : Display Show load Frame
Catatan : klik Show value on diagram ( untuk menampilkan nilai )
- Melihat gaya Dalam ( Reaksi Perletakan, Momen, Lintang, Normal )
1. Melihat tampilan Reaksi perletakan
Display Show elemen forces / stresses Joints Reactions OK
2. Melihat tampilan Momen, lintang, Normal/Aksial
Display Show elemen forces / stresses Frames , lalu :
- Momen, klik Moment 3-3 , klik Show value OK
- Gaya Geser ( Gaya Lintang ) klik Shear 2-2 , klik Show value OK
- Gaya Normal ( Aksial ) klik Axial force , klik Show value OK
Catatan :
Klik Fill Diagram : Tampilan hanya diagram saja (tanpa nilai), untuk menampilkan
nilai maka element batang di klik kiri , lalu klik kanan
Klik Show value on diagram ; ada tampilan besarnya nilai momen,lintang,dan normal
MERUBAH DATA DATA YANG SUDAH DI RUN ( DI PROSES )
Jika ingin mengganti data / revisi yang sudah di run, Terlebih dahulu harus buka kunci
dengan cara klik
11
Edi Rohadi
- Display ; untuk merubah warna :Point, line, restraint, teks dll ; klik yang diinginkan,
ganti warna, OK
- Merubah Warna tampilan layer : Klik Background , pilih warna , OK
- Output ; ( merubah untuk warna output/hasil untuk merubah warnaMomen,
Geser, Caranya : klik output, Fill diagram Negative dan positive di rubah warnanya
( jika diinginkan warna lain ) , klik printer atau colour printer.
MENCETAK
File Print Grafics : untuk mencetak gambar yang ada di layar
File Print input : untuk mencetak data masukan
File Print output : untuk mencetak hasil keluaran ( gaya batang, reaksi ditumpuan,
displacement)
Catatan :Output (data keluaran), bisa di dicopy ke program Microsoft exel ).
MEMINDAH Gambar supaya tidak berdekatan dengan sumbu X-Z : Blok semua
gambar Edit Move isi sumbu x = 3 ( artinya berpindah sejauh 3 m dari
sumbu x ) . Sesuaikan jenis satuan seperti tercantum di bawah layar (kg-m)
12
Edi Rohadi
Tampilan Momen ( M )
KESIMPULAN
1. Dalam perencanaan struktur balok kantilever / konsol perlu dihitung pembebanan
yang diterima oleh konsol tersebut.
2. Dari hasil pembebanan diperlukan analisa perhitungan Mekanika Teknik dimana
konsol merupakan statis tertentu.
13
Edi Rohadi
3. Dari hasil perhitungan mekanika teknik didapat gaya dalam berupa reaksi
perletakan, momen ( M ) dan gaya lintang / geser ( D )
4. Dari hasil perhitungan mekanika teknik ternyata nilai momen dan gaya geser
hasilnya sama dengan hasil dari program SAP 2000
5. Momen digunakan untuk perhitungan tulangan memanjang, sedangkan sengkang
digunakan untuk perhitungan jarak sengkang.
6. Selanjutnya hasil mekanika teknik dapat dilanjukan ke perhitungan struktur beton,
begitu juga untuk program SAP 2000 bisa langsung didapat luas tulangan, dimana
sebelumnya dimasukkan nilai mutu beton, mutu baja, dimensi konsol.
Perhitungan Beton
14
Edi Rohadi
Pada uraian sebelumnya dibahas sebatas hanya untuk mencari nilai gaya dalam
(Momen,Geser) Mekanika Teknik
Selanjutnya Tahap perhitungan beton, dalam mengoprasikan program ini adalah :
Karena data sudah di run (proses), maka harus dibuka kunci nya terlebih dahulu
sehingga data bisa di edit/rubah, caranya : klik
, OK
: 30 (dalam cm)
: 20 (dalam cm)
Klik OK
Klik Reinforcement (tulangan) : pilih beam untuk balok dan isi selimut beton
(concrete cover) ; untuk jumlah tulangan (number of bar) dibiarkan tulis 0 ,OK
Ulangi step tsb untuk menentukan ukuran balok lain yang digunakan dengan klik
Add Rectangular, terus isi nama balok, tinggi balok dsb.seperti di atas
2. MENEMPATKAN (assign) DIMENSI PENAMPANG
Di Blok elemen batang yang dituju Assign Frame Section pilih jenis
frame (ukuran balok yang telah dibuat) OK
3. PROSES ANALISIS DATA ( RUNING )
Jika
melihat nilai luas tulangan, maka satuan notasi harus cm, atau mm.
15
Edi Rohadi
16
Edi Rohadi